NovelToon NovelToon
Kemana Takdir Membawaku

Kemana Takdir Membawaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Irfansyah

Lidya dinda adalah seorang wanita yang mandiri, sedari kecil dia sudah banyak merasakan kepahitan hidup. Di usia yg baru menginjak remaja, dia mulai merasakan beban berat dalam hidupnya, dimulai dari bapak dan ibunya yang meninggal dunia karena kecelakaan, kemudian dia yang harus menghidupi kedua adiknya, kini dia tak melanjutkan lagi sekolahnya, dia pun harus membanting tulang untuk meneruskan hidupnya dan kedua adiknya, dia mencari nafkah untuk bisa menyekolahkan adik - adiknya. Bagaimana kisah hidup Lidya selanjutnya? di baca terus update bab terbarunya ya guys. Selamat membaca, tolong kasih like dan beri saran maupun kritik yang membangun ya, saya akan menerima semuanya dengan senang hati. Semoga sehat selalu, terima kasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Irfansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32.

"Jaga mulutmu ya Arthur...harusnya kamu itu sadar, kamu sudah menikah dengan Susan, jadi jangan terlalu rakus untuk memiliki keduanya. Biarlah Lidya, anak kami dan adik - adiknya menjadi tanggung jawabku, karena memang sudah seharusnya aku yang bertanggung jawab atas kehidupan mereka." Tutur Alex.

"Nggak kak, aku nggak rakus, yang selama ini rakus kan kakak, bukan aku. Apa kakak bisa menghitung berapa banyak wanita yang kakak tiduri? dan dari sekian banyak itu, kakak nggak pernah bertanggung jawab, mungkin wanita itu ada yang gila karena perbuatan kakak, ada yang menggugurkan kandungannya karena malu, dan masih banyak lagi. Kenapa saat Lidya yang mengandung anakmu dan tau bahwa adikmu ini adalah suaminya, tiba - tiba saja kamu ingin merebut dia dariku? Kenapa nggak cari wanita lain saja, haa?" Ujar Arthur geram.

"Kan aku sudah mengatakannya kepadamu, aku baru sadar bahwa aku mencintai Lidya dan kamu juga nggak ada kabar selama beberapa bulan, makanya aku berusaha selalu ada di sampingnya, aku memang sudah bertekad untuk menikahinya, dan aku juga sudah sadar dengan perangai burukku di masa lalu, dan itu nggak akan pernah terulang lagi, aku akui, aku memang salah, tapi pasti ada kesempatan buatku untuk berubah, nggak mungkin juga selamanya aku memakai perangai burukku seperti di masa lalu." Jelas Alex panjang lebar.

"Kakak move on aja ya, aku juga nggak bakal menceraikan Lidya, aku mencintainya." Ucap Arthur.

"Udah...cukup perdebatan kalian, aku nggak mau jadi seorang wanita yang hanya masuk sesaat di kehidupan kalian dan membuat kalian jadi seperti ini, biarlah aku saja yang mengalah, aku akan pergi dari sini dan aku juga masih mampu kok meneruskan hidup, putraku dan adik - adikku walaupun tanpa bantuan kalian." Ucap Lidya tegas.

"Aku juga nggak akan memilih satu dari kalian, sebaiknya aku pergi dari sini, dan kalian nggak perlu memikirkan ku lagi." Ujar Lidya yang segera berlalu pergi dari ruangan Arthur.

"Lidya...sayang..." Panggil Arthur.

"Lidya jangan pergi, aku akan mengantarmu pulang." Ucap Alex.

"Mas Alex, tolong tetap di tempatmu, tolong hargai aku, saat ini aku lagi pengen sendiri, aku menghargai niatmu untuk bertanggung jawab, tapi benar yang dikatakan Kak Arthur bahwa aku masih sah istrinya, walaupun kami terpisah cukup lama, aku pun juga sebenarnya sudah mulai menyukaimu walaupun di hatiku masih ada Kak Arthur, jadi aku pun bingung, jadi tolong, biarkan aku sendiri dulu. Aku nggak tau kemana takdirku nanti, biarlah aku mengikuti jalan takdirku tanpa membuat kalian saling ribut seperti ini, maaf aku pergi dulu Mas Alex, Kak Arthur. Terima kasih karena kalian sudah memahami." Ujar Lidya panjang lebar.

Lidya pun keluar dari ruangan Arthur, dengan tatapan lurus ke depan tanpa melihat ke belakang lagi.

"Tuhan...aku ikhlas kemanapun takdir membawaku, apapun takdir yang sudah engkau tetapkan kepadaku, aku ikhlas menerimanya Tuhan." Gumam Lidya.

Dia pun menggunakan ojek online untuk sampai ke rumahnya, sudah beberapa jam dia meninggalkan buah hatinya, dan dia sangat merindukannya.

Sebenarnya Lidya bisa memilih satu dari dua pria tersebut, tapi dia tak mau terjadi pertengkaran di antara dua saudara kandung itu, dia tak mau nanti dirinya menjadi perusak keharmonisan di antara saudara itu.

"Sebaiknya aku fokus membesarkan buah hatiku dan menyekolahkan adik - adikku hingga mereka semua menjadi manusia yang sukses." Gumam Lidya agi.

"Assalamu'alaikum..." Sapa Lidya saat masuk ke dalam rumahnya.

"Wa'alaikumsalam..." Sahut Lutfi.

"Ehm...Laras dan Akmal mana?" Tanya Lidya.

"Tadi Laras membawa Akmal jalan - jalan ke depan, paling bentar lagi pulang kak." Sahut Lutfi dan Lidya pun mengangguk.

Tapi, setelah menunggu satu jam, dan hari sudah mulai petang, Laras dan Akmal belum juga kembali ke rumah, Lidya dan Lutfi mulai panik, sehingga Lutfi dan Lidya memutuskan keluar dan berpencar untuk mencari keberadaan Laras dan Akmal.

"Ya tuhan...kemana putra dan adikku?" Gumam Lidya. Setelah hampir satu jam berputar - putar dan menyisiri gang - gang di sekitar lingkungan rumah mereka, Laras dan Akmal pun belum terlihat keberadaannya.

"Gimana dek, apa kamu belum menemukan mereka?" Tanya Lidya saat berpapasan dengan Lutfi di dalam gang.

"Belum kak...aduuuh, kemana sih mereka?" Ucap Lutfi yang mulai kelelahan mencari keberadaan Laras dan Akmal.

Mata Lidya mulai berembun, dia belum siap jika harus kehilangan buah hatinya dan adik kesayangannya itu.

Dia pun dengan berat hati meminta bantuan Alex.

"Halo Mas Alex, hiks...hiks..." Sapa Lidya sesenggukan saat Alex mengangkat telepon darinya.

"Halo Lidya, kamu kenapa? Kamu kenapa menangis? Ada apa Lidya?" Tanya Alex yang ikut resah.

"Akmal dan Laras mas...mereka nggak tau kemana, udah malam begini mereka belum kembali ke rumah mas, aku dan Lutfi sudah berkeliling mencari mereka, tapi mereka belum juga ketemu mas, hiks...hiks..." Ujar Lidya sesenggukan.

"Sekarang kamu dan Lutfi dimana?" Tanya Alex.

"Kami masih di luar mencari mereka mas." Jawab Lidya.

"Sebaiknya kamu dan Lutfi pulang ke rumah dulu ya, tenangin dirimu, aku akan membantu mencari Laras dan Akmal." Ucap Alex.

Alex pun segera mengambil kunci mobilnya dan keluar mencari Laras dan Akmal. Dia juga sudah mengerahkan orang - orang kepercayaannya untuk mencari keberadaan Laras dan Akmal.

Alex mendatangi rumah Lidya untuk menenangkannya.

Setelah menunggu hingga tengah malam, keberadaan Laras dan Akmal pun belum di ketahui.

"Mas...apa belum dapat kabar dari anak buahmu?" Tanya Lidya yang masih berada dalam dekapan Alex. Alex pun menggelengkan kepalanya.

Lidya berdiri kemudian pergi ke kamarnya untuk mengambil jaket.

"Lidya, kamu mau kemana? Tengah malam gini? Di luar sangat dingin." Ujar Alex.

"Aku akan mencari mereka sampai ketemu." Sahut Lidya.

"Biarlah anak buahku saja yang mencari mereka, kamu tetap di rumah saja, tenangkan dirimu dan berdo'a lah agar mereka cepat di temukan." Ujar Alex.

"Iya kak, di luar sangat dingin, dan sepertinya akan turun hujan." Ucap Lutfi.

"Hiks...hiks...mas...adikku dan anak kita ada di luar, aku nggak tau mereka dimana sekarang, apalagi akan turun hujan, kasihan mereka mas, hiks...hiks...hiks...kita harus segera menemukan mereka mas." Ucap Lidya yang kembali di peluk oleh Alex dengan maksud untuk menenangkannya. Alex merasa ada perasaan haru saat Lidya menyebutkan "anak kita". Alex merasa harus lebih bertanggung jawab kepada mereka.

"Mas, kita ke kantor polisi aja ya." Ajak Lidya.

"Biasanya kalau laporan kehilangan, harus lewat dari 2 x 24 jam Lidya, tapi ayo kita coba saja." Sahut Alex.

"Lutfi, kamu tunggu di rumah ya, siapa tau Laras dan Akmal pulang, kami akan ke kantor polisi dulu." Ujar Alex.

"Iya, saya akan menunggu disini, semoga saja mereka kembali." Sahut Lutfi.

1
Liem Raliem
cinta seturu hanya untuk Lidya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!