NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Istri Dan Ibu

Tiba-tiba Jadi Istri Dan Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Time Travel / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: istimariellaahmad

Wanita bernama Kaluna dengan usia 26 tahun terus saja di desak dan di tanya kapan nikah? Umur sudah cukup untuk membina rumah tangga.
Namun Kaluna tidak ada pacar dan sudah lama putus bagaimana caranya akan menikah? Dirinya saja malas untuk keluar saat teman- temannya mengajaknya nongkrong, dirinya masih percaya dengan kata-kata "Jodoh gak akan kemana."

"Nasib ku, bagaimana aku akan mati dalam keadaan jomblo begini." Ucapnya saat mobilnya mulai masuk ke dalam jurang, pintu mobil juga susah untuk ia buka.

Namun bagaimana jadinya, jika dirinya tidak jadi mati atau pending dulu untuk bertemu dewa kematian, ia malah masuk ke dalam raga seorang wanita yang sudah memiliki suami, bahkan anak?

Baca selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istimariellaahmad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman adalah lawan

Tifara saat sampai mengantar ayahnya masuk ke kamarnya, ayah Dermawan memberikan sebuah flashdisk, membuat Tifara terkejut karena ayahnya bisa memberikan itu.

"Ayah bisa memberikan ini? Ayah tidak lumpuh lagi?" Namun ayahnya hanya tersenyum karena untuk mengatakan sesuatu tidak bisa dan hanya ingin menyentuh kepala Tifara.

"Apapun ini, Ara akan lihat dulu yang ada di dalamnya. Ayah istirahat ya." Sebelum keluar ia kembali menoleh pada ayahnya.

"Ara harap ayah tidak marah, kalau misalnya mama harus menebus semua kesalahannya yang sudah dia lakukan untuk keluarga kita." Ayah dermawan menatap Tifara seakan mengerti jika putrinya ini sudah sedikit mengetahui tentang kebusukan istri nya.

Lalu setelah itu ia keluar dan duduk di ruang tamu bersama Aryan, Marcel dan juga Lili. Namun dirinya sibuk dengan laptop miliknya dan memasukkan flashdisk tadi.

"Sepertinya Ara harus cepat, mama tidak bisa dibiarkan bersama om Fredo, mereka harus di penjara dan menanggung malu nya sendiri." Jika tetap dibiarkan akan membahayakan ayah nya dan menghambat balas dendam nya yang lain.

"Kamu akan melakukan apa sayang?"

"Apapun demi keselamatan ayah, Ara akan mencari bukti. Tapi ini flashdisk ayah berikan tadi untuk Ara, entah apa isinya."

Tifara melihat ada foto dirinya saat kecil hingga baru masuk sekolah dulu bersama ayah dan ibunya, tepatnya Tifara asli. Lalu ia melihat beberapa berkas yang tersimpan dan juga video. Ia membuka berkas itu dengan seksama, dan terkejut dengan apa yang ia temukan didalam flashdisk pemberian ayahnya.

"Apa ini? Jadi, ibu?" Tifara menutup mulutnya membuat ketiga orang itu ingin tau karena penasaran.

Aryan terkejut karena sebenarnya ibu Tifara bukan meninggal karena bunuh diri dengan meminum racun, melainkan diracun oleh seseorang yang itu sudah diketahui oleh ayahnya.

Apa mungkin ayah Dermawan akan balas dendam? Tapi sepertinya mama tirinya sudah membuat nya buta dan jatuh cinta, lalu ayah dermawan lupa dengan tujuan awalnya.

"Selamat datang Kaluna."

"Kara, lakukan sesuatu untuk menghancurkan perusahaan milik Fredo, untuk mama biar aku yang urus." Tifara sudah lama menyimpan video mama tirinya itu yang berselingkuh, biarkan saja mama nya hancur bersama kakak tirinya, walaupun Felicia belum ia keluarkan video nya tapi tetap akan terkena imbasnya.

"Segera diproses, perusahaan milik Fredo sudah diambang kehancuran karena sistem sudah menyebarkan virus yang tidak dapat terdeteksi oleh siapapun."

"Bagus Kara, kerja bagus. Kamu memang bisa diandalkan."

"Terima kasih Kaluna, semua juga berkat kerja kerasmu. Hati-hati Kaluna, mungkin orang akan segera mengetahui dimana aku berada."

"Orang? Siapa?"

"Orang yang memburu sistem dan yang sudah memodifikasi." Mendengar itu Tifara menatap Marcel dan Lili.

"Lagi-lagi gue yang lo lihat sama Marcel, lo pikir kita yang memburu sistem lo."

Tifara fokus dan menyebarkan video milik mama tirinya, biar saja kedua orang itu masih bersenang-senang di rumahnya. Bukti yang kuat akan ia serahkan ke kantor polisi agar mama tirinya itu mendekam di penjara.

Bunyi ponsel Tifara berdering, Sinta menghubungi nya.

"Halo ra, Lili sudah sampai?"

"Sudah, ini sama Marcel di rumah gue."

"Alamat rumah kamu dimana ra?"

"Rumah gue di- ah kejutan, gue akan beritahu kalau lo nanti kesini." Tifara berpikir lain sekarang, tidak akan sembarangan memberikan alamat, walaupun akan terdeteksi juga keberadaan sistem nya.

"Begitu yah, gue tanya Lili saja nanti."

"Sistem lo makin kuat ya ra? Makin susah ya orang mendeteksi nya?"

"Maksud lo apa Sin?" Tanya Tifara sambil melirik Lili.

"Gak ada, gue cuma penasaran."

Mereka lalu mengobrol lain dan tak lama memutuskan sambungan telepon nya.

"Gue harus cari tau hal lain sekarang, sebelum semuanya terlambat."

"Lili, kalau lo benar-benar tidak ada niatan ingin mengambil sistem, sekarang gue butuh sistem lo untuk bersatu dengan Kara. Gue hanya ingin memastikan."

Lili mengangguk dan menggabungkan sistem miliknya dan Kara.

Kembali fokus kedua wanita itu, dan Tifara ingin tau 1 hal daja sekarang.

Lili dan Tifara saling tatap, mereka tidak percaya ini.

"Gue gak nyangka li."

"Apalagi gue, pantas saja dia ngotot untuk tetap disana dan tiba-tiba sistem nya hilang. Gue sebenarnya tidak begitu yakin hilang begitu saja jika bukan dia sendiri yang memberikan nya, buktinya sekarang semua data nya masih milik Sinta semua."

"Lo di kantor dikasih kunci juga ya?"

"Ya kagak lah, kunci hanya dipegang oleh orang kepercayaan pak Fremont." Setelah mengatakan itu Lili dan Tifara kembali saling pandang. Mereka ingat bahwa waktu malam dimana orang yang akan mencuri sistem Kaluna, saat Tifara dan yang lain di kota s, Sinta memegang kunci kantor dan dengan mudah bisa masuk kesana.

"Bahaya li, cepat keluar dan hilangkan jejak." Mereka langsung keluar untuk tidak meneruskan dulu mencari bukti tentang Sinta.

Marcel dan Aryan hanya melihat 2 wanita itu sibuk dengan sistem masing-masing.

"Gue gak percaya kalau itu Sinta." Lili terbengong bahwa tidak percaya karena Sinta yang memberikan sistem nya untuk mengambil alih sistem milik Kaluna.

"Gue kira selama ini Sinta benar-benar berteman dengan Kaluna, tapi ternyata ada sesuatu yang dia incar bersama Fremont." Tifara menangis, ia benar-benar tidak menyangka.

"Sayang, sudah jangan nangis. Kita cari cara lain." Aryan memeluk istrinya, ia mencoba menenangkan Tifara.

"Ara belum selesai dengan masalah mama yang sudah membunuh ibu, sekarang Sinta malah bekerja sama dengan Fremont. Ara belum siap mas untuk melawan teman sendiri."

"Mas akan bantu kamu dengan orang kepercayaan di kantor, Marcel dan Lili juga pasti akan bantu."

"Loh Ara kenapa?" Tanya mama Hannah yang baru saja datang bersama suaminya.

Aryan yang menceritakan semuanya, bahwa sebenarnya sistem yang di ambil alih Tifara menjadi incaran banyak orang termasuk temannya sendiri yang bekerja sama dengan Fremont.

"Papa sudah mencari tau semuanya, untuk hal itu sebenarnya papa sudah mengetahui nya. Apalagi jika kalian tau, bukan hanya teman Ara saja musuhnya, tapi Felicia dan Frederick."

Tifara berhenti menangis dan menatap papa mertuanya.

"Maksud papa?"

"Frederick dan Felicia adalah orang yang ingin menghancurkan kamu dan Aryan, dan mereka sering tidur bersama."

"Ara tau itu." Aryan terkejut walaupun papa nya hanya tersenyum.

"Papa juga yakin kamu sudah tau. Tapi kamu tidak tau ada hubungan apa Frederick dengan Fremont."

"Hubungan? Apa maksud papa mereka saudara?"

"Kamu menantu yang sangat cerdas."

Mereka semua terkejut apalagi Aryan dan Tifara yang paling terkejut.

"Kakak kamu tidak tau, karena selama ini dia hanya ingin menghancurkan kamu untuk mendekatkan dengan Frederick teman ranjangnya. Frederick awalnya sama, tapi Fremont memberitahu semuanya."

"Papa tau dari mana?" Tanya mama Hannah.

"Papa mencari tau semua dengan orang kepercayaan papa. Perusahaan bukan hanya memiliki orang handal yang Aryan percaya sekarang, tapi papa punya 1 orang handal yang lain."

"Siapa?"

"Kenzi."

"Kenzi? Kenzi siapa?" Tifara berharap itu hanya nama yang sama.

"Kenzi putra rasyad, tentu kamu mengenalnya sebagai teman dekat Kaluna putri rasyad." Tifara terkejut, apa papa mertuanya sudah tau bahwa dirinya bukanlah menantunya yang asli?

"Kenzi? Ke-kenapa bisa papa tau? Dan kenapa bisa Kenzi yang menjadi orang kepercayaan papa?"

"Dia hanya ingin membantu kakaknya." Tifara menangis lagi, apa adiknya juga sudah tau bahwa dirinya adalah Kaluna?

"Sayang, ada apa? Kenzi akan baik-baik saja." Aryan tau jika istrinya sudah menganggap Kenzi sebagai adiknya, dan takut jika Kenzi dalam bahaya.

"Bagaimana dengan kasus mama? Apa perlu Ara yang ke kantor polisi."

"Tidak perlu, ayah kamu sendiri yang akan melakukan nya."

"Papa tau sendiri bahwa ayah-

"Kamu fokus saja dengan sistem kamu, papa yang akan membantu nya."

"Kalian bisa tinggal saja dulu di rumah ini, kamar kosong ada banyak. Kalian pasti mau untuk membantu menantu saya." Lili dan Marcel disuruh tinggal untuk sementara waktu di rumah Aryan, supaya bisa membantu Tifara.

"Saya pasti bantu kok om." Lili tentu saja akan membantu nya, karena sistem yang akan dilindungi itu adalah milik Kaluna temannya.

"Saya juga bisa, tapi gimana kerjaan saya om?"

"Bisa kerja dari rumah, jika perlu berhenti saja bisa masuk ke perusahaan saya."

"Om persis Ara, kemarin saya juga disuruh berhenti dari kantor dan masuk ke perusahaan suaminya."

"Om dan Ara juga bagai bapak dan anak, bukan hanya sekedar hubungan mertua dan menantu."

"Ada anak 1 lagi gak om?"

"Buat apa?"

"Buat jadiin suami, supaya bisa jadi anak om juga."

Marcel memukul lengan pacarnya itu.

"Ngawur kamu, mau selingkuh di depan pacar sendiri."

Papa Aryan dan mama nya tertawa.

"Tenang saja nak, anak saya hanya Aryan. Tapi, kalian bisa saya anggap sebagai anak saya juga."

"Terimakasih om."

Tifara tidak tau mau tertawa atau menangis lagi, bagaimana dengan kelanjutan kuliah Kenzi jika mengurus ini nanti nya. Sekolahnya juga sebentar lagi selesai, dan bagaimana dengan orang tuanya.

Selalu dukung othor bebu sayang, annyeong love...

Baca juga cerita bebu yang lain.

See you...

1
Isti Mariella Ahmad
luar biasa dengan pemikiran yang kubuat menurut ku sudah sempurna saja, walaupun memang tulisan ku tidak begitu bagus.
Asmarni Marni
Buruk
Isti Mariella Ahmad: Setidaknya jika tidak suka jangan memberi rating yang buruk, tinggal di skip saja kakak. Tapi Terima kasih juga, saya akan lebih memperbaiki tulisan, dan semoga kakak nya sehat selalu.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!