NovelToon NovelToon
Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Balas Dendam / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Kau hanyalah sampah yang dipungut dan dijadikan ratu oleh putraku. Bagiku sampah tetaplah sampah! Sampai dunia kiamat pun, aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian!"

Cacian begitu menyakitkan telah dilontarkan oleh wanita tua, membuat gadis muda yang bernama Diana Prameswari hanya bisa menangis merutuki nasibnya yang begitu buruk.

Semenjak masih bayi dia sudah terpisah dari orang tua kandungnya, dia ditemukan di semak-semak dan dipungut oleh seorang wanita tua yang tidak memiliki keturunan.

Bertemu dengan seorang pria tampan yang begitu terobsesi oleh kecantikannya dan mengajaknya untuk membina rumah tangga, membuatnya bahagia. Diana berpikir keluarga dari suaminya akan merestui hubungannya, tapi sebaliknya, keluarga suaminya sangat membencinya karena ia hanyalah wanita miskin yang tidak memiliki apa-apa.

Mampukah Diana bertahan hidup bersama keluarga suaminya yang tidak pernah menghargainya?

Penderitaan seperti apa yang dirasakan Diana ketika tinggal bersama mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Apa Ini Diana?

Alka mulai pekerjaan barunya di rumah sakit Pelita Harapan. Dia juga masih tinggal  di kediaman Dokter Yuda, menemani Arya yang ditinggalkan keluarganya ke Singapore.

Sudah hampir sebulan, Dokter Yuda bersama Indira dan juga Diva berada di Singapura, tentunya menunggu sampai Diva dinyatakan sembuh setelah paska operasi.

Di kala tengah beristirahat melepas lelah, mereka berdua mengobrol santai di serambi depan.

"By the way, kamu belum ada niatan buat nikah Ar?" tanya Alka.

Dengan menyeruput kopi hangat buatan Alka, mereka berdua mulai berbincang sensitif mengenai kehidupannya masing-masing.

Seketika Arya tersedak oleh air kopi yang tengah diseruputnya.

Dia kembali mengingat hubungannya yang belum lama kandas. Pernikahannya yang tinggal menghitung hari tiba-tiba dibatalkan karena tunangannya diketahui telah berselingkuh dengan seorang pria yang seumuran Ayahnya.

"Menikah? Mungkin lebih baik kalau aku tidak pernah menikah sekalian. Wanita itu diam-diam menghanyutkan. Di saat dikasih kepercayaan, bukanya menjaga kepercayaan itu dengan baik, tapi malah mengabaikannya. Meninggalkanku hanya demi seorang Bapak-bapak yang katanya jauh bisa memberikan kebahagiaan dibandingkan aku."

Alka menautkan alisnya, dia dibuat penasaran dengan cerita sahabatnya yang sepertinya memang pernah mengalami trauma dengan hubungan dengan seorang gadis.

Cukup lama tak bertemu, membuat mereka jarang sekali mengobrol mengenai pribadi masing-masing.

Sebulan tinggal bersama dengan kesibukan masing-masing, pernah ada waktu untuk bercanda gurau bersama.

"Maksud kamu .., kamu hampir menikahi seorang gadis dan gadis itu memilih pria yang lebih tua darimu gitu?"

Arya mengangguk membenarkannya. Masih ingat benar bagaimana hubungannya dengan Tantri yang sudah terjalin selama 3 tahun, tiba-tiba kandas begitu saja.

Selama menjalin hubungan dengan Tantri, ia banyak mengeluarkan uang untuk membiayai kebutuhan Tantri bahkan keluarganya.

Waktu itu ia meminta Tantri untuk bersabar agar ia bisa mengumpulkan uang lebih agar bisa membelikan rumah sebagai hadiah pernikahannya, tapi ia mendengar kabar bahwa Tantri tengah dekat dengan pria lain, awalnya ia tidak percaya jika Tantri tega berselingkuh darinya, karena diantaranya tidak pernah ada perselisihan. 

Untuk mengurangi rasa penasarannya, ia memutuskan untuk diam-diam mengintai Tantri, dan ternyata memang benar dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Tantri keluar dari hotel bersama seorang pria yang umurnya jauh lebih tua darinya.

"Iya benar, dulu aku memang hampir menikahi seorang gadis yang sangat aku cintai. Bahkan aku sudah menabung untuk membeli sebuah rumah sebagai hadiah pernikahan, tapi ternyata, selama 3 tahun aku sudah dibohongi oleh wanita yang aku cintai. Diam-diam dia menjalin hubungan dengan pria lain di belakangku. Aku kecewa berat, Aku tidak percaya saat banyak orang memberitahu tentang perselingkuhan Ratri dengan pria lain, tapi karena rasa penasaranku, aku putuskan untuk mencari tahu sendiri dan ternyata memang benar, Ratri benar-benar selingkuh di belakangku, dan aku langsung  memutuskan saat itu juga."

Alka geleng-geleng kepala, hubungan yang terjalin 3 tahun itu tidaklah sebentar, seharusnya di antara mereka sudah saling memahami, tapi masih juga ada penghianatan.

Sedangkan dirinya yang belum genap 3 bulan menjalin hubungan dengan Diana, ia sudah bertekad untuk menikahinya, tapi ia tidak tau, bagaimana nasib hubungannya dengan sang istri, mengingat Diana yang tiba-tiba hilang tanpa jejak, membuat hidupnya semakin kacau.

"Ternyata, tidak semua hubungan bisa terjalin dengan baik ya? Kamu saja yang tiga tahun pacaran masih juga dikhianati, apa lagi aku yang hanya tiga bulan mengenal dan memutuskan untuk menikah, entah kedepannya bakalan seperti apa hubunganku dengan istriku, mungkinkah aku masih dikasih kesempatan untuk bertemu dengannya lagi? Atau mungkin selamanya aku akan menjadi duda karatan."

Obrolan mereka terhenti saat mobil Alphard memasuki halaman rumah.

Mobil milik orang tua Arya, yang tak lain adalah dokter Yuda memasuki halaman, bahkan  mereka tidak memberitahu mengenai kepulangannya dari luar negeri.

"Loh, Bukannya itu mobilnya Papa? Kok tiba-tiba udah nyampe di rumah, bahkan tidak ada seorangpun yang mengabari kalau mereka datang?"

Arya langsung beranjak dari tempat duduknya untuk menyambut kedatangan orang tua dan juga adik perempuannya.

Begitupun juga dengan Alka, dia ikut berdiri untuk menyambut pemilik rumah yang selama sebulan ini di tempatnya.

"Papa sama Mama kok nggak menghubungiku saat mau pulang!"

Pria itu langsung melangkahkan kakinya ikut membantu mengeluarkan koper yang ada di bagasi mobil.

Begitupun juga dengan Alka, dia ikut membantu menurunkan koper dari bagasi dan juga oleh-olah yang dibawa dari luar negeri.

"Kami memang sengaja tidak menghubungi siapapun saat mau pulang. Anggap saja Ini surprise buat kamu. Kamu tidak ingin lihat, adikmu sekarang ada di dalam mobil. Suruh dia keluar."

Arya yang sudah sangat penasaran dengan penampilan baru adik perempuannya dia buru-buru membuka pintu mobil dan meminta Diva untuk keluar.

Diva masih bersama Indira di dalam mobil, dengan Indira yang berkali-kali membujuk Diva untuk keluar karena gadis itu masih merasa malu dengan penampilan barunya.

"Ayo Diva, kita keluar sekarang, kita udah nyampe di rumah loh. Lihatlah, kakakmu sudah datang untuk menyambutmu. Kamu nggak perlu malu lagi, wajah kamu udah cantik, tidak seperti saat itu. Kamu sudah banyak berubah nak, Apa yang perlu kamu takutkan?"

Diva dengan keraguannya, akhirnya terpaksa keluar, namun ia masih nervous, tidak nyaman dengan penampilannya saat ini.

Dengan kakinya yang masih gemetaran, ia melangkahkan kakinya keluar dari dalam mobil.

"Selamat datang adikku tersayang."

Arya merentangkan kedua tangannya untuk menyambutnya.

Saat Diva keluar dengan wajah barunya, Arya terbengong  mendapati perubahan wajah Diva yang kini cantik tanpa goresan, sangat jauh dari paska kecelakaan.

"Dek, ini serius kamu? Cantik sekali kamu dek?"

Tangan kekar Arya terulur memegang wajah segar Diva yang hampir tidak terlihat pori-porinya.

Memang tidak banyak berubah dari aslinya, hanya saja sudah tidak ada lagi bekas luka melepuh dan gosong akibat kecelakaan.

"Benarkah? Apa aku masih memiliki kemiripan dengan wajah asliku?"

Diva tidak yakin jika penampilannya masih sama seperti sebelum kecelakaan. Ia bahkan tak sedikitpun bisa mengingat seperti apa kondisinya sebelum kecelakaan itu terjadi.

Arya mengedikkan bahunya, dia sendiri juga tidak tahu seperti apa wajah asli Diva sebelum kecelakaan.

Tapi ia tak ambil pusing, dengan Diva tidak mengingat masa lalunya itu akan sangat membantu orang tuanya bisa sembuh 100% dari depresi yang dialaminya selama 18 tahun silam.

"Aku kurang tahu Diva, tapi ya sudahlah enggak usah dipikirkan. Lebih baik Ayo kita masuk ke dalam, dan beristirahat."

Arya merangkul pundak Diva dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Tak sengaja sepasang mata mereka bertatapan dengan Alka yang tengah memasukkan koper ke dalam rumah.

Seketika koper yang dibawa oleh Alka refleks terjatuh ke lantai saat sepasang matanya tertuju pada seorang wanita yang sangat familiar baginya.

'Di .. Diana? Apa benar ini Diana?'

1
Sumar Sutinah
hadeh alka suami macam apa istri g d belikan hp dn g d kasih nafkah uang katanya orang kaya apa d rmh g ada cctpnya
Ma Em
Diana atau Diva mungkin itu orangtua kandungnya semoga kamu cepat kembali pulih ingatanmu kalau benar dr Yuda orang tuamu cepat balas Malena dan Karin agar dia merasakan sakit seperti yg kamu rasakan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga saja Diana selamat dari kekejaman mertua dan Karin dan segera ditemukan oleh orang tua kandungnya untuk balas dendam pada kedua orang biadab yg tdk punya hati
Ika Dw
Halo semuanya 🤗, ini novel ke 3 ku, siap ramaikan 👍😁, jangan lupa like komen ya? Buat penyemangat author 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!