Karena kesepakatannya dengan Eleanor Iva Alexander membuat Mada Jeffrey yang hanya anak pemilik restoran ayam cepat saji menjadi semakin sulit menghapus perasaan tidak tahu dirinya terhadap putri kesayangan keluarga Alexander itu sekaligus atasan di tempatnya bekerja.
Sepertinya Mada harus segera mencari pendamping hidupnya, dan Regita, gadis pemilik restoran di seberang tempat usaha milik keluarga Mada adalah pilihan yang ia rasa tepat. Melihat dari respon gadis itu, Mada menyimpulkan bahwa Regita juga mempunyai perasaan padanya.
Tapi apa semudah itu kisah cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dehan_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecewa
Mada kembali ke kamarnya. Lelaki itu memegang dada kirinya jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya hanya karena godaan dari Elea. Mada tidak habis pikir akan hal itu. Elea itu benar-benar suka sekali menggodanya bahkan sampai sekarang, ini benar-benar tidak baik untuk kesehatan jantungnya.
Elea keluar kamar setelah menyelesaikan acara mandinya. Gadis itu melirik kearah kamar Mada yang tertutup ia mengangkat bahu acuh lalu mendudukkan diri di sofa dan berniat menonton hiburan.
Karena sudah menunggu lama Mada tidak kunjung keluar juga, Elea memberanikan diri untuk mengecek keadaan lelaki itu siapa tahu saja ketiduran. Perlahan Elea mendekati pintu kamar milik lelaki itu mengetuk tiga kali ketukan namun tak ada jawaban. Ia mengetuknya lagi tetap tak ada jawaban dari dalam sana. Elea akhirnya mencoba menarik kenop pintu itu kebawah dan saat bunyi klik gadis itu tampak terkejut ternyata tidak dikunci sama sekali, akhirnya ia mendorong pintu itu hingga terbuka lebar.
Elea terperangah dengan pemandangan di hadapannya dengan mulut sedikit terbuka gadis itu menggelengkan kepalanya memastikan yang dilihat didepan matanya saat ini tidaklah salah.
Sementara itu pemilik kamar membalikan tubuhnya agar menghadap Elea, sebelumnya lelaki itu hanya menggerakkan kepalanya saja karena keterkejutannya.
Gadis itu kenapa tampak kikuk dan canggung sekarang, bukankah sebelumnya ia pernah melihatnya. Mada yang melihat kegugupan Elea itu tersenyum tipis dirinya merencanakan sesuatu yang dapat menyenangkannya.
"Uhm.. maaf!! Aku akan menunggu di luar." Belum sempat Elea mundur dan berniat menutup pintu kamar Mada sudah terlebih dulu mendekatinya.
Elea meneguk saliva kasar. Pemandangan Mada saat ini benar-benar membuatnya gugup, Mada bertelanjang dada dan hanya memakai boxer hitam pendek. Elea pernah melihat ini sebelumnya saat mereka melakukan panggilan video lebih tepatnya tidak sengaja sih.
"Tunggu.. bisa bantu aku pilihkan baju?" Mada menyeringai kecil melihat Elea yang semakin membulatkan matanya. Ayolah ternyata sangat menyenangkan menggoda Elea.
"Mada, are you sure?"
"Ya. Kenapa kau gugup begitu? Biasanya kau suka aku seperti ini."
"B-baiklah."
Elea mendekati lemari milik lelaki itu dan mulai memilih pakaian yang nyaman untuk Mada. Dan pilihannya jatuh pada kaos hitam bergambar ceklis besar di bagian depan dan celana joger dengan warna senada.
"Ini." Elea memberikannya pada Mada. Lelaki itu tepat berdiri dibelakangnya.
"Mada.. "
"Apa?"
"Kau yang apa?"
"Aku kenapa?" Tanya Mada menunjuk diri sendiri.
"Ya.." gadis itu menatap Mada lalu menunduk lagi tidak sanggup menatapnya lebih lama. "Lupakan! Cepatlah pakai bajumu kau bisa masuk angin!" Titahnya. Elea meninggalkan kamar lelaki itu dengan pipi yang merona. Sedangkan Mada menggeleng kecil.
Elea melirik Mada yang keluar dari kamar bukan dengan pakaian yang ia pilihkan sebelumnya. Gadis itu memanyunkan bibirnya tak terima.
"Kenapa kau tidak memakai pakaian yang aku pilih tadi?"
Mada tersenyum lebar memamerkan deretan giginya. "Aku lupa sudah menyiapkan ini sebelumnya."
Elea memutar bola matanya sebal.
"Kau sengaja menggodaku ya?" Tuduh Elea. Gadis itu sekarang menghadap Mada yang duduk disebelahnya.
"Aku.. tidak." Sangkal lelaki itu.
"Bohong. Dari tadi kau sengaja ya kau sudah tahu kelemahanku." Elea menusuk-nusuk pipi kekasihnya. Mada menangkap jari telunjuk Elea lalu mengecupnya sayang.
"Habisnya kau lucu." Mada tersenyum senang. "Jadi seperti ini yang kau rasakan saat menggodaku juga?" Tanya Mada.
"Ah jadi kau balas dendam ceritanya." Tepat sasaran.
"Tidak, babe." Elaknya. Karena makin gemas dengan Elea, Mada memeluk kekasihnya erat dan menciumi rambut gadis itu.
"Babe.." Elea memprotes karena Mada makin erat memeluknya dan menghujani wajahnya dengan ciuman.
"Kenapa?"
"Sudah. Aku lapar kita makan dulu."
"Bukankah tadi kau sudah makan ya?"
"Memang. Tapi itu kan tadi sekarang aku lapar lagi."
"Uhm.. baiklah kita pesan dulu makanan ya."
"Iyaa babe."
...****************...
Elea cemberut karena ditinggal sendiri di apartemen. Mada? Kekasihnya itu tentu saja pulang ke rumahnya merasa tidak enak kalau sering menginap berdua dengan Elea meskipun mereka tidak tidur dalam satu kamar yang sama.
Gadis itu kini membaringkan diri di sofa sambil menonton film kesukaannya.
Elea mengeluh ketika suara bel apartemen mengganggunya dari tidur yang tidak di sengajanya. Gadis itu merenggangkan diri sambil mengumpulkan nyawa. Elea berpikir siapa yang bertamu? Keluarganya kah? Jika itu Mada maka akan langsung membuka tanpa memencet bel bukan.
Elea mendekati pintu masuk apartemen dan mengintip siapakah yang ada di balik pintu apartemennya. Seseorang itu tidak menampakkan diri sepertinya bersembunyi disamping pintu. Elea tidak langsung membukanya, gadis itu akan menelpon kakaknya untuk memastikannya. Dan saat telpon berakhir Elea merasa heran, jika bukan Hendery dan orangtuanya lalu siapa?
Gadis itu di kejutkan kembali dengan suara bel yang berbunyi. Elea kembali mengintip, kali ini seseorang di balik pintu apartemennya terlihat walau sedikit. Elea membelalak tak percaya bagaimana bisa Jonathan ada di depan apartemen miliknya?
"Eleanor buka pintunya!" Suara Jonathan dari balik pintu itu. Elea merasa tidak aman dengan situasi ini.
"Eleanor aku tahu kau didalam." Jonathan kembali bersuara. Dan Elea meremat tangannya tak karuan.
Elea pergi ke kamarnya dan mengunci pintu, dirinya memutuskan untuk menghubungi kekasihnya. Dan betapa sialnya ia karena kekasihnya itu tidak dapat dihubungi lantaran ponselnya mati, mungkin?
"Mada.. kenapa ponselmu tidak aktif sih.." keluh Elea merasa kesal.
Sementara Jonathan di luar sana menyeringai, tidak sangka dirinya akan di bodohi oleh sahabatnya sendiri dan seseorang yang sempat di jodohkan dengannya.
"Baiklah Eleanor kurasa kau perlu melatih diri karena seterusnya kita akan sering bertemu."
Jonathan berlalu meninggalkan apartemen Elea dengan perasaan kesal dan marah yang bercampur menjadi satu yang di sebabkan oleh sepasang kekasih yang baru saja di restui kedua keluarga masing-masing.
"Mada.. Mada.. aku akan merebut Eleanor-mu." Monolognya lalu tersenyum miring.
...****************...
Setelah kepulangan Jonathan dari ketidaksengajaan nya bertemu dengan Elea. Lelaki itu mengikuti Mada karena ia merasa heran dengan Mada yang terus saja menolak ajakannya untuk bertemu. Sesibuk itukah Mada atau paling juga sahabatnya itu berkencan dengan kekasihnya kan? Tetap saja Jonathan penasaran bagaimana sih gaya berkencannya Mada.
Jonathan terus mengikuti sampai Mada memasuki basemen sebuah apartemen di kawasan elit. Jonathan terperangah melihat Mada memasuki kawasan elit seperti itu. Ia mengikuti Mada dengan jarak agak jauh agar tidak kentara diikuti.
Lelaki Jesher itu melihat Mada menekan pin dan akhirnya masuk kedalam apartemen. Jonathan mendekat dan akan mengingat nomer apartemen Mada itu.
Lelaki jangkung itu menunggu sebentar berharap Mada keluar lagi. Sambil menunggu Jonathan mengecek ponsel miliknya membaca deretan pesan dari orang suruhannya. Jonathan membulatkan mata tak percaya dengan apa yang ia lihat, pesannya mengatakan bahwa sosok Hera incarannya yang dimaksud ternyata adalah Eleanor Iva Alexander putri dari pemilik ALX Group. Disana terlihat beberapa potret Eleanor ada yang tengah sendiri mulai dari berangkat kerja, pulang, jalan-jalan dan kebanyakan bersama Mada.
Jonathan mendongak kala ada seorang pengantar makanan memencet bel apartemen Mada, lelaki itu bersembunyi agar tidak ketahuan. Ia menatap dengan seksama bahwa yang keluar dari pintu sana bukanlah Mada melainkan sosok yang selama ini ia kagumi yaitu Hera alias Eleanor gadis yang tadi sore membuatnya patah hati. Jadi Mada adalah kekasihnya, dan Mada selama ini bungkam dan pura-pura tidak tahu? Jonathan benar-benar kecewa selama ini ia dibodohi.