Duri Dalam Pernikahan

Aku kaget melihat Mas Safir juga ikut Ada di rumah sakit, ia bersimpuh di tangan ku, Aku memalingkan wajah ku, Rasanya hatiku Masih sakit dengan perlakuan nya pada ku.

" Mau apa kamu kesini? " ucap ku Datar

" Maafkan Aku, Aku tahu Aku sudah melukai mu."

Halati Ami dan Arya pun, keluar Ruangan karna mereka fikir Aku dan Mas Safir butuh waktu berdua untuk bicara.

" Untuk Apa sekarang Mas datang kesini, buat menambah luka lagi? " suara ku paruh

" Ratna Mas ngak ada keniatan buat selingkuhi kamu, semuanya terjadi begitu saja "

" tidak Ada niat?...Tapi kau menikmatinya juga kan? " Tegas ku, mulai berani menatap wajah nya.

" Aku tahu Aku salah, tapi aku melakukan ini hanya demi Anak yang ada dalam kandung Sarah karna itu Anak ku Ratna Aku mohon mengerti lah."

" buat Apa saya harus mengerti Mas, Mas saja tidak mengerti perasaan ku, kalau memang waktu pertama kejadian itu Mas bisa menahan nafsu juga semuanya tidak Akan seperti ini Mas " suara ku gregetan.

Aku kesal sekali melihat Mas Safir yang masih bisa membela diri, padahal sudah jelas melakukan nya saja bukan karna terpaksa.

kini ia malah menangis di samping ku, Aku jadi semakin bingung sebenarnya Apa mau dari pria ini? Sudah jelas ia yang melukai ku terang terangan tetapi ia juga yang menyesali tindakan nya.

" Lalu Aku harus bagai mana sekarang? membiarkan mu bersama wanita yang sudah kamu hamil itu jauh lebih baik menurut ku " Nada ku sedikit aku tegaskan.

" Mas ngak mau kita pisah Ratna Mas mohon " kini raut wajah tampan nya sangatlah lusuh karna menangis.

" cengeng kamu Mas, seharusnya kamu senang sudah menyakiti ku kan?"

" Mas ngak ada niat buat nyakitin apa jahat ke kamu, " ucap nya lagi.

" halah Aku udah cape Mas dengan drama ini, lepaskan Saja Aku Mas biar aku bisa hidup tenang " ucapan bibir ku

Aslinya hatiku mengatakan sangatlah lebih sakit jika Aku harus tampa mu, karna melupakan cinta yang sudah tertera di hati yang begitu melekat ini.

" Mas janji Mas bakal pisah dengan Sarah setelah Anak yang ada dalam kandungan Sarah sudah lahir " janji nya pada ku.

" Kamu yakin dengan ini semua Ratna, Mas ngak pernah ada rasa dengan Sarah, setelah Mas sudah menikahi kamu " bela dirinya lagi.

padahal Aslinya Aku sudah sangatlah muak dengan semuanya, Aku mengikuti saja alur main dari Mas Safir, Meskipun sebenarnya Aku tidak lah rela harus berbagi suami dengan orang lain, membayangkan nya saja sudah ngeri

Tapi Aku bukanlah orang yang egois seperti Mas Safir hanya memikirkan perasaan ia sendiri, Aku juga memikirkan Anak yang ada dalam kandungan Sarah karan bagai mana pun Anak itu tidak bersalah yang salah adalah mas Safir dan Sarah

" baik aku Akan ikut pulang dengan mu "

" Sungguh sayang.." Mas Safir menatap wajah ku dengan penuh harapan.

" iyah...tapi Ada syarat nya."

" Apa syarat nya? Mas pasti Akan memenuhi nya."

" Syaratnya Adalah Aku tidak mau lagi Mamih mencampuri urusan rumah tangga kita." ucap ku sambil membulatkan Mata.

sambil Aku meminta syarat lainya Adalah, Aku tidak mau tingal satu Atap dengan madu ku, dan aku meminta Mas Safir tidak memberikan perasan nya pada Sarah dan juga ucapan nya tadi bahwa akan pisah dengan Sarah setelah Anak nya lahir.

" gimana Mas setuju? "

" iyah sayang mas setuju " ucap nya.

Sebenarnya Aku juga belum sepenuhnya percaya pada Sarah dan Mas Safir, Karan bisa saja Anita akan membantu Sarah memiliki Mas Safir Seluruh nya.

biarkan saja Anita makin uring-uringan karna ternyata Mas Safir malah mengajak Aku kembali padanya.

Aku memang bukan wanita jahat, tapi mereka yang memulai lebih Awal mereka yang lebih dulu jahat pada ku, tidak Akan aku biarkan Nasih ku dan ibu sama mengalah demi pelakor

Aku tidak akan membiarkan ini semua terjadi Mas Safir seutuhnya milik ku, dan aku percaya Aku akan bisa memberikan nya keturunan.

Sekarang Aku datang lebih kuat, Aku bukan lagi Ratna yang lemah dan gampang kalian tindas!

Halati dan Ami ikut senang karna Aku bisa kembali lagi dengan Mas Safir, karna Apa pun itu adalah keputusan ku, mereka juga tidak bisa menghalangi nya.

Setelah mengurus biaya adiministrasi Aku langsung di ajak pulang oleh nya, Meskipun beberapa kali Mas Safir mencoba mengajak ku bicara, Aku hanya menjawab nya dengan singkat, kini gantian Aku yang akan membeku.

Kami sudah sampai di halaman Rumah, Mas Safir langsung mengandeng ku, dan membawakan Tas ku.

Kamar Kami juga masih Rapih tidak ada jejak si Ani-ani tidur di ranjang kami.

" dia kemarin ngak nginep kan Mas? "

" Ngak kok.." Sepertinya Mas Safir faham dengan Apa yang Aku maksudkan.

" kamu ngak usah khawatir Aku tidak Akan menemui Sarah tampa seizin dari mu, " ucap nya Sambil merapihkan baju ku.

" oke...."

Aku mangut saja setidaknya Ancaman ku bisa membuat hatiku juga lega, jika Aku berfikir meninggalkannya juga Aku tidak siap harus menyandang gelar janda di usia ku yang masih dua puluh satu tahun ini.

Kami tidur berhadapan setia kali melihat wajah nya, Ada rasa nyeri di ulu hati, jelas saja siap yang tidak Sakit hati, melihat orang yang kita Cintai tega menusuk kita dari belakang,

kalau bukan karna Aku memikirkan Mas depan ku saja Aku sudah pergi sejauh mungkin, setidaknya di balik ini semua Aku sudah Ada rencana yang Aku susun matang-matang untuk mengungkap Siap Sarah sebenarnya dan motif kematian ibrahim.

.

.

.

Sudah satu minggu Aku kembali lagi kerumah, memang Sarah juga sudah tidak datang tiga hari kemarin kami mengantar Sarah cek kandungan, Meskipun ada rasa sakit namun Aku harus tetap kuat karan posisi seperti ini hanyalah sementara.

sesekali di depan Sarah juga Aku sengaja mencium pipi Mas Safir, tujuan nya yah memang Agar dia panas melihat kemesraan kami, bahkan setelah pulang cek kandungan saja Aku membiarkan sarah Jalan sendirian karan memang ku biarkan Mas Safir menggandeng ku.

jelas saja aku harus tega dengan keadaan seperti ini, agar dia bisa sadar diri kalau yang dia rebut itu adalah suami orang.

.

.

Sarah masuk kedalam Rumah nya dengan langkah kesal, ia langsung mengadu pada mamah nya, kalu ia di perlakukan se'enak nya oleh Safir

" Mah aku kesel banget, Safir malah ngak perduli sama Aku " ucapnya sambil menangis.

" Ya ampun Sarah mamah kan sudah bilang jangan mencintai Suami orang, kamu malah ngeyel menjebak Safir dan buat diri kamu susah gini kan, Apa lagi orang hamil itu susah loh butuh support dari Suami E-hhhh kamu malah pilih nya suami orang..." cletuk mamah Ely

Ucapan Mamah nya ternya malah buat ia menangis dan, dan langsung masuk kedalam kamar nya dan mengunci nya....

happy reading....!!!!💐💐💐💐