Seorang gadis yang terlahir karena sebuah perjanjian ibu nya dan makhluk ghaib terpaksa harus menjalani hidup mandiri setelah kepergian kedua orang tua nya. Ibu nya meninggal saat usia nya tepat dua tahun ,sementara ayah nya meninggal setelah hari pernikahan nya. Pernikahan yang seharusnya menjadi hari yang sangat membahagiakan berubah menjadi duka saat sang ayah harus pergi selamanya ,pun dengan suami pengganti nya yang juga meninggal tepat di malam pengantin mereka.
What.....suami pengganti ?
Ya suami pengganti karena calon suami yang sebenarnya telah pergi entah kemana tepat di saat hari pernikahan dilangsungkan.
Vinaya malang harus terusir karena hasutan seseorang mengenai status janda nya juga kematian kedua orangtua nya. Vinaya pun memutuskan untuk pergi ke kota.
Bagaimana kisah Vinaya setelah berada di kota ? Apakah ia akan menemukan kebahagiaan nya,atau malah sebaliknya?
Yuk ikuti kisah nya ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memasak bersama
Jam lima sore Vinaya sudah berkutat di dapur. Gadis itu nampak sangat bersemangat dengan apa yang ia kerjakan ,saking semangat nya ia sampai bersenandung kecil. Suara nya yang merdu mengundang Keenan yang sedang merebahkan dirinya di sofa ruang tengah. Ia sampai menghentikan jari jemarinya yang sedang mengetik sesuatu di ponsel nya.
"Tuh anak bagus juga suaranya " Gumam nya tersenyum kecil , pria itu lalu meletakkan ponsel nya dan beranjak dari tempat duduk nya
Sementara di dapur saat Vinaya tengah mencuci kangkung dan sayuran lainnya tiba-tiba merasakan sesak nafas seiring rasa panas yang menjalari tubuh nya. Seketika kegiatan nya itu pun terhenti. Vinaya menghirup nafas dalam-dalam,dalam hati ia berdoa meminta perlindungan pada Yang Maha Kuasa. Kedua mata nya menjadi tajam melihat ke satu titik. Tanpa berlama-lama gadis itu mengarahkan tangan kanan nya pada sosok yang berdiri di sudut ruangan. Entah ia sadar atau tidak dari telapak tangan nya muncul cahaya kekuningan yang langsung melenyapkan sosok tersebut.
"Jangan pernah berharap kau akan bisa mencelakai ku "Gumam nya pelan
Setelah sosok itu lenyap rasa sesak dan panas pada diri nya pun sirna. Kini ia bisa bernafas dengan lega. Saat itu muncul lah Keenan.
"Kok berhenti sih nyanyi nya ? Suara kamu bagus tau " Tanya Keenan berdiri di ambang pintu
"Emang kedengeran sampai ke luar ya ?" Tanya Vinaya dengan perasaan malu
"Iya,kenapa kok muka nya begitu ?" Tanya Keenan lagi
"Hehehe ...padahal aku sudah tahan-tahan suaranya biar gak kedengaran orang lain ,eh masih kedengaran ya " Lirih gadis itu nyengir
"Punya bakat itu dikembangkan bukan cuman dipendem,biar semua orang tahu betapa merdu nya suara kamu " Ujar Keenan seraya berjalan mendekat
Bluss'
Di puji seperti itu membuat hati nya bertalun-talun,kedua pipi nya pun bersemu merah.
"Ah,Abang bisa saja " Ucap Vinaya memalingkan wajah nya
"Sini ! Aku bantu. Apa yang harus aku kerjakan ?" Tanya Keenan yang sudah berdiri di samping Vinaya
"Abang kupasin bawang nya saja ,abis itu potong-potong cumi nya, motongnya jangan terlalu tipis jangan terlalu tebal juga " Ucap gadis itu
"Contohin dong!" Pinta Keenan
"Ya sudah,lihat dan perhatikan ya bang " Ucap Vinaya lalu mencontohkan memotong cumi , sebelum nya ia sudah mencuci bersih cumi tersebut
"Begini ,bisa kan ?" Ujar Vinaya mencontohkan hasil potongan nya
"Ok , sepertinya mudah " Keenan langsung mengambil alih mengerjakan nya , sementara Vinaya menyiangi kangkung yang sudah ia cuci
Keduanya terlihat sangat akrab dan kompak,sesekali mereka juga saling melempar candaan. Hingga tak terasa masakan pun sudah jadi. Keduanya pergi ke kamar untuk melakukan shalat Maghrib terlebih dahulu.
Tok tok tok
Saat baru saja Vinaya mengenakan mukena ,pintu kamar nya diketuk. Gadis itu beranjak lalu membuka pintu.
"Ada apa bang ?" Tanya nya
"Aku sholat di sini ya,kita jamaah kalau sholat sendiri rasanya gak enak " Ucap Keenan. Ia memang sering diganggu jika sedang melaksanakan sholat,entah itu diganggu dengan suara-suara aneh yang entah darimana asalnya,ada yang mendorong nya,bahkan sering kali pria itu mendapatkan bisikan-bisikan aneh hingga ia tak bisa berkonsentrasi beribadah.
"Gak enak ? Emang nya makanan gak enak. Ya sudah,ayo masuk ! " Akhirnya keduanya pun melakukan shalat bersama dengan Keenan yang mengimami
"Assalamualaikum warahmatullaah...."
Setelah itu Keenan sontak mengulurkan tangan nya yang reflek disambut Vinaya yang kemudian mencium punggung tangan nya.
Deg'
Keduanya sama-sama terkesiap saat tangan mereka saling bersentuhan. Seakan dialiri listrik beribu-ribu volt keduanya lantas menarik tangan masing-masing.
"Apa itu tadi ?" Gumam Keenan ,sebab ia baru merasakan hal seperti itu
Selesai mengerjakan sholat, keduanya bergegas ke meja makan. Keenan merasa bingung karena seingat nya semua masakan tersebut belum di sajikan di meja , tapi kini saat ia memasuki ruang makan semua masakan sudah tertata rapih bahkan ada lilin juga yang menyala di tengah-tengah meja.
"Kok bisa ? Gak mungkin Vinaya yang kerjakan kan, dia kan di kamar tadi ,lagian kalau harus nyiapin ini seperti nya waktu nya gak cukup deh apalagi tadi aku ke kamar nya dia juga baru selesai wudhu baru mau sholat,jadi gak mungkin dia yang nyiapin. Terus kalau bukan dia siapa dong ?" Batin Keenan bertanya-tanya
Lain halnya dengan Vinaya ,gadis itu tersenyum puas dengan mata terarah pada sosok Riza. Ya ,Riza lah si hantu cantik yang sudah menyiapkan makanan di meja lengkap dengan lilin yang menyala.
"Ayo ! Kenapa malah bengong ?" Tegur Vinaya,Keenan terkesiap
"Ini.... siapa yang nyiapin ?" Tanya Keenan dengan wajah heran nya
"Aku ,siapa lagi memang nya " Jawab Vinaya sementara Riza ,hantu cantik itu nampak manyun
"Isshh...orang aku yang nyiapin juga " Hantu itu berdecak sebal. Vinaya tersenyum saja melihat nya
"Mending aku pergi saja deh. Panggil aku jika membutuhkan sesuatu" Riza pun segera pergi
"Ya " Sahut Vinaya tanpa sadar
"Apa ?" Keenan yang baru membalikan piring pun menatap gadis itu
"Biar aku yang ambilkan " Vinaya berdiri dan mengambil piring milik Keenan lalu mengisinya dengan nasi
"Segini cukup ?" Tanya nya
"Ya, cukup" Jawab Keenan
"Lauknya mau sama apa ?" Tanya Vinaya lagi
"Semuanya saja " Jawab Keenan ambigu
"Semuanya ? Gak bakal muat dong bang ,aku juga gak kebagian nanti kalau semuanya dimasukin ke piring Abang " Keluh Vinaya
"Lah,maksud aku gak semuanya juga,tapi sedikit-sedikit loh,perut aku juga gak bakal bisa nampung kalau semuanya " Ucap Keenan meluruskan
"Oh...gitu ya,hehehe....kirain " gadis itu cecengiran karena sudah salah faham
"Kamu tuh,ada-ada saja " Gumam Keenan menggelengkan kepala nya
Setelah itu keduanya makan dengan sangat lahap. Keenan sangat menyukai masakan Vinaya,beberapa kali pria itu memuji masakan nya.
"Sumpah ,ini bener-bener makanan terlezat yang pernah aku makan " Ucap nya dengan jujur
"Abang jangan berlebihan deh , menurutku ini biasa saja. Sudah ya jangan muji-muji terus nanti aku bisa terbang kalau kebanyakan dipuji " Ucap Vinaya
"Siapa yang berlebihan,ini loh beneran enak "
"Ya udah deh makasih pujian nya,cepat habiskan makanan nya jangan bicara terus nanti keselek " Ucap Vinaya lagi
Keesokan harinya.
Keenan terbangun saat mencium aroma masakan. Seketika perutnya pun keroncongan.
"Hm...jam berapa ini, kenapa pagi-pagi buta begini sudah bau masakan saja " Gumam nya sambil menguap
Keenan pun beranjak lalu ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah nya pria itu pergi ke dapur. Terdengar suara berisik yang dihasilkan dari gesekan antara spatula dan wajan ditambah nyanyian lirih Vinaya.
"Ekhem !"
Vinaya terperanjat mendengar nya,lalu menoleh pada Keenan.
"Pagi-pagi begini kamu masak apa ?" Tanya nya
"Masak sop buntut,ayam goreng ungkeb,sambal hijau ,sama kerupuk " Jawab Vinaya menunjukan hasil masakan nya
"Wah....kalau seperti ini setiap hari lama-lama aku bisa gendut dong " Ucap Keenan bercanda namun ditanggapi serius oleh Vinaya
"Ya udah ,kalau begitu besok aku gak masak deh,aku gak mau Abang jadi gendut gara-gara aku masakin setiap hari " Lirih nya
"Eh,...aku bercanda kok ,jangan diambil hati gitu dong ah. Aku sebenarnya seneng banget ada yang masakin tiap hari,jadinya gak perlu lagi beli makan di luar. Jadi ternyata begini ya punya istri itu ,tiap hari ada yang masakin ,mana masakan nya enak-enak lagi " Ucap Keenan sambil menghirup uap sop buntut
"Beneran ,Abang gak serius?" Tanya Vinaya
"Ya iya,lah. Udah ayo kita sarapan !" Ajak Keenan
"Abang udah sholat subuh belum ?" Tanya Vinaya
"Udah,tadi sehabis sholat subuh aku gak sengaja ketiduran " Jawab Keenan
"Syukurlah kalau begitu " gumam Vinaya
Jam sudah menunjukan angka 07:30 saat Keenan dan Vinaya keluar dari rumah. Mereka hendak berangkat ke kampus. Seperti biasa Vinaya akan meminta turun sebelum sampai di kampus.
"Aku duluan " Pamit Keenan lalu melakukan mobil nya meninggalkan Vinaya
Gadis itu lalu berjalan kaki menuju kampus nya. Di saat itu terdengar deru motor yang memekakkan telinga. Motor-motor tersebut berhenti tepat di samping Vinaya yang sedang berjalan. Lantas gadis itu pun menghentikan langkah nya.
"Pagi Vinaya ,kok jalan kaki ? Kemana mobil kamu ?" Sapa Martin
"Pagi juga. Ada di rumah ,aku lagi pengen jalan kaki saja " Jawab Vinaya asal
"Kamu jalan kaki dari rumah ke kampus?" Tanya Jacob
"Ya enggak lah ,tadi aku naik ojol kemudian turun di sini " Ucap Vinaya lagi
"Oh gitu "
"Ya udah kalau gitu,yuk ikut aku ?" Ajak Martin
Ada yang beda dari pria itu,tak hanya dari segi penampilan tapi dari cara bicara nya pun pria itu tak lagi menggunakan kata 'gue pada Vinaya.
"Baiklah,tapi apa tidak merepotkan?" Tanya Vinaya sungkan
"Ya enggak lah ,masa boncengin kamu dari sini ke kampus saja bikin repot sih ,jangan kan jarak deket,mau keliling dunia pun aku mau saja boncengin kamu" Ujar Martin cepat
"Halah ! Masa keliling dunia pake motor apa gak kelelep di laut nanti " Cetus Vinaya menepuk pundak Martin
"Hahaha....kamu lucu juga ya. Ya kali mau pake motor non-stop sih ,apa gunanya kapal kalau begitu" Martin tergelak sementara Vinaya bergegas naik motor
"Udah ih,ayo jalan !" Vinaya menepuk lagi pundak Martin
Martin dan teman-teman nya pun melajukan motor nya menuju kampus. Di saat motor yang dikendarai Martin berhenti tepat di parkiran khusus motor di saat bersamaan April juga baru sampai. Gadis itu menatap benci saat melihat Vinaya bersama Martin.
"Awas ya,akan aku kasih kamu pelajaran sampai nanti kamu akan hancur " Bisik hatinya penuh amarah
Bersambung.....