"Satu luka, akan kubalas dengan seribu luka yang lebih menyakitkan!"
Dara Queen Bramasta
🌿🌿🌿
Tanpa alasan, Dara dicampakkan dan ditinggal menikah oleh kekasihnya, Ibra.
Sakit hati mendalam yang dia rasakan mengubah Dara menjadi wanita dingin dan tak berperasaan. Hatinya telah diliputi oleh dendam, dan tujuan hidupnya hanya satu, membuat pengkhianat itu menderita.
Lalu setelah ia berhasil membalas sakit hatinya, mampukah Dara berdamai dengan keadaan dan hatinya? Bisakah ia membuka hati yang terlanjur mati rasa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayo Pergi
Cantika berjalan mondar - mandir menunggu suaminya yang tak kunjung datang. Ia merasa gelisah sejak kemarin. Sejak pesan misterius yang mengancamnya. Jujur saja, ia takut dirinya akan bernasib sama seperti Pedro.
"Kenapa Ibra belum juga datang?"
Ceklek
"Akhirnya kamu datang juga", Cantika menghampiri suaminya. Sedangkan Ibra merasa aneh melihat sikap sang istri.
"Ada apa denganmu?"
"Tidak ada apa - apa. Aku hanya ingin menyambutmu" jawab Cantika beralasan
Ibra tidak menghiraukan, dia melepas sepatu dan kemejanya, kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Cantika sendiri keluar kamar menuju dapur untuk membuatkan suaminya kopi.
Usai membawa kopi ke kamar, rupanya Ibra belum selesai mandi. Terpaksa Cantika harus bersabar menunggu. Begitu kamar mandi terbuka, perempuan itu buru - buru mendekati suaminya.
"Aku sudah buatkan kopi. Mau makan dulu atau kopi dulu"
Ibra menatap Cantika dengan satu alis terangkat, "Apa yang sebenarnya ingin kau katakan"
Cantika menarik suaminya untuk duduk di sofa, "Ada hal penting yang ingin aku katakan"
Benar kan, pasti ada sesuatu. Ibra sudah bisa menebak gelagat sang istri.
"Aku serius mengatakan ini. Mama dan Papaku sudah pindah dan hidup nyaman disana. Kamu sendiri tahu, situasi kita sedang tidak baik. Jadi, ayo kita pergi dari sini"
Ibra menghela nafas lelah, "Kita tidak bisa menghindari keadaan, Cantika"
"Maksud kamu, kamu tidak bersedia pergi karena masih memikirkan Dara?" nada suara Cantika mulai terdengar kesal
"Salah satunya", Ibra melihat raut wajah istrinya berubah. "Aku sudah menandatangani kontrak kerja. Dan kau tahu, jika aku berhenti maka aku harus membayar denda seratus juta"
"Ini pasti hanya akal - akalan Dara untuk mendekatimu!" Cantika tak bisa menahan kemarahannya, "Dia masih menginginkan kamu! Itu jelas adanya!"
Ibra menggeleng, "Aku rasa tidak seperti itu"
"Kamu masih saja membelanya. Dia melakukan semua itu karena menginginkanmu! Dia ingin menghancurkan rumah tangga kita!"
Ibra tersenyum masam, "Bahkan sebelum ini, rumah tangga kita tidak bisa dikatakan baik - baik saja", pria itu kembali menghela nafas, "Bertahan tapi saling menyakiti, tidakkah kamu merasa lelah?"
Cantika terdiam, ini bukan pertama kalinya dia mendengar Ibra mengatakan hal ini. Tapi ego masih saja menguasai. Cantika menolak kenyataan. Dia masih ingin mempertahankan rumah tangganya meski yang dikatakan Ibra benar.
"Aku masih tetap dengan keputusanku. Aku tetap ingin mempertahankan rumah tangga kita apapun yang terjadi"
"Kalau begitu, kamu harus siap untuk terus terluka", Ibra berjalan ke ranjang, "Aku lelah. Aku ingin istirahat. Kalau masih ada yang ingin kau katakan, kita lanjutkan besok saja"
Cantika tidak mengatakan apapun,
"Aku harus menemui Dara. Aku tidak boleh kalah darinya. Aku akan bicara baik - baik dulu. Kalau dia tidak bisa di ajak bicara baik - baik. Maka bukan salahku jika aku melawannya!"
🌿🌿🌿
Ibra baru saja berangkat kerja. Tak berselang lama, Cantika juga keluar. Dia akan menemui Dara. Tapi kali ini dia tidak akan ke kantor. Sebab jika sampai Ibra melihatnya, suaminya pasti akan menuduh yang bukan - bukan. Dan yang pasti, Ibra akan membela Dara apapun yang terjadi. Menemui dirumahnya tidak mungkin, jadi Ia berencana menunggu Dara keluar dari rumahnya.
Pukul setengah delapan, Cantika sudah berada di depan rumah Dara. Hampir satu jam menunggu, belum ada tanda - tanda Dara akan keluar. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan kurang, hal ini membuat Cantika kesal. Perempuan itu memutuskan turun dari mobil kemudian menemui petugas penjaga rumah. Tak lupa memakai kacamata agar penampilannya sedikit tersamarkan.
"Maaf, Pak. Apa Dara ada dirumah?"
Tiga security yang sedang berjaga menatap curiga pada Cantika, "Anda siapa? Dan ada perlu apa mencari Nona Dara?"
"Aku kliennya. Sejak tadi dia tidak bisa di hubungi. Padahal kami memiliki janji bertemu jam sembilan pagi ini", Cantika was - was. Apalagi mereka memandangnya dengan aneh.
"Nona Dara berada di apartemen"
"Jadi Dara tidak tinggal di sini lagi?" bathin Cantika
"Kalau boleh tahu, dimana alamat apartemennya?"
"Kami tidak bisa memberikan informasi apapun. Silahkan hubungi lagi Nona Dara. Kalau tidak bisa, langsung ke kantornya saja"
Cantika berdecak kesal dalam hati. Dia segera pergi dengan perasaan dongkol.
"Gagal bertemu Dara. Kemana aku harus mencarinya? Ada banyak apartemen disini!"
Kembali mengendarai mobilnya, Cantika berhenti ke salah satu restoran untuk sarapan. Namun sepertinya hari ini hari keberuntungannya. Dia melihat mobil Dara terparkir di depan restoran.
Sembari tersenyum, Cantika membuka pintu mobil dan hendak masuk. Namun siapa sangka, ia malah melihat Dara keluar dari restoran. Tidak sendiri, Dara bersama seorang pria. Yang membuat Cantika terkejut, pria bermasker itu merangkul pinggang Dara dengan mesra.
"Siapa pria itu? Apa mungkin kekasihnya Dara? Tapi jika benar Dara memiliki kekasih, kenapa dia menahan Ibra?" tanya Cantika pada dirinya sendiri. "Tidak, aku harus memberitahu Ibra hal ini. Setidaknya ini bisa jadi alasan agar kami bisa pergi. Perkara denda, tidak masalah jika aku harus menjual mobil ini. Yang terpenting, setelah ini kami bisa hidup tenang"
Cantika mengirimkan foto Dara yang sempat ia ambil bebeapa detik lalu. Tak lupa ia juga menuliskan,
[Dara sudah memiliki kekasih. Lupakan rasamu padanya. Ayo kita pergi. Kita mulai hidup damai bersama dari awal]
Pesan itu terkirim, namun belum terbaca.
Sementara di kantornya, Ibra yang sedang mengerjakan pekerjaannya berhenti sejenak untuk mengecek pesan.
Ibra tersenyum, "Ternyata kamu memang sudah ada yang memiliki. Apa ini artinya, aku benar - benar harus pergi?"
dia blm tau spa lwannya,msih ngeyel aja nyri mslh sm singa betina....
Alamt bobo d toilet dong tu ulat bulu,mga aja ga ada yg nolongin....
😂😂😂
Dia tuh msh pnya otak ga sih???
pdhl dia msh d bri ksmptan biar bs brbh lbh baik,tplh mkin jd aja klkuannya....cckkk...
jd,cantika nyruh orng buat goda rey????
Slmt.....bntr lg pst klian hncur.....
Udh d kabulin y ibra...dlu kn km yg mau kluar,skrng glirn bs kluar mlah ga rela....trima aja lh,udh tkdir....
Glirn mau srius,mlah ibra nkah sm cantika...
Atw mngkin dia sngja nykitin dara buat bls dndm????
Skrng hdpnya udh hncur,ibra jg sm....mau apalgi cba?????
lbh baik ky gt,buat apa brthan klcma bkin skit....ibu tirinya aja brani ngmbil kptusan ko,tg pnting bsa cri kbhgiaan sndri...apalgi ibra yg msh muda,yg msa dpn'ny msh pnjng....
psah sm cantika mngkn jln trbaik,biar bsa jlni hdp msing2.....
Slmt y rey sm dara....rjin2 lh ccok tnam,biar ppa axel sm mma raya cpt jd opa oma.....
Nmanya orng ga wras tu y gt..pdhl udh d ksih pringtan biar dia tobat,mlh mkin dndam...tar bkin end aja lh,biar d bwa mati tu dndm....