Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Sudah tiga bulan Yuana di Jepang dan sekarang hari terakhirnya ia di rumah sakit.
Ia sudah bisa berjalan lagi walaupun jalannya masih pelan-pelan.
Haris memapah Yuana dan mengajaknya masuk kedalam mobil.
"Terima kasih ya Mas, sudah menemani aku selama tiga bulan ini" ucap Yuana.
"Iya Yuana, aku sudah berjanji kepada mendiang Divan untuk menemaninya kamu sampai bisa jalan" ujar Haris.
Haris belum mengatakan kepada Yuana kalau Divan memintanya untuk menikah kembali dengan Yuana.
Ia tidak mau jika Yuana nanti akan berpikiran yang tidak-tidak kepada dirinya dan Divan.
Sesampainya di bandara Haris menggandeng tangan Yuana untuk masuk kedalam pesawat.
"Apa yang kamu lakukan sekarang? Apakah masih ingin menjadi model di tempat Nathalie atau mau bekerja di tempatku lagi?" tanya Haris
Yuana menggelengkan kepalanya dan ia memilih untuk bekerja ditempat yang lain.
Haris menghormatinya keputusan yang dibuat oleh Yuana.
Tak berselang lama pesawat mulai lepas landas menuju ke Yogyakarta.
"Apakah kamu mengantuk?" tanya Haris.
"I-iya Mas" jawab Yuana yang memang sangat mengantuk sekali.
Haris meminta Yuana untuk bersandar di bahunya agar bisa tidur dengan nyenyak.
Yuana langsung bersandar di bahu Haris dan hanya dalam hitungan detik ia sudah tertidur pulas.
Haris melihat Yuana yang sudah tertidur pulas dan ia juga melihat perut Yuana yang semakin buncit.
Perjalanan yang mereka tempuh selama 7 jam akhirnya telah sampai di Yogyakarta.
Haris mengantarkan Yuana untuk pulang terlebih dahulu.
Ia mengingat jelas waktu pertama kali ia bertemu dengan Yuana kembali dan mengantarkannya sampai ke rumahnya.
"Kita beli makan dulu ya" ajak Haris
"Iya Mas, tapi nanti kita bungkus saja" Yuana ingin makan di rumah saja.
Haris mengangguk dan segera ia menuju ke rumah makan langganannya.
Ia lekas memesan beberapa makanan dan minuman kesukaan Yuana.
Lima belas menit kemudian Haris kembali ke dalam mobil dan melihat Yuana yang sedang tertidur pulas.
Ia tidak membangunkan Yuana dan segera ia melajukan mobilnya menuju ke rumah Yuana.
Sesampainya di rumah, Haris turun dari mobil dan ia mengambil kunci rumah Yuana yang masih ia simpan di kunci mobilnya.
Ia lekas membuka pintu rumah dan segera ia membopong tubuh Yuana.
"M-mas Haris, aku bisa jalan sendiri" ucap Yuana.
"Sudah terlanjur" ucap Haris yang langsung membawa Yuana ke kamar.
Haris meminta Yuana untuk segera mengganti pakaiannya dan setelah itu ia mengajaknya untuk makan malam.
Yuana pun bergegas mengganti pakaiannya dan setelah itu ia menuju ke ruang makan.
"Ayo kita makan dulu" ajak Haris yang sudah menyiapkan semuanya.
Yuana melihat ayam bakar, mie goreng dan capjay kesukaannya ada di atas meja makan.
Haris melihat Yuana yang sangat lahap sekali makannya.
"Mas Haris kenapa sedikit sekali makannya, aku ambilkan lagi ya" Yuana mengambilkan mie goreng dan menaruhnya di atas piring .
Mereka berdua kembali melanjutkan makan malamnya dan setelah selesai makan Haris membantu Yuana untuk mencuci piring.
Kemudian Haris berpamitan kepada Yuana dan ia meminta Yuana untuk segera istirahat.
"Hati-hati Mas, titip salam buat Mama dan Papa" ucap Yuana.
"Iya Yuana"
Haris melajukan mobilnya menuju ke rumah orang tuanya.
Semenjak Divan meninggal dunia, Mama selalu meminta Haris untuk tinggal bersama mereka untuk sementara waktu.
Tak butuh waktu lama untuk Haris sampai di rumah orang tuanya.
"Haris.." Mama langsung memeluk tubuh putranya yang sangat ia rindukan.
Haris melihat Mama nya yang agak sedikit kurus dengan wajah yang sangat lelah.
"Maafkan Haris yang baru bisa pulang ke rumah" ucap Haris.
"Iya Haris tidak apa-apa, Bagaimana Yuana? Kondisi kandungannya bagaimana?" tanya Mama.
Haris mengatakan kalau kondisi Yuana sekarang baik-baik saja.
Tak lama kemudian Papa yang masih ada dikamarnya langsung keluar dan melihat Haris yang sudah pulang.
Haris mencium tangan Papanya dan ia memberikan oleh-oleh yang diinginkan Papanya yaitu mochi kacang.
"Haris, Papa dan Mama ingin mengatakan sesuatu kepada kamu. Semoga kamu juga menyetujuinya" ucap Papa dengan wajah yang serius.
"Ada apa Pa?" tanya Haris.
"Menikahlah dengan Yuana, mama tidak tega jika Yuana harus hidup sendiri. Mama dan Papa sebenarnya tidak tahu apa yang membuat kalian dulu berpisah" ucap Mama yang menginginkan agar Haris dan Yuana kembali menikah.
Papa mengeluarkan surat dan memberikannya kepada Haris.
"A-apa ini Pa?" tanya Haris.
"Bacalah nanti kamu akan tahu sendiri" jawab Papa.
Haris langsung membuka surat itu dan ia melihat tulisan tangan milik Divan.
Ia mulai membaca surat itu dimana sebelum berangkat ke Jepang Divan bertemu dengan Farhan.
Farhan mengatakan kalau akan membalas dendam kepada Haris dan Yuana.
Disaat akan pulang ke rumah ada beberapa segerombolan preman yang menghancurkan mobilnya.
Divan tidak berani memberitahukan kepada Papa dan Mama soal masalah itu.
Tolong jaga Yuana Kak, dia wanita yang baik. Jangan sampai Farhan mencelakainya.
"Divan kenapa kamu tidak mengatakan kepada Kakak kalau Farhan datang menemui kamu" gumam Haris.
Kemudian Haris langsung ingat kalau sekarang Yuana sendirian di rumahnya
"Pa, Ma, Haris ke rumah Yuana dulu" ucap Haris yang langsung masuk kembali ke dalam mobilnya.
Ia melajukan mobilnya sekencang mungkin agar lekas sampai di rumah Yuana.
Sementara itu Yuana sekarang sudah berada di dalam kamarnya.
Ia dari tadi mencoba untuk memejamkan matanya tetapi tetap saja tidak bisa.
"Sayangnya mama masih belum mengantuk?" tanya Yuana sambil mengelus perutnya.
Disaat akan memejamkan matanya kembali tiba-tiba ia mendengar suara seseorang yang sedang berada di depan pintu rumahnya.
Yuana mendengar suara mereka yang mencoba membuka paksa pintu rumahnya.
"S-siapa mereka? Apakah mereka perampok?" ucap Yuana dalam hati.
Yuana bangkit dari tempat tidurnya dan bersembunyi di bawah tempat tidurnya.
Ia mengambil ponselnya dan segera menghubungi Haris.
Yuana melihat ada beberapa orang yang telah berhasil masuk kedalam rumahnya.
"M-mas Haris tolong aku..." ucap Yuana dalam hati.
Yuana tidak mengetahui jika ponselnya telah terhubung dengan Haris.
Haris mendengar kalau sudah ada beberapa orang yang berada di dalam sana
Yuana menggenggam erat kedua tangannya yang berkeringat dingin karena ketakutan.
BRAKKKKK
Suara pintu yang ditendang keras oleh salah satu dari mereka.
"Tidak ada siapa-siapa disini, ayo kita cari ditempat lain"
Yuana berusaha untuk tidak bersuara sampai mereka keluar dari kamarnya.
"Apakah mereka sudah keluar?" Yuana sudah tidak mendengar suara langkah kaki dari mereka.
Yuana keluar dari bawah tempat tidur dan seketika ia dikejutkan oleh kedatangan mereka yang ternyata bersembunyi di balik pintu.
"Siapa kalian?! Keluar dari sini!" teriak Yuana.
Salah satu dari mereka langsung menghampiri dan menutup mulut Yuana agar tidak berteriak.
MMMPPHH!
Yuana mencoba melepaskan tangan lelaki itu tetapi tenaganya terlalu besar sehingga dalam hitungan detik ia langsung jatuh pingsan
"LEPASKAN DIA!!" bentak Haris