Squel dari My Sexy Old Man, kisah Four J anak dari Xander dan Jeje.
Trauma dengan kisah masa lalunya, membuat Kirana menjadi sosok wanita yang sangat dingin dan membenci semua pria yang akan mendekatinya.
Tapi, bagaimana jida dia di hadapkan empat pria tampan yang berusaha mengambil hatinya dan berusaha untuk memperebutkannya?
Penasaran? Simak terus kelanjutannya.
Follow IG: @thalindalena
Follow fb: Thalinda lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20 juta?
Seperti yang sudah di rencanakan Xander, jika dia akan mencarikan baby sitter untuk ke empat putranya.
Dan di sinilah dia dan istrinya berada di sebuah Yayasan penyalur tenaga kerja yang terbaik di kota tersebut.
Xander duduk bersisian dengan Jeje dan salah satu tangannya melingkar di pinggang istrinya dengan sangat posesif. Xander meletakkan kepalanya di bahu Jeje dengan manja, tanpa malu sedikit pun padahal di hadapannya ada ibu kepala Yayasan dan beberapa orang yang sedang menatapnya dengan canggung.
"Dad!!" kesal Jeje tertahan, sembari menggoyangkan bahunya. Akan tetapi, Xander tidak menghiraukan istrinya.
"Maaf, Bu," ucap Jeje kepada Ibu Yayasan, ia merasa tidak enak hati karena tingkah suaminya yang menyebalkan.
"Tidak, apa Nyonya," jawab Ibu Yayasan. "Kami sudah menyiapkan baby sitter yang sesuai dengan kriteria yang anda inginkan," lanjut Ibu Yayasan, tersenyum canggung.
"Ah, benarkah? Bisa saya bertemu dengannya? Karena saya mau hari ini juga dia bekerja di rumah saya untuk mengurus empat anak kembar saya," ucap Jeje, penuh harap.
"Tentu Nyonya," jawab Ibu Yayasan, lalu memerintahkan salah satu orang yang ada di sana untuk memanggilkan Calon Baby sitter Four J.
*
*
"Kiran!" panggil orang tersebut kepada gadis yang sedang membereskan tempat tidur.
"Ya, mbak Yati?" jawab Kirana, menoleh dan menghentikan aktifitasnya.
"Kamu harus segera bersiap, karena calon majikanmu sudah menjemputmu."
"Benarkah?" tanya Kirana, dengan mata yang berbinar.
"Iya, tapi ingat selama kamu bekerja di tempat mereka harus bisa jaga sikap karena mereka adalah orang terkaya dan terpandang di seluruh negeri ini, kamu pernah dengar 'kan tentang keluarga Clark?"
Kirana menggeleng sebagai jawaban, dan membuat Mbak Yati berdecak kesal. "Ya sudah, nanti perlahan juga tahu," ucap Mbak Yati lagi.
Kemudian Kiran mengangguk dan segera berkemas, memasukan beberapa potong bajunya yang masih terlihat layak pakai ke dalam tas lusuhnya.
Kirana adalah gadis cantik berumur 19 tahun, mempunyai kulit kuning langsat bersih dan mulus. Juga mempunyai body yang seksih seperti gitar spanyol. Dia berasal dari desa dan mencari pekerjaan di kota untuk membantu perekonomian keluarganya. Dan ia bersyukur baru beberapa hari di Yayasan sudah ada yang ingin memperkerjakannya.
"Sudah, Ran?"
"Sudah, Mbak," jawab Kirana, tersenyum senang.
Lalu keduanya itu berjalan menuju ruang tamu di Yayasan tersebut.
Xander dan Jeje menatap gadis yang duduk di hadapannya dengan intens.
Kiran merasa sangat gugup sambil meremat ujung bajunya, saat di tatap seperti itu oleh calon majikannya.
"Bagus, kulitnya bagus, wajahnya juga cantik, tinggi proposional, dan juga—"
"Ehem!!" Jeje berdehem keras ketika mendengar suaminya menilai gadis yang ada di hadapan mereka. "Daddy, mau cari SPG untuk mempromosikan produk baru di perusahaan atau mencari baby sitter untuk Four J!" sewot Jeje dan melirik tajam suaminya.
Xander tersenyum canggung, lalu mengecup pipi istrinya dengan mesra tanpa malu sedikit pun.
"Ish!!" Wajah Jeje bersemu merah, ketika mendapat kecupan singkat di pipinya.
"Apa kamu sanggup untuk merawat ke empat putraku? Mereka kembar dan juga sedikit bandel, untuk gaji jangan khawatir, aku akan memberikanmu gaji 20 juta perbulan," jelas Jeje.
Hah, 20 juta perbulan? Batin Kirana, sangat terkejut.
Kirana melirik Ibu Yayasan bertanda jika ia meminta pendapat, dan Ibu Yayasan menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Bagaimana, apa kamu sanggup?" tanya Jeje.
"Sa sanggup Nyonya," jawab Kirana terbata, seraya mengangguk pelan.
"Bagus!" ucap Jeje tersenyum manis. "Bisakah mulai bekerja hari ini? Karena nanti malam aku harus pergi keluar kota bersama suamiku," jelas Jeje lagi, dan Kiran mengangguk pelan sebagai jawaban.
*
*
*
Xander dan Jeje membawa Kirana ke rumah besarnya.
Kirana berdecak kagum ketika memasuki rumah tersebut. Matanya mengendar menyapu setiap sudut rumah tersebut yang sangat mewah.
Rumahnya besar sekali, anaknya ada empat? Kamu pasti bisa menghadapi anak-anak itu. Mereka pasti sangat menggemaskan dan lucu-lucu. Batin Kirana menyemangati dirinya sendiri.
Demi 20 juta per bulan, semangat!!!!
"Honey, aku ke kamar dulu," ucap Xander ketika memasuki rumah, lalu mengecup kening istrinya sekilas dan segera berlalu dari sana.
"Namamu siapa?" tanya Jeje, ketika suaminya sudah menaiki anak tangga.
"Kirana, Nyonya," jawab Kirana, menundukkan kepalanya.
Jeje mengangguk kemudian ia memanggil kepala pelayan rumah tersebut.
"Pak, Win. Perkenalkan ini Kirana, pengasuh Four J," ucap Jeje kepada Pak Win.
"Hah?!" Pak Win nampak terkejut dan keningnya berkerut sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Pengasuh Tuan muda J?" beo Pak Win, masih bingung.
Kenapa harus di asuh? Memangnya Tuan muda J, bayi? Batin Pak Win bertanya-tanya.
"Iya! Kirana yang akan mengasup para Baby ku," ucap Jeje sedikit sewot, ketika melihat ekspresi Pak Win.
"Nyonya, apakah tidak berlebihan?" tanya Pak Win, dengan hati-hati.
"Jangan banyak protes! Antar Kirana ke kamarnya dan setelah itu, perkenalkan dia ke pelayan lainnya, jangan lupa beri tahu tugasnya," potong Jeje, dan segera berlalu dari sana.
"Baik, nyonya," ucap Pak Win, lalu menundukan kepalanya dan Kirana pun melakukan hal yang sama.
Seperti yang sudah di perintahkan Nyonya besarnya, Pak Win mengantarkan Kirana ke kamarnya yang ada di lantai dua tepatnya di dekat kamar Four J.
"Pak apa ini tidak berlebihan? Kenapa kamar saya besar sekali?" tanya Kirana saat memasuki kamar mewah tersebut.
"Tidak Kirana, ini fasilitas yang akan kamu terima selama bekerja disini untuk melayani Tuan Muda J," jelas Pak Win. "Jangan menolaknya, nanti nyonya dan Tuan besar akan memarahi saya," lanjut Pak Win lagi, dengan datar.
Dan dengan terpaksa Kirana menganggukkan kepalanya.
"Ayo! Aku akan memberitahumu kamar Tuan muda J, agar kamu tidak bingung nantinya," ucap Pak Win, lalu keluar dari kamar tersebut dan Kirana mengangguk kemudian ia meletakkan tas lusuhnya di tepi tempat tidur, setelah itu ia mengikuti Pak win dari belakang.
Kirana mengerutkan keningnya ketika Pak Win memberi tahukan satu per satu kamar Four J.
"Pak, sebenarnya Tuan muda J, berusia berapa? Kenapa mereka tidur terpisah?" tanya Kirana, ketika memasuki kamar Ansel. Kamar yang sangat mewah dan di dominasi warna biru laut sangat segar dan sejuk di pandang mata. Di tengha kamar tersebut terdapat ranjang besar layaknya orang dewasa.
Pak Win menoleh dan mengerutkan keningnya. "Memangnya, Nyoya Besar tidak memberitahu usia Tuan muda J kepadamu?" tanya Pak Win.
Kirana menggeleng pelan.
"Tuan muda J berusia 22 tahun," jawab Pak Win.
"Apa?!!" pekik Kirana terkejut.
"Hei, kenapa kamu terkejut," tanya Pak Win.
"Aku pikir mereka masih anak-anak," ucap Kirana, tubuhnya lemas seketika.
Pak Win tersenyum geli melihat ekspresi wajah Kirana.
Jangan lupa beri dukungan buat emak gesrek ya, dengan cara like, komentar, favorite, vote dan kasih Gift semampu kalian❤❤❤
awalnya baca my sexi old man sdh 2 kali juga...semangat terus thor...aku padamu🥰🥰🥰