Perjalanan cinta seorang wanita bernama Risna menikah dengan seorang pria tampan bernama Ferry.
Ferry yang menderita penyakit akibat ulahnya sendiri mengkhianati isterinya dalam pernikahan mereka.
Bisakah mereka terus bersatu?.
Bisakah mereka bertahan dengan masalahnya?.
Apa saja masalah yang dialaminya?.
Cerita yang menguras pikiran dan teka teki menemani perjalanan cinta mereka. Ayo segera membacanya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chrisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Setelah selesai Ferry keluar dari kamar dan menghampiri Risna.
"Kamu sudah siap sayang" kata Ferry.
Risna menjawab sambil menengok dan menatap Ferry, Risna kagum atas pesona ketampanan wajah Ferry, Ferry memakai kaos dan celana panjang senada dengan yang Risna pakai hanya saja Ferry memakai jaket yang menambah ketampanan wajahnya.
"Kenapa ngelihatin aku kaya gitu, aku tampan ya" tanya Ferry.
Ferry tersenyum melihat Risna yang salah tingkah atas pertanyaannya, Risna lalu berdiri sedangkan Ferry langsung merangkulnya.
"Mas, tampan sekali!" kata Risna, sambil menatap wajah Ferry dan tersenyum.
Cup..
Tak tersadar Risna mengecup pipinya.
"Ups" kata Risna.
"Hhemmm.. lagi sayang, udah berani ya sekarang!" kata Ferry, sambil menunjukkan pipi satunya, Risna hanya tertawa.
"Nggak ah mas, aku tak sengaja, haa!" tawa Risna.
"Aku menyukainya sayang!" kata Ferry.
Cup..
Ciuman pipi satunya Risna berikan.
"Terima kasih, sayang" kata Ferry.
Ferry mengecup pipi kiri dan kanan Risna bergantian, nampak diwajah Ferry dan Risna dipenuhi kegembiraan.
"Udah ah mas, ayo berangkat!" kata Risna.
"Siap, Bos!" katanya Ferry
"Mana kopernya sayang dan keperluan yang mau dibawa" tanya Ferry.
"Itu mas, dekat pintu!" kata Risna.
Risna menunjuk arah pintu luar, lalu mereka pun berangkat, tak lupa tas kecil Risna pakai dan Ferry yang membawa kopernya.
Setelah sampai area lobby Apartemen, mobil pun datang, mereka naik dan melajukan mobil.
"Mas, kenapa kita gak naik pesawat aja?" kata Risna.
"Nggak sayang, aku pengen merasakan jauhnya kampungmu dengan mobil" kata Ferry.
"Mas ada-ada aja!" gerutu Risna.
Perjalanan mereka menempuh sebelas jam ke arah kampung Risna, Risna melihat Ferry sudah terlihat capek.
"Mas, kita kearah rest area itu ya?" kata Risna.
Risna menunjuk ke arah papan di pinggir jalan, Ferry hanya mengangguk, tak lama mobil pun memasuki rest area, lalu Ferry membawa mobilnya kearah parkiran restaurant.
"Sayang, kita makan dulu yuk laper" kata Ferry.
Ferry mengajak Risna makan disertai tangannya mengusap perutnya, Risna pun tersenyum, mereka turun memasuki restaurant itu, lalu memesan menu di restaurant itu, setelah menu datang mereka memakannya dan setelah selesai Ferry mengendari mobilnya melanjutkan perjalanan ke kampung Risna.
Hari sudah malam.
"Akhirnya, sampai juga mas, dikampungku!" kata Risna, saat mobil memasuki kampung kelahirannya.
"Mas, nanti lurus terus, nanti ada Pos Ronda lalu belok kanan, tiga rumah dari pos itu rumahku" kata Risna.
Risna menjelaskan sambil menunjuk ke arah depan, Ferry hanya mengangguk dan tersenyum.
"Mas itu rumahku, warna hijau, tapi kok ada tenda ya, ada apa ya" kata Risna merasa heran.
Mobil melewati depan pekarangan yang belum selesai dikasih tenda, disamping ujung rumah bertumpuk banyak kursi.
"Ada acara apa ya, kok Bapak Ibu gak kabari aku?" kata Risna.
Ferry hanya diam dan tersenyum, mobil berhenti, setelah itu mereka memasuki rumah, didalam banyak orang melakukan tugasnya, berkelompok, Risna heran penuh tanda tanya, lalu dia masuk kedalam lalu menyalami orang-orang disitu.
"Risna, Ibumu ada didalam didapur!" kata salah seorang tetangganya.
"Iya mbak, permisi" kata Risna diikuti Ferry.
Didapur banyak juga orang - orang yang sibuk membuat makanan dan minuman, Risna melihat diujung lantai beralaskan tikar Ibu sedang membuat sesuatu bersama orang lain, Risna menghampirinya.
"Ibuuuuu" panggil Risna lalu mencium tangannya dan memeluknya begitu juga Ferry menyalami orang didapur.
"Na, kamu sudah datang, ayo kita ngobrol disana, di kamar tamu yang dulu karena ini lg banyak orang berantakan semua" kata Ibu.
"Ayo, Nak" kata Ibu Risna kepada Ferry, sambil melihatnya.
Lalu mereka berjalan kearah kamar tamu dan memasuki kamar
Bersambung....