Apa yang akan kamu lakukan saat satu-satunya keluargamu menjadikanmu sebagai pelunas utang? Apakah kamu akan menerima?
Menikah atas dasar perjanjian akankah berakhir bahagia?
Ini adalah kisah fiktif berdasarkan karangan author semata. Jika nama, tempat, dan latar memiliki kesamaan berarti hanya kebetulan semata...
Salam hangat, Sky Anggara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyanggara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKP Chap 32 “Sedikit Drama”
Hampir 20 menit lamanya Arya di dalam kamar mandi. Sedangkan di luar sudah ada Tania yang terlelap tidurnya karena menunggu Arya. Tentu saja ia lelah karena harus menyambut para tamu undangan.
Tak berselang lama Arya keluar hanya dengan menggunakan handuk dan dililitkan di pinggang.
Dada bidangnya terpampang dengan jelas dan jangan lupa perut six pack yang pasti membuat kaum hawa terpekik kencang.
“Dia beneran tidur?” Ucap Arya yang melihat Tania tertidur di ranjang.
Arya pun segera mengambil kemeja dan jas yang tergantung di samping ranjang. Hampir 5 menit lamanya Arya mengenakan pakaiannya kemudian ia kembali menatap lekat ke arah Tania yang sepertinya masih berada di bawah alam sadar.
Perlahan Arya mendekat dan membangunkan Tania.
“Tania!!! Kamu gak mau mandi? Bentar lagi acaranya mau mulai!” Ucap Arya sembari menggerak-gerakkan tangan Tania.
Tania yang merasa sentuhan di tangannya dengan perlahan membuka mata dan menyesuaikan cahaya lampu yang masuk kedalam matanya.
Dilihatnya pria tampan yang sedikit membungkuk dan bisa dihirup aroma parfum yang maskulin. Aroma parfum yang sama yang Tania suka.
“Ayo bangun!!! Bentar lagi acaranya mau di mulai.” Ucap arya mengulangi pertanyaannya kembali.
Tania pun perlahan bangkit dan sadar masih mengenakan gaun pengantinnya. Perlahan tapi pasti Tania mulia berdiri dan berjalan mendekat ke arah kamar mandi tanpa mengatakan apa-apa kepada Arya.
Sepertinya kesadarannya masih belum terkumpul penuh.
“Ini gaun kamu!!!”
Sayangnya Tania sudah masuk kedalam kamar mandi sebelum Arya memanggilnya. Jadi arya hanya mengangkat bahu acuh dan duduk di atas ranjang sembari memainkan ponselnya.
30 menit telah berlalu namun tak ada tanda kemunculan tania dari dalam toilet.
Arya yang berada di luar sedikit bertanya-tanya mengapa tania begitu lama. Segera Arya berjalan mendekat ke arah kamar mandi dan mengetuk pintu.
Tokkkk...
Tokk...
Tokkk...
“Tania!!!” Panggil Arya dengan sedikit berteriak.
“Kamu ngapain lama banget di dalam? Udah mandinya? Kamu masih mau di make-up lagi!!” lanjut Arya sembari tangannya sesekali mengetuk pintu.
“I-iyaa mass…. A-aku lupa bawa gaunnya” ucap tania sedikit berteriak dari dalam.
Sudah Arya duga!!!
Segera ia melangkah ke arah ranjang dan mengambil gaun berwarna putih yang digantung. Setelahnya ia memberikannya kepada tania.
Tokk...
Tokk...
Tokk...
“Ini gaun kamu!!”
Sedikit membuka pintu, tangan Tania menjulur keluar dan mengambil gaun dari tangan arya.
“M-makasih mas”
Di dalam kamar mandi Tania merutuki keteledorannya. Bisa-bisanya ia tak membawa masuk gaunnya.
Meskipun ada bathrobe di dalam tapi tak mungkin jika ia keluar dengan bathrobe sepaha kan?
Ya mungkin-mungkin saja, toh mereka kan sudah menikah. Tapi… Tania malu!!! Ia tak memiliki keberanian sebesar itu untuk berpenampilan menggoda, mungkin???
•••
Tokkk...
TOKK...
Tokk...
“Tania!!!”
Tania spontan terkaget dengan ketukan pintu dari luar.
“Kamu ngapain lama banget di dalam? Udah mandinya? Kamu masih mau di make-up lagi!!” Teriak Arya.
Lagi dan lagi tania mengutuki keteledorannya. Padahal sudah tau make-upnya memakan waktu lama tetapi ada rasa takut hanya sekedar memanggil suaminya untuk mengambil pakaian.
Sebenarnya Tania sudah selesai mandi 10 menit yang lalu, tetapi dia berdiri sembari berjalan mondar mandir.
Gaun pengantinnya sudah sedikit basah dan entah siapa yang menyiapkan dalaman yang ukurannya ternyata pas dengan Tania.
Bathrobe ada... Cuma... Panjangnya sepaha?? Ayolah!! Pasti Arya akan berpikir jika dirinya tengah menggodanya dengan keluar mengenakan Bathrobe yang terlihat sexy.
“I-iyaa mass…. A-aku lupa bawa gaunnya.” Ucap Tania pada akhirnya.
Tania menduga jika Arya pasti kesal dengannya. Ya mau bagaimana lagi, karena efek bangun tidur dan sedikit lelah Tania juga berjalan tanpa berpikir apa-apa lagi saat masuk ke dalam toilet.
Tak berapa lama, terdengar ketukan pintu lagi yang menyadarkan Tania dari lamunannya.
Tokkk...
Tok...
Tokk...
“Ini gaun kamu!!”
Tania pun membuka pintu untuk memberikan celah agar tangannya bisa menjangkau gaun yang diberikan Arya.
“M-makasih mas…”
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
