NovelToon NovelToon
Regan & Nahla

Regan & Nahla

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali / Pembaca Pikiran
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Itsmeriseee

Cerita romansa mantan kekasih yang masih terhubung meski hubungan keduanya telah kandas. Akankah kebersamaan mereka sejalan atau hanya kenangan? Akankah berakhir di pernikahan atau datang sebagai tamu undangan?

Inilah cerita tentang kisah klise Regan dan Nahla. Dua manusia yang dipertemukan di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmeriseee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman sesungguhnya

Jam empat sore Nahla dan dua sahabatnya sudah kembali ke kosan. Karena nanti malam akan ada acara penutupan ospek kampus dan semua mahasiswa diwajibkan hadir untuk pemilihan Queen dan King.

"Kalau gue pakai baju ini gimana?" Tanya Zoya muncul dari balik pintu kamar Nahla.

"Ih nggak!" Ayra yang sedari tadi tiduran dengan posisi terlungkap di ranjang Nahla akhirnya berdiri gemas. "Kampus kita itu kampus bergengsi dengan voting nomor satu mahasiswanya punya fashion terbaik, masa iya lo berdua mau pakai baju beginian," Ayra menunjuk baju di tangan Zoya dan baju Nahla di dekatnya.

"Emang kenapa, Ra? Ada yang salah? Kita di bebasin buat pakai baju apa aja mencerminkan diri kita sendiri," Ujar Nahla membuka tangannya lebar. Dari tadi Ayra terus mengomentari pakaian yang Nahla punya.

"Iya, Na. Tapi kita butuh perubahan. Pakaian yang bagus akan membawa diri lo ke tempat yang bagus juga," Ayra turun dari ranjang menguncir rambutnya asal. "Lo berdua ikut gue. Selain baju sepertinya penampilan kalian harus diperbaiki. Harus tampil memukau, siapa tau terpilih jadi Queen. Kalau nggak setidaknya ada kating yang ngelirik gitu,"

"Mau kemana, Ra?" Tanya Zoya bingung kemudian menatap Nahla yang mengangkat bahunya tidak tahu. Akhirnya keduanya mengikuti Ayra.

"Jangan berdebat masalah penampilan sama Ayra. Lo bisa di gantung sama dia," Bisik Nahla melingkarkan tangannya di lengan Zoya. Nahla menyesal meminta saran pada Ayra.

Zoya menyetujui ucapan Nahla.

Ayra mengendarai mobil keluar dari kos menuju Mall terdekat. Seperti ibu yang membawa kedua putrinya memilih baju yang pas untuk anaknya. Sedangkan Nahla dan Zoya hanya bisa diam. Ayra tahu jenis baju dan fashion yang pas untuk Nahla dan Zoya. Mulai dari baju, celana dan sepatu.

"Ra, gue sama Zoya nggak punya uang loh, Ra," Kata Nahla pelan memberi tahu Ayra yang masih sibuk mencari baju.

Zoya mengangguk dengan alis bertaut. "Harga satu baju tiga juta bisa buat makan tiga bulan, Ra," Zoya meringis melihat tag harga.

"Emang gue minta kalian bayar?" Kata Ayra tanpa menatap keduanya yang berdiri bergandengan di belakang tubuhnya. Nahla dan Zoya menatap satu sama lain. "Nih, coba pakai," Ayra memutar tubuhnya memberikan stelan baju pada keduanya.

"Serius, Ra?" Tanya Zoya tidak percaya. Harga baju Zoya tidak ada di atas dua ratus ribu. Lalu ini?

"Kita nggak punya banyak waktu, sekarang jam enam tersisa satu jam dari sekarang. Cepat pakai,"

Keadaan ekonomi Nahla dan Zoya sama, keduanya juga tidak nyaman mendapat perlakuan semewah ini dari Ayra yang terlihat sangat tidak keberatan.

Akhirnya Nahla dan Zoya menerima pemberian Ayra. Berganti baju jenis oversized blazer berwarna putih mutiara. Yang membedakan adalah, Nahla dengan dalaman kaos berwarna cream dan jins hitam. Sedangkan Zoya kaos berwarna putih dipadukan dengan mini skirt. Pilihan Ayra sangat pas dan cocok dengan kepribadian keduanya. Nahla yang simple lalu Zoya yang cewek banget.

"Cakep." Komentar Ayra melihat penampilan Nahla dan Zoya yang baru saja keluar dari bilik ganti baju.

"Lo kapan ganti baju, Ra?" Tanya Nahla karena sepertinya Ayra membuat mereka bertiga mengenakan blazer yang sama. Hanya saja dalaman blazer Ayra jenis crop top warna hitam sehingga memperlihatkan bagian perutnya. Belum lagi hotpants yang Ayra kenakan sangat pendek sehingga jika terlihat dari belakang Ayra seperti tidak mengenakan celana.

"Kita samaan," Ujar Ayra tersenyum senang. "Ayo lanjut,"

"Kemana lagi, Ra?!" Teriak Zoya berlari kecil mengikuti Ayra.

Nahla merasa pakaian yang dipilih Ayra sangat mencerminkan dirinya. Terlihat simple, elegan, santai dan juga nyaman.

"Mbak, ini bil belanjaannya ketinggalan," Seorang petugas berlari menghampiri Ayra yang memang pergi terakhir.

"Makasih," Nahla tersenyum lalu merubah ekspresi wajahnya menjadi kaget seketika melihat angka yang fantastis untuk harga tiga stel baju.

Lalu Ayra membawa Nahla dan Zoya ke toko sepatu. Nahla dari tadi memarahi Ayra karena mengeluarkan banyak uang hanya untuk membuat orang lain terkesan.

"Stop." Ayra mengusap telinganya gatal karena Nahla terus berbicara. "Nih, coba,"

"Berapa harganya?" Tanya Nahla dengan napas naik turun cepat.

"Murah, Na. Percaya deh." Ayra menatap Nahla yang diam tidak bergeming. "Kenapa, sih? Harusnya lo sama seperti teman SMA gue yang selalu happy kalau gue belanjain,"

"Gue bukan teman SMA lo, Ra. Gue nggak mau lo beli pertemanan kita dengan cara seperti ini,"

Ayra tersenyum. "Gue nggak beli pertemanan kita, Na. Sory kalau lo merasa tersinggung. Karena yang gue tau seperti itulah pertemanan gue selama ini,"

"Lo mau gue sama Zoya seperti mereka?"

"I dont know," Ayra tersenyum terpaksa.

Nahla berubah menatap Ayra dengan tatapan teduh. Sepertinya ada sesuatu yang Ayra sembunyikan. "Lo salah pergaulan, Ra," Kata Nahla pelan. "Lo perlu kecewa karena gue sama Zoya nggak seperti mereka."

Kali ini senyuman Ayra terlihat begitu lepas. "Terima ya, anggap aja memperingati hari persahabatan kita,"

"Kali ini aja ya, janji,"

"Nggak janji," Ujar Ayra terlihat senang menyibukkan diri memilih sepatu.

Nahla terdiam memperhatikan Ayra, membaca situasi yang pernah Ayra hadapi. Nahla tahu satu hal. Bahwa Ayra selalu di manfaatkan oleh oknum yang mengaku sebagai teman.

"Gue mau ini aja, Ra." Nahla mengambil sepatu di dekatnya. Ayra berbalik badan. "Cocok nggak sama gue?" Nahla memilih sendiri sepatu karena harganya paling murah di toko itu.

"Emm, cocok. Gue tau lo pasti lebih nyaman pakai sepatu." Ayra tersenyum lalu berpindah tempat.

"Ra, gue ini aja boleh?" Zoya muncul sambil membawa sepatu jenis block heels yang senada dengan warna blazer.

"Yahh, lo terlalu girly buat gue jadi geli," Ujar Ayra bergidik. Sedangkan Ayra mengambil sepatu jenis Thigh high boots berwarna hitam

Belum selesai, kini Ayra membawa Nahla dan Zoya ke salon. Penampilan Nahla dan Zoya dibuat secantik mungkin. Ayra baru sadar jika keduanya sangat cantik, hanya saja tidak pernah tersentuh make up.

"Lo cantik juga, Na," Ayra memasangkan bando ke atas kepala Nahla untuk mempercantik penampilan. "Lo harus keluarkan kharisma lo malam ini, Na. Dapatkan para hati cogan pahlawan."

Nahla yang masih duduk di kursi salon tertawa kecil menatap Ayra melalui pantulan kaca.

"Selesai, ayo kita pergi," Ayra mendorong kepala Zoya yang ketiduran di kursi.

Nahla, Ayra dan Zoya keluar dari Mall menuju kampus. Mahasiswa diperbolehkan membawa kendaraan malam ini. Sudah banyak orang yang berkumpul di lapangan. Dikelilingi lampu hias menambah kesan meriah.

Kedatangan ketiganya menjadi pusat perhatian. Nahla yang tidak suka diperhatikan memilih berjalan di belakang Ayra sementara Ayra menarik tangan Nahla untuk berjalan di sebelahnya dengan percaya diri.

"Kita nggak salah kostum kan, Ra?" Bisik Nahla pelan.

"Itu karena lo cantik, Na. Ngapain ngumpet di belakang gue,"

"Mereka nggak tau aja ini baju modal di kasih," Kata Zoya tersenyum polos.

Kesal karena Nahla dan Zoya terlalu rendah diri. Ayra menghentikan langkahnya. Menarik Nahla dan Zoya kehadapan.

"Gue nggak bisa memotivasi orang. Tapi percaya sama gue, lo berdua cantik malam ini. Ingat Na, lo calon psikolog hebat. Dan lo, calon dokter hebat di masa depan. Jangan merendah hanya karena latar belakang keluarga. Mereka nggak perduli itu. Yang penting lo ada di sini, tandanya lo terpilih. Meski lo masuk sini karena keberuntungan, Na. Dan lo Zoya masuk sini karena nasib. Who care? Bonusnya lo berdua ketemu gue."

Wajah serius Nahla dan Zoya seketika berubah menjadi malas mendengar kalimat terakhir Ayra.

"Ingat. Jalan tegap, senyum tipis dan percaya diri." Ayra menepuk bahu Nahla dan Zoya lalu berjalan meninggalkan keduanya.

Nahla belum pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kalimat Ayra. Nahla mencoba percaya pada dirinya sendiri.

Penutupan ospek kampus dibuka. Kata sambutan dari pihak kampus, presiden mahasiswa dan perwakilan dari mahasiswa. Nahla berdiri di antara ribuan manusia yang sedang mendengarkan kata sambutan dari Aruna melalui layar besar di setiap sudut.

Fokus Nahla teralihkan merasakan getaran di tasnya. Satu pesan masuk dari Regan.

R

Dimana?

Nahla hanya membaca tanpa membalas. Kemudian Regan mengirim pesan baru.

R

Nanti pulang sama gue

Nahla mengerutkan kening.

^^^Nahla^^^

^^^Gue pulang sama teman^^^

R

Mama mau ketemu lo, malam ini kita langsung ke sana

^^^Nahla^^^

^^^Gue masih ospek besok^^^

R

Kalian di kasih libur dua hari sebelum persiapan ospek fakultas sama jurusan

Nahla menggigit bibir bawahnya berpikir lama. Nahla tidak berniat memutuskan hubungan silaturahmi, namun ia tidak ingin mengenang masa lalu atau membuka lembaran lama. Nahla sudah cukup kuat menerima keadaan.

R

Nggak mau?

^^^Nahla^^^

^^^Lain kali aja nggak papa?^^^

Nahla melihat Regan hanya membaca pesannya. Memasukkan handphone ke dalam tas kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Zoya.

"Temenin gue ke toilet," Bisik Nahla.

Zoya mengangguk, bergandengan tangan keluar dari kumpulan orang-orang. Ayra sedang menikmati hiburan yang telah di sediakan oleh kampus.

Semakin jauh suara musik menghilang. Toilet cukup jauh dari lapangan. Keduanya melewati koridor dengan sekumpulan para lelaki sedang duduk.

"Adek.. mau kemana?" Goda sekumpulan lelaki saat Nahla dan Zoya lewat.

Nahla dan Zoya menunduk berjalan cepat tanpa menjawab pertanyaan yang terus terdengar, mereka membentuk kelompok tersendiri di sepanjang koridor.

Namun ternyata untuk sampai ke toilet dengan aman sirna. Ada seorang lelaki yang tiba-tiba berdiri menyudutkan Nahla dan Zoya. Keduanya mengangkat kepala bersamaan dengan tubuh membentur dinding.

Lelaki itu menatap keduanya tajam dengan raut wajah tidak suka. "Kalau di tanya etikanya harus di jawab," Ujar lelaki bertubuh tinggi dengan badan kekar mengurung Nahla dan Zoya.

"Maaf, kak," Kata Zoya menunduk.

Lelaki itu menurunkan kepalanya menatap Nahla yang menunduk takut. "Kalau ada orang bicara di lihat matanya. Punya mata kan?"

Nahla mengangkat kepalanya menatap lelaki tersebut. Dalam pencahayaan redup keduanya saling melempar pandangan.

"Permisi, kak." Nahla memberikan senyuman tipis karena merasa ia tidak bersalah dan kenapa harus di pojokkan seperti ini. Melawan rasa takutnya.

Lelaki tersebut mendorong Zoya menjauh hampir terjatuh, Nahla kaget seketika namun tangannya yang ingin menolong Zoya di cengkram kuat oleh lelaki di hadapannya.

"Nama?" Tanyanya mencengkram wajah Nahla.

"Nahla." Jawab Nahla menggenggam tangan kuat dengan tubuh bergetar. Rasanya Nahla ingin menangis sekarang.

"Nahla," Ulangnya. "Pulang ini lo ikut gue, urusan kita belum selesai."

1
Ira Nurpuspa ningrum
kok lm
nurhasanah
ka update nya ga setiap hari kah?
isna wati
sengaja download aplikasi ini buat bisa baca karya ka intan😘
migel masih buat q gamon btw 🤣
isna wati
makasih dah update ka, q sengaja download aplikasi ini cuma buat baca ini😌
Itsmerise: wahhh terima kasihhhhh
total 1 replies
Erisya Ris
aq deg... deg deg an banget kenapa nahla polos banget sih thor mana ada laki uda nikah bisa nahan apalagi si buaya regan hadeeeh nahla nahla makan ati banget kayaknya dah
achi
4 syarat dari nahla apa bisa dipenuhi semua, yakin regan nggak nyari kesempatan ke nahla
Natalia Oematan
Selalu dengan ciri khas kak Rise
saranghae 🫶
Iyang Isyana
eeiitttsaa yakin nahla stlh 4th nikah bisa pisah..../Shy//Shy//Shy/
Yanti Nggando
d tnggu part selanjutnya kak 🙏😁
Wita Meidina rahmawati
terus selama msa pernikahan, regan & aruna msh pcaran??
hahaha ngadi2 si regan...
Haruka Haruka Ghaida
makasih kak udah nggk lama update nyaa,.. semangat,..
Jihan Shafira
auto salbrutt/Smile/
by
singkat padat egois wkwk
Erisya Ris
regan kok egois ya kesannya aq jadi curiga apa mungkin kesempatan nikah gagal ini memang dimanfaatin sama si kutu kupret regan buat ngikat nahla ya secara dia kayaknya masi cinta cuma gengsi kali kan dia pernah ngejelasin klau maksutnya dia sama aruna cuma buat nolong doang kan waktu itu tapi dia ngomong nya nikah trus aruna kembali cerai itu yang bikin berengsek si regan hadeeeeh
Jihan Shafira
ga kebayang kalo di posisi nahlah gimna :(
New Ulfa aulia
pliiiss kasih ending yang bagis buat Nahla thor😭
New Ulfa aulia: maaf typo, bagus maksudnya hihii😁
total 1 replies
Fani Hafifahni
kapan up lagi kak?
achi
nahla serba salah, dan pastinya cuma rugi aja dia ntar kalo mau nikah, kesiksa batin ntar
putri miranda
regan jahat banget, aruna juga kalo batal nikah batal aja nggak usah tunda2 kesel deh
putri miranda
kasian banget jadi posisi nahla, regan aruna nggak banget deh, batal2 aja nggak usah tunda2 nikahnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!