Novel ini kisah anak nya Asterion Estevan dan Aily di Novel My Hot Little Girl. Yang belum baca Novel itu boleh mampir dulu ke Novel sebelumnya❤️
Alterio Estevan di datang ke sebuah Club untuk menghilangkan stesnya karena sedang bertengkar dengan istri tercintanya, Julia Anindira tidak mau memiliki anak karena sedang berada di masa jayanya menuju karir impian nya.
Na’as Nya pria yang kerap di panggil Al itu di jebak oleh musuhnya dengan memasukan obat perangsng pada minuman nya, hingga membuat Al meniduri gadis bernama Bunga Lilac yang tidak sengaja berpapasan dengan nya.
Lilac yang malam itu harus nya resmi menjadi kekasih Daniel Felix, justru malah berahir di bawah kungkungan Alterios Estevan.
Bagaimana nasib Lilac setelah kejadian itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 - Bibir pucat.
Alterio bangun lebih pagi, dia bingung jika ke kamar Julia Al masih merasa kesal sementara jika terus berada di kamar Lilac wanita itu sedang mandi dan pasti nya akan bersiap berganti baju dan hal-hal lain nya dia masih merasa tidak nyaman dengan wanita itu.
Akhirnya Al turun dari lantai dua dan menuju ruang makan, Mom dan Dad setiap pagi pasti sudah bangun dan meminun teh bersama di sana.
“Al kamu sudah bangun? Biasanya kamu belum turun jam segini.” Ujar Mom Aily saat melihat Al sudah berada di ruang makan, hari masih menunjukan pukula 06.00 pagi dan Al biasanya turun jam 08.00 pagi untuk sarapan sebelum berangkat bekerja.
“Al ingin minum teh buatan Mom.” Jawabnya.
Dad Rion menatap anaknya sekilas lalu beralih menatap kopi yang akan dia minum. “Kenapa kamu tidak meminta pada istrimu?” Tanya Dad Rion.
“Julia pasti masih tidur, dia biasanya begadang semalaman untuk menggambar.” Jawab Al dia pun duduk di samping Dad Rion.
“Kamu kan punya istri yang lain,” jawab Dad Rion enteng sambil menyeruput teh hangat itu.
“Biarkan lah Dad, biar Mom yang buat teh hangat untuk Al anak kesayangan Mom.” Ujar Mom Aily dia pun segera berdiri dan membuatkan Al teh hangat.
“Bagaimana rasanya punya istri dua?” Tanya Dad Rion, namun pertanyaan itu seperti sebuah sindiran di telinga Alterio.
“Dad jangan seperti itu. Tentu saja pasti enak, setiap hari Al pasti di perhatikan dan di urus oleh dua wanita sekaligus.” Ujar Mom Aily dengan terkekeh. Mom Aily menyimpan teh hangat itu di depan Al dan duduk di samping nya.
Al merasa telah mengambil keputusan yang salah untuk keluar dari kamar Lilac dan malah dapat sindiran dari kedua orang tuanya.
“Al… Mom, Dad.” Panggil Julia yang berjalan kearah meja makan sambil menggerek Koper di tangan kanan nya.
“Kamu mau kemana?” Tanya Al saat melihat istrinya membawa koper.
“Al aku ada meeting di kota B, kemungkinan besok pagi baru bisa pulang. Semalam aku tidak enak memberi tahumu jadi aku memberi tahumu hari ini, gapapa kan?” Tanya Julia.
Al yang masih merasa kesal dengan Julia hanya bisa mengangguk, biasanya dia pasti akan merengek agar Julia tidak pergi.
“Kalo gitu aku pamit dulu Al, Mom, Dad aku berangkat dulu yah.” Ujar Julia berpamitan dengan ketiga orang itu.
“Iya sayang, hati-hati di jalan yah.” Ucap Mom Aily.
Al beralih menatap gelas di tanganya, dia masih merasa kesal karena Julia sama sekali tidak membahas pertengkaran kemarin. Bahkan sampai dirinya berbuat fatal pun Julia masih terlihat tidak peduli atau pun kecewa padanya. Yang ada malah dirinya lah yang kesal dan kecewa pada istrinya karena tidak marah dan cemburu kepadanya.
“Lilac, kamu sudah bangun Nak?” Tanya Mom Aily saat Lilac menghampirinya, Al pun menoleh ke arah Lilac dia melihat wajah Lilac dengan intens.
Wajah tanpa sedikitpun polesan itu nampak putih dan mulus, dengan bibir pink pucatnya menambah nilai alami pada wajah Lilac. Hidung kecil dan mancung, wajah tirus dengan rambut panjang lebat.
Al baru melihat wajah Lilac dengan seksama karena hari pertama dirinya bertemu Lilac dalam keadaan marah, dan hari kedua melihat Lilac pun dalam keadaan memakai make up pengantin. Hari inilah Al benar-banar melihat wajah Lilac, gadis ini terlihat masih sangat muda pikirnya.
“Iyah tante.” Jawab Lilac dengan pelan dia masih merasa sangat canggung apalagi di sana ada Om Rion dan Alterio.
“Mom dan Dad, jangan panggil tante lagi. Kamu sudah menjadi menantuku Lilac, cepat duduk sini kita sarapan.” Ajar Mom Aily Lilac hanya tersenyum kaku dia menatap Alterio yang sudah pokus dengan teh di gelasnya.
Lilac pun duduk di samping Alterio, dan memperhatikan para pelayan yang sedang menghidangkan makanan di meja.
“Mom, aku mau minta ijin pulang.” Ucap Lilac. Dad Rion dan Mon Aily langsung menoleh ke arahnya.
“Kenapa pulang? Kamu mulai sekarang tinggal di rumah ini bersama kami.” Ujar Dad Rion sambil menatap Al yang terlihat santai saja meminum teh nya.
“Ada apa Lilac? Apa Al memperlakukan mu dengan kasar atau semena-mena padamu?” Tanya Mom Aily penuh curiga kepada anaknya.
“Mom! Aku bukan orang yang seperti itu!” Kesal Al karena kedua orang tuanya terlihat curiga kepadanya.
“Bukan orang yang seperti itu bagaimana? Bukan kah kamu orang yang seperti itu sampai membuat anak orang menangis karena perbuatan mu Al!” Mom Aily berbicara dengan nada rendah namun dengan tatapan kesal pada putranya itu.
.
.
To be continued…