NovelToon NovelToon
Papa Untuk Jeri

Papa Untuk Jeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Hai_Ayyu

Kesalahan di masa lalu membuat Maudy memiliki seorang anak.

Seiring bertambah usia, Jeri merindukan sosok seorang ayah.

"Apa kamu mau menikah denganku?" tanya Maudy pada pria itu.

"Aku tidak mau!" tolaknya tegas.

"Kamu tahu, Jeri sangat menyukaimu!" jelas Maudy. Semua demi kebaikan dan kebahagiaan putranya, apapun akan dilakukannya.

"Aku tahu itu. Tapi, aku tidak suka mamanya!"

Akankah Maudy berhasil memberikan papa untuk Jeri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 - Calon Suami

Maudy melihat sekitar, mereka pada melihat ke arahnya karena perkataan barusan.

Tak terkecuali pria yang tadi disemangati. Tatapan mata Roni begitu tajam padanya.

"Maksud saya, semangat ya pak Roni." Ucap Maudy membenarkan ucapannya.

Opa Agus jadi tersenyum tipis. Sepertinya putrinya dan pria itu akan mulai terang-terangan mengakui hubungan mereka.

Dan Satria tersenyum lebar. Kata Roni tidak punya hubungan dengan nona Maudy, tapi malah dipanggil sayang. Malu-malu meong.

Selama Roni berbicara di depan, Maudy mendengarkan sambil menopangkan wajah di tangan.

Setiap Roni berucap, Maudy mengangguk setuju. Roni sangat luar biasa saat menyampaikan ide dan gagasan untuk kemajuan perusahaan ini.

Dan Roni berusaha untuk tidak melihat ke arah wanita itu saat berbicara. Setiap tatapan mereka bertemu, ia mendapat kedipan mata.

Bagi Roni itu sangat menggelikan. Atasannya secara terang-terangan menggoda dirinya.

"Demikian, terima kasih." Roni menundukkan kepala sejenak saat telah mengakhiri presentasinya.

Pria itu membuang nafasnya dengan pelan. Presentasinya berjalan lancar, mesti tadi banyak gangguan. Maudy itu pengganggu.

Plok... Plok... Plok... riuh suara tepuk tangan di ruangan tersebut.

"Hebat sekali calon suamiku!" sorak Maudy seraya berdiri. Memberikan tepuk tangan yang begitu kencang.

Suasana kembali hening, Maudy mengatakan sesuatu.

"Pak Roni adalah calon suami saya." Maudy pun menegaskan. Ia sudah mengklaim pria itu miliknya, agar tidak ada karyawan wanita lain yang mencoba mendekati prianya.

Orang-orang di ruangan itu kaget mendengarnya.

Roni tersedak degan perkataan Maudy. Calon suamiku?

Roni mengusap wajahnya, Maudy bisa mengatakan hal seperti itu di depan banyak orang. Apa wanita itu sudah tidak waras?

"Sa-saya-" Roni akan menjelaskan kesalahpahaman itu.

"Jadi kapan kalian akan menikah nona?" tanya Satria memotong ucapan Roni. Ia yang paling bersemangat atas kabar bahagia tersebut.

"Secepatnya. Kalian doakan saja ya!"

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Ihhh, kita mau ke mana?" tanya Maudy yang kembali berdebar saat tangannya dipegang pria itu. Sentuhannya begitu hangat.

Roni menarik Maudy dan membawa ke tampat sunyi. Mereka perlu bicara.

"Nona, kamu!" Roni memijat dahinya setelah melepaskan tangan Maudy. Ia masih kesal dengan klaim wanita itu di ruang rapat. Juga tidak bisa menjelaskan, karena mereka malah memberi selamat padanya.

"Ada apa, sayang?" tanya Maudy dengan nada manja.

Roni bergidik ngeri dengan panggilan sayang.

"Apa kamu mau menyatakan cinta padaku?" tanya Maudy dengan lantang.

Pasti pria itu tidak dapat menahan perasaan bahagia di dalam hati. Kini ia telah memberikan lampu hijau. Ia telah mengizinkan pria itu mendekatinya.

Dan Roni tercengang dengan ucapan wanita itu. Dengan pedenya mengatakan itu.

"Nona, kenapa anda mengatakan hal seperti itu di depan banyak orang?" tanya Roni. Apa-apaan ucapan Maudy tadi.

Maudy tersenyum genit. "Jadi kamu mau aku bilang begitu hanya di depanmu?"

Maudy maju selangkah dan menatap mata itu.

"Calon suamiku?" ucap Maudy dengan suara sengaja diserak-serak kan biar terdengar seksi dan menggoda.

"Nona, tolong jaga sikapmu!" Roni mendorong kening Maudy dengan telunjuk agar menjaga jarak aman dengannya.

Rasanya tidak nyaman sekali dengan semua perlakuan wanita itu.

"Nona!" Roni akan bersikap tegas. "Berhentilah mendekatiku!"

"Aku mendekati calon suamiku. Apa yang salah?" tanya Maudy dengan santai dan tanpa rasa canggung.

"Berhenti juga memanggilku begitu!" Roni kesal sekali. Ia tidak suka dipanggil begitu.

"Apa kamu lupa, tadi pagi kamu juga bilang aku calon istrimu. Jadi aku akan memanggilmu seperti itu juga." Maudy mengatakan sambil melebarkan senyuman.

Semua ini demi kebahagiaan Jeri, ia akan mendekati pria itu. Roni sedang jual mahal, maka ia akan memporak-porandakan dagangannya.

"Roni calon suamikuuuu." Maudy memanggil dengan nada mendayu-dayu.

"Astaga!" Roni bergidik ngeri. Maudy makin aneh, apa obatnya sudah habis?

"Nona, hentikan itu!"

"Aku akan berhenti jika kamu menikah denganku!"

Roni menggelengkan kepala, lalu berlalu pergi. Lelah sekali bicara dengan wanita itu, tidak mau mendengarkan orang lain.

Lebih baik memilih pergi. Memasang mode budek meski Maudy memanggil-manggilnya.

"Sayang,"

"Calon suamiku,"

"Cintaku,"

"Mengkek ku,"

Roni berhenti melangkah, nafasnya naik turun. Benar-benar sangat geli mendengar semua panggilan wanita itu padanya.

Pria itu berbalik dan berjalan ke arah Maudy.

"Ada apa, sayangku?" tanya Maudy begitu Roni berdiri tepat di hadapannya. Ia menatap mata tajam itu. Sebenarnya agak takut, tapi diberanikan saja membalas tatapan itu. Membalas dengan tatapan lembut.

"Nona, berhenti mendekati dan memanggilku seperti itu. Jika tidak, aku tidak akan pernah menemui Jeri lagi!" ancam Roni. Ia harus mengancam wanita itu, agar tidak terus mengganggunya.

Setelah mengatakan hal itu, Roni pun berlalu pergi.

Maudy terdiam sesaat. Ia jadi menyadari jika caranya salah dan terlalu berlebihan. Bisa-bisa Roni tidak mau menemui Jeri lagi. Kasihan anaknya tidak bisa bertemu dengan papa Roni.

Wanita itu berpikir akan melakukan seperti apa yang pria modus itu lakukan dulu. Mendekatinya dengan modus halus.

Maudy akan melihat mau sampai kapan pria modus itu sok jual mahal padanya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Satu, dua, tiga..." Maudy melakukan sit up di kamarnya. Berat badannya mulai bertambah.

"Sembilan, sepuluh..." melakukan sit up sambil menghitung.

Keringat membasahi tubuhnya bahkan nafasnya memburu.

"Mama sedang apa?" tanya Jeri saat masuk ke kamar mama Maudy. Mamanya begitu berkeringat.

"Mama sedang berolah raga, Jeri." jawab wanita cantik itu masih melakukan gerakan.

"Harus berolah raga biar papa suka sama mama." sambung Maudy kembali.

Penampilannya harus kembali seperti pertama kali bertemu dengan Roni. Saat mereka tidak sengaja bertabrakan di parkiran.

Maudy jadi berpikiran mungkin Roni kini berpaling karena ia mulai gendutan.

"Je-Jeri sedang apa?" tanya Maudy yang mendadak berhenti. Ia melihat putranya membaringkan tubuh.

"Jeri mau olahraga juga, mama. Biar papa suka sama Jeri." ucapnya. Mengikuti apa yang dilakukan mamanya. Gerakan itu ternyata sulit.

Jeri ingin papa menyukainya juga. Agar selalu bersamanya dan tidak pergi lagi.

"Kita sama-sama olah raga ya!" ucap Maudy sambil tersenyum.

"Siap, mama!"

Dan 5 menit kemudian,

"Lelahnya!" Maudy berbaring di lantai sambil merentangkan tangan. "Jeri capek, nak?"

"Capek, ma!" jawab Jeri mengikuti Maudy. Berbaring sambil merentangkan tangan.

"Mama, apa papa akan menyukai kita?" tanya Jeri. Ia mengikuti mama demi papa.

Maudy jadi geli. Anak kecil memang begitu polos. Percaya saja pada perkataannya.

"Jeri kenapa bisa menganggap papa Roni papanya Jeri?" tanya Maudy ingin tahu. Ia menatap langit-langit kamar, lalu melihat ke arah sang anak.

Bocah kecil itu tampak berpikir. "Karena papa Roni papanya Jeri."

Maudy pun memeluk anaknya, jadi tertawa dengan jawaban itu.

"Jeri mau papa tinggal bersama kita?" tanya Maudy seraya mengelus kepala Jeri.

"Mau, ma!" jawab Jeri bersemangat, ia melihat mamanya.

"Akan mama buat papa Roni tinggal bersama kita." ucap Maudy. Ia bertekad demi Jeri.

"Jeri nanti akan selalu bertemu papa dong, ma!" bocah itu tersenyum. Ia bisa melakukan berbagai kegiatan dengan papanya.

Sudah seperti teman-teman lainnya di sekolah.

"Tentu. Mama akan menikah dengan papa." ucap Maudy lagi. Ia akan menikah dengan Roni. Pria modus itu sangat disayangi anaknya. Dan juga Roni menyayangi putranya.

"Yeee... Mama akan menikah dengan papa!" Jeri bersorak gembira. Ingat kata oma Novia, papa Roni baru bisa menjadi papanya jika menikah dengan mama Maudy.

Maudy mengelus pipi gembul yang begitu senang, senyum terus terukir di wajahnya.

Jeri tersenyum membuat Maudy ikut tersenyum. Hatinya bahagia sekali.

"Mama, menikah itu apa?"

.

.

.

1
maya ayu
mantan istrinya pasti tuh.. coba deh baca kisah mantan pacar roni di novel sebelah kan ada. udah pastii fix itu mantan istrinya 🧐
LISA
Siapa tuh yg nyapa Roni
wiwit sayekti
sayaa suka, alur ceritanya tdk bertele-tele sehingga nyaman membacanya.👍
Nunuy
Maudy" hati boleh meleleh tapi mata mbok ya dikondisikan..nabrak sesuatu itu pasti 🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
knp Maudy tdk boleh ikut Ron pasti dag dig dug ya kl dekat Maudy hehe
umatin khuin
lho knp maudy g boleh ikut ya...
LISA
Koq Maudy ga boleh ikut sich Ron 🤔
umatin khuin
hahaha...asin g tuch....
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣kan g fokus saat ambil gula td Maudy dan g sadar kl ambil garam bukan gula gara"melamun km bikin makin gemes deh
LISA
Wah Maudy salah memberi garam bkn gula
maya ayu
aseeeekkk lanjut thoorrrr 🥳🥳🥳
Lanjar Lestari
Asyik Ahkirnya Roni mengakuinya kl Maudy cantik dan ungkapkan perasaannya ke Maudy lewat ciuman Roni yg dadakan hehe Roni Jatih Hati dan Cinta kan dg Maudy Oyw Lamaran Ron serta Nikah alangkah bahagianya Jeri Papa Roni pulang dg Mama Maudy pasti tidur di Rumah Maudy lg
Nunuy
Lanjut thor gak sabar liat mereka bersama..ikut baper bacanya 🤭
Lanjar Lestari
Ya kecewa sm km lah Ron Maudy g peka gitu aja masa hrs di jelasin
umatin khuin
ya begitulah kalau udah bucin ron rony...tp kebanyakan gitu para pria...cuex bebex....yg wanita udah ngetik panjang2...eh si pria jawab pendek bgt....hmmmm
Lanjar Lestari
di balas pendek ya Maudy sabar krn Roni masih Trauma takut gagal kl menikah lg dl saat menikah dg Ratu wanita pilihannya dan meninggalkan Dara malah berantakan umur pernikahannya dan rumah tangga hanya berjalan 4 thn dg Ratu jd trauma hehe
Lanjar Lestari
Blm halal Maudy biar Jeri aja dulu yg di cium Papa Roni ya
umatin khuin
hahaha...sini t cium maudy...eh jeri aja ya yg dicium🤭🤭😀😅
maya ayu
🤣🤣🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣 Maudy di lihatin aja Roni dan Jeri sangat"lengket g bs pisah Roni dan Jeri kaya lem dan perangko nempel terus sdh cocok Roni jd Papa Jeri dan suami Maudy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!