Sebuah kecelakaan beruntun membuat Malia Diandra, seorang dokter bedah muda meninggal.
Namun entah kenapa disaat ia kembali membuka mata, dirinya malah terjebak dalam dunia novel bergenre apocalypse dimana zombie bertebaran dimana-mana.
Dengan system yg menemaninya, mampukah dokter muda itu bertahan didunia yg dipenuhi zombie?
Bisakah ia kembali ke dunia-nya sendiri?
Atau malah ia akan terjebak di dunia novel ini selamanya?
Ikuti kisah lia di dunia apocalypse ditemani system dan juga rekan-rekan seperjuangan.
<note : alur lambat.>
<note : system tidak akan terlalu menonjol dalam cerita ini.>
terima kasih 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Kedatangan Tamu Tak Diundang. (revisi)
"hujan ini benar-benar menyusahkan. Persedianku juga sudah hampir menipis." ujar jessi menghela nafas sambil melihat ke jendela.
"bersabarlah! besok setelah hujan reda, kita keluar dari sini dan bisa mencari persediaan bersama." ucap lia menenangkan.
"ehh, besok hujan akan reda?" tanya jessi terkejut.
"ya,, aku mendengarnya dari penyiar radio yg sedang mengumumkan beberapa hal, termasuk pemberitahuan tentang cuaca saat ini." ucap lia sambil mengeluarkan radio mp3 kecil dari sakunya.
Ia pun menyesuaikan saluran yg memberitakan tentang cuaca dan benar saja, penyiar itu mengatakan jika hujan akan mereda besok siang.
Mendengar ini, jessi berteriak kegirangan.
Saat hujan berhenti, tidak sulit untuk mengumpulkan perbekalan. Selama persediaan tersedia, mereka tidak akan lagi kelaparan.
Malia juga senang mendengar berita ini. Sudah hampir seminggu ia tertahan ditempat ini dan tidak bisa keluar.
Ditambah ia juga tidak bisa dengan bebas keluar masuk ruangnya, membuatnya sedikit frustasi.
Tepat ketika ia akan pergi dari sana, suara mobil diluar terdengar.
Menoleh kearah jendela, bisa lia lihat 3 buah mobil jenis offroad berjalan mendekat ke area servis yg mereka tempati.
"sepertinya kita kedatangan tamu." ucap tristan yg tiba-tiba saja sudah ada di belakang lia.
tristan terus memandangi ke 3 mobil offroad yg tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Entah dari mana mereka berasal.
"aku tidak tahu, kedatangan mereka adalah hal yg baik atau malah buruk." ucap lia sambil menyipitkan matannya.
"haah, menurut kak tristan berapa lama lagi kita akan sampai di incheon?" lanjut lia bertanya. Ia tidak lagi memikirkan para tamu itu.
"beberapa kota kecil di sekitar sini telah dikuasai oleh para zombie. Belum lagi dengan persenjataan kita yg sangat minim, sangat sulit untuk menerobos dan kabur dari kepungan zombie." ucap tristan sembari menoleh kearah lia.
"apakah kau sedang memikirkan tempat lain yg lebih aman untuk mengumpulkan perbekalan sebelum sampai di incheon?" tanya tristan.
"akan lebih baik jika kita bisa memasuki kota untuk mencari persediaan sebelum memasuki incheon. Tapi dengan kelompok kita saat ini, bahkan jika kita dilindungi oleh para tentara, memasuki kota mungkin akan sulit." ucap lia mendesah.
Belum lagi masalah persenjataan yg minim, bahkan para pengguna kemampuan masih sangat langka.
Dalam kelompok ini hanya dirinya dan tristan yg telah menjadi pengguna kemampuan. Tapi ia belum mau untuk menggunakannya.
Setidaknya ia masih menunggu pengguna kemampuan lain muncul agar mereka dapat mengalihkan perhatian orang lain dari ia dan tristan.
****************
****************
Didalam mobil offroad, seorang wanita muda dengan santainya duduk bersandar di kursi penumpang sambil memakan beberapa cemilan.
"chaeyoung, ruang mu hanya 50 meter persegi. Kamu sudah memakan banyak disepanjang jalan, jika terus memakannya, lama kelamaan persediaan kami akan habis. Bagaimana kau akan menggantinya?" ucap seorang wanita yg terlihat kesal juga cemburu dengan kemampuan wanita lain bernama chaeyoung itu.
"ha-yoon, ini adalah ruang ku, jadi terserah padaku untuk melakukan apapun. Bagaimanapun, aku tidak akan membiarkan orang lain kelaparan!" ujar chaeyoung dengan santai.
"chaeyoung, apa kau fikir ruangmu sangat berguna? Itu hanya berukuran 50 meter, bukannya tak terbatas. Bahkan kau tidak bisa masuk kedalamnya, jadi apa yg membuatmu bangga?" ucap ha-yoon dengan nada menghina.
Jika bukan karena ruang kecilnya itu, tidak mungkin bagi ketua untuk mengizinkan pengecut seperti wanita ini untuk bergabung menjadi anggota tim.
"ha-yoon, jika kau memiliki kemampuan, kau bisa mendapatkan ruang mu sendiri. Tidak perlu lagi meminta persediaan dari ku! hmmp!!" ucap chaeyoung sambil menatap tajam ha-yoon disampingnya.
Siapa yg tidak tahu jika pengguna kemampuan sepertinya sangatlah langka layaknya bulu phoenix, belum lagi pengguna kemampuan ruang.
Bahkan jika ruangnya hanya berukuran 50 meter, itu masih lebih baik dari pada tidak.
"apa lagi yg kalian berdua ributkan? Sebentar lagi kita akan tiba di area servis. Kalian berdua berhenti berdebat, kita akan beristirahat disana sampai besok." ucap bong gu.
Perjalanan mereka masih jauh, dan mereka membutuhkan istirahat untuk mengisi tenaga.
"kakak,, tolong nasehati wanita ini jika perbekalan bukan milik dia sendiri. Jika dia terus bersikap seperti ini, perbekalan kita akan habis dimakan olehnya" ucap ha-yoon tidak menyerah.
Semua makanan yg kelompok mereka dapatkan berada di dalam ruang chaeyoung, bersama dengan pakaiannya sendiri.
Sedangkan pakaian yg lain, hanya bisa mereka bawa masing-masing.
"chaeyoung, hentikan perilakumu!! Jika kau tetap seperti ini, jangan salahkan aku jika aku mengusirmu dari tim." ucap bong gu mendengus.
"kakak bong gu, aku lapar. Bukankah kalian setuju saat menyewa ruangku, kalian akan membiarkanku mengambil apapun yg ada didalamnya?" tanya chaeyoung.
Meskipun ruangnya terbilang kecil, itu masih dapat memuat banyak hal. Itu lebih baik dari pada mobil truk yg hanya bisa memuat sedikit persediaan.
"wanita tidak tahu malu!" ucap ha-yoon penuh kebencian.
Belum sempat ia memarahi wanita itu, mobil sudah terparkir duluan di luar area layanan.
...
Kolonel choi dan kolonel jeon melihat ke 3 mobil offroad yg telah terparkir di area luar.
Kurang dari seminggu terakhir, mereka tidak melihat mobil yg lalu lalang atau berhenti disini.
Melihat ke 3 mobil itu, tentu saja mereka bertanya-tanya siapa dan dari mana asal mereka.
keluar dari area layanan, kolonel choi memperhatikan jika orang-orang yg baru saja turun dari mobil memiliki tampilan yg bisa dibilang mengenaskan.
Dengan pakaian yg dipenuhi oleh darah zombie, juga rambut yg seperti sarang burung, dan wajah yg agak kusam.
Terkecuali satu orang.
Chaeyoung.
Bisa dibilang penampilannya masihlah sama seperti sebelum apocalypse terjadi.
"hallo, nama saya choi hyunwoo. saya salah satu penyitas yg berhasill selamat." ucap kolonel choi.
Ia memandangi ke 3 mobil itu lamat-lamat sembari memperkenalkan dirinya. Ia juga bertanya-tanya, berapa banyak persediaan yg berada dalam mobil itu.
"hallo, saya lee bong-gu. Dan mereka adalah beberapa teman yg saya temui di sepanjang perjalanan sebelum datang ketempat ini." ucap bong-gu memberi penjelasan singkat.
Ia tak banyak bicara. Hanya mengatakan jika tim mereka akan menginap selama semalam dan berangkat esok hari.
Selain itu, ia juga memperhatikan situasi orang-orang didalam area layanan. dalam sepintas terlihat jika orang-orang didalam area layanan kekurangan persediaan.
"maaf, tidak ada tempat lagi untuk beristirahat di lantai 1. Tapi kau bisa mencoba naik di lantai 2 dan 3 untuk melihat. Atau kau juga bisa langsung ke lantai 4, karena disana masih kosong. Tidak ada yg menempati." ucap kolonel choi.
"terima kasih." ucap bong-gu.
Ia melirik teman-temannya dan setelah memastikan mereka mengunci semua pintu mobil, ia membawa mereka naik ke lantai 2.
"mereka tidak membawa apa-apa ke atas. Mungkinkah semua persediaan mereka ada didalam mobil?" ucap seorang tentara dilantai 1 yg juga melihat kedatangan mereka.
"mereka bukan orang bodoh. tentunya mereka semua tahu tentang pentingnya persediaan. Belum lagi dengan banyaknya orang di lantai 1, tidak mungkin bagi mereka untuk meninggalkan begitu saja persediaannya." ucap kolonel choi.
....
Bong-gu dan yg lainnya telah tiba di lantai 2, namun segera kolonel jeon menghentikan mereka.
"berapa banyak orang yg kalian bawa?" tanya kolonel jeon.
Ia memang melihat ketika ke 3 mobil itu terparkir, tapi dia tidak turun untuk menyambut mereka.
"Tim kami hanya memiliki 10 orang dengan 3 wanita dan 7 pria. Kami hanya ingin mencari tempat beristirahat sementara." ucap bong-gu.
"lantai 2 dan 3 telah penuh, kalian bisa langsung ke lantai 4." ucap lee mingyu yg juga ada disana.
Selain itu masih ada tristan, lia, jessi, bahkan yeri, yg juga penasaran dengan kelompok baru itu.
Tepat ketika mingyu menyelesaikan perkataannya, seorang wanita di kelompok baru itu segera mendatanginya.
"hai tampan, bisakah kita berkenalan? Namaku chaeyoung, orang dengan kemampuan ruang angkasa. Siapa namamu?" ucapnya tersenyum sambil mengulurkan tangannya.
.
.
.
TO BE CONTINUE...
SALAM LEMPER