NovelToon NovelToon
Sambat!

Sambat!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:52.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Besar tanpa rasa takut, sering ditindas dan di bully dari kecil membuat lelaki ini kebal oleh hinaan serta ejekan.

Awalnya dia selalu diam, tapi karena diamnya malah ditertawakan, dianggap sebagai bentuk ketakutan, dan justru makin membuat orang lain senang mempermainkannya. Kini dia berubah menjadi apa yang orang label kan pada dirinya.. Menjadi penjahat yang sesungguhnya!

Tapi.. Hati kecilnya selalu ingin sambat akan ketidak adilan yang selama ini dia rasakan. Dia lelah berpura-pura kuat.. Dia juga manusia biasa.. Yang ingin Sambat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Bukan pencuri!

"Kayak kenal nih.. Ini si Sakti yang tukang kutil di kelas dulu kan? Buset.. Sekarang jadi tukang parkir di sini? Atau.. Jadi pengamen??"

Ejekan disertai tawa renyah itu terucap dari orang di masa lalu Alka. Dia adalah Izam, remaja tanggung yang dulu pernah mempermalukan Alka dengan menuduh Alka sebagai pencuri di hari pertama masuk sekolah.

Dani maju satu langkah, dia sudah pasang badan untuk meninju mulut ember Izam. Sebuah gelengan pelan menghentikan niat mulia Dani memberi salam tampol pada mulut Izam yang ngomong tanpa filter.

"Kamu bicara dengan siapa?" Tanya Alka dengan pembawaan tenang.

Tenang untuk Alka tapi Dani tidak bisa sesabar itu menghadapi orang-orang tidak penting seperti Izam. Harusnya beberapa pukulan sudah bisa membuat remaja dengan muka sengaknya itu kapok. Tapi Dani kudu menahan diri, dia ingin lihat bagaimana Alka mengatasi orang yang membuatnya tidak suka di awal pertemuan mereka ini.

"Kamu lah congek! Sok-sokan pake setelan rapi, hasil nyolong di mana ini hah? Kagak pantes anjir hahaha!" Lagi-lagi Dani ingin meremas mulut sialan Izam jika tidak ditahan oleh Alka.

"Maaf mas, kesabaran saya tidak sebanyak itu." Dani maju dan menghantam mulut Izam.

Darah langsung keluar dari sana karena dua gigi depan Izam yang copot oleh kuatnya pukulan Dani barusan. Izam tentu terkejut, dia terhuyung-huyung karena tidak siap dengan serangan dadakan yang dilakukan Dani padanya.

"ANJING!!! LO BERANI SAMA GUE?? LO NGGAK TAU SIAPA GUE HAH?? GUE BIKIN LO NYESEL UDAH LAKUIN INI SAMA GUE!!!"

Keributan terjadi. Tapi apa Dani perduli? Senyum mengejek justru Dani sematkan kala mendengar gertakan Izam.

"Saya sudah menahan diri dari tadi. Tapi anda terus memancing saya untuk menghajar anda karena mulut sampah anda." Kata Dani muak.

Izam maju ingin membalas pukulan Dani tapi ilmu bela diri cetek Izam tidak setara dengan kegesitan Dani. Dani dengan mudah menghindar bahkan membalik keadaan dengan kembali menghadiahi Izam satu pukulan di pipi kanan. Izam jatuh tersungkur.

Alka diam tak ingin melarang lagi aksi pasang badan yang dilakukan Dani untuk membelanya. Benar kata Dani, menghadapi orang-orang dengan mulut besar seperti Izam memang bukan lagi harus bersabar dan membalas dengan kalimat-kalimat mutiara tapi kudu dengan tindakan nyata. Orang-orang seperti Izam ini mulut dan otaknya sudah terkontaminasi dengan keangkuhan dan kebobrokan yang menjadikan setiap ucapan yang keluar dari sana lebih terdengar seperti lontaran sampah dari seorang pecundang.

"Ada apa ini? Kenapa berkelahi di sini, ini bukan arena tanding, jangan sok jagoan di sini!" Seorang security muncul membelah keributan.

Tapi saat melihat sosok Dani yang sedang melipat kemejanya sampai batas lengan membuat nyali security itu menciut.

"Itu pak satpam! Tangkap dia. Dia udah mukulin gue!! Belum tahu aja dia gue siapa, berani banget bikin gue kayak gini!!"

Meski sudah mengadu pada security tapi keberanian Izam ternyata hanya sekedar gertakan, dia kebingungan disaat security yang dia suruh menangkap Dani dan Alka malah menunduk hormat dan berlalu pergi.

"Eh eh.. Kok gitu, satpam nggak guna!! Gue suruh papah mecat lo pokonya, siapa nama lo tadi?? Marjuki kan atau Marpuah??? Gue tandai lo Mar!!!" Teriak Izam sudah kehilangan separuh kewarasannya.

Izam merasa kepalanya di penuhi amarah dan rasa malu. Sudah seperti ini tapi tidak ada yang membelanya. Sungguh kebangetan!

"Ada apa Al? Kenapa nggak masuk ke dalem sih? Ayah sama bunda nungguin kamu tau!" Aini datang dengan kecantikan haqiqi dan keanggunan diatas rata-rata asal suara cemprengnya tidak dia perdengarkan.

"Siapa nih? Majikan lo ya?? Eh neng gue kasih tau ya, jangan mau memperkejakan dia! Dia maling. Tukang kutil, rugi lo ngasih kerjaan ke bebegig macam dia nih!"

Aini melebarkan matanya mendengar Alka dihina di depan matanya. Kalau tadi Izam mendapat tampolan perkenalan dari Dani, sekarang remaja itu mendapat tamparan keras pada pipinya oleh Aini.

Makin tak mengerti saja Izam dibuatnya. Kenapa hanya mengatakan hal yang berbau dengan sedikit sentilan pada Alka justru membuatnya dimusuhi banyak orang??

"Lo?! Untung lo cewek. Kalau nggak gue patahin tangan lo!!" Izam menunjuk ke arah muka Aini.

Dengan cepat jari jemari Izam di tekuk oleh Alka. Pandangan mata membunuh Alka berikan, Izam tergagap dengan menjerit kesakitan.

"Lo gila ya!! Tangan gue bisa patah anjing!!"

"Mau aku hancurin sekalian tanganmu hmm??"

Alka baru melepaskan cengkeramannya ketika pak Jawir dan beberapa orang keluar dari hotel tersebut.

Niatnya ingin mendapat simpati dari orang sekitar, Izam langsung menceritakan jika dirinya dianiaya oleh ketiga orang di hadapannya. Dani, Aini juga Alka dengan menggebu-gebu Izam menceritakan penderitaannya karena sudah dihajar hingga membuat dua gigi depannya tercabut secara paksa dari tempatnya. Dan seperti mendapat angin segar, Izam juga melihat ayahnya keluar dari hotel itu.

"Pah, lihat pah! Mereka ini yang bikin aku kayak gini! Apalagi si cecunguk yang sok elit itu. Ck, kasih mereka pelajaran pah!!" Ucap Izam bersemangat.

"Anak tak tahu di untung! Bodoh!! Tolol!! Kamu pikir siapa yang kamu maki-maki dengan sebutan cecunguk itu dasar goblok!" Ayahnya Izam meradang.

Izam menatap penuh tanya. "Dia! Dia itu dulu di SD tukang kutil pah, dia maling!! Liat aja gayanya itu nggak pantes ada di sini, norak!!"

Sebuah tamparan kembali melayang, sekarang giliran pipi sebelah kiri Izam yang mendapat hadiah cap lima jari dari ayahnya.

"Kamu tahu siapa dia??? Dia itu anak bos papah, yang punya hotel ini. Yang gaji papah! Semua uang yang kamu nikmati itu hasil kerja papah di perusahaan ayahnya tuan muda ini!! Dasar bodoh!! Kamu bilang dia pencuri?? Dia maling?? Berkacalah anak tak tahu diri, kamu yang sering mengambil uang dan kartu kredit mamah mu diam-diam untuk foya-foya tidak jelas! Bocah belasan tahun tapi gaya hidup mu di luar nalar!!" Papahnya Izam murka.

Mulut itu menganga saking kagetnya. Izam tak menyangka jika orang yang selama ini dia remehkan adalah anak dari bos besar. Anak orang kaya yang sesungguhnya.

"Hentikan drama murahan kalian. Aku mau tanya, apa dulu kamu juga ikut andil dalam pembullyan anak ku di sekolah?" Terdengar tegas. Suara pak Jawir membuat papahnya Izam melotot ingin menghajar anaknya saat itu juga.

"A-aaku.. Aku tidak.."

"Iya pasti yah. Dari tadi dia bilang kalo Alka pencuri kan? Berarti kan dia juga ikut merundung Alka dulunya!! Ih najis banget. Aku nggak suka dia banget!" Kali ini Aini yang bersuara.

"Selidiki Dan. Jika orang ini terbukti melakukan perundungan terhadap putraku, miskin kan saja orang tuanya! Buat dia merasakan apa yang dulu anakku rasakan."

Anggukan mengerti Dani lakukan untuk menjawab perintah dari atasannya. Raut muka papahnya Izam sudah berubah pucat, sedangkan Izam, dia sendiri ketakutan karena sorot mata membunuh yang Dani arahkan kepadanya hingga membuat bocah itu menunduk mencari perlindungan.

"Aku sudah pernah bilang, aku bukan pencuri. Tapi kamu nggak percaya... Sorry aku nggak bisa bantu kamu." Alka berjalan memasuki hotel bersama Aini yang tersenyum mengejek ke arah Izam yang babak belur dan kehilangan seluruh harga dirinya.

'Sialan.. Siapa dia sebenarnya? Dulu dia keliatan udik, gue pikir dia cuma anak desa yang nggak punya kekuatan apa-apa tapi sekarang dia berubah jadi sekeren ini?? Dia anak orang kaya? Ayahnya bos papahku?? Brengsek, bagaimana bisa??'

1
gasuka ih, gelay!!
eh eh eh
anak mama sop udh mulai nakal ya?
mboten pareng le, mangke mundak kebablasan
nononooooo
sudah ya, sudah...
ⓉᵃᵗᵅⒽ ᵃˡⒷᶥⓇᵘnʸ
kayaknya trauma alka udah hilang ini😳🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
尺o
ehhhh bisa nakal juga itu tangan alka
Lyta Thalita
naluri apa udah lihai itu tangan tau tempat yg nyaman hmmmm
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut
Lyta Thalita
manusia punya akal malah seneng ngakali kancane
Ꭻᑌ🤫ᵇᵃˢᵉ
hmmm... starla ini masih kecil tapi pintarr ehemm² yahh😳😳
Ꭻᑌ🤫ᵇᵃˢᵉ
Alka ingin menjadi pribadi yang lebih mandiri.. tidak selalu mengharapkan bantuan dari orang lain walaupun bantuan dari ayahnya sendiri...
Ꭻᑌ🤫ᵇᵃˢᵉ
mungkin johan ini dulu lahirnya darii kepingan batu di kali jadinya gak punya hati...
🍊 NUuyz Leonal
sabar sabar para pemirsaaaah yang sudah tidak sabar menunggu adegan selanjut nya☺️☺️
karena othornya ngantuk cerita di sambung nanti yaa🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍊 NUuyz Leonal
peka nya om Dani
UmmuShafira
Recommended, banyak pelajaran disini
UmmuShafira
kapok lo😠😡
尺o
ternyata teman pondok,,, kejar Johan Al
Ꭻᑌ🤫ᵇᵃˢᵉ
mulut tio asal nyaplak juga yahh wkwkwK..
Ꭻᑌ🤫ᵇᵃˢᵉ
Wowww.. Tio teman mondok alka dulunya.. reuni donk ini
⏤͟͟͞R ve
Teman lama 🤗
⏤͟͟͞R ve
Barusan minum cendol, kok gak ada saringannya yaa 😂😂
Eka Kaban
wih buka segel cuma bayar 30 jeti jagain. segel 300 jeti wow untung banyak dung
🍊 NUuyz Leonal
asyiiiiiiik berarti sebentar lagi akan ada reuni ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!