Kisah seorang Mafia wanita, setelah dia terluka dalam pernikahan dan juga terlepas dari hubungan yang rumit. Semua orang memanggilnya... Lady Charity!
Jessmine Almahira, perpaduan Indonesia-Turki harus menerima kenyataan pahit dirinya di duakan. Bukan hanya itu, ia kerap mendapatkan penyik-saan dan juga hinaan dari suaminya.
Satu tahun lamanya Jessmine berhasil mengumpulkan segala bukti, sebab suaminya bukan lah orang sembarangan.
Namun naas, ditengah ingin memperjuangkan setelah berhasil mendapatkan bukti Jessmine mati karena dibunuh.
Jessmine hidup kembali untuk balas dendam!
Namun dalam pembalasan dendam nya, dia terjebak dengan mantan kekasih yang ia putuskan dulu saat akan menikah, mantan yang telah menjelma menjadi orang sukses dan berbahaya!
Tak berakhir sampai disana, karena takdir buruk masih menghantui akhirnya Jessmine merubah dirinya menjadi seorang Mafia wanita bernama Lady Charity!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Jessmine Lebih Mencemaskan Wen.
Wen mendatangi hotel tempat Sam menginap, setelah dia mendapatkan informasi alamat hotel dari Emir. Setelah beberapa waktu lalu rahasia tentang Jessmine dibocorkan oleh Emir karena paksaan dari Wen, tak ada rahasia lagi diantara kedua pria berbeda generasi itu.
Bodyguard Sam langsung siaga melihat kedatangan Wen, mereka tentu saja mengenali Wen.
“Katakan pada Tuan kalian, aku ingin bertemu. Aku datang sendiri tanpa pengawalan, itu artinya aku 'hanya' ingin bicara!“ Wen menekankan kata 'hanya' demi berbohong, dia ingin segera bertemu Sam.
“Tunggu disini!“ salah satu bodyguard Sam mengetuk pintu kamar suite, lantas masuk ke dalam setelah di perbolehkan. Namun yang tidak disangka, Wen menerobos masuk meskipun para bodyguard Sam langsung menodongkan senjata kepadanya.
“Berhenti Tuan Wen, atau kami tembak!“ ancam salah satu pengawal Sam.
“Sam! Aku ingin bicara!“ teriak Wen tanpa mengindahkan ancaman.
Sam yang sedang menyuapi Chen, sontak menaruh piring di meja makan dan berjalan ke arah ruang tamu. Kamar hotel suite yang ditempati Sam sangat lah luas, bahkan ada mini pantry di dalamnya.
“Kau!?“ ada aura permusuhan yang dilayangkan dari tatapan Sam pada Wen.
“Ya! Aku!“ Wen semakin mendekat, suara gesekan senjata di belakang tidak menghentikan langkahnya.
“Jangan!“ Titah Sam pada bodyguard, “Liu, bawa putraku ke ruang tidur dan kunci pintu! Aku akan bicara dengan orang ini tanpa ingin diganggu!“
Salah satu bodyguard berjalan ke arah dalam menemui Chen dan membawa anak itu masuk ke dalam ruang tidur dan mengunci pintunya.
“Kau punya nyali juga datang kesini! Aku pikir kau seorang pengecut karena semalam tidak menemui ku!“ sindir Sam. “Tapi, kau memang pengecut... karena berani merebut kekasihku di belakang ku!“
Grep!
Wen menarik kasar pakaian bagian depan milik Sam, kini wajah keduanya hanya berjarak beberapa centi.
“Aku tidak akan bertanya kenapa kau mencu-lik putraku, Algar! Mungkin kau baru mengetahui dia anakmu dan ingin bertemu dengannya secara langsung...! Tapi, kenapa kau menyakiti Jessmine?! Beraninya kau menyakiti wanita yang selama ini sudah membantumu dan banyak berkorban untukmu!!!“ Wen menggeram.
“Hahahaha! Apa kau sedang bergurau dengan ku? Wanita itu berkorban apa untukku? Seharusnya aku yang mengatakan nya, kurang apa pengorbanan ku selama ini padanya!“ bentak Sam, dia pun mencekal pakaian Wen.
“Sungguh kau ingin tau apa saja yang sudah Jessmine korbankan untukmu?“ Wen semakin mengeratkan cekalan nya.
Dia menderita saat mengandung tanpa kau di dekatnya, dia rela berusaha keras untuk mendapatkan kekuatan hanya untuk melindungi mu dan merencanakan pembalasan dendam pada Mei Lián dan Kakek Wu hanya karena dia mengetahui kecelakaan yang terjadi padamu itu ulah dari Mei Lián! Dia selalu melindungi mu dari musuh-musuhmu!
Wen hanya mampu mengutarakan semuanya dalam hati, dia tidak ingin Sam mengetahuinya disaat kini dia ingin memperjuangkan Jessmine kembali.
“Tidak penting bagiku!“ cibir Sam.
Dada Wen naik turun, dia tidak mengerti kenapa Jessmine masih mencintai pria egois semacam Sam.
“Aku tanya kenapa kau menyakiti Jessmine?!“ jerit Wen.
“Ck! Dia sudah berani mengkhianati ku! Disaat aku terbaring koma, dia kabur meninggalkan ku! Dia pergi agar bisa bersama mu, bajinggaan!“ Rahang Sam mengetat, kemudian dia mendorong tubuh Wen yang akhirnya cekalan keduanya sama-sama terlepas.
Wen mengepalkan kedua tangan, “Jika memang Jessmine lebih memilih aku daripada kau, kenapa sekarang kami belum menikah? Jessmine memang pernah berselingkuh dari pernikahan nya dan itu dengan mu... tetapi alasan dibaliknya demi balas dendam pada Demian! Lalu menurutmu, apa alasan Jessmine mengkhianati mu? Yang pasti, itu bukan demi aku!“
Sam terhenyak, dua orang sudah mengatakan jika Jessmine tidak meninggalkannya karena berkhianat. Semalam Algar pun mengatakan hal yang hampir sama seperti Wen, apa yang terjadi?
Sebelum Sam angkat bicara untuk membalas ucapan Wen, tiba-tiba...!
Bugh!
Wen maju lalu memu-kul wajah Sam, masih tidak berhenti disana Wen menen-dang Sam.
Keduanya pun adu kekuatan, tak berapa lama keduanya sama-sama ba-bak belur.
Wen semakin mengeratkan kepalan tangan, dalam serangan terakhir Sam lah yang tumbang ke lantai.
Brukkkk!
Sam terkapar di lantai setelah dibuat ba-bak belur oleh Wen.
Dengan nafas tersengal-sengal, Wen menekan dada Sam dengan lutut kakinya. “Kau tidak bisa membayangkan apa yang sudah Jessmine lakukan untukmu, bajingaaaan! Kau akan menyesal telah menyakiti Jessmine! Kali ini... aku tidak akan pernah mengalah padamu! Seharusnya dulu sebelum kecelakaan padamu terjadi, aku merebut Jessmine darimu setelah aku menyelamatkan nya dari Demian!!!“
“Aku sungguh menyesal tidak berjuang dan malah merelakan dia untukmu!“ Lanjut Wen.
Brak!
Pintu kamar hotel terbuka, Jessmine datang menyusul Wen meskipun terlambat karena kedua lelaki itu sudah selesai saling menyerang. Para bodyguard Sam berada di belakang Jessmine, ikut merengseek masuk.
“Astaga, Wen! Bibir dan dahi mu terluka!“ Jessmine setengah berlari, dia menarik Wen dari tubuh Sam yang ditekan oleh Wen di lantai.
Kondisi Sam dan Wen sama-sama terluka, namun anehnya kini Jessmine lebih mencemaskan Wen.
“Ck! Aku tadi sudah melarang mu pergi! Kenapa kau tidak menurut padaku?!“ jari Jessmine mengusap pelan luka di dahi Wen, lalu jarinya turun ke sudut bibir Wen yang berdarah. “Ayo pulang, aku obati di rumah!“
Jessmine menarik tangan Wen, lebih tepatnya menggenggam tangan pria itu. Keduanya berjalan keluar tanpa menghiraukan keadaan Sam yang baru mulai bangun dari lantai.
“Tunggu!“ teriak Sam menghentikan langkah keduanya.
Jessmine ingin terus berjalan keluar, namun Wen menghentikan langkahnya otomatis langkah wanita itu pun berhenti.
Brak!
Pintu ruang tidur terbuka, Chen berlari keluar menuju ke ruang tamu. "Lady...!“ teriak bocah itu.
“Liu! Kenapa kau membiarkan Chen keluar?!“ bentak Sam.
“Maaf, Bos. Tuan muda memaksa, tadi di dalam kamar... Tuan muda Chen mengatakan mengenali suara wanita diluar. Tuan muda bilang, itu suara Tante yang menyelamatkan nya saat dicu-lik anak buah Demian tempo hari.“
“Apa?!" Sam tersentak.
“Lady!“ sekali lagi Chen bersuara, bocah itu berlari ke arah Jessmine dan memeluk kaki Jessmine.
“Hai, Boy. Kabarmu, baik-baik saja? Maafkan Tante tempo hari, karena Tante langsung pergi. Putra Tante sudah menunggu Tante di rumah, kamu tidak terluka?" tanya Jessmine, kepalanya menunduk menatap ke bawah ke wajah Chen.
Mata Sam dan para bodyguard terbelalak, apalagi saat Jessmine melepaskan pelukan Chen kemudian berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan anak itu.
Anak itu menggeleng, dia mengecup pipi Jessmine. “Sekali lagi, Xièxiè Tante...!“
Bahkan Chen mundur sedikit lantas membungkukkan tubuh kecilnya ke depan untuk berterimakasih, anak itu ternyata tidak kekurangan didikan dalam hal attitude.
___
Lanjut nanti siang, malam ini keburu ngantuk🥱 🤗 Juga maafkeun dakuh... kalo readers ada yg bosen karena alurnya salah paham mulu dan di bab ini serta selanjutnya mulai terkuak ya semuanya. Sabar pemirsah 🙌🫶
Like, Komen, Favorit ah gitu weh🤭❤️
