Haaaaiiii... ini karyaku yang ke 12, menceritakan kelanjutan kisah keluarga Zandra. Nggak kerasa ya, udah season 5 aja.
Di cerita ini, menceritakan keturunan dari Al, Flo, Za, Ar dan Fre.
Karena kemampuan mereka yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan "Mereka", sehingga banyak temannya yang meminta bantuannya.
Selain itu, mereka juga sering kali menjumpai kasus-kasus berbau horor. Seperti anggota keluarganya yang lain, di sini... mereka menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Zandra.
Jangan berharap anggota keluarga Zandra yang lain, akan selalu hadir ya. Karena ini adalah kisah KEMBARA KEMBAR 10
Mau tau kisahnya??
Kuy... kita baca kisahnya, semoga menarik dan tidak membosankan ya🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Genting
"Apa maksudmu menyerap energi orang-orang yang menempati tempat ini?" tanya Anin
'Apa pedulimu? Ini rumah kami, wilayah kami. Tak ada yang menyuruh mereka, menempati rumah ini. Jadi... Bukan salah kami, bila kami menikmati energi mereka. Terutama DIA, rasanya benar-benar enak.' jawab sosok itu, seraya menjilat bibirnya. Dan menatap lapar pada Esmerald
DEG
Esmerlad yang kini ada di dalam perisai, tentu saja bisa melihat dan mendengar sosok tersebut. Ia mengangkat tangan dan menggenggam erat, lengan Adikirana. Anin menoleh sedikit, tanpa melihat ke belakang.
'Apa yang di miliki oleh Esmerald, sampai sosok itu sangat menyukainya?' tanya Anin pada Adikirana
'Mungkin auranya bersih, sosok itu jadi menyukainya.' jawab Adikirana, Anin menghembuskan nafas pelan
'Dan sekarang, aku bisa mendapatkan rasa yang berbeda. Energi kalian sangat enak, kami menyukainya.' ucap sosok itu menyeringai
"Kau pikir mudah menyerap energi kami? Kalau begitu, rasakan energi ini." Anin mengangkat tangan kanannya, dengan telapak tangan mengarah ke atas. Esmerald membulatkan kedua bola matanya, bagaimana bisa keluar cahaya dari sana. Cahaya menyerupai api, berwarna biru namun ada sedikit merah.
Dengan tatapan penuh permusuhan, Anin menatap sosok itu dan mengarahkan cahaya itu pada sosok itu. Sosok yang sudah merasakan sakitnya, saat terkena cahaya itu mencoba untuk menahan. Namun, itu percuma.
Kekuatan Anin terlalu besar, cahaya yang Anin keluarkan menembus ke kedua tangan sosok itu dan mengenai dadanya.
'AAAARRRGGGGHHHT' sosok itu pun pergi menghilang, meninggalkan Anin dan yang lain.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Adikirana
"Ya, kita sebaiknya segera keluar dari sini. Dia pasti akan memanggil penghuni lainnya, Yas dan..
"Kalian baik-baik saja?" tanya Yas memotong ucapan Anin, di belakang di susul ke tujuh saudara lainnya.
"Kami merasakan ada dua energi berbenturan, Anin, Adikirana... kalian baik-baik saja?" tanya Haidar
Wajah mereka terlihat sangat cemas, Anin dan Adikirana mengangguk. Anin mengajak semua orang untuk keluar dari dapur, Kalila dan Amira membawakan nampan yang sudah berisi minuman juga camilan.
"Sisil, kamu baik-baik saja?" tanya Anin kembali berbalik, karena mengingat Sisil sempat terkena serangan sosok itu.
Sisil yang tadi merasa sedih, karena merasa di abaikan. Kini mengeluarkan senyuman di bibirnya, ia mengangguk.
'Aku baik-baik saja' jawabnya terharu
"Syukurlah, ayo ikut ke depan." ajak Anin, Sisil lagi-lagi mengangguk. Ia pun melayang, mengikuti mereka bersebelas.
.
.
"Apa yang terjadi?" tanya Haidar, ia duduk di samping Anin. Ia bisa merasakan energi Anin agak terkuras, Haidar menggenggam tangan Anin.
"Terima kasih" ucap Anin tersenyum, saat ia merasakan energinya kembali
Esmerlad yang melihat kedekatan itu, tersenyum.
"Kalian.... sepasang kekasih?" tanyanya
"Hah? hahahahaha" tawa Anin dan yang lain pun pecah, seolah lupa dengan apa yang terjadi tadi.
"Kenapa? Apa pertanyaanku ada yang lucu?" tanya Esmerlad bingung
"Sebelumnya kami ingin bertanya, apa hubungan mu dengan Harun?" tanya Anisa
"Harun? Dia sepupu jauhku, kami berbeda nenek. Lebih tepatnya nenek kami berdua, adik kakak." jawab Esmerald
"OOOHHH" ucap mereka kompak
"Tapi, apa kamu tau bagaimana kehidupan Harun dan keluarganya?" tanya Amira
"Ya, karena itu. Kini ia memilih untuk ambil kuliah di luar negeri, karena ia mearsa di sini pun orang tuanya tak menginginkannya. Entahlah, aku pun paham apa yang ada dalam pikiran tante dan om. Padahal Harun anak satu-satunya, tapi mereka bisa tidak peduli seperti itu padanya. Mereka hanya memperdulikan harta dan tahta, tanpa melihat kesedihan yang Harun rasakan. Yang ia butuhkan padahal kasih sayang, bukan uang." jawab Esmerald dengan menunduk sedih
Meski Harun dan Esmerlad di negara yang berbeda, namun mereka tak pernah lepas komunikasi. Harun selalu menceritakan kesakitannya dan apa saja yang sudah ia lalui di hari-harinya, termasuk saat ia tersesat di gunung Merapi kemarin. Karena itulah, Esmerlad bisa mendapatkan no Yas.
"Dan kami bukanlah sepasang kekasih, kami bersepuluh masih saudara. Dan Haidar, pria yang paling mengerti setelah ayah. Padahal kembaranku adalah DIA" ucap Anin seraya menunjuk Yas, Yas memutar malas bila matanya.
"Tapi, Yas juga sangat menyayangiku. Meski terkadang caranya menyebalkan, lebih tepatnya kami saling menyayangi." lanjut Anin tersenyum, Esmerald pun ikut tersenyum
"Hubungan persaudaraan kalian, begitu hangat. Aku sedikit iri, karena aku hanya anak tunggal." ucap Esmerald
"Kami menyukaimu, kamu bisa berteman dengan kami. Mainlah sesekali, ke rumah kami nanti." ucap Adikirana, Esmerlad tersenyum dan mengangguk. Kesembilan saudara Adikirana yang lain, langsung menatapnya. LANGKA
"Assalamu'alaikum" salam seseorang dari luar
"Wa'alaikum salam" jawan Esmerlad dan yang lain
"Ada tamu ternyata, kalian teman-teman canim?" tanya seorang pria, yang bisa di yakini bila itu adalah ayah Esmerald.
Canim adalah panggilan sayang orang tuanya.
Esmerald bangun dari duduknya, begitu juga yang lain. Esmerlad memeluk sang ayah, sedangkan Anin dan yang lain. Seperti biasa mencium punggung tangan, orang dewasa tersebut.
Dengan hati bertanya-tanya, melihat dari fisik Esmerlad. Mereka menyangka bila Esmerald, bukanlah seorang muslim. Tapi lihat ayahnya, bukankah orang Turki? Tak lama masuk seorang wanita, yang sangat mirip dengan Esmerlad.
"Ibu" Esmerald memeluk tubuh sang ibu
"Assalamu'alaikum" salamnya, ia pun tersenyum menatap Anin dan yang lain. Seperti yang lain, si kembar menyalimi ibunya Esmerald.
DEG
Tubuh Anin mundur beberapa langkah, dadanya terasa sakit. Haidar dan Yas, langsung menahan tubuh Anin yang hampir oleng.
"Wa'alaikum salam"
"Ya, maaf kami sudah mengganggu." jawab Anisa menahan cemasnya, kini kesepuluh saudara itu bisa tau dari mana perawakan Esmerald.
Meski Esmerald bingung, kenapa dengan Anin. Namun ia akan menanyakannya nanti
"Tentu saja tidak, justru kami senang. Selama pindah ke sini, canim tidak memiliki teman. Terima kasih, kalian mau berteman dengan putri kami." ucap ayah Esmerald
"Bagaimana kalian bisa saling mengenal? Setau kami, canim tak pernah keluar rumah." tanya ibu Esmerald
"Kami saling mengenal, melalui Harun tante." jawab Kalila
"Oohh.. keponakan kesayangan kami. Kalau begitu, tante sama om ke kamar dulu ya. Mau bersih-bersih, kalian makan malam di sini ya. Kami akan memesan makanan, karena tak ada bibi. Jadi, kami sering memesan di luar," ucap ibu Esmerald
Si kembar saling tatap, pasalnya mereka belum laporan pada kedua orang tuanya. Namun tak lama, mereka mengangguk.
"Baiklah, kalo begitu tante dan om permisi ya." baru saja ibunya Esmerald bangun, tiba-tiba ia kembali ambruk. Esmerald dan ayahnya berteriak karena kaget, bahkan Esmerald menangis.
"Om, rebahkan tante di sofa." ucap Anin sedikit berteriak, ayahnya Esmerald segera melakukan hal tersebut.
"KIRANA" ucap Anin penuh penekanan, Adikirana yang paham. Ia pun membuat perisai, untuk mengelilingi ketiga anggota keluarga tersebut.
Ayah Esmerald bingung, dengan apa yang di lakukan teman-teman putrinya. Kini mereka berdiri mengelilingi mereka bertiga.
"YAS, HAIDAR" mereka berdua langsung menghentakkan kedua tangannya ke lantai, Sisil merasa tertarik tubuhnya saat kedua pria itu melakukannya. Namun Kalila berhasil menahannya, sehingga Sisil terselamatkan.
Namun kini, Esmerlad maupun ayahnya terkejut bukan main.
...****************...
Maaf telat banget🙏🙏
Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰
...Happy Reading all💓💓💓...
langsung kasi vote untuk author 🤗
apa emang gini ceritay , nnt nyambung gitu ta
okelah baca dulu, tp penasaran kok bisa 🤔🤔