NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Iblis, Kita Keluarga

"Nah, jadi.... tidak perlu basa-basi. Kita tidak punya waktu~ Katakan apa yang sedang terjadi, Pak?" Tanya Zarel.

Pria ubanan bermata merah itu, melihat wajah Zarel dengan seksama. "A...Anda sungguh membuat kami terkejut. Wajah Anda, mirip sekali dengan Nona Erundil. Apa Anda keturunannya? Namun, Anda adalah Iblis. Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya pria ubanan itu kepada Zarel.

Zarel tersinggung.

Alis kiri Zarel terangkat ke atas. "Huh? Apa itu penting? Aku tidak ada hubungan sedikit pun dengan Erundil. Jadi fokus dengan pertanyaanku saja. Apa yang membuat kalian merusak wilayah ini? Dan memberontak kepada penjaga kalian?" Tanya Zarel dengan nada yang terdengar seolah dia sedang kesal.

...♧♧♧...

Malam ini adalah malam Lucian tidur seorang diri. Dia belum makan malam. Sebelumnya, Zarel menjadi penganti Kyle untuk menyiapkan makanannya. Namun, saat ini....

Lucian membuka tudung saji makanannya. "Eh? Sungguh tak ada makanan?" Lucian berjalan ke arah kamar Kyle. Berharap Zarel sedang istirahat disana.

Namun, tak ada jejak Zarel. "Tidak? Azkel Zarke beneran pergi?" Lirih Lucian terdiam di tempat.

"Apa aku melakukan kesalahan? Ataukah dia ketahuan? Mungkinkah dia sedang dijebak seseorang?" Lucian mengkhawatirkan Zarel.

Dia berjalan ke arah pintu keluar untuk mencari makanan namun,- "Selamat Malam. Anda mau pergi kemana?" Seorang pria berbangsa Iblis sudah menjaga pintu rumah Kyle.

Kening Lucian berkernyit. Dia melihat wajah pria paruh baya dengan tubuh yang masih tegap dan gagah itu. "Kau siapa?" Tanya Lucian meraih sapu di balik pintu.

Pria berpakaian hitam putih seperti Pelayan itu, meletakkan tangan kanannya yang bersarung tangan putih di dada kirinya. Dia sedikit membungkuk. "Saya Lacroix. Pelayan Tuan Zavyerol Zarel. Mulai hari ini, beliau menugaskan saya untuk menjaga Anda selama beliau pergi" Ucap Lacroix sambil menunjukkan senyumannya itu.

"BRAK!" Lucian langsung menutup pintu.

Dia terlihat bingung. "Zavyerol Zarel? Tuan? Pelayan itu, dipanggil Tuan?" Lucian berusaha mencerna apa yang terjadi. Dia kembali membuka pintu dengan pelan.

Iblis bernama Lacroix masih di sana. "Jadi, siapa Tuanmu?" Tanya Lucian.

"Tuan Zavyerol Zarel" Jawabnya.

Lucian membuka lebar pintunya dan menyuruh pria itu masuk. "Rumah ini, memiliki bau manusia" Ucap Lacroix melihat isi rumah Kyle.

"Tentu saja. Pemilik rumah ini memang manusia" Jawab Lucian.

Lacroix menatap Lucian. "Sungguh? Bagaimana bisa Anda berujung seperti ini? Apakah Manusia pemilik rumah ini, mengurung Anda?" Tanya Lacroix.

Bibir Lucian manyun. "Lupakan tentang itu. Sekarang. Siapa Zavyerol Zarel?" Tanya Lucian kepada Pelayan itu.

Pelayan itu tersenyum. "Maafkan saya. Saya dilarang untuk menceritakannya kepada Anda. Apabila Anda ingin tau, ada baiknya Anda mencari sendiri. Begitu ucap Tuan Zavyerol" Jawab Lacroix.

Lucian mendengus. Dia belum pernah mendengar nama itu baik dimanapun, semenjak dia terlahir kembali di tubuh ini.

"Tuan Zavyerol menugaskan saya untuk menjaga Anda. Apapun yang Anda butuhkan, katakan saja kepada saya. Saya akan menyiapkan semuanya. Mulai dari mandi, makan, hingga tidur. Beliau bercerita, Anda memiliki kebiasaan tidur yang buruk. Saya bisa membantu Anda agar bisa tidur nyenyak" Lacroix mengeluarkan banyak buku cerita anak-anak di kedua tangannya.

Lucian terdiam. Dia menatap Lacroix. "Kau tau siapa aku?" Tanya Lucian.

"Anda Lucian Beasley. Putra angkat Kyle Beasley. Tahun ini berusia 12 tahun dan diadopsi atas dasar perintah dari keturunan Erudil. Alvart Raelyst, guna menjadi teman bermain Putri Erundil, Andralia Raelyst. Minggu depan adalah waktunya Anda untuk masuk di akademi. Sayangnya, Kyle Beas-"

"Tak perlu kau lanjutkan. Aku lapar" Telinga Lucian sudah berasap mendengar ocehan tentang penjelasan itu.

"Baiklah. Anda mau makan apa? Makanan apa yang membuat Anda alergi? Atau, adakah makanan yang tidak Anda sukai?" Tanya Lacroix.

"Aku tidak pemilih dalam makan. Hanya saja aku suka makanan yang masih hangat" Jawab Lucian.

"Kalau begitu, saya akan memasak telur dan beberapa tumis sayuran. Apa Anda suka makanan asin atau manis? Kemudian, minuman apa yang ingin Anda minum? Apa Anda tidak keberatan saat saya menambahkan suplemen penambah mana? Mana Anda terlihat sangat lemah. Saya khawatir Anda mengonsumsi sesuatu yang berbahaya"

Nafsu makan Lucian menghilang setelah mendengarkan banyak pertanyaan itu. Ujung bibir Lucian sudah berdenyut. Tapi, perutnya masih terasa lapar. "Bagaimana kalau kau masak saja? Aku bisa memakan semuanya" Jawab Lucian.

Lacroix mengangguk.

Lucian menghela napas dan tiduran kamarnya selagi menunggu. Lacroix masih memantau area sekitar. Begitu banyak mana Iblis yang memata-mata area ini. "Siapa sebenarnya anak ini? Sampai membuat Tuan muda begitu memperhatikannya dan mengapa banyak ruh Iblis yang berada di sekitar sini?" Batin Lacroix yang sebelumnya melihat dinding penangkis sihir milik Zarel di sekitar rumah Kyle.

Lacroix menyiapkan makanan dan beberapa kali dia termenung memikirkan hal yang lain. "Ini pertama kalinya bagiku melihat Iblis dengan mana selemah anak itu. Tapi, dia masih bisa berdiri. Anak itu, bisa mati kapan saja kalau dia mengeluarkan sihir dalam jumlah yang besar. Ya, aku akan memulihkan mananya selagi Tuan Zavyerol menugaskanku. Kesehatan anak ini, sama dengan menjaga kesehatan Tuan Zavyerol" Batin Lacroix sambil menambahkan energi sihir di setiap masakannya.

Kemudian, Lacroix segera menyajikan makanan itu di meja makan. Namun, dia tidak melihat Lucian. Dia berjalan menuju depan. Mengetuk setiap pintu kamar disana.

"Nak..." Panggil Lacroix.

Sampai di pintu kamar Lucian. Lacroix melihat Lucian mengemil permen buah. "Aroma permen itu,...." Kedua mata Lacroix terbelalak lebar. Dia segera masuk ke dalam kamar Lucian dan merebut permen buah setoples itu.

"Apa yang kau lakukan?!" Lucian sangat terkejut saat permennya diambil oleh Lacroix.

"Kenapa Anda memakan ini? Siapa yang memberi Anda permen ini?"

Kening Lucian berkerut. "Apa urusanmu!? Ini Ayahku yang membelinya" Lucian merebut toples itu tapi di tahan oleh Lacroix.

"Apa Ayah Anda asal membelinya?" Tanya Lacroix.

"Tentu saja tidak! Ini permen yang sama dengan permen pemberian Tuanmu!" Tegas Lucian menarik toples itu dengan kuat hingga Lacroix melepasnya karena terkejut.

Kedua mata Lacroix terbelalak. "Tuan? Yang memberi racun ini pada anak kecil?" Lacroix mengeluarkan raut yang sangat terkejut.

Kening Lucian berkerut. "Memangnya apa salahnya? Kalau kau mau, aku akan membaginya. Aku tidak pelit. Heran! Memangnya permen ini begitu enak di mulut Iblis?" Lucian mengulurkan segenggam permen itu kepada Lacroix.

Iris Lacroix bergetar. Hatinya teriris melihat kepolosan seorang anak kecil yang mengonsumsi racun untuk membuatnya tak bisa mengeluarkan sihir seumur hidupnya.

Lacroix memegang kedua bahu Lucian. "Nak, bukan karena aku melarangmu. Aku dan kau sama-sama berbangsa Iblis. Kita adalah keluarga. Aku harap, berhentilah memakan itu. Permen itu, tidak di konsumsi oleh Iblis normal yang sehat" Lacroix langsung mengubah cara bicaranya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!