NovelToon NovelToon
One Day With You

One Day With You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Playboy / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: IamLovelyvi

Baron adalah mimpi buruk di mata Evelyn sejak pertama kali mereka bertemu. Berharap tidak bertemu lagi dengan Baron, namun takdir berkata tidak. Bagaimana mungkin Evelyn tidak trauma, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Baron bercinta dengan pacarnya. Lalu bagaimana jadinya Evelyn malah terikat dengan Baron seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IamLovelyvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Peter berhasil mendirikan sebuah perusahaan yang kuat dan tak tergoyahkan. Sudah puluhan tahun belum ada perusahaan lain yang bisa menyaingi perusahaannya. Semua itu jelas karena pemimpin perusahaan itu memiliki prinsip yang kuat, bijaksana dan tidak mudah goyah. Agar perusahaan tetap jaya setelah ia pensiun, maka Peter mendidik putra semata wayangnya, Baron sejak dini agar menjadi pemimpin hebat sepertinya. Tapi Peter tidak menyadari, didikannya yang keras membuat Baron berubah menjadi monster tidak berperasaan. Baron kehilangan rasa empati terhadap orang lain. Oleh karena itu, ketika orang lain mencoba mengusiknya, ia tidak akan segan menghancurkannya tanpa sisa. Baron bagaikan psikopat gila yang meronta ketika wilayahnya diusik.

D'Corps Company bukanlah pengecualian. Perusahaan yang kini berada di bawah pimpinan Devano Rodriguez sudah mulai mengepakkan sayapnya untuk mengusik perusahaan milik Peter.

Baron terkekeh setelah mendengar penuturan asistennya mengenai salah satu anak perusahaan mengalami masalah serius mengenai kebocoran data. Baron tahu pelakunya adalah Devano. Pria itu menemui mantan pegawainya yang dipecat dan meminta semua rahasia perusahaan darinya.

"Kita akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Kita bisa menuntut karena pegawai itu menandatangani perjanjian tentang menjaga kerahasiaan data setelah keluar dari perusahaan. Dan temukan bukti bahwa Devano dan pegawai itu sekongkol untuk menjatuhkan kita." perintah Baron kepada asistennya.

"Baik Pak, akan segera saya laksanakan."

Setelah asistennya pergi, Baron kembali mengawasi Evelyn yang sedang berada di kamarnya. Setelah Baron telusuri, ia baru tahu tentang kebiasaan Evelyn. Gadis itu sangat suka melakukan hal yang berguna di saat memiliki waktu luang. Selain yoga, Evelyn juga suka membaca buku, menggambar dan masih banyak lagi. Gadis itu selalu punya cara menghilangkan rasa bosannya.

Evelyn tidak menyadari sama sekali bahwa Baron memasang beberapa kamera di kamarnya. Setiap sudut kamar tidak lepas dari rekaman kamera sehingga ia bisa melihat aktivitasnya. Bahkan Baron bisa melihat ketika Evelyn mengganti pakaiannya. Itulah yang Baron lihat saat ini.

Ia seperti laki-laki mesum menonton Evelyn yang tidak memakai sehelai benang di tubuhnya. Evelyn baru saja mandi, sedang memilih pakaiannya di depan lemari. Baron menelan air liurnya ketika melihat tubuh sintal gadis itu. Ketika memeluknya, ia bisa merasakan bahwa tubuh Evelyn sangatlah indah. Dan sekarang ekspektasinya terbayarkan, tubuh Evelyn sangat sempurna. Begitu putih mulus tanpa cacat membuat tubuh Baron bereaksi.

Baron menutup ponselnya yang terhubung ke kamera yang ada di kamar Evelyn. Ia bersandar sambil memejamkan matanya dengan frustasi. Evelyn adalah cobaan baginya. Sudah lama ia tidak menyentuh wanita sejak Laura kembali ke Paris. Ketika melihat Evelyn yang begitu sempurna, ia tidak tahan lagi menahan hasratnya. Rasanya Baron ingin mencumbu seluruh tubuh Evelyn tanpa henti.

Namun ia tidak bisa melakukannya sekarang. Sekali lagi ia ingin melakukannya ketika Evelyn suka rela menyerahkan diri padanya. Baron ingin Evelyn memohon sentuhannya. Semua itu karena ia merasa terluka akan penolakan Evelyn. Disaat gadis-gadis lain berebutan untuk tidur dengannya, Evelyn malah sebaliknya.

******

Baju-baju mahalnya yang tersusun rapi di dalam lemari diserakkan begitu saja di lantai. Laura berusaha mendorong pria-pria besar bertampang seperti preman agar tidak merusak barang-barang di apartemennnya.

"Kalian siapa sebenarnya! Kenapa kalian datang menghancurkan barang-barangku!?" sentak Laura meski tubuhnya kalah jauh dengan preman itu.

"Tuan Andrew yang memberi perintah pada kami. Anda harus keluar dari rumah ini sekarang juga!" jawab preman itu tanpa ingin menyakiti Laura.

"Apa?" Laura tidak menyangka laki-laki tua yang merupakan ketua agensinya sekaligus sugar daddynya melakukan hal itu.

"Tidak mungkin!" bantah Laura.

"Kalau tidak percaya, silakan saja. Kami hanya menjalankan perintah." balas preman itu.

Laura langsung menghubungi Tuan Andrew, berharap mendapat perlindungan. "Halo sayang, ada preman menghancurkan apartemenku, mereka mengaku..." cecar Laura begitu telponnya diangkat.

"Ya, aku yang menyuruh mereka. Cepat kosongkan apartemen itu sebelum istriku datang ke sana membunuhmu." jawab laki-laki paruh baya dengan dingin.

Laura melebarkan matanya, "Apa? Istrimu sudah tahu tentang kita?"

"Iya. Cepat pergi dari sana dan jangan pernah menghubungiku lagi." suara pria itu begitu dingin, tidak selembut dulu ketika mereka sedang di mabuk hubungan yang terlarang.

Laura semakin gencar, keringat mulai bercucuran di kepalanya. Ia tidak menyangka hubungan gelapnya dengan bosnya tercium oleh istrinya. Padahal perselingkuhan mereka tidak diketahui oleh seorang pun.

"Lalu aku akan tinggal dimana? Aku sudah menjual apartemenku." cecarnya.

"Bukan urusanku lagi, dan mulai besok jangan datang ke kantor lagi. Aku sudah memecatmu. Dan tenang saja, media tidak akan tahu tentang hal ini dan kau bisa aman dari rasa malu."

Dunia Laura seolah runtuh mendengar itu. Cita-citanya sejak kecil adalah menjadi seorang model profesional dan terkenal. Susah payah ia bekerja hingga bisa di titik ini. Semuanya dilakukan bahkan rela menjadi bahan pemuas nafsu bosnya. Tapi apa yang baru saja dikatakan pria itu? Dipecat? Ponsel Laura terjatuh karena tubuhnya kehilangan kendali. Air matanya menetes dengan begitu deras tanpa bisa dibendung.

Cukup lama Laura menangisi karirnya yang hancur. Satu hal yang ada dalam pikirannya saat ini adalah Baron. Baron adalah orang yang paling bisa diandalkan di saat seperti ini. Meski sudah cukup lama ia tidak komunikasi dengan Baron tanpa alasan yang jelas, ia masih menganggap hubungan mereka berjalan.Ia pikir Baron sangat sibuk sampai melupakan dirinya.

Laura mengambil ponselnya dan menghubungi Baron dengan nomor baru.. Tapi sayang nomor pria itu tidak aktif lagi. Laura putus asa. Di negara orang sendirian dalam keadaan mengenaskan. Istri Andrew jelas akan membantainya selama ia masih tinggal di negara ini tanpa perlindungan Baron. Pilihan paling tepat adalah kembali ke negeranya, menemui kekasihnya dan menjadi gadis penurut untuk Baron.

1
Km Manik
kak belum ada lanjutanya y
Km Manik
kak kok belum ada lanjutanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!