NovelToon NovelToon
Kado Kecil Untuk Bunda

Kado Kecil Untuk Bunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"Aku tidak seperti yang kalian pikir, aku masih normal, hanya saja kesalahan yang pernahku buat dulu, membuatku enggan untuk menikah dan parahnya hatiku ini ikut membeku" ucap Juna
Sang teman yang baru sekarang mendengar alasan yang lebih masuk akal perihal dia yang enggan menikah langsung bertanya "Memang kesalahan apa yang kamu perbuat" sumpah demi apapun Angga sang sahabat tidak bisa menebak kesalahan juna dimasa lalu itu apa.
Itulah penggalan dari salah satu bab di novel ini....
Semoga Novel yang sekarang bisa lebih baik dari yang sebelumnya aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tempat berbeda

Sementara itu diwaktu yang bersamaan, namun beda tempat, Angga sedang berada di rumah Bunda Fatma, dia sedang melaporkan kejadian semalam tentang pengakuan Juna pada sang Bunda selaku ibu dari Juna.

Bunda Fatma kaget juga marah luar biasa, namun dihati kecil Bunda Fatma, ada rasa lega karena ternyata Juna masih normal.

"Bunda, kenapa marahnya sebentar?" ucap Angga, yang melihat perubahan wajah bunda Fatma, dengan sangat jelas di matanya, yang sudah bertahun-tahun mengenal Bunda Fatma.

"Apa terlihat?" tanya Bunda yang merasa jika dia tidak memperlihatkan rasa leganya.

"Tentu saja, terlihat jelas malah" jawan Annga.

"Kok bisa?"

"Bisa lah, tapi kalau orang yang baru kenal Bunda, pasti tidak akan sadar, berbeda dengan-ku yang sudah hafal semua reaksi wajah Bunda" lalu Angga berkata lagi "Jadi apa yang membuat bunda tidak marah lagi?"

"Apa tidak bisa jika kamu tebak saja!!" ucap Bunnda Fatma yangvsepertinya ingin bermain tebak-tebakan dengan Angga.

"Aku sedang malas menebak Bun,"

"Baiklah, sebenarnya Bunda marah sangat marah, sampai ingin memukul Juna, tapi saat ingat jika hal itu pertanda jika Juna masih Norman, Bunda pun sangat bersyukur atas hal itu, karena kamu tahu sendiri, jika Bunda sudah merasa yakin jika Juna sudah salah jalan, dan parahnya Bunda berpikir jika Juna menyukai kamu," dan Angga langsung membolakan matanya, saat mendengar penjelasan Bunda Fatma, sungguh Angga tidak menyangka jika Bunda fatma berpikir sampai sejauh itu.

"tapi Bunda tetap marah akan kesalahan yang sudah dia perbuat, apalagi dengan dia yang tidak berani bertanggung jawab" ucap Bunda fatma yang mengartikan kagetnya Angga, karena tidak menyangka jika dia bersyukur atas kejahatan yang dilakukan Juna.

Angga tidak merespon karena masih Syok lantaran ucapan Bunda fatma barusan.

Bunda Fatma yang melihat Angga masih diam langsung berkata "Kamu tenang saja Bunda akan menghukum Juna, eh tapi ngomong-ngomong siapa nama wanita itu?" dan seketika Angga yang ditanya perihal nama hanya bisa tersenyum malu.

Malu karena dia tidak tahu nama wanita yang dimaksud Juna, sungguh semalam dia lupa menanyakan nama wanita yang sudah dirusak Juna.

"Jangan bilang kamu tidak tahu?" tebak Bunda fatma sambil menggelengkan kepalanya, tanda tidak percaya jika Angga tidak sempat bertanya nama siwanita itu.

"Maaf Bun, saking kesal dan marahnya aku lupa bertanya lagi tentang nama wanita itu" jawab Angga mengaku dan Bunda Fatma yang mendengar kata lagi dari Angga langsung berkata "itu artinya kamu sudah bertanya tapi Juna tidak mau menjawab."

"Ya sepertinya begitu Bun, soalnya dari cara bicara pun memang nama wanita itu sengaja disembunyikan Juna" ucap Angga yang sependapat.

"Lalu menurutmu siapa wanita yang dimaksud Juna" tanya Bunda Fatma.

"Entahlah Bun, aku juga tidak tahu karena sudah dari tadi malam aku memikirkan siapa yang dimaksud Juna, tapi tidak terlintas satu nama pun dibenak ku" jujur Angga.

Mereka pun terdiam mencoba mengingat siapa yang di maksud Juna tapi setelah lama berpikir dab tidak satupun nama wanita yang melintas dibenak Bunda Fatma, Bunda fatma pun berkata "Ga, bukankah dia menyukai wanita itu pas SMA, berarti kamu tahu dia dekat dengan siapa, atau jika tidak pasti Juna menunjukan sikap yang berbeda pada seorang wanita? terlebih kamu hampir setiap hari juga setiap malam bersamanya"

Bunda Fatma berkata demikian karena dulu mereka menumpang dirumah orangtua Angga dan Angga yang hampir 24 jam bersama Juna pasti melihat sikap Juna yang berbeda pada seseorang perempuan.

"Entahlah Bun, aku tidak tahu, sumpah anak itu pandai menutupi perasaannya" ucap Angga yang tidak bisa menebak, karena jika bisa mungkin sekarang dia sudah tahu siapa wanita yang dimaksud Juna.

Entah juna yang pandai menutupi perasaannya atau Angga yang tidak peka akan sikap Juna, entahlah yang jelas Angga tidak tahu.

"Ga, kalau kita pergi ke hotel itu dan meminta rekaman cctv saat malam itu diputar, apa akan diizinkan?" ucap Bunda Fatma yang merasa jika itu adalah salah satu cara untuk mengetahui siapa wanita yang dimaksud Juna, karena jika bertanya langsung pada Juna sudah dipastikan tidak akan dapat jawaban.

"Yah Kalau ada pasti diizinkan, tapi kalau tidak ada, ya gimana, kejadiannya sudah sangat lama" ucap Angga pesimis.

"Bunda heran kamu ini dokter lo, tapi kenapa sipat mu mudah menyerah seperti ini" ucap Bunda yang tidak suka dengan sikap pesimis Angga.

"Ya gitu deh Bun, kalau harapannya sedikit aku sering angkat tangan, tidak mau ambil resiko, apa lagi saat ingat temanku yang terus berjuang dengan sedikit harapan dan akhirnya dia yang disalahkan, tidak becus jadi dokter, karena pasiennya meregang nyawa ditangannya dan karena itu aku makin takut dengan harapan yang sedikit."

Bunda Fatma yang telah mendengar ucapan Angga perihal sikap gampang menyerahnya. merasa setuju juga tidak setuju, setuju ya memang benar jika seseorang meninggal saat ditangani dokter dan si keluarga tidak terima akan kematian anggota keluarganya, maka yang akan disalahkan ya dokter itu, dengan alasan tidak becus merawat pasien

Padahal jika dipikir, dokter sebelum jadi dokter, dia pasti sudah melewati banyak ujian yang pastinya tidak mudah, karena profesi yang dia ambil berhubungan dengan nyawa seseorang.

"Ya sudah itu pilihanmu, tapi yang jelas sekarang kamu harus antar Bunda ke hotel itu" ucap Bunda fatma tidak menerima penolakan, dan Angga yang malas pun terpaksa menurut, karena jika Bunda sudah mengeluarkan perintah, maka pantrang baginya untuk menolak.

1
Marifatul Marifatul
🤔🤔🤔
Ade Diah
kadang bingung dengan yang namanya seleksi, padahal perasaan apa yang ditulis tidak mengandung unsur politik dan atau mengandung unsur yang lain, tapi ya sudah lah.
Ade Diah
Plis!!! tinggalin jejak kalian.
Dengan cara komen, like, vote dan tolong kasih bintangnya juga biar aku tahu apakah karyaku yang kali ini bagus, biasa saja atau jelek.
Fitriana
wah... juna sampai pingsan....
Ade Diah
Siap!!!!
Ade Diah
Bagus, lumayan menguras otak saat nulis jhehe, jadi semoga bisa disukai banyak pembaca Aamiin.
Asma Nurfadilah
next kak
Ade Diah: Siap!!!!
total 1 replies
Cut SNY@"GranyCUT"
anak usia 12 th sudah masuk usia remaja
Ade Diah
Alhamdulillah dalam penulisan tidak terlalu banyak yang harus di revisi, semoga cerita Juna bisa disukai banyak pembaca aamiin.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!