NovelToon NovelToon
Jodohnya Caca

Jodohnya Caca

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Clairecha

Caca…
Mahasiswi baru di kampus pertanian yg mendadak jadi pusat perhatian cowo-cowo di kampusnya dari mulai teman seangkatan hingga para seniornya, gegara maen basketnya yg jago.

Namun karna hal itu juga beberapa senior cewe tidak menyukainya hingga ada yg berusaha mencelakainya. Kesialan Caca pun datang bertubi-tubi. Inginnya Caca pindah kampus.

Tapi dia juga masuk kampus itu karena eyang tercintanya sudah menjodohkan dia dengan seseorang yg juga berkuliah disana.

Kira-kira siapa yaa jodoh Caca? Akankah Caca mencintainya? Atau membatalkan perjodohannya?

Ikutin kisahnya yuk readers… Happy reading!💙



Updatenya hampir setiap hari lho…☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clairecha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergilah kau Barra!

Mobil Evan memasuki area parkir asrama, Caca masih melihat keluar jendela dengan pandangan kosongnya.

Mobil telah terparkir rapih Caca masih memalingkan wajahnya dan terdiam. Evan meraih tangan kanan Caca dan menggenggamnya lalu mengusapnya pelan.

“Sampai Ca…” bisik Evan dengan lembut.

“Hah?” Caca tampak kaget lalu menoleh pada Evan, dia tak menyadari tangannya yg sedang digenggam Evan.

“Mau jalan-jalan lagi?” tawar Evan sambil mengulas senyumnya.

“Balik ah, ngantuk!”

Padahal sebenernya Caca merasa suntuk masih shock dengan kejadian di basecamp tadi. Dia lebih memilih istirahat di kamarnya sambil bermain game di ponselnya. Hal ini cukup membantu dia mengabaikan kekesalan dalam kehidupannya akhir-akhir ini.

Klo dulu jaman SMP sampai SMA dia lebih suka bermain basket untuk melampiaskan apa yg sedang dirasakannya. Itulah yg membuat maen basketnya Caca jago karena sering berlatih walopun sendirian.

Caca termasuk orang yg ga gampang menceritakan perasaannya. Dia terbiasa hidup kesepian. Padahal dia tinggal bersama orangtua dan kakaknya hingga SMA. Namun semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Papih dan mamihnya mengelola perusahaan bersama yg bergerak di bidang pertanian. Karena itu mereka jarang berada dirumah. Kakak cowo satu-satunya lebih senang kumpul bersama teman-temannya.

Walau demikian mereka semua menyayangi Caca hanya saja jarang berkomunikasi. Sehingga Caca pintar menyimpan semua permasalahan hidupnya sendirian.

Untung Caca punya eyang yg begitu perhatian tapi berada jauh di daerah pertanian Bandung. Jadi yg suka ajakin ngobrol Caca cuma eyangnya itu pun tetep tak semua hal bisa Caca bicarakan.

“Yakin mau pulang aja?” Evan kembali bertanya membuyarkan lamunan Caca.

“Hmm” jawab Caca malas.

Saat akan membuka sabuk pengaman Caca baru tersadar tangannya yg digenggam Evan. Caca pun mengerutkan dahinya sambil mengacungkan tangannya yg digenggam Evan dan Evan hanya tersenyum lebar segera melepas genggamannya.

Kedekatan mereka semakin terjalin erat. Evan menyukai seperti ini walopun tidak ada hubungan pacaran diantara mereka.

Namun Caca tak pernah mempermasalahkan ketika Evan memegang tangannya, merangkulnya, bahkan menyuapinya. Entah yaa klo Evan menciumnya. Hihihi….

Caca pun menikmati kedekatannya dengan Evan. Hal ini cukup membantu otaknya untuk tidak selalu memikirkan Barra.

Yaa.. kedekatannya yg cukup singkat dengan Barra sangat membekas di hati Caca sehingga dia cukup kesulitan menghadapi sikap Barra yg mendadak menjadi seperti tidak mengenalnya.

Sudah 3 minggu dia berhasil melupakan Barra sedikit-sedikit. Tapi hari ini gegara kejadian di basecamp tadi membuat dia mau tidak mau memikirkan Barra kembali.

Kini otaknya sudah penuh dengan pertanyaan dan kekesalannya kepada Barra. Bagaimana tadi Barra mendiamkan Siska untuk mencecarnya. Hal itu benar-benar membuat Caca ingin berteriak!

Caca meninggalkan Evan yg masih di dalam mobilnya dan buru-buru menuju kamarnya. Dia sudah tak sabar ingin meluapkan kekesalannya dengan mengguyur kepalanya di bawah shower.

“Pergilah kau Barra! Pergi yg jauh… dan jangan pernah kembali!” batin Caca dalam hati. Dia berharap air dingin yg menerpa wajahnya bisa kembali menyegarkan pikirannya.

Satu jam sudah Caca menghabiskan waktunya di dalam kamar mandi. Kini dia mulai lapar dan menuju kantin asrama.

Saat tengah sibuk memikirkan menu apa yg akan dimakannya tampak seseorang tengah menatapnya dengan senyum manisnya.

“Evan! Ngapain?” Caca tak percaya masih mendapati Evan berada di asramanya.

“Nungguin lu lah! Apalagi…” Evan menjawab penuh percaya diri.

“Emang ada apaan?” Caca tambah bingung.

“Pasti laper kan… Gw tau lu tuh klo kesel pasti lapar!” jawabnya sambil tersenyum lebar.

“Ah.. so sweet banget sih Van.. klo aja di hati gw ga ada Barra pasti sekarang gw udah melayaaanggg…” batin Caca.

Caca juga termasuk orang yg sulit mengakui perasaannya. Tapi sekalinya udh ngakuin sulit juga buat ilangin. Mungkin karena tadinya selalu apa-apa sendirian jd cukup sulit juga untuk menjalin sesuatu dengan orang lain.

Hal inilah yg membuat Caca ngotot nanyain siapa jodohnya sama eyang karena Caca sepertinya telah jatuh hati pada Barra. Mendengar jawaban eyang yg seperti itu, Caca kini tidak terlalu peduli dengan perjodohannya.

Caca pun kini mulai ingin mencoba pacaran seperti Elzi dan Dustin. Bagaimana tidak setiap hari Elzi menceritakan hubungannya dengan Dustin yg semuanya itu Caca tak pernah merasakannya.

Pacaran yg dia bilang ke eyang jaman SMP sesungguhnya itu hanyalah TTM alias Teman Tapi Mesra, hihihi… Sama kaya sekarang dia dengan Evan.

Caca mulai penasaran, dia ingin mencoba bagaimana itu yg namanya pacaran. Bisa berbagi segala keluh kesah dengan orang yg disayang tanpa ada yg ditutupi. Saat lelah selalu ada yg siap menghiburnya.

Sebenarnya sekarang pun Evan seperti itu kepadanya. Namun entah kenapa Caca tak mau hubungannya dengan Evan menjadi berubah. Dia takut klo pacaran kan nanti ada putusnya, Caca tak mau sampai itu terjadi antara dia dan Evan.

“Mau makan apa Ca?” tanya Evan kembali menyadarkan Caca.

“Makan orang!” sahut Caca galak.

“Waduh! Beneran lagi kesel nih… mau makan gw? Gw orang lho Ca..!” goda Evan.

“Emmoohhh…!” kata Caca sambil menyilangkan kedua tangannya depan dada tanda penolakan.

“Yaa… belum juga nyatain udah main tolak aja.. Patah hati gw Ca!”

“Gw beliin lem biru aja… biar fans lu ga ngamuk-ngamuk ma gw!”

“Fans yg mana?”

“Dih lu mah suka pura-pura ae lah!”

Evan mengacak rambut Caca yg masih agak basah, dia merasa Caca sudah kembali menggemaskan seperti biasanya.

Walopun Caca belum menceritakan apa yg terjadi di basecamp tadi, setidaknya sekarang dia sudah tak kesal.

Mereka pun makan bersama di kantin asrama sambil sesekali bersenda gurau dengan Bu Mimi penjaga kantin yg sudah Caca anggap seperti keluarga.

**

1
Khairul mini wulan dari Mini
bantu like cerita aku kak judulnya "february kala itu"
Claire: Sudah aku like karyanya…
total 1 replies
rembulan 🌙
ya memang cantik ✋👍
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Khairul mini wulan dari Mini: mampir tmpt aku kak
Claire: Hallooo… terimakasih sudah mampir…
total 2 replies
Bening
lee minho oppa
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Claire: Makasih kaak…☺️🙏🏻
total 1 replies
piyo lika pelicia
sama seperti dosen ku dulu 😂
Bilqies
takut jatuh cinta sama si bara 🤣🤣
Bilqies
aku mampir lagi nih thor
Bilqies
mampir lagi Thor
mooty moo
oh apakah udah mau dimulai?
Bilqies
aku mampir lagi Thor
betweendark
keren☺️👍🏼
Claire: Thankyuuu💙
total 1 replies
mooty moo
menuju Caca main basket nih
Bilqies
udah berantemnya sekarang waktunya ngisi perut...
karena berantem juga butuh energi...
Bilqies
setuju gue sama Caca...
Bilqies
waaah barra gak sopan main intip aja
Bilqies
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
masih ingat aja si Caca, keras kalii si bara megangnya 🤭
Bilqies
ngomong dong ca jangan diem aja kasihan tuh bara
Bilqies
yeeee gantian niih yang jealous 🤣🤣🤣🤣
Bilqies
ciiie yang lagi pdkt niih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!