Dimalam pertama menjadi pengantin Dian harus menelan pil pahit dia dinyatakan sudah hamil satu bulan setelah jatuh pingsan.
siapakah yang telah menghamili Dian dan apakah suaminya mau menerima keadaan Dian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Keadaan Abi sekarang sudah sedikit membaik setelah minum obat tadi Abi tertidur sekarang hanya tinggal Dian dan Andra disana Bu Novita dan pak Hermawan sudah kembali pulang.
"Abi sekarang sudah tidur kalau kamu mau pulang,pulanglah"Suruh Dian.
"Aku akan disini dan tidak akan kemana-mana "Tolak Andra.
"Tapi kasihan sama Mbk Jesika dra"kata Dian"Ini hari bahagia kalian aku dan Abi tidak mau mengganggu kebahagiaan kalian".
"Berhentilah memikirkan kebahagiaan orang lain pikirkan kebahagiaanmu sendiri"Perintah Andra"Lagian aku dan Jesika batal menikah".
"Apa???"Tanya Dian kaget dan lansung berkaca-kaca.
Andra yang melihat justru malah tersenyum tipis dia kepikiran malah mau ngerjain Dian.
"Itu semua karena kedatanganmu Jesika akhirnya memutuskan membatalkan pernikahan kami".
"Maafkan aku dra aku nggak bermaksud merusak kebahagiaan kalian kalau ada cara lain pasti akan".
"Akan membiarkan aku selamanya tidak mengetahui kalau Abi darah dagingku"Potong Andra dengan cepat.
Dian hanya menunduk dan menangis karena ucapan Andra ada benarnya.
"Kejam kamu Di kenapa kamu sekejam itu Di sama aku"Keluh Andra.
"Maafkan aku dra aku pikir aku bisa membesarkan Abi sendiri tapi semua itu sulit"Kata Dian.
Dian kemudian menceritakan dari awal dia hamil sampai Abi lahir semua penuh penderitaan selama bercerita Dian tidak bisa berhenti menangis.
Andra kemudian mendekat dan memeluk Dian Andra juga sampai meneteskan air matanya.
Sekarang dia yang menyesal andai dulu dia pernah pulang hidup Dian tidak akan menderita andai dia pulang dia pasti tahu kalau Lukman sudah tiada andai dia pernah pulang Abi tidak akan kehilangan sosok papa selama ini.
Andra dan Dian sama-sama terhanyut dengan kesedihan mereka sampai mereka tidak sadar sudah pelukan sangat lama.
Mereka melepas pelukannya saat pak Hermawan dan Bu Novita datang.
"Baru saja ditinggal sebentar sudah pelukan"Keluh Bu Novita "Ayo pak penghulu nikahkan mereka".
"Maksud mama?"tanya Andra heran.
"ini pak penghulu dan akan menikahkan kamu dan Dian sekarang juga"Jawab pak Hermawan.
"Tapi tuan nyonya".
"Nggak ada kata menolak kalau kamu menolak Abi akan kami ambil hak asuhnya Abi akan tinggal bersama kita dan kamu tidak bisa lagi bertemu Abi"Ancam Bu Novita.
"Kita nunggu Abi sehat dulu ma pa"Usul Andra.
"Nggak ada, nanti kalian khilaf dan lagian nggak enak kalau orang sampai lihat kalian berdua tanpa adanya status".
"Abi mau kan mama sama papa bersatu?"Tanya Bu Novita sambil duduk di dekat Abi.
"Mau"Jawab Abi senang.
Tepat saat itu juga disana kedatangan Rendra dan Shanum jadi mereka bisa jadi saksi pernikahan Andra dan Dian.
Kebahagiaan Abi terasa lengkap saat kata sah di ucapkan sekarang kedua orang tuanya akan bersama selamanya.
Setelah Andra memasangkan cincin ke jari Dian dia pergi mencium kening Abi.
*************#############*************
Sudah empat hari Abi dirawat dirumah sakit selama itu pula Dian tidak pernah pulang ke rumahnya.
Karena keadaan Abi sudah membaik dokter membolehkan Abi di bawa pulang.
Abi pulang bersama Andra dan Dian sedangkan Bu Novita dan pak Hermawan menunggu mereka dirumah.
"Dra kenapa kita belok bukannya ke rumahku harus lurus?"Tanya Dian heran.
"Kata siapa kita pulang kerumah mu kita pulang kerumah ku,Abi mau kan pulang kerumah papa?".
"Mau pa"Jawab Abi singkat dan senang.
"Tapi kita kan belum bawa baju dra"Kata Dian.
"Pakaian Abi sudah disiapkan mama kalau kamu tidak mengenakan baju juga nggak apa-apa kan aku malah senang"Goda Andra dan mendapat cubitan di pinggangnya.
"Sakit Di"Keluh Andra lebay padahal nggak terasa.
"Kenapa pa?"Tanya Abi dengan wajah yang imut.
"Mama menganiaya papa Bi"Jawab Andra.
"Mama jangan sakiti papa dong kasihan"Pinta Abi.
"Abi benar mama memang nggak sayang sama papa kalau sayang harusnya di cium ya bukan malah di cubit"Rengek Andra sambil mengedipkan satu matanya ke arah Dian yang ada di sebelahnya.
"Betul itu kata papa ma,mama kan sering bilang kalau mama sayang Abi sambil cium kalau gitu mama cium papa dong"Pinta Abi seketika pipi Dian berubah menjadi merah.
"papa lagi nyetir mobil sayang nanti malah mengganggu"Dian masih bisa membuat alasan.
"Nggak ganggu kok malah nanti papa jadi nggak ngantuk"Goda Andra lagi.
"Tuh kan ma nggak ganggu,cepat dong ma cium papa"Paksa Abi.
Dian kemudian mencium pipi Andra dengan ragu-ragu sedangkan Andra senyam-senyum karena dia menang banyak saat Dian mendekat Andra sengaja menghadap kearah Dian jadinya bukan pipinya yang di cium melainkan bibir Andra.
"Manis "Gumam Andra yang hanya di dengar Dian sedangkan Dian malah memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil karena dia malu.
Tanpa terasa mereka sampai di rumah Andra disana pak Hermawan dan Bu Novita sudah menyambut kedatangan mereka.
Saat Abi turun langsung di gendong pak Hermawan ke dalam rumah diikuti Bu Novita sedangkan Andra dan Dian masih di luar rumah.
Andra melihat Dian merasa sungkan untuk masuk ada kegelisahan di raut mukanya.
Andra kemudian menggandeng telapak tangannya dan di ajak masuk ke dalam rumah Andra hanya meng kode dengan kedipan dan anggukan tanda nggak apa-apa.
terimakasih sudah up , ditunggu2 akhirnya nongol jg