Vinaya Si Gadis Titisan

Vinaya Si Gadis Titisan

Vinaya

"Kalian jangan bercanda ! Sudah banyak orang-orang yang datang ,mau ditaruh dimana muka saya ini !" Marah Fahmi pada kedua orang suruhan nya

"Maaf,pak ! Tapi informasi yang kami dapatkan memang seperti itu. Fadli dan keluarga nya sudah pergi entah kemana ,ada yang mengatakan mereka pindah ke luar negeri ada juga yang mengatakan jika mereka hanya berlibur " Jawab salah satu nya

"Apa kalian sudah mengecek rumah nya ?" Tanya Fahmi lagi

"Sudah pak. Bahkan rumah nya kosong " Jawab satu nya

"Kurang ajar ! Berani sekali dia mempermainkan ku " geram Fahmi

Saking marah nya ia sampai merasa sakit di bagian dada nya.

"Pak...anda baik-baik saja ?" mereka nampak khawatir ketika melihat Fahmi memegangi dada nya

"Saya baik-baik saja " Jawab Fahmi sambil terus menarik nafas

"Saya bersedia menggantikan Fadli " Cetus seorang pria tiba-tiba

"Dani ..." Lirih Fahmi

"Iya,om...biar saya saja yang menggantikan Fadli,saya dan Vinaya sudah sangat mengenal bahkan kita bersahabat,saya tidak mau Vinaya dan om menanggung malu karena perbuatan Fadli , insyaallah saya ikhlas" ucap pria itu mantap

"Kau yakin ?"

"Iya om "

"Baiklah kalau begitu ,akan om katakan dulu pada Vinaya " Fahmi tidak ada pilihan lain selain menerima Dani sahabat putri nya sebagai pengganti calon menantu nya yang kabur daripada acara batal lalu ia dan putri nya akan menanggung malu

Di dalam kamar Vinaya sudah merasa gelisah , perasaan nya sudah tidak enak semenjak kemarin. Setiap pesan dan panggilan telepon tak satu pun yang dibalas nya ,dan kini bahkan nomor ponsel sang kekasih sudah tak dapat dihubungi.

"Ya Allah....ada apa ini kenapa mas Fadli tidak bisa dihubungi" Lirih nya

"Kalian bisa diam tidak !" Sentak nya membuat para MUA terkejut ,pasalnya tak satu pun diantara mereka yang mengganggu calon pengantin itu

"Maaf ,dari tadi kami diam tidak melakukan apapun" ucap salah satu MUA

"Oh...maaf ,aku tidak bermaksud "Ingin rasanya gadis itu menggaruk kepalanya karena rasa gugup tapi riasan di kepalanya membuat nya urung melakukan nya karena ia tak ingin merusak riasan yang sudah susah payah tim MUA kerjakan

"Sial .....aku kelepasan " Batin nya

Vinaya yang dari kecil sudah bisa melihat hal ghaib pun jadi terbiasa dengan makhluk-makhluk tak kasat mata. Namun meski begitu ia selalu cuek enggan berinteraksi dengan mereka tapi kini ia merasa jengah karena makhluk-makhluk itu terus berseliweran ke sana ke mari bahkan ada yang sampai mengenai wajah nya. Perasaan nya yang sedang kalut membuat nya tak sadar ketika berteriak tadi.

Saat itu kebetulan Fahmi datang ,ketiga MUA diminta keluar.

"Ayah "

"Nak,maafkan ayah " Ucap Fahmi pelan

"Kenapa ayah meminta maaf ?" Tanya Vinaya

"Karena ayah harus mengganti pengantin pria ,Fadli ....dia sudah pergi entah kemana ,bahkan rumah nya pun kosong ,dia pergi bersama keluarga nya " tutur Fahmi yang tidak ada kebohongan sama sekali salam ucapan nya

Deg'

"A...ayah...tidak bercanda kan ?" tanya Vinaya tergugu bahkan matanya pun sudah berkaca-kaca

Fahmi menggeleng,"Dani yang akan menjadi pengantin pengganti nya " jawab Fahmi

"Apa...Dani ?"

Sama hal nya dengan Fahmi ,Vinaya pun merasa tak ada pilihan lain selain menerima Dani sebagai pengganti calon pengantin pria. Keluarga Dani pun setuju-setuju saja, mengingat Vinaya dimata mereka adalah gadis baik hati ramah dan tidak sombong. Mereka tentu akan sangat merasa bangga mendapatkan menantu seperti Vinaya.

Maka ijab kabul pun berjalan dengan lancar,kini kedua nya telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Malam pengantin yang seharus nya menjadi malam yang dinantikan setelah ikrar janji suci dihadapan penghulu. Namun bagi pasangan Vinaya dan Dani hal itu malah menjadi momen yang sangat lucu bagi keduanya. Bagaimana tidak,baik Vinaya maupun Dani keduanya sama-sama tidak menyangka jika mereka akan menjadi pasangan suami istri.

Dalam kecanggungan yang luar biasa keduanya terus mengobrol membicarakan banyak hal. Rasa sedih dan kecewa yang dirasakan Vinaya seolah melebur jadi butiran debu saat mendengar celotehan Dani.

Akan tetapi canda tawa keduanya tiba-tiba berubah jadi kepanikan tatkala Dani yang tiba-tiba tak sadarkan diri di kamar mandi.

Dengan panik Vinaya terus berteriak memanggil bantuan ,hingga beberapa saat kemudian Dani dibawa ke rumah sakit karena denyut nadi nya yang melemah.

Semua orang menunggu dengan harap-harap cemas. Vinaya , meskipun tak ada rasa cinta dihatinya untuk Dani ,tapi ia sebagai sahabat sangat merasa khawatir dan takut sesuatu yang buruk menimpa nya.

"Ya Allah Dani....jangan sampai aku jadi janda sebelum ..... astaghfirullah....apa yang ada di otak ku " lirih Vinaya seraya memukul pelan kepala nya

Cklek'

Mendengar pintu ruangan terbuka mereka semua langsung menanyai dokter.

"Dokter .....bagaimana keadaan anak kami ?" Tanya Lilis ibunya Dani

"Maaf kan kami.... penyakit jantung yang diderita pasien sudah sangat kronis sudah masuk stadium akhir,kami sudah berusaha semampu kami tapi Allah sudah berkehendak lain " Dokter nampak menundukkan kepala rasa sesal dihatinya saat tak bisa menyelamatkan pasien membuat nya tak mampu mengangkat wajah menatap orang-orang di hadapan nya

"Penyakit jantung ?" Tanya Lilis nampak terkejut

"Ya,apa selama ini pasien tidak memberi tahu anda atau keluarga yang lain ?" Tanya dokter itu terpaksa mengangkat wajah

"Tidak....tidak.... Dani...." Lilis pun jatuh tak sadarkan diri ,sementara suami nya dengan sigap membopong sang istri

Gundukan tanah merah bertabur bunga menjadi pertanda jika kuburan itu masih baru.

Satu hari setelah pemakaman Dani,Vinaya nampak mengurung diri di dalam kamar. Gadis itu merasa sedih karena kehilangan sahabat sekaligus suami nya. Ia tak pernah menyangka jika Dani mengidap penyakit jantung. Selama ini fisik nya memang selalu terlihat baik-baik saja ,bahkan tak pernah sedikitpun Dani memperlihatkan rasa sakit nya di hadapan nya.

"Kenapa harus seperti ini ?" Lirih nya pelan

"Anak ku ..." Vinaya menoleh air mata nya bercucuran saat ibu nya merentangkan kedua tangan nya

"Ibu...." lirih nya terisak

"Kamu harus kuat. Hidup itu penuh dengan cobaan ,ibu yakin kamu pasti bisa melaluinya. Ini baru secuil cobaan yang Allah berikan ,masih ada cobaan-cobaan lain yang telah Allah siapkan untuk menaikkan derajat mu,hadapi cobaan dengan segala keikhlasan,jangan sedih dan murung terlalu lama. Hidup mu masih panjang akan ada banyak perjuangan yang harus kamu taklukan ,ibu yakin kamu pasti bisa " Mika mengusap kepala putri ya yang berada di pelukan nya

Mika sang ibu memang sudah meninggal hanya saja,ia masih bisa menemui putrinya. Hal itu membuat Vinaya masih bisa merasakan kasih sayang ibu nya,dan hal yang membuat Vinaya bahagia saat ia bisa menyentuh ibu nya.

"Tidurlah ,hari sudah larut. Apapun yang terjadi besok kamu harus kuat dan tabah jangan lupa juga untuk tetap tersenyum" Bisik Mila

"Maksud ibu,apa ? Apa besok akan ada hal yang terjadi ?" Tanya Vania menatap ibunya dengan mata sembab

"Jangan pikirkan itu, pokok nya apapun yang terjadi nanti kamu harus tegar ,kamu perempuan kuat ibu yakin kamu pasti bisa melewati setiap rintangan dalam hidup " Setelah mengucapkan itu,Mika pun menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur , hal yang sering ia lakukan jika mengunjugi putri nya.

Keesokan harinya

Vinaya tengah menyapu halaman rumah. Perasaan nya sudah sedikit lebih baik. Hingga tiba-tiba bunyi burung kedasih terdengar sangat nyaring di atas pohon manggis depan rumah nya. Mitos tentang burung kedasih atau yang beberapa orang menyebut nya dengan nama cirit incuing konon dipercaya sebagai penanda datang nya kematian seseorang. Meski sangat sulit dijelaskan dalam sebuah kajian ilmiah,mitos burung kedasih terlanjur melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu kala.

Perasaan Vinaya kembali diliputi kekhawatiran apalagi mendengar ucapan ibunya semalam membuat nya menebak-nebak hal apa yang akan terjadi.

"Semoga bukan pertanda buruk " batin Vinaya

Beberapa saat kemudian datang seorang pria membawa sebuah map.

"Sebentar saya panggilkan ayah dulu" Ucap Vinaya setelah mempersilahkan pria itu menunggu di kursi teras

Tak lama Fahmi keluar dengan wajah pucat. Vinaya tak melihat wajah ayahnya karena saat memanggil nya tadi ayahnya memunggungi nya,belum sempat ayahnya menengok Vinaya sudah keburu pergi ke dapur. Gadis itu hendak membuatkan minuman untuk tamu ayah nya.

Setelah selesai membuat minum Vinaya pun ke luar menghampiri ayah dan tamu nya ,akan tetapi begitu ia sampai di ambang pintu,ia menjatuhkan baki yang berisi minuman itu hingga minuman yang ia bawa itu tumpah dan gelasnya hancur berkeping-keping.

"AYAH.....! "

Bersambung...

Episodes
1 Vinaya
2 Terhasut
3 Terusir
4 Bertemu ayah dan ibu
5 Tes Drive
6 Tangisan Aris
7 Bertemu Keenan
8 Membawa tas
9 Minta duit
10 Minta tolong
11 Pertama kuliah
12 Preman kampus
13 Perpustakaan kampus
14 Sakit perut
15 Terkejut
16 Pocong tak sabaran
17 Kesurupan massal
18 Pura-pura
19 Ke studio televisi
20 Cantik sih,...tapi horor
21 Pocong linglung
22 Sepakat
23 Mengerjai April
24 Fitnah
25 Rencana Vinaya
26 Menikah
27 Rumah Keenan
28 Gedung terbengkalai
29 Bertemu pak Rahmat
30 Bertemu lagi
31 Merasa tak asing
32 Memasak bersama
33 Menyesal
34 Gabungan tiga hantu
35 Vinaya baper
36 Dikira kesurupan
37 Meminta tolong
38 Perasaan tidak enak Keenan
39 Selamat
40 Tak sadar merindu
41 Hampir celaka
42 Bertemu Aminah (bibi Inah)
43 Bernegosiasi
44 Kedatangan Karina
45 Membantu Chaca
46 Kabar dari Triwul
47 Sebuah rencana
48 Acara kampus
49 Salah sasaran
50 Hati yang panas
51 Sosok buruk rupa
52 Melihat
53 Model internasional
54 Ancaman Karina
55 Satu kamar
56 Kemarahan Karina
57 Tamu
58 Bertemu Fadli
59 Keenan diculik
60 Mencari Keenan
61 Menyelamatkan Keenan
62 Hutan terlarang
63 Selamat
64 Penyesalan Fadli
65 April bunuh diri
66 Menemani April
67 Cemburu
68 Mangsa baru Karina
69 Adik Keenan
70 Kejahilannya Vinaya
71 Pergi ke mall
72 Keenan yang sudah tahu
73 Malam panjang +21
74 Nenek sihir datang lagi
75 Hidup lebih baik
76 Yang tak terduga di kafe
77 Ingin membantu
78 Salah obat
79 Janji Vinaya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Vinaya
2
Terhasut
3
Terusir
4
Bertemu ayah dan ibu
5
Tes Drive
6
Tangisan Aris
7
Bertemu Keenan
8
Membawa tas
9
Minta duit
10
Minta tolong
11
Pertama kuliah
12
Preman kampus
13
Perpustakaan kampus
14
Sakit perut
15
Terkejut
16
Pocong tak sabaran
17
Kesurupan massal
18
Pura-pura
19
Ke studio televisi
20
Cantik sih,...tapi horor
21
Pocong linglung
22
Sepakat
23
Mengerjai April
24
Fitnah
25
Rencana Vinaya
26
Menikah
27
Rumah Keenan
28
Gedung terbengkalai
29
Bertemu pak Rahmat
30
Bertemu lagi
31
Merasa tak asing
32
Memasak bersama
33
Menyesal
34
Gabungan tiga hantu
35
Vinaya baper
36
Dikira kesurupan
37
Meminta tolong
38
Perasaan tidak enak Keenan
39
Selamat
40
Tak sadar merindu
41
Hampir celaka
42
Bertemu Aminah (bibi Inah)
43
Bernegosiasi
44
Kedatangan Karina
45
Membantu Chaca
46
Kabar dari Triwul
47
Sebuah rencana
48
Acara kampus
49
Salah sasaran
50
Hati yang panas
51
Sosok buruk rupa
52
Melihat
53
Model internasional
54
Ancaman Karina
55
Satu kamar
56
Kemarahan Karina
57
Tamu
58
Bertemu Fadli
59
Keenan diculik
60
Mencari Keenan
61
Menyelamatkan Keenan
62
Hutan terlarang
63
Selamat
64
Penyesalan Fadli
65
April bunuh diri
66
Menemani April
67
Cemburu
68
Mangsa baru Karina
69
Adik Keenan
70
Kejahilannya Vinaya
71
Pergi ke mall
72
Keenan yang sudah tahu
73
Malam panjang +21
74
Nenek sihir datang lagi
75
Hidup lebih baik
76
Yang tak terduga di kafe
77
Ingin membantu
78
Salah obat
79
Janji Vinaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!