NovelToon NovelToon
WARS OF SYSTEMS

WARS OF SYSTEMS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA

Ketika kampus memasang sistem di tubuh setiap mahasiswanya untuk mengontrol fokus mereka dalam berkuliah dan mencegah adanya gagal lulus. Mahasiswa yang berhasil luput dari pemasangan sistem itu, berjuang untuk melawan sistem yang telah memperbudak dan membunuh perasaan para mahasiswa yang kini bagaikan robot akademik. Apakah para mahasiswa itu berhasil mengalahkan kampus dan sistemnya ? Atau justru kampus akan semakin berkuasa untuk mengontrol para mahasiswa nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIKAT

Di tengah malam bulan purnama, Ray, Svetlana, dan Randi duduk bersama di kantin Bond-band, menunggu Ayu yang masih ada di dalam. Melanjutkan rencana mereka, Ayu akan bertugas untuk membuat Jo jatuh hati padanya. Dengan begitu, perasaan yang kuat akan menghancurkan sistem dalam diri Jo. Meski terlihat mudah, Randi sendiri masih menyimpan kecemasan akan rencana ini. 

“ Bagaimana kalau ini gagal ? Kau lihat kan betapa brutalnya Jo ? “ tanya Randi pada Ray. “ Ayu bisa saja terluka kalau Jo kalap. “

Svetlana penasaran sekaligus cemas saat mendengarnya. Ia pun bertanya, “ Apa kalian terluka kemarin ? “ Ia segera mengambil tangan Ray dan mengeceknya. Tapi, tak satupun luka ditemukannya. 

“ Tak ada luka, Svetlana. “ Ray coba menenangkannya. “ Hanya saja Jo hampir membunuh kami. Dia bisa merebut pisau dari Randi bahkan menendangku. Itu semua dilakukannya seorang diri. “

“ Dan sekarang apa kakimu baik-baik saja, Ray ? “ tanya Svetlana kembali, dan Ray menggulung celana panjangnya untuk menunjukkan lutut kanannya yang sedikit benjol. 

Ray pun menunjukkan bagian lututnya yang sakit. “ Di tengah ini. Dia menendangnya dengan sekuat tenaga. Hanya luka ini. “ Svetlana merasa prihatin, ia pun mengambil minyak kayu putih dari dalam tasnya dan mulai mengolesi di bagian lutut Ray yang sakit itu. 

“ Sudah lebih baik ? “ Ray mengangguk, dan berterimakasih pada Svetlana yang tersenyum padanya. Sementara Randi yang agak muak dengan drama diantara keduanya, langsung memanggil Ayu. 

“ AYU ! AYU ! Apa kau sudah siap ? “ Suara Randi begitu keras hingga membuat telinga Ray dan Svetlana merasa sakit mendengarnya. 

“ Pelan-pelan bisa kan, Randi ? “ Svetlana menatap tajam kepada Randi, yang juga membalasnya dengan tatapan yang sama. “ Kayak di hutan saja. Tak punya aturan. “

Randi sudah mendengus kesal. Ia hampir menggebrak meja dan terpancing emosi karena kata-kata Svetlana, tapi ia menahannya karena Ayu telah menunjukkan dirinya pada mereka. 

“ Bagaimana ? Apa ini terlihat bagus ? “ Ayu tampil dengan rambut panjang terurai dan riasan menarik di wajahnya. Ia memakai spring dress putih dengan motif bunga matahari membuatnya tampak bersinar dalam outfit yang serba putih termasuk sepatu ketsnya. “ Ini cocok, kan ? “ tanyanya sekali lagi pada mereka, yang melongo melihatnya. 

“ Bagus, kok. “ Svetlana jadi yang pertama memberikan responnya. Ayu senang mendengarnya, dan kemudian bertanya pada kedua cowok yang masih melongo, Ray dan Randi. 

“ Kau.. Ini beneran kau kan, Ayu ? “ tanya Randi balik dengan terbata-bata. Ia masih tak menyangka bahwa di hadapannya adalah Ayu, si gadis penjaga kantin yang biasa ditemuinya. “ Kau benar-benar berbeda. “

Ayu mengerutkan kening. “ Heh ? Berbeda apanya ? “ Ia terlihat tidak suka dengan komentar Randi yang dipikirnya berbau negatif terhadap dirinya. Namun, Randi langsung meralat komentarnya itu. 

“ Maksudku.. kau ca-cantik. “ Ayu tersipu malu mendengarnya. Apalagi saat Randi mengatakan hal itu dengan suara yang terputus-putus. Kegembiraan dan kebanggaan tersendiri baginya sebagai seorang gadis. 

Sekarang tinggal Ray yang belum memberikan tanggapannya. Maka dari itu, Ayu menanyakan kepada Ray tentang penampilannya malam ini. Dan tentu saja, tak hanya Ayu yang menunggu, tapi juga Svetlana dan Randi yang menatapnya dengan penuh perhatian. 

Ray yang ditatap dengan begitu oleh mereka bertiga membuatnya terjebak dalam kecemasan berlebihan. Keringatnya mengalir deras, lidahnya terasa kelu, dan tenggorakannya benar-benar kering. “ Tanggapanku.. “ Ia tercekat, sulit sekali untuk berbicara. Svetlana yang duduk di sampingnya, mendesaknya untuk segera mengatakannya. “ Katakan saja, Ray ! “

“ Baik. “ Ray mengatur nafasnya lebih dulu. Ia memejamkan matanya hingga akhirnya siap untuk mengutarakan pendapatnya. “ Menurutku, kau sangat cantik malam ini, Ayu. Semuanya sempurna. Rambut, pakaian, dan riasanmu, tak ada cela pada dirimu. “ Ayu agak terkejut mendengarnya, tapi kemudian tertunduk malu. Pipinya memerah, jantungnya berdegup kencang, pujian Ray itu membuatnya melayang setinggi angkasa. Ia memberikan senyuman termanisnya pada Ray, yang juga tersenyum padanya. 

PLAK !

Svetlana langsung menepuk lutut Ray yang sakit tadi, dan tentu saja membuat Ray berteriak kesakitan. “ ARGH ! Svet- “ Belum selesai dia berbicara, Svetlana sudah memelototinya dengan mata yang siap menghabisnya. Ray pun ciut dan hanya mengusap-usap lututnya yang sakit itu. Sementara Randi cuma tertawa geli melihat Ray yang ketiban sial. 

“ Kita segera berangkat saja. “ Svetlana bangkit berdiri, diikuti oleh Randi tapi tidak dengan Ray yang masih sibuk mengurusi lukanya. Hal ini membuat Svetlana segera menarik tangan Ray, memaksanya untuk ikut berdiri. “ Jangan jadi anak manja, Ray ! “ 

“ Aduh.. aduh.. pelan-pelan, Svetlana. “ Dan mereka pun segera bergegas ke Asrama Randu Putra. 

~~

Mereka berempat tiba di Asrama Randu Putra yang seperti biasa terlihat sepi. Ayu yang bingung bahkan sempat mengecek jamnya. “ Baru jam tujuh , tapi suasananya seperti jam dua belas. “ 

“ Itu sudah biasa. “ Randi memberikan tanggapannya. “ Asramaku hampir setiap saat saja seperti kuburan. Sepinya minta diramaikan. “ 

Svetlana menatap sinis. “ Yah, seperti tidak tahu saja. Kuburan itu tempatnya setan, ya kau dan seluruh penghuninya adalah setan. “ Mendengar itu, Randi jadi terpancing emosi, tapi Ayu kembali menenangkan. 

“ Hadeuh, kalian berdua. Seperti anjing dan kucing. Sebaiknya tenanglah untuk rencana ini, “ ucap Ayu yang kemudian bertanya, “ Lalu siapa yang akan menemaniku ke dalam ? “

Ray bersiap untuk mengajukan diri, tapi Svetlana langsung menunjuk Randi. “ Dia adalah ksatria pemberani. Randi pasti akan melindungimu. “ Randi jelas tak setuju. Selain karena ia masih ingat betul kemarin malam ia hampir dicincang oleh Jo, ia juga kesal dengan Svetlana yang asal menunjuknya. 

“ Aku keberatan. “ Randi mengajukan protesnya, dan tanpa ampun Svetlana langsung memakinya. 

“ Dasar pengecut ! “ Svetlana menatap Randi dengan sengit. “ Saat kebakaran pun kau juga begitu. Pengecut ! “ Ia meluapkan segala amarahnya di depan Randi yang bergetar mendengarnya. “ Kau lari dan mau meninggalkan kami. Kalau sekarang kau tak mau maju, sebaiknya kau mundur, Randi. “

Kata-kata Svetlana memang mengandung kebenaran, tapi agaknya dia sudah cukup keterlaluan. Randi pun memandang Ray dan Ayu, yang cuma diam tanpa membela. Dengan pemandangan itu, Randi merasa bahwa ia sudah tidak dibutuhkan lagi. 

“ Baiklah kalau begitu mau kalian. “ Randi membalikkan badan. “ Tapi, kalian tidak akan mendapatkan buku itu. Karena buku itu ada padaku. “

“ Sialan ! “ seru Svetlana dengan tangan terkepal, tapi Ray mencegahnya. Ray pun menawarkan kepada mereka agar bersama-sama untuk menemani Ayu. Dengan begitu, mereka semua bisa saling melindungi satu sama lain. 

Svetlana mulanya tak setuju, tapi akhirnya Ray berhasil meyakinkannya untuk mengikuti tawarannya. Jadilah mereka bertiga menjadi trio penjaga Ayu yang akan mengantarkannya pada Jo di koridor tujuh. Termasuk pada memberikan saran-saran agar bisa meluluhkan Jo. 

Ketika tiba di kamar nomor 66, Ray maju dan membuka pintu kamarnya dengan perlahan. Disana, ia menemukan Jo, masih dengan posisi yang seperti kemarin malam, sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya. “ Jo, aku membawa teman. “ Tapi, kali ini responnya berbeda. Jo langsung melirik pada Ray dan ketiga teman yang dimaksud Ray, yaitu Svetlana, Randi, dan Ayu. 

“ Kau masih belum kapok, Ray ? “ Jo tertawa melengking, sementara mereka menahan ngeri saat mendengarnya. 

“ Aku ingin kau mengenal teman-temanku. “ Ray maju ke depan, menarik Ayu dan Svetlana masuk ke dalam. Dan seketika ekspresi wajah Jo berubah. Yang semula tampak bengis, berubah menjadi sedikit lunak. Lalu, tak lupa ia memperkenalkan Randi yang berdiri paling pojok dekat pintu. Melihat Randi tentu saja, Jo kembali melihatnya dengan tatapan tidak suka. 

“ Salam kenal, Jo. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya. Kau ingat ? “ Ayu menampilkan wajah paling segar dan senyumnya paling indah yang dimilikinya. Jo seketika mematung. Seolah-olah ia membeku, seperti benda yang dimatikan pergerakannya. Ia tak bergerak sedikitpun bahkan berkedip saat melihat Ayu. 

Di saat itulah, Ayu mendekatinya. “ Sepertinya kau lupa, ya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. “ Ia pun mengulurkan tangannya. “ Namaku Ayu. Ingat, ya ! “ Jo menerima uluran tangan itu dan menjabat tangan Ayu. Badannya seketika bergetar hebat, nafasnya tak beraturan, dan matanya semakin membesar.

Ayu merasa khawatir dengan keadaan Jo. Ia semakin mendekat pada Jo, tapi itu justru membuat Jo semakin kacau kondisinya. Bahkan kini Jo sudah mimisan dan kemudian dirinya pingsan, terbaring di tempat tidurnya. 

“ Bagaimana ini ? “ tanya Ayu dengan sedikit panik, dan di saat itu Randi maju dengan seringai di wajahnya. Svetlana sudah curiga dengan Randi, dan benar saja ternyata Randi langsung menampar Jo dengan keras-keras. 

PLAK ! PLAK ! PLAK !

Sepertinya Randi tahu betul bahwa saat ini adalah momen yang tepat untuk membalaskan dendamnya. Terutama setelah Jo yang hampir membunuhnya, dan kini ia tengah menyiksa Jo lewat kedok menyelamatkan. Akhirnya pembalasan dendamku ! Hahahahaha ! tawa Randi dalam hatinya. 

Kedok itu akhirnya menjadi kenyataan karena tak berselang lama Jo bangun dari pingsannya. Ia terbangun dengan kondisi tak sadar akan apapun. Bahkan bingung dengan banyaknya orang di kamarnya. “ Ray, ada apa ini ? “ tanyanya pada Ray, yang langsung sumringah mendengarnya. 

“ JO ! Kau akhirnya kembali ! “ Ray tanpa ragu-ragu segera memeluk Jo. Pelukan seseorang yang akhirnya bertemu lagi dengan sahabatnya setelah sekian lama. “ Aku merindukanmu, Jo ! “

Ayu yang melihat itu, berbisik pada Svetlana. “ Ternyata benar Ray dan Jo saling suka. “ Kedua gadis itu lalu tertawa bersama.

~~

1
wiz khalifa
lanjut thor, nungguin nih
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz: semangat juga kak
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
Weh jangan 😫
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz
tapi dia pun tak bisa keluar begitu saja karena situasinya
Acelinz
Memang pada dasarnya itu adalah sifat aslinya
Acelinz
Seperti itulah manusia, mudah tergiur akan sesuatu yang menarik tapi sebenarnya tidak jelas.
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
hah tak guna egois 😒
piyo lika pelicia
sebenar nya guru ini manfaatin mereka gak sih kok di fikir fikir gitu 🤔
Acelinz: benar, meski sebenarnya ada simpati dan harapan dari dosen tersebut kepada para mahasiswa nya
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
ya gak usah kuliah kalau mau bebas diam aja di hutan
piyo lika pelicia
murit yang nakal
piyo lika pelicia
semangat adik ☺️
piyo lika pelicia
bukan kekanakan marah lah di tinggal gitu aja bahkan apa yang dia bilang enggak di dengerin.😒
Acelinz: lebih kepada kecewa, hanya saja dia juga butuh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!