NovelToon NovelToon
Father Of My Children

Father Of My Children

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.5
Nama Author: Irwti Asnn

[ Beberapa Bab belum di revisi ] Mohon maaf jika tidak update, ya. 🙏


Berkisah dari seorang gadis cantik yang bernama Amelia Andini Wijaya. Gadis yang kerap disapa Amel memilik sahabat yang sudah bagaikan saudara baginya, namun sahabatnya itu malah mengkhianatinya. Sahabat Amel berselingkuh dengan seseorang yang paling Amel cintai.

Hubungan Amel kandas setelah 3 tahun bersama. Membuat Amel begitu frustasi tak dapat menerima pengkhinatan dari sahabat dan pacarnya.

Demi melampiaskan rasa sakit hatinya, Amel memutuskan untuk mencari seorang gigolo. Hingga malam itu terjadilah penyatuan tanpa cinta.

3 tahun kemudian. Amel menyandang status sebagai seorang singgle Mommy. Amel dibantu Si Tukang ojek online cantik yang dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri.

Tidak disangka-sangka seorang gigolo yang melakukan malam bersama Amel adalah seorang CEO sekaligus Direktur perusahaan besar yang ada di kota H.

Bagaimana kehidupan mereka setelah itu?


Simak ceritanya di sini.😉


Happy Reading All! 📚☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwti Asnn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FOMC 10

"Sejak kapan Azka peduli pada orang lain, ini bukan seperti Azka yang pernah aku kenal," batin Arya heran.

Ting ...

Pintu lift pun terbuka mereka bertiga berjalan keluar dari lift. Tidak lama kemudian Amel membuka pembicaraan.

"Maaf Pak, ruangan saya di mana, ya?" tanya Amel binggung.

Azka memberi isyarat tangan dan berlalu pergi ke dalam ruangannya. Arya yang sudah mengetahui maksud dari tuannya pun segera menuntun Amel ke ruangannya.

"Mari ikut saya Nona!" ucap Arya tanpa ekspresi di wajahnya, mempersilahkan Amel keruangan di sebelah ruangan Azka.

Amel berjalan mengekori Arya dari belakang.

"Di sini Nona ruangan Anda. Silahkan masuk!"

Amel terpana melihat pemandangan dari atas gedung bertingkat itu. Melalui kaca transparan yang ada di depannya, terpampan jelas pemandangan kota H, sungguh indah di pandang mata.

"Wow, indahnya," lirih Amel tersenyum, memandang takjub pemandangan yang ada di depannya.

"Ruangan Tuan ada di sebelah Nona. Jika Tuan memerlukan Nona, Tuan akan menelepon Nona, untuk segera ke ruangannya," jelas Arya tanpa ekspresi.

"Oke, baiklah Pak. Saya mengerti," ucap Amel tanpa menoleh, masih menikmati pemandangan indah di depannya.

"Saya permisi Nona," ucap Arya keluar dari ruangan.

Setelah Arya keluar, Amel memutuskan untuk melihat-lihat ruangannya. Ternyata dalam ruangannya juga ada dapur, dapurnya juga terlihat bersih dan rapi. Terlihat jelas dapurnya jarang digunakan.

"Coba kita lihat apa yang bisa di masak," ucap Amel membuka kulkas.

"Di sini tidak ada apa-apa," ucapnya lagi.

"Dari pada dapurnya tidak digunakan,mending besok aku beli bahan makanan saja, buat besok masak makan siang di sini, kan lumayan tuh!" pikirnya.

Dia berbalik badan melihat sekeliling dapur dan mendapati ada bahan untuk membuat kopi.

Amel berfikir sejenak mengambil panci untuk masak air, setelah airnya mendidih, Amel segera membuat kopi. Niatnya memberikan kopi tersebut pada Bos galaknya, sebagai tanda terimakasih, karena sudah memberinya pekerjaan di sini.

Amel mencampurkan kopi dan gula, lalu menuangkan air panas serta menuangkan susu dengan takaran yang pas ke dalam gelas kopi. Setelah dirasa kopinya sudah pas, Amel bergegas keluar ruangan menghampiri ruangan Presdir di sebelahnya.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Krieet ...

Setelah membuka pintu Amel melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan.

"Selamat pagi Pak," sapa Amel lembut.

"Apa yang membuat Anda ke ruangan saya?" tanya Azka datar, tidak menoleh fokus menatap laptop di depannya.

"An-Anu Pak. Ini, saya buatkan kopi untuk Bapak," ucap Amel gugup dan meletakkan kopi, di meja kerja milik Azka.

Azka melirik sekilas. "Kamu mencoba mencari perhatian saya, 'Kan?"

"Siapa yang mencari perhatian, kamu jangan ge'er deh! Bagaimana mungkin aku mencari perhatian pada Bongkahan Es seperti kamu. Ups!" ucap Amel spontan.

Setelah menyadari apa yang barusan dia katakan. Amel menutup mulutnya dan mengutuk dirinya dalam hati.

"Aduh Amel, kenapa kamu bodoh sekali sih! Bisa-bisa besok kamu sudah menjadi mayat hidup dan tidak bisa melihat para malaikat kecilmu lagi. Hiks ... hiks ... hiks ...."

Azka menghentikan pekerjaannya, menopang dagunya dengan sepuluh jari tangannya yang sudah di satukan, lalu menatap ke arah Amel.

"Apa yang kamu katakan?" hardik Azka datar.

"Hehe, saya bilang Bapak itu baik, tampan dan atas kebaikkan Bapak telah mempekerjakan saya di sini, maka saya buatkan kopi ini khusus buat Bapak," kilah Amel, tertawa kecil memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Lucu juga tingkah kelinci kecil ini, jelas sekali tadi dia menyebutku dengan sebutan Bongkahan Es. Pas ditanya dia malah mengelak, awas saja kamu." Batin Azka.

"Dekatkan kopinya ke sini!" perintah Azka datar.

Amel segera mendekatkan kopi itu pada Azka. Azka lalu mengambil cangkir kopi itu, mencium aromanya, menyesapnya dan meneguknya secara perlahan.

"Hm Harum! Enak juga kopi buatan kelinci kecil ini, pas di lidah ,cocok dengan seleraku," batin Azka memuji.

Amel yang melihat itu penasaran melihat mimik wajah Azka, yang tiba-tiba berubah seakan menikmati kopi buatannya.

"Gimana Pak? Enak tidak?" tanya Amel penasaran.

"Lumayan," satu kata yang keluar dari mulut Azka. Lalu menyesap kembali kopinya.

Cek-lek!

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Arya dengan wajah paniknya.

"Maaf Tuan, saya tidak melarang nona Amel, untuk masuk memberikan kopi buat Tuan," Arya sedikit memohon ia melihat gelas di tangan Azka, yang sedang menikmati kopi buatan Amel.

"Tidak apa-apa. Kopinya tidak terlalu buruk," ucap Azka santai dengan wajah datarnya itu.

"Tumben banget, Azka tidak marah pada seseorang, karena telah lancang menganggunya saat dia lagi kerja. Sungguh matahari sudah terbit dari arah barat," batin Arya seakan tidak percaya.

"Huh, bilang aja enak, apa susahnya sih! Haha," ledek Amel dalam hati.

"Ya sudah, kalau tidak ada keperluan lagi, kalian berdua boleh pergi," pinta Azka.

"Saya ada berita penting, Tuan," ucap Arya serius.

"Kalau gitu saya undur diri Pak," pamit Amel, berlalu pergi keluar dari ruangan Azka.

Melihat Amel sudah keluar dari ruangan.

"Berita penting apa?" tanya Azka.

"Empat hari lagi adalah hari ulang tahun perusahaan Tuan. Apakah kita tidak menyusun rencana untuk nona Kirana? Kebetulan tiga hari ke depan dia akan pulang karena pendidikkannya telah selesai. Dan sudah pasti Dia juga akan hadir di acara kita nanti, kita hanya perlu mengundangnya saja Tuan," terang Arya.

"Kamu tidak perlu khawatir tentang itu," ucap Azka santai.

"Kirana? Cih, aku akan membalas perbuatanmu kepadaku tiga tahun yang lalu," batin Azka tak suka.

...Flasback On❣...

Pov Azka.

Azka yang menolak di jodohkan dengan Kirana sontak membuat Kirana berbuat nekat. Kirana dibantu oleh seseorang tetapi Azka tidak tahu siapa orang yang membantu Kirana, sampai saat ini dia masih belum mengetahuinya.

Drrtt! Drrtt! Drrtt! Bunyi getaran ponsel milik Azka.

Azka yang sedang berbaring di kamar mengambil handphonenya di atas nakas. Azka melihat nama Kirana yang meneleponnya. Ia lalu mengeser tombol hijau, dan setelah telepon tersambung terdengar suara wanita di seberang.

"Az, temenin aku minum di Club xxx. Aku janji, ini yang terakhir kalinya aku ketemu sama kamu dan tidak akan gangguin kamu lagi. Please Az kumohon ..." ucap Kirana pura-pura memohon.

Azka tanpa bicara mematikan ponselnya dan bergegas ganti pakaian untuk pergi ke Club yang dimaksudkan Kirana.

Dia berfikir ada baiknya juga dia harus menyelesaikan tentang perjodohon ini. Karena dia tidak suka pada Kirana apalagi mencintainya. Bahkan dia sangat membenci wanita yang suka mengejar laki-laki.

Tempat lain di Club seoarang wanita bersorak gembira ia berpikir rencananya pasti berjalan dengan lancar nanti. Setelah Azka memutuskan sambungan teleponnya, Kirana memutuskan menghubungi seseorang.

"Halo Tan, gimana? Apa Azka sudah menuju ke sini?" tanya Kirana pada orang yang dipanggil Tante itu.

"Iya, dia sudah menuju ke parkiran, kamu hati-hati jangan sampai rencana kita gagal!" ucap Tante memberi peringatan.

"Oke Tan,aku tutup teleponnya dulu,mau bersiap," ucap Kirana senang.

Kirana sudah mempersiapkan kamar khusus buat dirinya dan juga Azka, serta minuman yang diberinya obat perangsang untuk menjebak Azka. Kirana lalu mengirim pesan pada Azka.

📨Azka sayang❤

[Aku, berada di kamar 06😊]

Azka yang sudah sampai di depan Club, melirik ponselnya yang menyala pertanda ada notif pesan dari seseorang. Azka segera membuka pesan tersebut yang ternyata pesan dari Kirana, lalu Azka membaca pesannya.

📩Kirana

[Aku, berada di kamar 06😊]

"Rencana apa lagi yang akan dia lakukan," batin Azka berlalu masuk ke dalam Club.

Azka langsung pergi ke kamar yang dimaksudkan oleh Kirana, sesampainya di sana dia mendapati Kirana memakai linggeria yang lumayan seksi, memperlihatkan lekuk tubuhnya. Azka yang melihatnya bukan merasa tergoda malah merasa jijik dengan perbuatan Kirana.

"Aku tidak tertarik dengan permainanmu. Cepat kita selesaikan urusan kita, aku tegaskan padamu lagi, aku tidak mau di jodohkan dengan orang sepertimu," tegas Azka.

"Oke Az, kamu jangan marah dulu, Ayo kita selesaikan baik-baik, gimana kalau kamu melayani aku dulu sekarang!" Kirana berjalan manja, menawarkan dirinya pada Azka.

"Apa hanya itu saja yang ingin kamu katakan?"

"Iya, apa kamu begitu tergoda dengan pesonaku ini?" Kirana berpose seksi di depan Azka.

"Cih, dasar perempuan mur*han!" batin Azka kesal dengan tingkah Kirana.

"Sebaiknya aku pulang saja, lama kelamaan di sini bikin perutku mual," batin Azka lagi.

"Ck, kamu pikir aku bakal tergoda? Jangan mimpi Kirana. Sekarang semua sudah jelas, aku sampai kapan pun tidak akan menerimamu dalam kehidupanku, paham?" decak Azka kesal, lalu melangkah untuk pergi, namun di tahan oleh Kirana dengan pelukkannya.

"Lepaskan aku!" bentak Azka geram dengan perlakuan Kirana.

"Aku tidak akan melepaskanmu!" ucap Kirana mengeratkan pelukkannya di perut Azka.

Bersambung ...🌷

1
mutiyah wiyono
Kebanyakan pov, jadi bosan bacanya
Yani Mulyani
Biasa
ani Aniati
bagian POV masing"tokoh chapt"sblmnya trllu panjang bolak balik ..
jdi rd MLS klmaan
anita
smngat thoor smg kryamu sll sukses
Vita Fatimah Pramana
Kecewa
Vita Fatimah Pramana
Buruk
Mimie Lilis
gawe keder
Mimie Lilis
maaf thor,bcanya bnyak yg aku loncat
Mimie Lilis
mbulet
ibeth wati
kan bener di cerita ini selalu agak " gimana gitu klo ada tulisan flashback😆😆😆
ibeth wati
ceritanya diulang Krn pakai POV. pemain ..maaf Thor kenapa g pakai POV authornya saja biar TDK di ulang"
Endang Nurhayati
alamak, anak diculik mak bapaknya santui bingit gregetan aku mah
As Thyen
Arya cembukur😂😂😂
Hana Camelia
lumayan sih ceritanya
Nur Suci Aeni
males banget di ulang"
Nur Suci Aeni
sebenarnya ceritanya bagus cuma terlalu banyak cerita ulang
MM TJ
Jejak, faforitkan 🥰
semangat thor
Utry Hajir
makasih 🥰
Utry Hajir
Luar biasa
Sulfia Nuriawati
suka crtanya cm maaf y thor agak sliw motion utk sampe k pernikan amel, sm hubungan arya k ayu🙏🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!