Kematian tragis ketua gangster Kota M membuat kemarahan anggota gengster. Mereka melakukan sweeping untuk mencari keberadaan si pembunuh. Kondisi Kota tidak dapat dikendalikan.
Kini gangster diambil alih oleh wakil ketua yang lebih bengis. Dia memerintahkan mencari pembunuh bosnya.
Sementara, raja gembolan bawah tanah yang menjadi musuh bebuyutan gangster sangat senang atas kematian ketua gangster. Mereka juga sedang mencari si pembunuh untuk mengucapkan terimakasih.
Bahkan polisi dan pihak militer kewalahan.
"Cucu! Apakah kamu yang melakukannya?" Tanya seorang Kakek berumur depan puluhan tahun. Walaupun tua, badan orang tua itu terlihat tegap dan kuat.
Gadis itu tidak menjawab, dia langsung mematikan ponselnya dan memasuki asrama.
Polisi sendiri kesulitan mencari pelaku karena tidak ada alat bukti yang kuat. Polisi hanya menemukan, tulang di bagian dada patang akibat pukulan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BagusBLTR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membeli Mobil
Setelah membeli rumah, Dara mengajak Wang Shaoyun untuk membeli mobil. Keduanya naik taksi ke sebuah showroom mobil terbesar di Kota M.
Beberapa orang sales mengenal Wang Shaoyun karena dia adalah pelanggan di showroom itu. Namun mereka tidak berani mendekatinya karena ancaman Keluarga Wang. Dara tidak peduli.
"Paman Wang, apakah kamu mengenal Manajer di sini?" Tanya Dara.
"Iya, Nona." Jawab Shaoyun.
"Baiklah, bawa aku ke sana!"
Mendengar itu, Shaoyun langsung berjalan mendahului Dara. Orang-orang hanya terbengong melihat mereka berdua berjalan ke kantor Manajer. Walaupun Wang Shaoyun sudah dikeluarkan dari Keluarga Wang, namun reputasi Wang Shaoyun yang baik membuat mereka tidak berani mengganggunya.
Ketika mereka masuk, Manajer terkejut. "Tu-Tuan Muda Wang? Apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah?...."
"Manajer Angga, aku tahu, tapi aku mengantarkan Nona Dara untuk membeli mobil. Kalian pasti takut ancaman ayahku." Jawab Wang Shaoyun.
"Tuan Muda, a-aku tidak berani. Ini harus atas persetujuan direktur." Manajer Angga gugup.
"Aku mau membeli mobil. Bisakah tidak ada intimidasi?" Tanya Dara.
Manajer Angga menatap Dara dengan pandangan sinis, "Siapa kamu? Kamu tidak berhak untuk bertanya! Apa kamu mampu membeli? Lihat penampilanmu. Seharusnya kamu bercermin!"
"Plak!"
"Ah!"
Sebuah tamparan mendarat di pipi Angga oleh Shaoyun. "Berani sekali kamu tidak menghormati Nona Dara!"
"Tuan Muda! Walaupun kamu adalah Tuan Muda Keluarga Wang, tapi kamu telah diusir. Jadi apa yang aku takutkan?" Sahut Angga.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Shsoyun.
"Paman! Sudahlah! Ayo pergi!" Ajak Dara. Tanpa basa-basi lagi, keduanya keluar. Saat keluar itulah mereka melihat Firza, Billy dan Bing sedang berada di dekat mobil Porsche terbaru. Di sana juga ada seorang sales yang sedang menjelaskan spesifikasinya. Harga mobil itu kisaran tiga sampai empat miliar.
"Ehem!" Dara berdehem. Seketika orang-orang yang mendengar langsung menoleh ke arah Dara. Bing, Billy dan Firza juga menoleh ke arahnya.
"Nona Dara!" Seru ketiga orang itu bersamaan.
Semua orang langsung terkejut. Apalagi Firza, Bing dan Billy berjalan cepat ke arah Dara. Ketiganya membungkuk. Setelah itu, Firza langsung berdiri di sampingnya dengan senyum senang. Dia memegang lengan Dara seolah dia adalah adik kecilnya.
Hal ini juga membuat Shaoyun terkejut. Dulu saat Tuan Suganda mengantar istrinya atas permintaan Dara, dia juga kaget. Dia lalu menebak sebenarnya Dara bukan gadis biasa.
"Paman Bing, apakah kamu mau membeli mobil itu?" Tanya Dara.
"Eh, i-iya, Nona. Mobil itu akan kami hadishkan untuk seorang teman Firza." Jawab Bing agak gugup.
"Iya, Nona. Apakah Anda menyukainya?" Tanya Firza. Mendengar itu, Bing menepuk-nepuk pahanya dengan keras.
"Eh, maksudku, apakah Nona Dara juga menginginkan mobil itu?" Firza meralat pertanyaannya.
"Iya, Paman Wang, apakah kamu menyukainya?" Tanya Dara.
"Eh, a-aku. Nona, itu terlalu mahal." Shaoyun tidak berani mengiyakan.
Dara memandang Bing, "Paman Bing, aku mau minta bantuanmu, urus pembelian mobil itu untuk Paman Wang. Semua karyawan termasuk manajer tidak ada yang berani."
"Nona, Anda tahu sendiri, Tuan Wang sudah mengumumkan..."
Dara melotot, "Pengecut! Ya sudah! Aku yang akan urus sendiri!"
"Ehh, Nona! Aku akan urus!" Lalu Bing langsung menuju ruang manajer. Hanya beberapa menit saja, manajer Angga dan Bing keluar bersama membawa dokumen. Dara menyerahkan kartu berwarna hitam pada manajer untuk pembayaran.
"Ini?" Manajer terkejut. Itu adalah kartu tanpa batas transaksi Bank Diora. Manajer Angga sampai gemetar memegang kartu itu.
"Manajer! Ada apa?" Tanya Bing.
"Ini, ini adalah kartu tertinggi Bank Diora yang dikeluarkan sekitar lima belas tahun lalu. Pemiliknya bernama Nona...." Belum sempat Angga meneruskan ucapannya, seorang pria berusia lima puluhan tahun masuk.
"Manajer! Selesaikan saja pembayarannya!" Ucap pria yang baru datang. Orang-orang segera membungkuk saat melihat Robby, juga Bing, Billy dan Firza serta Wang Shaoyun dan Manajer Angga.
"Paman Robby?" Dara terkejut.
Robby mendatangi Dara dan membungkuk hormat. Orang-orang makin terkejut. Pemilik Grup terbesar kedua setelah Grup Gerbang Naga membungkuk pada gadis yang terlihat biasa saja?
"Nona, kenapa tidak bilang padaku kalau mau membeli mobil?" Tanya Robby.
"Paman, aku membeli mobil ini untuk Paman Wang. Aku akan menjelaskan padamu besok. Aku akan menemuimu di kantormu." Jawab Dara.
"Manajer, pakai kartuku saja!" Kata Robby, lalu dia menyerahkan sebuah kartu yang sama dengan milik Dara. Manajer Angga pun membandingkan kedua kartu itu. Sama persis. Bedanya, kartu milik Robby sudah agak usang.
"Paman! Tidak perlu." Dara tidak ingin terlalu merepotkan Robby.
"Aih, tidak apa-apa. Oh, ya. Kakek suda lebih baik. Mereka menanyakanmu, Nona!" Robby mengalihkan pembicaraan.
"Oh, syukurlah, Paman. Aku akan mengunjunginya nanti." Sahut Dara. Terlihat Robby sangat senang karena Dara tidak canggung lagi. Robby tentu juga ingin lebih dekat dengan Dara. Dara adalah putri dari Raja Naga dan juga Diana, Raja Sulu yang juga orang terkaya dan paling dihormati di Provinsi Selatan. Juga adalah Panglima Perang abadi Provinsi Selatan.
good job
goodluck🙏💪 👍❤
mg samai habis ttp bikin girang 🙏😃
goodjob🙏💪👍❤
saya suka saya syuka...👍