mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kamu miliknya
Orang mansion tidak ada yang bisa menghubungi bosnya. setelah itu penjaga mansion menghubungi damian, orang kepercayaan Xavier.
Penjaga memberi tahu pada damian kalau sudah ada perkembangan pada tubuh nyonyanya itu. damian yang mendengar sangat terharu. dia tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.
Damian sangat tidak sabar untuk memberi tahu pada Xavier tentang kondisi vior saat ini. tampak wajah bahagia terpancar di wajah damian.
Sedetik setelah mengingat bagaimana perasaan Xavier terhadap hira. senyum bahagia itu langsung hilang. dia mulai ragu untuk memberi tahu kabar baik itu pada Xavier.
Karena di lain sisi damian menganggap kabar ini adalah kabar buruk untuk Xavier yang sedang dalam masa jatuh cinta pada hira. jika dia memberi tahunya, pastilah akan menjadi lain reaksi Xavier nantinya.
Kemudian damian kembali duduk. dia akan memulai penerbangan menggunakan helikopter untuk menjemput Xavier yang terperosok ke dalam jurang. Langit masih petang namun damian sudah bersiap.
Sedang di sana, ada Xavier dan hira yang sedang saling bahagia, tanpa mengingat bagaimana keadaan mereka. " apa tanganmu sudah sembuh?" tanya hira.
" Mungkin iya! " jawab Xavier.
Hira menatap Xavier " mungkin? " tanya hira bingung.
" Hmm! " jawab Xavier dengan gumaman.
Hira melihat luka Xavier, kemudian melihat kembali ke wajahnya. kemudian melihat lagi ke luka. hira seakan tidak percaya. bagaimana bisa suaminya sama sekali tidak meringis, padahal mempunyai luka yang begitu mengerikan.
Hira yang penasaran langsung mengacungkan jari telunjuk dia. kemudian pelan-pelan memajukannya. lalu di tekannya pelan luka itu.
Ketika habis menekan dan memastikan kekuatannya. dia kembali menatap wajah suaminya. dan ternyata Xavier yang tahu kelakuan istrinya malah membalas dengan senyum tampannya.
Dan ketika hira mencoba lagi. dan kali ini dia menekanya sedikit kuat. " akkkhh! " Xavier pun meringis.
Hira langsung mengelus luka itu, kemudian kembali menatap Xavier " apa sakit? " tanya hira.
Xavier membalas tatapan hira. " kamu menekannya kuat tadi! " kata Xavier.
" Maaf..! " kata hira sedih dan bersalah. " aku kira kamu benar-benar tidak bisa merasa sakit! " kata hira.
Xavier menggapit dagu hira dengan menggunakan jari jempol dan telunjuknya. sehingga pandangan hira yang awalnya pada luka Xavier, langsung menatap ke wajah suaminya.
Cup..
Xavier mengecup sekilas bibir hira. setelah itu dia tersenyum " aku juga manusia sepertimu, tentu aku merasakan sakit! " kata Xavier lembut.
Tampak hira masih mengamati setiap inci wajah Xavier. wajah yang begitu sempurna bagi seorang pria. dia sama sekali tidak pernah membayangkan kriteria pria dalam angannya. namun ternyata Tuhan memberikan seorang pria yang benar-benar menawan dan sempurna menurut dia.
Xavier melihat hira yang Terbengong, " ada apa? " tanya Xavier. " apa ada sesuatu di wajahku?" Xavier kembali bertanya. kali ini tangan yang satunya mengelus wajahnya seakan mencari sesuatu.
Namun hira malah tersenyum manis. " enggak,,! aku hanya melihat kalau kamu ternyata sangat tampan.? " jawab hira.
Xavier mampu salah tingkah mendengar pengakuan hira. padahal kata pujian seperti selalu dia dengar dari mulut setiap wanita yang pernah bercinta dengannya.
Bahkan mereka selalu mengungkapkan kebanggaannya bisa bercinta dengan seorang Xavier. yang sangat gagah dan juga tampan. namun lain ketika Xavier mendengar dari mulut polos hira , seakan itu adalah kata indah yang baru di dengarnya.
Cup...
Xavier kembali mengecup bibir hira. " apa kamu selalu memperlakukan wanitamu seperti ini? " tanya hira polos. hira hanya bertanya tidak bermaksud apa-apa. namun Xavier yang di tanyai sedikit tersinggung dan tidak nyaman.
" Berapa mantanmu? " tanya hira lagi. padahal yang tadi belum juga di jawab oleh Xavier.
Xavier melepaskan tangannya yang di dagu hira. kemudian kembali memeluk hira. " jangan bertanya. dan jangan dibahas lagi.! " kata Xavier.
Xavier tidak mau menjawab pertanyaan yang pasti akan menyakiti hira. juga karena dia merasa tidak nyaman jika menjawab pertanyaan seperti itu oleh hira.
Semenjak dia mempunyai perasaan cinta pada hira. dia sangat menyesal telah menjadi seorang yang brengsek. seorang yang dengan mudahnya memberikan benihnya pada wanita-wanita murahan . setelah dia tahu bagaimana mahalnya hira. yang wajahnya saja hanya dia yang melihatnya.
Hira memeluk Xavier "apa kamu tidak nyaman kalau aku bertanya itu? " tanya hira dalam sandaran suaminya.
" Hmm! " jawab Xavier.
" Maaf.. tapi aku sangat penasaran! " kata hira. "aku tidak pernah merasakan perasaan yang seperti ini pada seseorang pria. aku juga tidak pernah membayangkan tipe pria seperti apa yang aku inginkan. tapi ternyata Tuhan memberiku seorang pria yang begitu rupawan. aku benar-benar bersyukur. walaupun --! " suara hira tampak melemah di akhir kalimat.
Hira mengeratkan pelukannya sebelum dia melanjutkan bicaranya. tampak wajah Xavier yang memerah karena praduganya. " walaupun kamu milik wanita lain! " hira menyelesaikan ucapannya dengan nada bergetar juga sambil mengeratkan pelukannya.
Xavier langsung menatap kosong, bingung harus menjawab apa untuk menyangkal pernyataan hira. karena itu adalah fakta yang tidak dapat di elaknya. " hikss,,, hikss,, ! " hira menangis lagi.
Xavier membalas pelukan erat istrinya. kemudian mengusap lembut punggung bergetar itu. Xavier hanya bisa memberikan penenang den menciumi kepala hira dengan sayang.
" Apapun yang terjadi aku akan mencintaimu ! sampai mati pun aku hanya mencintaimu! " Xavier menegaskan.
" Hikss,,! " bukanya reda. hira malah kembali menangis. " tapi kamu tetaplah miliknya! " jawab hira di sela tangisnya.
" Tapi aku tidak pernah mempunyai rasa seperti ini pada wanita manapun! " balas Xavier.
Hira melepaskan pelukan, dan langsung mendongak menatap ke Xavier. Xavier juga langsung membalas tatapan istrinya.
" Apa itu buka kemunafikan! " kata hira.
" Apa maksudmu? " tanya Xavier yang bingung.
" Bagaimana kamu bisa berkata kalau aku adalah wanita pertama yang kamu cinta. lalu bagaimana kamu bisa meniduri mereka.? bukankah itu juga cinta? " bantah hira.
Xavier sempat menatap lama hira. tidak ada yng salah dari bantahan istrinya itu. namun dia tetap merasa kalau rasa ini baru dia miliki ketika bertemu hira. tampak wajah yang selalu mengganggu ingatannya. seakan ada seseorang yang ingin membuatnya tetap hidup hanya untuk selalu melihatnya dan menjaga dia.
Padahal dulu setiap ada masalah di bisnis gelapnya, dia tidak pernah takut mati ketika bertempur. tapi sejak mengenal hira, Xavier benar-benar menjaga dirinya agar bisa kembali dengan selamat. hanya untuk melihat wajah manis istri kecilnya ini.
" Bukankah aku sudah memintamu untuk tidak membahasnya! " kata Xavier.
" Kamu bohongkan? " kata hira sambil melepaskan pelukan. kemudian dia menghadap ke depan. membelakangi Xavier yang berada di belakangnya.
Xavier menggapit tubuh hira dengan kedua kalinya yang di tekuk lututnya. kemudian dia mengalungkan tangannya untuk memeluk hira yang meringkuk.
" Maafkan aku.! memang ini tidak mudah di mengerti. namun percayalah.! bahwa yang aku ungkapkan bukanlah kebohongan. aku dulu selalu mengikuti nafsu. tanpa melibatkan perasaan apapun. namun denganmu? aku selalu berhati-hati, agar tidak menyinggung atau membuatmu sedih. aku ingin menjaga perasaanmu. aku juga tidak ingin membuatmu murah. ada perasaan yang tidak pernah aku rasakan pada siapapun. ada rasa ingin melihat dan memiliki sampai aku tidak sanggup lagi. dan itu hanya padamu?! aku bersumpah soal itu! " kata Xavier lembut dan terdengar sungguh-sungguh.
Sedang hira yang mendengar kata sumpah dari Xavier , langsung membekap mulutnya. " jangan bicara sumpah dengan mudah.! " kata hira.
Setelah itu hira kembali menurunkan tangannya. lalu dengan wajah sedih dia kembali ke posisi semula. yaitu membelakangi Xavier. namun kali ini dia menyandarkan kepalanya. pada lengan Xavier yang memeluknya . " tapi bagaimana dengan kekasihmu? kamu terlihat sangat mencintainya.? bahkan kamu hampir menggantikan nyawaku untuk kehidupannya? " kata hira Yang terdengar sedih.
Xavier langsung menunduk mendengar perkataan hira yang memang benar adanya. hira yang tidak lagi mendengar sahutan dari Xavier langsung menoleh, sehingga tatapan keduanya bertubrukan.
" Bukankah itu menunjukkan , kalau kamu begitu mencintainya ? " kata hira lagi. dan membuat tatapan keduanya benar-benar dalam.
heeee