cerita ini mengisahkan tentang perjuangan orang tua yang perekonomiannya di bawah garis kemiskinan tetapi dengan semangat dan tekat yang kuat akhirnya ia bisa membesarkan anak anaknya akan tetapi setelah anak anak itu dewasa dan sudah bekerja justru mereka lupa akan perjuangan orang tua yang sudah membesarkan mereka..... mau tau ceritanya lanjutkan dengan baca cerita di bawah ini ya❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
"eh abangku kok udah ganteng banget sih mau pergi kemana lia boleh ikut ga" cerocos lia yang melihat abangnya keluar dari kamar dengan keadaan sangat rapi
"biasa aja kali dek, biasanya abang juga kayak gini" yanto berusaha mengelak dari adik perempuannya itu
"bau baunya ada yang mau ketemu sama yang cantik cantik nih" goda daus
Yanto hanya memutar bola mata malas mendengar ledekan dari adik adik nya
"abang pergi dulu nanti bilang sama abah dan emak" pamit yanto pada adik adiknya
"abang jangan lupa oleh oleh ya" teriak lia
Yanto hanya menganggukkan kepalanya saja dari atas motor untuk menanggapi permintaan adiknya
Yanto segera melajukan motornya menuju rumah anti, tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah pujaan hatinya karena jaraknya tidak jauh
"assalamualaikum" salam yanto
"waalaikumsalam" sahut bu dokter
"permisi bu maaf sebelumnya yanto mau ijin ajak anti pergi sebentar karena yanto ingin memberi hadiah buat emak saya ingin anti membantu saya" jujur yanto berkata sama bu rina
"iya nak kemarin anti juga sudah ijin, yang penting kalian jangan neko neko ya, oh iya selamat ya kemarin udah panen raya kamu sangat hebat" jawab bu rina tak lupa memuji pemuda itu supaya lebih semangat ke depannya
"ah bu dokter terlalu memuji saya masih harus banyak belajar lagi bu" kata yanto merendah
bu rina semakin kagum akan sifat pemuda itu jika orang lain sudah sombongnya setinggi langit kalau dia justru merendah
"ayo bang aku udah siap maaf ya menunggu" kata anti yang baru keluar rumah
"iya an ayo"
"bu kami pergi dulu ya"pamit yanto sambil menyalami bu rina
" iya nak hati hati, kalau anti nakal jewer aja"canda bu rina
"iya bu yanto akan menjewernya" balas yanto sambil tersenyum
Sedangkan anti yang menjadi bahan omongan hanya mengerucutkan pipinya sambil berlalu menghentak hentakkan kakinya persis seperti anak kecil
bu rina dan yanto hanya bisa tersenyum kecil melihat kelakuan anti yang persis kayak anak kecil itu
Yanto segera melajukan motornya menuju kota kecamatan sambil berboncengan dengan wanita pujaannya, setelah sampai di kota mereka segera menuju toko emas yang di sarankan oleh anti
"ada yang bisa kami bantu" tanya pegawai toko itu kepada yanto dan anti
"iya mbak aku mau cari kalung dan gelang buat ibu saya" jelas yanto kepada pegawai itu
"mari silahkan di pilih ini baran barangnya" kata pegawai itu sambil menunjukkan barang barang itu
"an kamu pilihin aja ya abang ga ngerti" yanto minta anti untuk memilih perhiasan untuk ibunya
"baik bang"
Anti segera memilih apa yang di inginkan yanto sesuai dengan model yang di sukainya
"kalau yang ini aja gimana bang" tanya anti sambil menunjukkan kalung dan gelang pilihannya
"baik an" yanto hanya menurut saja karena dia yakin dengan pilihan anti
"mbak yang ini aja berapa harganya" tanya yanto
"ini semua harganya 15 juta pak" jawab pegawai toko
"baik mbak oh iya saya juga mau sama anting buat anak kelas 5 SD mbak" kata yanto lagi yang hampir melupakan adik kecilnya
"baik silahkan pilih disini"
"ini aja mbak jadi semuanya berapa" tanya yanto lagi
"semuanya 17 juta mas" sahut pegawai itu
Setelah selesai dengan perhiasan lalu yanto pergi ke penjual baju yang tertera bandrolnya murah, yanto membeli baju untuk semua adiknya tak lupa kedua orang tua juga bahkan mukena dan sarung baru pun tak luput dari sasaran yanto ingin merubah sedikit penampilan keluarganya biarpun itu hanya barang barang dengan harga yang murah
Setelah dapat semuanya yanto bertanya kepada anti mau pergi kemana lagi
"an kami tidak mau beli sesuatu atau mau pergi kemana gitu" tanya yanto
"ga bang kalau emang udah selesai ayo kita pulang aja ini dah cukup siang" anti menolak tawaran yanto
"ya sudah tapi kita beli nasi padang dulu ya buat makan siang keluargaku" jelas yanto lagi
"iya bang, anti boleh pulang kerumah abang ga soalnya di rumah ga ada siapa siapa nanti sore baru pada pulang " ucap anti dengan lirih takut yanto marah
"tentu boleh dong kenapa ga" jawab yanto sambil tersenyum
Setelah membeli nasi padang mereka berdua segera pulang dan benar saja tebakan yanto semua adiknya sudah menunggu di teras rumah seperti biasa
"yeyyyy abang gantengku pulang" teriak lia kegirangan karena yanto membawa banyak kantong
"aduh dasar suara cempreng pelan pelan kalau teriak" ucap daus sambil menggosok kupingnya karena mendengar suara cempreng adiknya itu
"kalau pelan pelan namanya bukan teriak bang" sahut lia tak mau kalah
"MBAK ANTIKU YANG CANTIK" lia kembali berteriak karena melihat anti yang berjalan ke arahnya
"aduh kenapa adik mbak yang cantik ini teriak teriak sih" tanya anti
sedangkan yang di tanya hanya cengar cengir seperti tak melakukan kesalahan apapun
,"ayo semuanya masuk"sang kanjeng ratu sudah memberi perintah maka semuanya hanya bisa menurut
"lia ambil piring dan sendok kita makan nasi padang bersama sama" perintah yanto pada adik kecilnya
"horeeee makan nasi padang abang emang yang terbaik" sahut lia dan yuda berbarengan sambil mengacungkan jempolnya
mereka semua makan siang bersama dengan lahap apalagi mereka jarang jarang makan nasi padang kecuali anti
Seperi masa kecilku
orng iri pasti ada dan hasil nya akan beda juga nanti kl sdh d garap sendiri