NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda

Istri Kecil Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: NG STORY

Shaerin seorang gadis cantik yang berusia 18 tahun, hidupnya yang tidak berkecukupan dan sederhana kadang-kadang menjadi ejekan di sekolahnya.

Dia memiliki kekasih dan sahabat yang selalu menyemangatinya dan membantu kerap jika Shaerin sedang dalam masa sulit.

Tapi tanpa disangka, mereka berdua justru telah mengkhianati Shaerin dengan hubungan gelapnya, hal itu membuat Shaerin kecewa dan sakit hati.

Suatu hari dirinya diharuskan menikah oleh sang Ibu untuk melunasi semua hutangnya kepada keluarga Algio, Shaerin di nikahkan dengan anak tengah dari keluarga Algio.

Sifat laki-laki itu berbanding balik dengan Shaerin. Cuek, kasar dan keras kepala. tapi jauh dari itu semua ternyata ia memiliki trauma masa kecil yang membuatnya menjadi sangat menderita.

Akankah Shaerin dapat membantu laki-laki itu untuk menghilangkan rasa trauma masa kecilnya? Karena mau bagaimanapun mereka menikah tanpa di dasari cinta dan hanya di atas kertas saja. ataukah mereka akan saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NG STORY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Tepat satu minggu setelah Ziel menolak Anin, gadis itu di temukan meninggal di kamarnya sendiri.

Menurut pengakuan kedua orang tuanya, Anin meninggal karena bunuh diri. depresi dan ketakutan yang berlebihan membuatnya berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Terdengar suara isakan dan tangisan di seisi ruangan, merelakan kepergian seorang gadis cantik yang begitu berharga.

Jayendra menatap adik pertamanya itu dengan penuh kebencian, seorang laki-laki paruh baya yang dari tadi selalu ada di sampingnya kini sedikit membungkukan badannya.

"Lihatlah adikmu, dia bahkan sama sekali tidak bersedih atau bersalah atas kepergian gadis itu, Anin mati karena cintanya di tolak oleh Ziel." bisiknya penuh penekanan.

Karena tidak bisa menahan api amarah yang semakin lama membuatnya sesak, Jayendra pun memaksa adiknya untuk ikut bersamanya.

Di sebuah taman Jayendra menarik kembali tangannya yang sempat menggenggam tangan sang adik.

Ziel bisa melihat kemarahan yang terpancar begitu jelas di wajah Jayendra.

"Kenapa saat itu kau menolaknya? jika kau tidak menolaknya mungkin Anin masih ada, dia pasti tidak akan merasa kesakitan, kenapa kau melakukan itu?" tanya Jayendra dengan nada suara yang tinggi.

"Kau merasa tidak bersalah sialan, bagaimana jadinya jika gadis yang kau cintai berakhir tragis seperti Anin?" tanya Jayendra lagi dan kali ini di barengi dengan isakan.

Jayendra mengepalkan kedua telapak tangannya begitu melihat sang adik yang hanya diam saja, karena merasa kesal ia pun memukul wajah Ziel sehingga terlihat bercak darah yang keluar dari hidungnya.

"Kau juga pasti akan merasakannya! aku yang akan membuatmu menderita!" teriak Jayendra sambil menarik-narik kerah baju yang di gunakan oleh Ziel.

"Aku akan menemukan gadis itu dan akan membunuhnya."

"Kau juga harus merasakan atas semua yang aku rasakan, sialan!"

Ziel hanya diam saja menerima serangan yang di berikan oleh kakak laki-lakinya itu, di hatinya pun ia merasa bersalah atas kepergian Anin, tapi mau bagaimanapun cinta tidak bisa dipaksakan.

Flasback off...

Ziel mengusap tengkuknya yang sudah meremang, malam itu ingatan masa lalu kembali menghantuinya.

Ia menatap wajah Shaerin yang sudah tertidur lelap, begitu damai. Ziel pun berusaha untuk memejamkan kedua matanya, laki-laki itu tidur di samping sang istri dengan posisi menyamping, berhadap-hadapan dengan Shaerin.

.

.

.

Keesokan harinya Shaerin terbangun, saat ingin meregangkan otot-ototnya, ia merasa ada sesuatu yang aneh sedang melingkar di pinggangnya.

Saat dilihat ternyata itu adalah tangan Ziel yang sedang memeluk tubuhnya, Shaerin pun terkejut saat melihat jika wajahnya begitu dekat dengan wajah sang suami.

"Kapan aku pindah kesini?" gumam Shaerin dalam hati.

Dengan perlahan Shaerin menjauhkan tangan Ziel darinya, lalu setelah itu langsung buru-buru pergi ke kamar mandi.

Hari ini Shaerin sudah janjian dengan Granesia untuk bertemu, dengan terburu-buru Shaerin membersihkan badannya karena takut akan kesiangan.

Sesudah mandi, Shaerin pun keluar dari kamar mandi, gadis itu melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah sembilan.

Dengan cepat Shaerin masuk ke dalam walk in closet dan memilih baju yang dirasanya cocok untuk ia pakai.

Beberapa menit kemudian Shaerin keluar, dengan Sweater bewarna coklat muda, celana kulot bewarna cream dan tas selempang kekinian yang ia pakai di pundaknya.

Shaerin juga mengikat setengah rambutnya yang panjang dan poni yang menutupi keningnya.

Ziel yang sudah bangun dan melihat penampilan Shaerin yang sudah rapih pun langsung mengerutkan keningnya.

"Mau kemana?" tanya Ziel.

"Walaupun aku pergi jauh darimu, bukankah kau tidak akan perduli?" tanya balik Shaerin sambil memasang wajah juteknya.

"Tunggu, aku akan mengantarkanmu." kata Ziel sehingga membuat langkah Shaerin terhenti.

"Aku bisa naik bus."

"Kau mau aku di marahi Papah lagi?"

Shaerin memejamkan kedua matanya, menahan diri agar tidak tersulut emosi.

"Siapkan pakaian kerjaku." titah Ziel yang langsung masuk kedalam kamar mandi.

"Bukankah hari ini minggu? kenapa bekerja?" tanya Shaerin bingung.

Ia pun langsung masuk kembali ke walk in closet, memilih baju kerja untuk Ziel pakai hari ini.

Shaerin lebih memilih kemeja bewarna putih lalu jas bewarna abu-abu muda dan dasi yang bewarna abu-abu tua, tak lupa juga celana yang warnanya senada dengan jas yang akan dipakai oleh Ziel nanti.

Setelah meletakannya di tepi kasur, Shaerin pun keluar kamar untuk pergi ke lantai bawah, disana sudah ada mertuanya yang sedang menunggu kedatangannya di meja makan.

"Dimana Ziel?" tanya Axton.

"Dia masih mandi Pah, aku baru saja menyiapkan pakaian untuknya, maaf jika membuat kalian menunggu lama." kata Shaerin langsung duduk di kursinya, tepat di depan Jayendra.

Beberapa menit kemudian Ziel datang sambil membenarkan dasinya, Shaerin melihat kearah Clarie yang selalu memperhatikan suaminya sejak laki-laki itu duduk di kursi yang ada di sampingnya.

"Sayang, apakah aku benar memilih pakaiannya? tidak terlalu mencolokkan?" tanya Shaerin sambil membantu Ziel untuk membenarkan dasinya.

Ziel yang mendengar itupun mengerutkan keningnya, ia melihat kearah Clarie yang sedang menatapnya dengan penuh amarah.

"Ah tentu saja, kau hebat sekali memilihnya." ujar Ziel mengulum senyuman manisnya lalu mencium sekilas bibir Shaerin.

Semua orang yang ada disana hanya bisa melongo, melihat kemesraan mereka berdua. walaupun jauh di lubuk hati Shaerin merasa terkejut atas sikap Ziel kepada dirinya.

"Mereka dekat secepat itu? aku tidak percaya." gumam Kenan dalam hati.

"Tuan muda dan Nona kecil? sudah dekat? apakah Nona kecil sudah mendapatkan hati Tuan muda?" tanya Tiara pada dirinya sendiri.

"Kalian ternyata sudah dekat ya, apakah kalian sudah membuatkanku seorang cucu?" tanya Axton secara tiba-tiba sehingga membuat kedua orang yang sedang menikmati sarapannya itu hampir saja tersedak.

"T-tidak Pah, aku kan masih sekolah jadi tidak ingin terburu-buru untuk memiliki seorang anak." kata Shaerin sangat gugup sekali.

"Benar Pah, jangan terburu-buru untuk meminta cucu kepada kami, bukankah Papah juga akan di berikan seorang cucu oleh Kak Jayendra dan Clarie?" tanya Ziel yang sesekali melihat raut wajah kesal wanita yang pernah di cintainya itu.

Axton tidak menjawab, laki-laki paruh baya itu hanya mengulas senyum saja lalu kembali melanjutkan aktivitas makannya.

Ziel tersenyum tipis karena merasa senang telah mengerjai istrinya itu hingga wajah gadis itu memerah.

"Apakah aku harus melakukannya setiap hari? agar dia malu haha." batin Ziel.

Setelah selesai dengan aktivitas sarapannya, Ziel pun meninggalkan kediaman keluarga Algio untuk pergi mengantarkan Shaerin ke rumah sahabatnya.

"Disini?" tanya Ziel cuek.

Shaerin menganggukan kepalanya lalu melepaskan sabuk pengaman yang tadi melilit tubuhnya.

"Terima kasih, aku bisa pulang sendiri jadi kau tidak perlu menjemputku." kata Shaerin

"Siapa juga yang akan menjemputmu?" tanya Ziel.

Shaerin hanya bisa mengulum senyum saja lalu keluar dari mobil, begitu keluar ia bisa melihat Granesia yang sedang melambai-lambaikan tangannya.

"Shaerin!" teriaknya lalu memeluk erat temannya itu.

Shaerin dan Granesia meloncat-loncat di tempat dan hal itu tidak luput dari pandangan Ziel yang ternyata belum pergi dari sana.

"Cih, dasar kekanak-kanakan." gumamnya lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Granesia mengajak temannya itu untuk masuk kedalam rumah, jika di perhatikan rumah Granesia juga terlihat besar, ada tanaman-tanaman bunga yang ada di depan rumahnya.

"Kakakku sudah menunggumu di ruang keluarga, ayo!" ajak Granesia sambil menggenggam tangan temannya itu.

Begitu sampai di ruang keluarga, Shaerin begitu takjub dengan dekorasi rumah yang terlihat begitu unik dan indah di pandang mata.

"Halo kak, kenalin ini temanku yang pernah aku ceritakan sebelumnya."

Seorang laki-laki yang tengah duduk itu mengalihkan pandangannya untuk menatap Shaerin yang sedang menatap kearahnya juga, laki-laki itu tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

"Kau Shaerin kan? perkenalkan namaku Alan." katanya sambil mengulurkan tangan untuk saling berjabat tangan.

Sedangkan Shaerin dengan senang hati menerima uluran tangan itu, setelah itu ia duduk di samping Alan yang saat itu sudah fokus kembali ke layar laptopnya.

"Kakakku sudah meretas akun mantan pacarmu, coba kak buka." titah Granesia yang saat itu sudah duduk di samping kiri kakaknya.

1
Enitritrieni trieni
Luar biasa
Cherry Bloosem
cerita nya muter2 situ aja,,kapan si ziel ngaku mereka suami istri..lama banget,,dri awal smpai episode ini berantem terus..
s
menggendongnya
Fahri Surbakti Fahri
Lumayan
Fahri Surbakti Fahri
Kecewa
Erna Wati
menarik sekali, memang bagus banget alur cerita Nya,suka /Drool/
Erna Wati
Kecewa
Erna Wati
Buruk
jangganim
kenan bukan boti kann
Idha Giatno
Luar biasa
Amaliyyah Aini
Biasa
Amaliyyah Aini
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
nesya
ya ampun Thor... masa papa yg baik hati itu hrs meninggal semudah itu sih...? jgn kejam gitu dhong Thor..!
nesya
naera ini siluman ular berkepala dua.
nesya
awas aja Jay, nanti km jg jatuh cinta sm shaerin br tahu rasa kamu ya
nesya
bnr kan... kata" sarkasme yg di ucapkan naera kl dia menyukai apa pun yg di sukai sm shaerin, itu scr tdk langsung menunjukkan kl dia menyukai pacar shaerin jg. cm di sini shaerin aja yg terlalu polos dan lugu, jd tdk menyadari gelagat aneh dr sahabat dan pacarnya itu.
nesya
jangan" kebaikan naera pd shaerin slm ini Krn punya maksud tertentu, mgkin naera ada hubungan dgn Karel di belakang shaerin.
Yuyun Hidayati
hiaaaa tibakny tmny suami😅
Yuyun Hidayati
kapok karel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!