NovelToon NovelToon
Gadis Nakal Om Dokter

Gadis Nakal Om Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:10M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Dipertemukan di sebuah masjid dengan kejadian memalukan membuat Galexia Adhara, gadis berumur 18 tahun ini menyukai sosok dokter muda.
Namun, masalahnya dokter muda yang ia sukai itu adalah kakak dari musuh bebuyutannya di sekolah.
Galexia maupun dokter muda itu pun tak sadar jika sudah mengenal sejak dulu, hanya saja jarak dan waktu memisahkan keduanya menjadi dua orang yang asing. Hingga suatu hari kebenarannya terungkap, jika dulu mereka pernah saling mengenal.

Bagaimana perjuangan Galexia mendapatkan hati si dokter muda, apakah masa lalu akan menjadi penghalang keduanya untuk bersatu ? Dan ujian apa yang datang menghampiri keduanya ? Ikuti kisah si gadis natckal ini yuk !

Sequel ISTRINYA PAK GURU ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naluri laki-laki

Motor yang dikendarai Fatur dengan gerakan cepat melintasi dan memutari dinding wahana. Bukan hal yang baru untuknya. Masa lalu Fatur memang tak seperti Ori, Gale ataupun anak-anak normal pada umumnya, ia cukup keras menjalani hidup saat kecil, hingga usianya yang menginjak smp Arka mengajaknya untuk tinggal di Pondok.

"Wohooo ! Abang keren !" pekik Gale berseru, melihat keahlian Fatur, pria itu bahkan sampai mengangkat pan_tatnya dari jok motor dan melompat bersama motornya, mengundang decak kagum para penonton.

Beberapa lama Fatur menunjukkan aksinya. Hingga ia mengakhiri aksinya dan turun dari motor diiringi tepukan tangan para penonton, Fatur kembali menghampiri Gale.

"Abang keren ihhh !" serunya melompat kegirangan, Fatur menyunggingkan senyuman, karena memang itulah yang ia inginkan, Galexia menyaksikan moment menonton hal baru dengan dia yang jadi idolanya. Ia ingin nampak keren di mata Gale.

Fatur mengacak rambut Gale dan merangkul pundak Gale dari samping, mengajak Gale keluar dari wahana.

"Sejak kapan abang bisa yang begituan ?!" tanya Gale.

"Udah lama, sejak umur 11 tahun."

"Woahhh, sd udah bisa motor ?" tanya Gale.

"Iya, belajar punya temen, sengaja biar bisa kerja kaya gitu !" tunjuknya pada wahana tadi.

"Abang kerja jadi pengendara tong se_tan ?!" seru Gale tak menyangka.

"Apapun abang kerjain biar bisa dapet uang, buat mama sama Fathya," jawabnya tersenyum getir seraya mengusap kepala Gale.

Gale tersenyum bangga pada Fatur, suami dokternya bukanlah anak manja sejak dulu.

"Yuk keluar, mau naik kincir atau jajan aromanis ngga ?" tanya Fatur.

"Mauuu !" seru Gale memegang lengan Fatur.

Fatur mengajak Gale ke roda penjual permen kapas.

"Bang satu !" pinta Fatur.

"Mau warna apa ?" tanya nya pada Gale.

"Aku mau warna biru campur pink, bang !" jawab Gale, Fatur menyerahkan uangnya pada si penjual.

"Biasanya dokter tuh suka larang beli beginian loh bang, soalnya takut giginya sakit lah, takut kena diabetes lah ?!" ucap Gale membuka bungkusan permen kapas. Keduanya memutuskan duduk di kursi dekat wahana kincir sebelum naik untuk sekedar menikmati aromanis dan suasana.

"Kalo sekali-kali dalam jumlah yang sedikit boleh-boleh saja, lagian hal yang manis bisa bikin mood bagus, sama bahagia." Tatap Fatur pada Gale, sungguh menggemaskan gadis ini, ia nampak lucu saat melahap permen kapas itu seperti bocah 5 tahun, Fatur tersenyum simpul melihat istri nakalnya.

"Iya sih, yang manis tuh suka jadi mood booster bang, kalo Gale senengnya coklat !" jawab Gale menoleh pada Fatur dengan mata beningnya.

"Iya,"

"Kalo abang apa ?" tanya Gale.

"Kamu," jawabnya.

Blush !

Pipi Gale merona, ia berdehem mengusir rasa tak nyaman di tenggorokan.

"Gale aus bang," jawabnya.

"Abang beli minum dulu !" ijinnya.

Gale,mengangguk, "iya."

"Huffft ! Dada gue kenapa sih ! Kelainan apa gimana ini ?!" gumamnya memegang dada dengan degupan jantung yang cepat.

Fatur kembali dengan sebotol air mineral, ia membuka penutupnya dan menyerahkan pada Gale.

"Pelan-pelan minumnya."

"Makasih," jawabnya.

"Mau naik sekarang ? Nanti keburu kemaleman ?" tanya Fatur.

"Iya, ayuk !"

Gale menunjuk kurung berwarna biru, dengan pelan ia masuk ke dalam sangkar besi bersama Fatur.

Kincir mulai berputar, membawa Gale dan Fatur naik mengudara dan kemudian berangsur turun kembali.

Angin malam menelusup masuk melalui celah sangkar. Membawa serta perasaan bahagia Gale tak terkecuali Fatur, apalagi langit malam yang gelap sangat indah dihiasi kelap-kelip lampu bangunan, jalanan dan kendaraan.

"Woww ! Bagus banget bang !" decak kagum Gale melihat ke arah luar sangkar.

"Kira-kira rumah abang keliatan ngga ? Dimana tuh ?!" tawa Gale renyah.

"Kayanya itu tuh yang lampunya terang banget !" tunjuk Fatur.

"Dih, itu mah lampu gedung bang ! Masa rumah abang segede itu lampunya," jawab Gale seraya memakan aromanisnya.

"Terang dong, soalnya sekarang rumah abang lebih hidup dan berwarna,"

Gale mengangkat alisnya sebelah, "ko bisa, emangnya dulu engga ?" tanya Gale.

"Soalnya sekarang ada kamu di rumah," jawab Fatur.

"Idih gombal lagi," decih Gale membuat Fatur tertawa.

"Ga nyangka cowok sedingin malam lebih mirip buaya buntung," ejek Gale.

"Kira-kira dosa ngga tuh ?" tanya Fatur menarik tangan Gale dan memakan aromanis di tangan gadis itu.

"Engga, tapinya reputasi abang anjlok !"

"Ga apa-apalah disebut buaya buntung sama istri sendiri mah, asal jangan sama perempuan lain," kekeh Fatur.

"Gale ga nyangka aja bang,"

"Kenapa ?"

"Dulu abang kan judes, dingin, cuek banget sama Gale," aku Gale.

"Itu kan dulu, lagian dulu abang ga kenal Mumun dan Mumun bukan siapa-siapa abang," tangan Fatur terulur merapikan anak rambut Gale yang beterbangan terbawa angin malam, membawanya ke belakang telinga gadis nakal ini.

"Ha-ha-ha, kalo sekarang ?" tanya Gale.

"Kalo sekarang..." Fatur menatap Gale lekat, hingga Gale dapat merasakannya, tatapan menyihir sampai masuk ke dalam relung hatinya.

Deg...

Deg....

Gale merasakan hangat di hatinya.

"Gale gadis nakalnya abang ! Yuk pulang, hukuman menanti kamu !" ajak Fatur, memegang tangan Gale saat kincir ternyata sudah berhenti.

"Ih, kirain abang udah lupa !!" Gale keluar dari kincir sambil mengomel, baru saja pria ini membuatnya deg deg serrr, tapi sekarang malah menghempaskannya ke bawah membuatnya sakit.

"Ingatan abang kuat, ga mungkin lupa," jawab Fatur.

Jalanan ibukota memang selalu sibuk dan macet. Gale yang sudah lelah seharian, memandang jalanan di luar kaca mobil, melihat mobil seliweran membuat rasa kantuk tak dapat dielak lagi. Perlahan-lahan matanya menutup.

Fatur menoleh, saat tak lagi mendengarkan ocehan Gale.

Tangannya mengusap kepala Gale dengan lembut.

Mobil sudah masuk ke dalam parkiran rumah, ia keluar dari mobil dan membuka pintu bagian Gale. Gadis ini tidur dengan nyenyaknya.

Fatur membuka seatbelt dan menggendong Gale dari dalam mobil.

"Loh, ko malem banget bang ?" tanya Fathya menoleh saat melihat kakanya masuk.

"Gale tidur bang ?" tanya mamahnya.

"Iya, barusan dari rumah ayah Arka dulu."

Melihat Gale yang tidur di gendongan Fatur membuat hati Fathya mencelos merasa bersalah.

"Bang Fatur keliatan peduli banget sama Galexia, apa bang Fatur emang suka Gale ?" benaknya.

Gadis sekecil Gale bisa seberat ini ?

"Kamu makan apa sih Le ?" gumam Fatur terkekeh, meletakkan Gale di ranjang, dengan telaten membuka sepatu Gale, ia duduk untuk memandang wajah pulas Gale sejenak, hingga matanya terhenti di bibir pink Galexia, bibir yang selalu mengoceh dan berkilah jika ia salah. Tangan Fatur mengusap garis wajah Gale dan berhenti di bibir Gale. Entah se_tan apa yang merasukinya, tiba-tiba saja ia ingin mengecup bibir Gale yang tengah terlelap. Benar kata orang, satu ruangan hanya berduaan dengan lawan jenis selalu mengundang pihak ketiga untuk masuk dan melakukan hal yang tidak-tidak.

Fatur tergerak memajukan wajahnya dan mengecup bibir istri nakalnya dengan lembut beberapa detik, ia mencuri ciuman pertama Gale.

"Manis," gumamnya.

Jelas saja manis, gadis ini baru saja makan aromanis.

Sebelum otak dan naluri laki-laki nakalnya menginginkan tindakan lebih lagi, Fatur segera beranjak menuju kamar mandi untuk bersih-bersih, dan menenangkan hawa tubuhnya yang mulai memanas.

.

.

.

.

1
Julia Juliawati
atuh euweuh gawe ngadon ngintip sagala 🤣🤣🤣
Julia Juliawati
coba klo hbs makan pare petei dn jengkol beuh mantap 🤣🤣🤣
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
Lumayan
yellya
Luar biasa
yellya
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mrsdohkyungsoo
lelicia
Daifuku ❤️
Luar biasa
mrsdohkyungsoo
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
mrsdohkyungsoo
/Grin//Grin//Grin//Grin/
Jum Ria
cocok juga sih kia sama ori atau adiknya fatur
qiuna 07
kalimat ini mengingatkan saya dengan kartun Adit Sopo jarwo/Sob//Curse/
DozkyCrazy
nenek Sinchan leee itu udh paling bener
DozkyCrazy
😁😁😁😁👏👏
Rpkh Future
love u thor...... makasih masih ada d NT.... NT hiburan gratis buat emak2 rebahan
Rpkh Future
apalah diriku yg sekarang hampir kepala 4 v anak baru usia 2thn😁
DozkyCrazy
terhuraaa bikin mewekkkk😭😭👏👏💃💃
DozkyCrazy
lebih bar bar dari emak nyaaa👏👏👏
DozkyCrazy
Luar biasa
bingung koment apa
saaaaa kingggg candu nyaaa sama karya author 👏👏👏💃💃💃
DozkyCrazy
😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!