NovelToon NovelToon
Belahan Jiwa Fabio

Belahan Jiwa Fabio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Keluarga / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Trilia Igriss

Fabio yang merupakan seorang ayah, namun ia tak mengakui keberadaan putrinya karena kepergian sang istri tepat setelah melahirkan. Kebencian terhadap sang anak membuatnya menjadi pribadi yang tertutup. Bahkan ia menutup diri dari dunia luar hanya karena ingin melupakan segala kenangan ketika bersama istri yang ia anggap sebagai belahan jiwanya.

Siapa sangka, hatinya mulai terbuka dan berpikir jika belahan jiwanya bukan hanya mendiang istrinya, tapi juga anak yang merupakan darah dagingnya.
Hingga waktu bergulir, Fabio yang menua, dan putrinya yang beranjak dewasa, akankah keduanya dapat bersama sebagai keluarga kecil yang semestinya?


IG: triliaigris

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trilia Igriss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Kembali pulang

Melihat Febby yang kesulitan bernafas, Lantas Fabio membawanya segera ke sebuah klinik terdekat. Beruntung fasilitas klinik tersebut sudah terhitung memadai, sehingga Febby bisa segera ditangani. Laluna yang sudah lama tak mendapati Febby begini, Ia banyak diam dan melamun. Kekhawatirannya pada keselamatan Febby membuatnya menjadi lebih takut jika Fabio akan melarangnya bertemu lagi dengan Febby.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Fabio seketika membuyarkan lamunan Laluna. "Bukankah kau tahu sendiri dulu Ralisha juga begini? Sekarang kenapa kau seolah baru pertama kali menghadapi situasi ini?" Lanjutnya masih membuat Laluna diam.

"Febby akan baik-baik saja, Ghia." Ujar Hendra menenangkan kekhawatiran Ghia yang sedari tadi terus menerawang dari balik kaca ketika Febby tengah ditangani.

"Kalau faktor turunan, memang agak sulit sih. Tapi, aku yakin Febby juga berusaha untuk sembuh." Timpal Mira mencoba menguatkan Laluna dan Fabio yang mungkin tengah menutupi kepanikan mereka.

"Tidak Kak. Febby tidak pernah menganggap dirinya sakit. Apapun itu. Meskipun aku menjelaskan dia memiliki alergi pada debu, tapi dia tetap tidak percaya dan memilih mengelak dari kenyataannya." Penuturan Laluna ini berhasil menarik perhatian Fabio. Ia mulai tahu apa yang tak seharusnya dilarang untuk Febby.

"Apa dia juga punya alergi kacang?" Tanya Fabio kemudian. Wajahnya terlihat antusias dan sedikit khawatir.

"Bagaimana kau tahu?" Bukannya menjawab, Laluna balik bertanya dengan raut wajah penuh tanya.

"Haihhhh kenapa itu juga diturunkan?"

"Tapi Kak Ralisha tidak alergi kacang." Dan sontak pandangan Fabio berubah tajam seakan mengintimidasi Laluna. Gadis itu semula masih keheranan, namun setelahnya Ia sadar dan memalingkan wajah menghindari tatapan tajam Fabio.

"Aku lupa kalau Febby sekarang punya Papa. Dan aku juga lupa kalau DNA Papanya bisa turun padanya. Maaf." Ujar Laluna dengan sedikit ketus. Namun Fabio tak bisa marah, ucapan Laluna memang benar adanya. Ia yang tak pernah hadir di hidup Febby, mana mungkin bisa membuat orang berpikir jika Ia adalah Ayahnya.

Tak lama, Dokter keluar dari ruangan, dan Fabio mendahului Laluna menghadap Dokter tersebut.

"Putri saya bagaimana dok?" Tanya Fabio penuh harap akan jawaban Dokter.

"Bapak bisa ikut saya ke ruangan?" Meski tak langsung mendapati jawaban, Fabio mengangguk antusias lalu mengikuti Dokter ke dalam ruangannya.

"Putri anda baik-baik saja. Hanya ada pembengkakan di area pernafasannya, sehingga Putri anda mengalami sesak nafas. Tapi kalau tidak menghirup udara yang berdebu, misal dengan memakai masker, Putri anda akan baik-baik saja. Tapi lebih baik lagi kalau Putri anda selalu membawa obat alergi. Pembengkakan itu disebabkan adanya alergi pada debu. Ini kasus yang terhitung sulit Pak. Sangat jarang ada yang alergi pada debu. Jika ada pun, hanya bersin-bersin saja. Tapi Putri hanya anda yang mengalami sesak nafas." Papar Dokter dengan teliti. Ia sesekali membaca ulang analisa pemeriksaanya dan berharap Fabio mengerti apa yang Ia jelaskan.

"Kebetulan alergi itu dialami juga oleh mendiang Istri saya. Jadi kemungkinan itu faktor turunan, Dok." Mendengar ucapan Fabio, Dokter mengangguk pelan seakan mengerti situasi dan kondisinya.

"Baik, jika faktor turunan, seharusnya Anda memeriksakan dari saat Putri anda masih kecil. Kemungkinan besar Putri anda bisa sembuh jika terus berobat. Tapi, tetap saja harus ke rumah sakit yang memiliki alat medis lebih memadai. Karena kasihan jika Putri anda menghadapi polusi atau hal lain yang berdebu, seperti di sekolah, di rumah, di gudang misal, dan Putri anda harus sesak nafas setiap alerginya kambuh." Fabio terdiam sesaat, Ia tak bisa membela diri, memang semua adalah salahnya. Salah karena sudah mengabaikan Febby dengan dalih ingin hidup tenang setelah kepergian Ralisha.

"Baik Dok. Terima kasih." Ujarnya kemudian berlalu pergi dari ruangan Dokter.

...****************...

Setelah Febby dinyatakan membaik, Dokter memperbolehkan Febby untuk kembali saat ini juga. Tak perlu di opname, dan tak perlu ditindak lebih lanjut. Febby hanya perlu menebus obat agar Ia cepat pulih dari alerginya. Dan untuk berjaga-jaga, Dokter memberikan resep agar obat tetap tersedia setelah habis. Dan Febby todak mengalami keluhan-keluhan yang sudah pernah Ia keluhkan.

Dan untuk menjaga kesehatan kedua anak gadis yang sama-sama rentan, Fabio dan Hendra memutuskan untuk mengakhiri acara liburan mereka. Dan pada akhirnya, liburan berkedok meeting dan perjalanan bisnis pun harus berakhir dengan rasa ketakutan akan hal yang lebih berbahaya dari ini.

"Maaf ya, Pa! Gara-gara Febby mau ke pantai, kita jadi pulang sebelum waktunya." Ujar Febby menunduk sendu merasa sesal akan kesalahan yang Ia perbuat.

"Tidak. Kebetulan urusan Papa juga sudah selesai." Sekedar menghibur Febby, Fabio meyakinkan Putrinya itu jika hal ini tidak mengganggu urusan bisnisnya. Meski sebenarnya ada agenda 2 hari ke depan.

...****************...

Singkatnya, selepas pulang kembali ke rumah, Febby memilih untuk beristirahat setelah perjalanan yang melelahkan baginya. Padahal Ia sangat ingin ikut bersama Laluna untuk menyurvei bangunan yang tengah dibuat menjadi butik Laluna nanti. Tanpa terasa, Febby mulai menyadari jika Ia ternyata sudah nyaman berada di rumah Fabio. Apa lagi sikap Fabio sudah mulai memperlakukannya dengan begitu baik. Ditengah lamunannya, terdengar suara pintu kamar diketuk. Febby menoleh sesaat dan pintu terbuka dengan sendirinya.

"Hallo sepupu. Bagus ya! Liburan gak ngajak." Ujar Keen terdengar begitu kesal.

"Ishhhh Papa yang ajak aku dadakan. Aku juga kan punya acara sama teman sekelas." Balas Febby tak ingin kalah disalahkan oleh Keen.

"Main yu Feb. Kemana gitu." Secara tiba-tiba, Keen mengajak Febby untuk main atau sekedar berkeliling.

"Maaf Keen. Aku belum bisa keluar. Kata dokter aku harus istirahat dulu."

"Kamu sakit? Sakit apa? Tapi segar bugar gini." Protes Keen yang merasa aneh karena alasan Febby tersebut.

"Alergi aku kambuh. Jadi, aku mau pulih dulu. Kalau mau besok aja. Sekalian aku ada janji sama Ghia. Mau ikut?" Semula ekspresi riang Keen terpancar, kini berubah sendu bahkan pandangannya mendadak dingin tanpa emosi. Keen menatap datar ke arah langit yang kebetulan hari ini cerah berawan dengan angin sepoi yang menerpa wajahnya.

"Apa kamu mau tahu siapa Ghea itu, Feb?" Tanya Keen tanpa menoleh sedikitpun.

"Kembarannya Ghia. Tuh kan Keen aku bener. Mereka kembar. Dan Ghea sudah--"

"Meninggal dalam kecelakaan. Dia teman aku satu-satunya saat itu, Feb. Atau mungkin tidak. Aku menyukainya lebih dari teman. Meskipun umur kita masih kecil, tapi kalau bukan cinta, kenapa rasa itu ada sampai sekarang?" Suara Keen kian melirih. Dapat Febby rasakan kesedihan dibalik kalimat yang Keen lontarkan itu.

"Keen.."

"Maaf Feb. Aku gak lama. Tadinya aku mau ketemu sama Uncle. Tapi Uncle nya gak ada. Aku pulang ya!" Dengan tergesa, Keen berlalu dari hadapan Febby dan bahkan menutup pintu sedikit lebih keras sampai Febby memejamkan matanya. Febby tahu perasaan Keen seperti apa. Ia merasakan kehilangan seseorang karena kematian. Rindu yang tak bisa terobati meski sudah ada pengganti.

Febby mencoba kembali menghubungi Rega, namun Ia lagi-lagi yak mendapati kabar apapun. Bahkan ponselnya tak kunjung aktif. Entah kenapa, Febby merasa hatinya tak tenang setiap mengingat Rega. Apa lagi situasi saat ini yang tak juga mendapatkan jawaban.

"Rega.... kamu itu kemana sih?" Keluh Febby yang mondar-mandir di balkon kamarnya.

"Rega? Siapa dia?" Tanya Fabio tiba-tiba membuat Febby terhenyak seketika.

"Pa-Papa." Pekiknya menyembunyikan ponsel ke belakang tubuhnya.

...-bersambung...

1
Trilia Igriss
Sambil nunggu karya aku Belahan Jiwa Fabio update, boleh intip karya baru aku yang judulnya Tanpa Cinta (Istri Kedua) baru rilis🤗🤗😊
@Biru791
kenapa ta up lgi
Trilia Igriss: Sambil nunggu Belahan Jiwa Fabio update, boleh kakak baca karya baru aku yang judul Tanpa Cinta (Istri Kedua). Baru rilis ya kak😊
total 1 replies
@Biru791
cemungutt up
@Biru791
apakah sammy penghianat soal nya d akrab ama miranda
Ambo Nai
kapan Fabio tau kelakuan busuk Miranda.
Trilia Igriss: Ikuti terus ceritanya ya kak😊
total 1 replies
@Biru791
dah lama blm up
@Biru791
cemungutt up yaa msih ada aku nungguin up nya
Trilia Igriss: Siap kak. Ikuti terus ya😊
total 1 replies
Ambo Nai
kapan miranda kebohongan Miranda terbongkar.pabio mau diadu domba sama anak jalang .
Trilia Igriss: Ikuti terus ceritanya ya kak. Jangan lupa jempolnya juga😉
total 1 replies
Ehra Waty AR
lanjut thor
Trilia Igriss: Siap kakak🥰
total 1 replies
@Biru791
cemunguttt rajin up yaa
Trilia Igriss: Makasih kak. Tunggu bab terbarunya ya! 🙂
total 1 replies
@Biru791
thour kmu kemna blm up lagi
@Biru791
blm ada up lgi
@Biru791
belum up lgi
LISA
Aq mampir Kak
Trilia Igriss: terima kasih kak🙂
total 1 replies
@Biru791
hari ini blm up
@Biru791
cepett upp lgii
@Biru791
cemunguttt upp
Capricorn 🦄
.
@Biru791
cemngutt upp
Trilia Igriss: Asiaaapppp.
total 1 replies
Aulia putri©®
penulisan nya rapi gak bikin pusing pas dibaca
Trilia Igriss: Boleh kak boleh😊
Aulia putri©®: ku follow deh moga aja difollback/Slight/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!