langsung baca aja guys
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sea Moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2×16
Lunas ya.
.
.
"aku tidak merebutnya dari kalian. kalian tetap saudara dari istriku." ucap Vegas yang mulai kesal.
"terlalu banyak omong dirimu" ucap Arkin yang mulai tak suka dengan pria yang kini berstatus ipar nya tersebut.
"ayolah bang, jangan seperti ini. Kita akur yuk sebagai saudara. Nggak boleh lho bertengkar terus, dosa lho kalo Abang mematik permusuhan." ucap Vegas yang mulai menakuti nakuti Arkin.
"nggak sudi aku punya saudara nyebelin kayak kamu" ucap Arkin dengan sarkas nya.
"aku juga nggak sudi punya kakak ipar yang emosian seperti Abang." ucap Vegas tanpa sadar yang mana membuat Arkin memelototi pria itu.
'bodoh' batin Belamour.
"kamu, pria kurang ajar ya. tidak menghargai ku sama sekali sebagai kakak dari istrimu." ucap Arkin yang menatap tajam Vegas, Vegas tak gentar sama sekali.
"kalo Abang ingin dihargai, hargai lah dulu orang lain." ucap Billion dengan tiba tiba yang mana membuat Arkin terdiam seketika kala mendengar nya.
"tuh, dengerin bang. Jangan hanya ngomong doang." ucap Vegas dengan terkekeh.
Ia begitu puas melihat kakak ipar nya itu yang tak berkutik sama sekali setelah mendengar perkataan Billion.
Arran yang mulai jengah mendengar pertengkaran mereka lantas angkat bicara.
"sudahi pertengkaran ini hari ini, sekarang kita masuk ke dalam. Besok dilanjut lagi." ucap Arran kepada mereka semua.
"kenapa dihentikan bang, padahal seru lho." ucap Belamour yang langsung mendapat tatapan peringatan dari Arran. Seketika itu Belamour terdiam.
"sudah, masuk semua. Kamu juga masuk Vegas, ingat kami memperbolehkan kamu masuk bukan berarti kamu menerima mu begitu saja." ucap Arran
Vegas mengangguk faham. Akhirnya mereka masuk ke dalam dan menuju ke kamar mereka masing masing untuk istirahat.
Di kamar Billion, Arkin yang juga berada disitu kini berbicara.
"kenapa kau tadi menghentikan ku untuk menguji pria itu sih." ucap Arkin yang menatap kesal adik nya itu.
"jika aku tak menghentikan mu, kamu akan lepas kendali nanti. Aku tak ingin singa jantan lepas dari kandangnya." ucap Billion dengan begitu entengnya yang mana membuat Arkin seketika melotot mendengar nya.
"kau menyamakan ku dengan seekor singa." ucap Arkin yang menatap tak percaya adik nya.
Bagaimana bisa adik nya itu menyamakan nya dengan seekor singa. Walaupun seekor singa terlihat gagah kala dilihat. Namun ia tak ingin disamakan dengan hewan menyeramkan itu.
dan kini dengan polosnya Billion mengangguk.
"yaampun Lion, adikku tersayang. Tak adakah hewan lain yang lebih imut gitu. Singa nggak ada imut imutnya, Abang nggak suka." ucap Arkin yang mulai pusing karena menghadapi adiknya itu yang setiap perkataan nya akan diingat olehnya.
"kalo Abang di samakan dengan hewan imut rasanya tidak cocok. Abang hanya cocok disamakan dengan hewan yang garang garang seperti singa, macan. Atau apapun deh yang garang garang." jelas Billion.
"sudahlah, menghadapimu hanya akan membuatku emosi saja." ucap Arkin.
"aku pergi" lanjutnya lalu pergi dari sana menuju ke kamar nya yang tepat berada di sebelah kamar Arkin.
Sementara Billion menatap heran kepergian kakak nya itu.
"aneh sekali dengan nya. Hari ini marah marah terus kerjaan nya, nggak capek apa ya. tadi juga dengan bang Vegas sama saja. niat menguji pria itu, ehh malah jadi marah marah pada nya" gumam Billion.
Ia lantas merebahkan tubuhnya di kasur nya, lalu tak lama ia pun terlelap.
.
.
.
.
Dipublikasi: 1 Mei 2024
critanya bagus