Dara, Mengubah Takdir

Tinn~ tiinn~

Suara klakson mobil mengejutkan Dara dan Daniel , keduanya menoleh ke arah yang sama dan ternyata itu adalah William.

William tiba dengan mobil mewahnya untuk menjemput Dara, pelan tapi pasti mobil tersebut berhenti di depan mereka.

"Maaf sayang, apa kamu lama menunggu ku ?" kata William sambil mematikan mesin mobil, lalu turun.

"Tidak, aku memang sengaja menunggu disini kok. Biar kamu tidak perlu turun dari mobil untuk mencari ku." Dara tersenyum manis menyambut William yang melangkah mendekat ke arahnya.

"Baiklah, kalau begitu , bisa kita pergi sekarang ? Cuaca sedang tidak bagus dan banyak virus. Aku tidak ingin kamu kena penyakit." ucap William dengan sekali melirik Daniel yang berdiri diam di dekat Dara.

"Ahh iya ~ Kak Daniel aku pergi duluan ya. Bye~"

"Iya Dara, lain kali kita ngobrol lagi. Sampai jumpa dan jaga dirimu." kata Daniel tersenyum.

Kemudian William menggandeng tangan Dara dan membantu wanitanya tersebut masuk ke dalam mobil.

Setelah memastikan Dara duduk dengan nyaman , William berputar ke sisi lain mobil. Namun sebelum William masuk ke dalam mobil, William kembali menatap tajam pada Daniel yang masih berdiri di tempatnya dan berkata sinis, "Stay away from my girl !"

Tatapan tidak suka begitu kentara, seakan mampu menelanjangi Daniel yang hanya bisa diam.

Cuaca sedang sangat bagus, cerah dan udara juga bersih, virus ? apa pria itu menyindirku? Sial !! Umpat Daniel yang menyadari jika ucapan William tadi seperti menyindir dirinya.

Bruum~ bruumm~

Daniel menatap mobil yang di tumpangi Dara menjauh dari area parkir, Kemudahan Daniel menghela panjang nafasnya, Huft~

Kini mobil William dalam perjalanan ke sebuah lokasi perbelanjaan. Sengaja William mengajak Dara untuk memilih kado sebagai hadiah kejutan ulang tahun Jerome besok.

"Aku bahkan tidak tahu jika ulang tahun adikku di rayakan secara mewah, huft~"

"Apa kamu kecewa ? Karena mereka tidak mengundangmu ?" kata William ringan

"Bukan begitu.." ucap Dara lirih.

Dara terdiam dan kembali teringat akan kejadian di kehidupan sebelumnya. Bagaimana dirinya di culik oleh segerombolan pria asing berpenampilan preman saat dirinya tengah dalam perjalanan pulang ke rumah usai kuliah.

Jika kejadian yang sama terulang,maka aku harus waspada. Bisa saja para penculik itu muncul tiba tiba. Aku tidak boleh lengah~

"Jangan terlalu memikirkan hal hal yang tidak penting, Aku janji saat Ulang tahunmu nanti pasti akan kita rayakan jauh lebih meriah dan megah. I promise ~"

" Aku tidak terlalu berharap kok, hehe~"

Pasangan tersebut mengelilingi pusat perbelanjaan, seperti nya alasan serta tindakan William sangat tidak sinkron.

Alasan mencari kado, tapi nyatanya dia justru mengajak Dara melihat lihat pernak pernik wanita.

"Perhiasan yang dibelikan ibumu saja belum terpakai, jangan membelikan lagi.." tolak Dara saat William memintanya mencoba set perhiasan keluaran terbaru.

"Tapi aku ingin membelikan perhiasan untukmu, pilih yang kamu sukai, tidak perlu melihat harga. Pilihlah untuk kamu pakai besok, aku memaksa.."

"Huft~ baiklah.."

Jika aku menolak pasti akan ada saja alasan untuk William membuat aku merasa bersalah. Ujung ujung nya aku harus minta maaf, dan cara meminta maaf yang dia inginkan hanyalah... aarrhh~ !!!

Dara berusaha menjaga sikap dan ucapannya agar tidak membuat William tersinggung. Kejadian tempo hari sudah lebih dari cukup untuk membuktikan jika semua pria pasti sama saja.

Sama mesum nya~

Beruntung nya Dara hanyalah , William masih mampu menahan diri untuk tidak melakukan hubungan inti. Meski tetap saja setiap mereka berduaan atmosfir disekitar terasa sama sama panas dan memancing hasrat terlarang.

Semua pria memang sama, hanya urusan ranjang yang mereka pikirkan !!