NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 FOREVER LOVE bag.32

Jessy menunggu Marcell yang sedang berenang sambil membaca beberapa majalah yang disediakan disana, namun mata Jessy beberapa kali tidak fokus saat melihat Marcell yang bertelanjang dada di dalam air,pikirannya tak terkendali banyak hal terlintas begitu saja saat ia melihat Marcell.

"Ahhh apa yang kau pikirkan !!"

Jessy mengalihkan pandangannya dia memejamkan matanya dengan majalah masih ditangannya.

Marcell selesai berenang ia mengambil bathrobe dan mengeringkan badanya, lalu menghampiri Jessy. Ia mengecup pipi Jessy lantas duduk di sebalahnya.

"Sudah selesai?"

"Hmm..."

"Ini minum jusnya. Dan pergi ganti bajumu"

"Okay "

Matahari mulai turun, kamar yang di tempati Jessy berhadapan langsung dengan matahari terbenam, kaca besar yang menyatu dengan kolam berenang membuatnya semakin indah, Jessy tidak ingin melepaskan begitu saja sore indah itu, ia duduk di sofa menikmati hangatnya mentari sore.

Marcell kembali dengan selimut lalu duduk memangku Jessy, dengan selimut besar membungkus mereka berdua.

"Uchh.. hangat sekali "

Jessy memeluk erat Marcell, ia menyandarkan kepalanya di dada Marcell, dengan belaian lembut tangan Marcell terus membelai rambut panjang Jessy.

"Seharian di hotel tidak buruk kan?"

"Ya kamu benar. Aku bisa memelukmu seperti ini dan ..."

Marcell mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Jessy, rasa hangat memenuhi setiap sentuhan bibirnya, untuk beberapa saat mereka menikmati manisnya rasa dari setiap sentuhan bibir yang menyatu.

"I love you !"

Marcell mengakhirinya dengan kata-kata manis yang membuat jantung Jessy terus berdegup kencang.

"Aku bisa mendengar detak jantungmu"

"Hahh benarkah ...!!"

Marcell mencium pundak dan leher belakang Jessy hingga Jessy tak mampu lagi menahan gejolak yang ia rasakan, ia hanya memejamkan matanya menikmati setiap kecupan dan belaian lembut itu.

Ini tidak akan pernah berakhir dengan begitu saja jika Jessy tak membuat kesalahan kakinya yang terluka adalah kesalahan untuk menghentikan keindahan ini.

"Apa kakimu masih sakit?"

"Tidak, nanti saat dokternya datang aku akan minta supaya di lepas perbannya, aku akan membiarkannya terbuka saja, aku rasa ini lebih bagus lagi pula ini hanya luka kecil"

"Emm... Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?"

"Bagaimana jika kamu ceritakan tentang dirimu"

"Aku ? Ahhh terlalu banyak jika harus di ceritakan"

"Kalau begitu, kapan kamu menyukaiku?" tanya Jessy

"Itu .. emm, saat kita bertemu pertama kalinya"

"Sungguh ..??"

"Iya. Aku langsung jatuh cinta padamu, bagaimana denganmu?"

"Emhhh... Entahlah !"

"Katakan padaku ?"

"Saat kamu menciumku pertama kali"

Marcell tersenyum mendengar jawaban Jessy, seharusnya ia sudah menduganya mereka jatuh cinta sejak lama.

"Bagaimana dengan kekasihmu sebelumnya ?"

Jessy memancing Marcell dengan pertanyaan sensitif.

"Kamu ingin mendengar itu?"

"Ya, aku ingin mendengarnya"

"Aku harap kau tidak cemburu nantinya"

"Heyy... Untuk apa , kau sekarang milikku "

"Benar . Aku sempat hampir menikah dengannya, tapi dia ninggalin aku"

"Hahh... Ba.bagaimana bisa"

"Panjang ceritanya, dia pergi dengan pria lain yang menurutnya lebih baik dariku, hanya itu alasannya"

"Wahhh... Jika kau menikah kita tidak akan pernah bertemu "

"Bagaimana denganmu? Siapa pria yang beruntung sebelum diriku?" Marcell balik bertanya

"Tidak ada ! "

Marcell terdiam sejenak, ini berbeda dari yang ia lihat antara Jessy, Alex dan Raymond mereka seakan pernah menjalin hubungan khusus.

"Aku pikir kau pernah dekat Alex?"

"Iya, dia cinta pertamaku sekaligus dewa penolongku, satu-satunya pria yang dekat denganku adalah dia, tapi di masa lalu, bagaimana kau tau itu?"

"Alex pernah mengatakannya padaku"

"Ahh dasar , jadi kau sudah tau ?"

"Sedikit, dia mengatakannya sendiri padaku tapi aku ingin mendengarnya darimu, bagaimana?"

"Apa yang ingin kamu dengar dariku?"

"Hubunganmu dengan Alex "

"Ya kita dekat, dimasa lalu aku pernah menjadi kekasihnya, semenjak aku sakit dia yang merawatku , lalu kita berjuang melewati masa sulit dan bangkit menjadi seperti saat ini, posisi dia sebagai orang terdekatku tidak akan pernah tergantikan "

"Apa itu artinya aku tidak bisa menempati posisinya?"

"Kalian berbeda, aku mencintaimu posisimu di hatiku, sedangkan Alex dia ... Dia sebagian dari nyawaku"

"Jadi siapa di posisi pertama bagimu?"

"Kenapa menanyakan itu? Tentu saja kamu, aku bisa mengatakan dengan cepat siapa dirimu bagiku tapi tidak untuk orang lain, aku mengatakan Alex sangat penting dan berarti bagiku tapi aku tidak bisa menegaskan seperti apa dia sebagaimana aku mengatakan kau milikku"

Marcell memeluk erat Jessy setelah mendengar jawaban darinya.

"Rasanya melegakan mendengarnya langsung darimu"

"Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak. Hanya.... Tidak ada. Lupakan"

"Jangan bilang kau cemburu padanya?"

"Tentu saja aku cemburu, karena aku mencintaimu "

Mata mereka bertemu, bibir mereka perlahan saling menyatu.

Setelah beberapa hari menghabiskan waktu liburannya merekapun kembali, liburan kali ini jauh dari yang di harapkan kecelakaan yang di alami Jessy membuat semua rencana kacau, Marcell merasa bersalah atas semuanya,seharusnya liburan pertama mereka bersama bisa menjadi menyenangkan.

"Sebaiknya kamu istirahat dulu disini, kamu pasti lelah"

"Baiklah !"

Marcell dan Jessy memasuki rumah bersama mereka saling membicarakan sesuatu.

"Wooooo.. bagaimana liburannya?"

Alex mengejutkan mereka dengan sepiring buah di tangannya.

"Bagaimana kabar kalian ?"

Mereka berpelukan satu sama lain. Rasa lelah mereka hilang begitu berkumpul kembali dengan Alex dan Ray mereka menghabiskan waktu dengan bermain hingga tak terasa hari sudah malam,.

Marcell kembali ke apartemen sedangkan Jessy , ia melihat pintu bar terbuka sedikit saat hendak ke kamarnya, ia pun melihat ke dalam bar ada Alex yang tersenyum padanya.

"Mau minum?"

"Ya boleh. Dimana Ray?"

"Ray, pulang. Dia punya urusan"

"Benarkah, apa dia berurusan dengan wanita kali ini?"

"Aku rasa. Bagaimana liburan kalian?" tanya Alex

"Ahhh kacau... Aku mengacaukannya"

"Kenapa?"

"Hari ke dua kakiku terluka dan kita seharian di hotel, banyak tempat yang tidak sempat kita kunjungi, Marcell sangat kecewa, dia sudah berusaha membuatku have fun tapi aku mengacaukannya "

"Itu kan bukan kesalahan yang di sengaja, jadi apa yang kalian lakukan di hotel ?"

"Pertanyaan apa itu?"

"Hanya penasaran saja .. "

"Jangan berpikir yang macam-macam kita tidak melakukan apapun"

Alex mendekatkan wajahnya menatap mata Jessy dengan tajam.

"Apa yang kau lakukan. Aku mengatakan yang sebenarnya, dia tidak menyentuhku sama sekali"

"Bagaimana bisa?"

"Maksudnya ?"

"Bagaimana bisa dia menahannya, dasar Marcell... "

Alex meneguk minumanya hingga habis sambil tersenyum kecil, ia tak menyangka Marcell menepati janjinya tidak akan menyentuh Jessy melebihi batas,

//

Saat Alex menemui Marcell membawakan obat untuk disimpan, sebelum pergi Alex mengatakan beberapa hal pada Marcell hanya untuk mengingatkannya saja.

"Selama kalian berdua, sebaiknya kalian tidak terburu-buru melakukan kontak fisik"

"Uhh .. apa yang kau bicarakan?

"Jika kalian menginginkannya lakukan saja tapi jika hanya kau yang menginginkannya sebaiknya kau menahannya"

"Kenapa?"

"Aku hanya mengkhawatirkan dengan traumanya Jessy, itu bisa terjadi kapan saja, tapi semua kembali kepada kalian, terserah saja"

"Apa akan terjadi hal buruk?"

"Aku tidak tau, tidak ada yang menyentuhnya, dia sudah kesulitan dengan trauma yang di hadapinya dia tidak bisa mengenal pria manapun apalagi berkontak fisik dengan pria itu tidak pernah Jessy lakukan"

Marcell mendengarkan dengan baik

"Jessy masih virgin !"

Tiba-tiba Alex mengatakan hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya, Marcell bahkan tersedak setelah mendengar hal itu.

"Apa yang kau pikirkan Marcell? Tentang masa lalu Jessy ? Itu benar dia korban tapi tidak sampai yang ... ... Ahh kau tau maksudku kan... Dengar Marcell Jessy masih gadis dia belum pernah tersentuh. Disana memang bebas tidak seperti disini tapi percayalah jika beruntung kau akan jadi yang pertama, tapi berjanjilah untuk setia dengannya "

Meskipun terkejut namun Marcell berusaha menguasai dirinya, dia menerka-nerka alasan kenapa Alex sampai mengatakan hal yang pribadi dan sensitif, Alex hanya ingin menjaga Jessy atau memperingatkan Marcell jika masih ada dirinya di samping Jessy?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!