NovelToon NovelToon
"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Selingkuh / Pelakor / Kehidupan di Kantor / Penyesalan Suami
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: mibrenebon

"Siapa sangka di balik tirai kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna, ada kisah yang tak terduga?

Dalam "Rediscovering Love: A Tale of Relationships" Sebastian Dwiantara dan Luna Aurora adalah pasangan yang tampaknya memiliki segalanya.

Namun, apa yang terjadi ketika hubungan mereka diuji oleh tantangan besar?

Dari pertengkaran yang memanas hingga godaan dari luar, kisah ini memperlihatkan sisi lain dari pernikahan yang penuh lika-liku.

Jadi, siapakah yang akan bertahan, dan bagaimana mereka menghidupkan kembali cinta di antara semua rintangan?

Baca kisah yang penuh emosi ini dan temukan jawabannya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mibrenebon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Video 8 detik

Setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan di taman dan kafe, Luna merasa lebih segar dan tenang. Matahari mulai terbenam saat dia menyelesaikan makan siangnya. Luna memutuskan untuk kembali ke rumah dengan perasaan yang lebih baik. Saat dia berjalan menuju mobilnya, dia merasakan angin sore yang sejuk dan menikmati suasana senja yang menenangkan.

Dalam perjalanan pulang, Luna memutar musik favoritnya dan menikmati pemandangan kota. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Ponselnya tiba-tiba bergetar, menandakan ada pesan WhatsApp yang masuk. Dengan satu tangan di kemudi, dia meraih ponsel dan melihat pesan dari nomor yang tidak dikenal lagi.

Luna berhenti di pinggir jalan dan membuka pesan tersebut. Foto itu menunjukkan Sebastian dan seorang perempuan masuk ke sebuah kamar hotel. Foto ini jauh lebih eksplisit dan menimbulkan rasa cemas yang lebih dalam daripada yang sebelumnya. Dia mengenali latar belakang kamar itu sebagai hotel tempat Sebastian menginap. Hatinya terasa hancur, dan air mata mulai mengalir tanpa bisa ditahan.

Luna mematikan mesin mobil dan menangis dalam diam. Perasaan khawatir dan cemas yang tadi sudah mulai mereda kini kembali menyerang dengan kekuatan penuh. Dia merasa dikhianati dan bingung. Tangisannya semakin keras saat dia merasa sendirian dan tidak tahu harus berbuat apa.

Di tengah isak tangisnya yang semakin deras, ponsel Luna kembali bergetar, menandakan ada pesan baru yang masuk.

Dengan tangan gemetar, dia meraih ponselnya, berharap mendapatkan penjelasan atau setidaknya sesuatu yang bisa meredakan hatinya. Namun, yang dia temukan adalah video berdurasi 8 detik yang langsung memutar secara otomatis saat dia membukanya. Video itu memperlihatkan Sebastian yang tampak sedang berhubungan intim dengan seorang perempuan.

Gambar itu begitu jelas, dan Luna mengenali Sebastian dengan segera. Rasa sakit yang tadi hanya seperti tusukan kecil, kini menjelma menjadi pisau yang menusuk jantungnya berkali-kali.

Dadanya terasa sesak, dan dia mulai menangis sejadi-jadinya. Suara raungannya memenuhi mobil yang sunyi, mengekspresikan rasa sakit dan pengkhianatan yang tak tertahankan.

Luna memukul-mukul dadanya, mencoba mengatasi rasa sesak yang mencekam. Perasaannya campur aduk antara marah, kecewa, dan hancur. Dia merasa seperti dunia di sekitarnya runtuh dan tak ada tempat untuk berlindung. Di antara isak tangis dan kepedihan, dia mencoba mengumpulkan kekuatan untuk berpikir jernih.

Dengan tangan gemetar, dia mencoba menghubungi Sebastian sekali lagi, tetapi panggilan itu tidak dijawab. Rasa sakit dan kebingungan menyelubungi pikirannya, membuatnya sulit untuk berpikir jernih. Dia merasa seperti terperangkap dalam mimpi buruk yang tak ada akhirnya.

Setelah beberapa menit, dia memutuskan untuk kembali ke rumah. Dengan hati yang hancur dan pikiran yang kacau, Luna menyalakan mesin mobil dan mulai mengemudi. Setiap kilometer terasa seperti beban berat yang harus dia pikul. Pikiran-pikirannya terus berputar, mencoba mencari jawaban dan kejelasan.

Sesampainya di rumah, Luna langsung menuju kamar tidur dan melemparkan dirinya ke tempat tidur. Tangisannya kembali pecah, kali ini lebih pelan tapi penuh dengan kepedihan yang mendalam.

Dia merasa kelelahan secara emosional dan fisik, namun tetap tidak bisa berhenti memikirkan video itu. Di tengah kepedihan dan kebingungannya, ia meraih ponselnya lagi dan menghubungi sahabatnya, Dona. Dengan suara yang serak dan patah-patah, Luna menceritakan apa yang baru saja dia alami.

Dona, yang mendengar suara penuh kesedihan dari sahabatnya, segera berjanji untuk datang ke rumah Luna.

Tak lama kemudian, Dina tiba dan langsung memeluk Luna

dengan erat. Kehadiran sahabatnya memberikan sedikit rasa nyaman di tengah kepedihan yang dia rasakan. Dona berusaha menenangkan Luna.

Luna dan Dona duduk di ruang tamu, dikelilingi oleh keheningan yang hanya dipecahkan oleh suara tangisan Luna yang terisak-isak. Dona menggenggam tangan Luna erat-erat, memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan sahabatnya.

"Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana, Dona," kata Luna dengan suara bergetar. "Semua ini begitu tiba-tiba. Aku tidak pernah menyangka Sebastian bisa melakukan ini padaku."

Dona memeluk Luna dengan erat. "Aku sangat mengerti, Luna. Ini pasti sangat menyakitkan untukmu. Tapi kita akan mencari tahu kebenarannya. Aku berjanji akan ada di sini untukmu."

Luna mengangguk pelan, mencoba menenangkan diri. "Terima kasih, Dona. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kamu."

Dona tersenyum lembut. "Kamu tidak sendirian. Kita akan melewati ini bersama-sama. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah mencari tahu siapa yang mengirimkan foto dan video itu, dan mengapa. Kita butuh bukti yang lebih kuat untuk menghadapi Sebastian."

Luna menarik napas dalam-dalam, merasa sedikit lebih tenang mendengar rencana Dona. "Kamu benar. Kita harus mencari tahu semuanya. Tapi bagaimana caranya?"

Dona mengeluarkan laptopnya dan mulai menelusuri berbagai kemungkinan. "Pertama, kita bisa mencoba melacak nomor yang mengirimkan pesan itu. Ada beberapa aplikasi yang bisa membantu kita mengidentifikasi nomor telepon yang tidak dikenal."

Mereka mulai bekerja bersama, mencoba melacak nomor tersebut dengan berbagai aplikasi dan situs web. Meskipun tidak segera mendapatkan hasil, mereka tidak menyerah. Dona terus memberikan dorongan dan semangat kepada Luna, memastikan sahabatnya tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah ini.

Setelah beberapa saat, Dona menghentikan pencariannya sejenak dan menatap Luna. "Kita juga perlu berbicara dengan Sebastian secepat mungkin. Kita harus mendengar penjelasannya langsung dari dia. Mungkin saja ada sesuatu yang kita lewatkan."

Luna mengangguk setuju. "Ya, aku perlu mendengar dari dia sendiri. Tapi aku takut mendengarkan apa yang akan dia katakan."

Dona menggenggam tangan Luna lebih erat. "Aku akan ada di sampingmu. Kita akan hadapi ini bersama."

Dengan sedikit lebih tenang, Luna dan Dona memutuskan untuk mengakhiri malam itu. Dona membantu Luna menyiapkan tempat tidur dan memastikan dia merasa nyaman sebelum akhirnya beristirahat di kamar tamu.

Di tengah malam, Luna terbangun beberapa kali, masih terguncang oleh kejadian hari itu. Namun, setiap kali dia merasa cemas, kehadiran Dona di rumahnya memberikan sedikit rasa aman. Dona tidur di kamar tamu, memastikan dirinya siap untuk membantu Luna kapan saja diperlukan.

............................

...Sampai jumpa di part selanjutnya guys 😋...

1
afwatun nikmah
semangat luna,kalau sudah g kuat lepas ja...
afwatun nikmah
kayaknya seru ni
afwatun nikmah
kayaknys seru nih
selena d'flonce
rating dulu baru lanjut baca, mangats kak
selena d'flonce
novel sebagus ini sayang banget kaloo sepi😫 kata katanya bagus banget padahal, tertata rapi dan mengikuti pedoman baik, makin sukaa!! sukses selalu thor-nim
selena d'flonce
aaaa proud of you Luna! kamu ga sendiri, ada readers yang setia nemenin kamu!!/Determined/
selena d'flonce
sedih banget jadi Luna, wanita mana yang ga sakit hati digituin sama suaminya?🥹
Suzana Uzis
terlampau ringkas x tau apa kesudahan cerita macam tergantung
nurul hidayati
ceritanya kok gini ya... yang menang kayaknya pelakor ne... pelakor sllu menang hadeehh... nyesek lha
Agus Tina
Thor kenapa nggantung?
CER°: /Sleep/
total 1 replies
Nna_
emg sebastian g blg klo luna istrinya? mrka berdua gda perasaan mau ktmu, serumah lgi? kok bisa slma itu?
CER°: namanya jugaa lagi marahan kak wkwk
total 1 replies
Nna_
Jgn smpe tdk di lnjt novel ini aku udh suka bgt ceritanya bguss!! dpt pljrn dlm berumah tangga sukaa bgt pokoknya/Kiss/
CER°: wahh makasihh yaa. 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!