The Duality Of My Boss

The Duality Of My Boss

perjodohan

Mada dan Jonathan adalah sahabat sejak masih sekolah menengah pertama. Jonathan menganggap Mada sudah seperti saudara kandung sendiri, sebab Jonathan adalah anak tunggal sekaligus pewaris tunggal JJ Corporation. Meskipun kasta mereka jelas berbeda, Jonathan lahir di kalangan konglomerat sedangkan Mada lahir di keluarga sederhana mempunyai restoran ayam cepat saji yang selalu laris setiap harinya. Di kelilingi anggota keluarga yang lengkap dan hangat berbeda dengan dirinya yang hanya tinggal dengan kakeknya, anggota keluarga satu-satunya. Jonathan menemukan kehangatan keluarga di rumah Mada, kasih sayang ibu dan ayah juga bertengkar dengan seorang adik.

Mada sendiri bekerja di sebuah perusahaan ternama, ALX Group. Perusahaan yang sudah Mada targetkan sejak masih sekolah menengah atas. Sebenarnya ada alasan khusus juga yaitu putri pewaris perusahaan itu. Ya, katakanlah Mada tidak sadar diri, beraninya menyukai seorang putri konglomerat. Tapi tenang, Mada tidak pernah nekat dengan menyatakan perasaannya pada putri Alexander itu. Mada tahu batasan, ia sadar diri dan realistis, cukup mengagumi keindahan putri Alexander itu. Mada sebenarnya mempunyai satu teman perempuan yang akan dipilihnya sebagai pasangan hidup yaitu pemilik restoran mie di seberang restoran milik keluarga Mada. Namanya Regita, ia mengelola restorannya sendiri dan dibantu dua orang karyawannya. Regita tak kalah cantik dari putri Alexander itu. Regita mandiri, lemah lembut, imut, pandai melukis bahkan hasil lukisannya ada yang dipajang di dalam restoran miliknya.

Selama ini Jonathan merasa nyaman di hidupnya berkat seorang Mada serta kehangatan keluarga Mada. Hal yang tidak pernah Jonathan bayangkan sebelumnya berubah menjadi rasa tidak nyaman dan tidak aman untuknya. Ayolah usianya bahkan belum menginjak usia tigapuluh. Kenapa kakek tercintanya ini menginginkan Jonathan untuk segera menikah? Alasannya, kakek sudah tua-lah, ingin melihat Jonathan bahagia, ingin segera menimang cicit dan alasan paling mencengangkan adalah kakek Jonathan takut cucunya ini seorang penyuka sesama jenis mengingat Jonathan dan Mada yang selalu bersama.

"Nathan, aku sedang mengerjakan laporan pengajuan, bisakah kau diam duduk saja membuatku tidak bisa konsentrasi tau!" Kesabarannya habis, Mada muak melihat sahabatnya itu mondar-mandir seperti setrika.

"Mada, aku tidak mau dijodohkan! bantu aku harus apa tolong pikirkan ide untuk menolaknya." Jonathan menghampiri Mada yang sedang berada di meja kerjanya. Saat ini mereka berada di kamar Mada. Jonathan duduk diatas karpet bulu sedang Mada masih di posisinya. Mada menghentikan pekerjaannya sejenak merespon Jonathan.

"Astaga katakan saja kau sudah punya pacar."

"Kau mengejekku Mada, aku kan tidak punya pacar."

"Itu urusanmu. Kau itu kaya Nath, kau bisa menyewa perempuan untuk menjadi pacar pura-pura mu."

"Kau gila!! Lalu bagaimana kalau kakek menyuruhku untuk menikahi perempuan yang tidak ku kenal secepatnya."

"Ya kau pilih saja dengan perempuan pilihan kakekmu. Ah iya, kau belum memberitahuku siapa perempuan itu?"

"Hehehe." Jonathan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Ah aku lupa, perempuan itu putri Januar Alexander."

Tunggu, nama itu seperti CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Kalau itu benar berarti yang di jodohkan dengan Jonathan adalah Eleanor Iva Alexander, si cantik idamannya. Mada harus memastikannya.

"Januar Alexander dari ALX Group?"

"Iya." Jonathan mengangguk.

"Kau kan bekerja di sana, bagaimana aku lupa itu."

"Memangnya kenapa?" tanya Mada

"Bagaimana rupanya, apa dia cantik? seksi?" tanya Jonathan dengan raut wajah penasaran.

"Yak!" Mada memukul kepala Jonathan dengan pensil ditangannya. Iya Nath, harus kukatakan Eleanor itu sangat cantik dan seksi. Batin Mada.

"Aish.. kau ini. Aku kan hanya becanda." Jonathan mengaduh kesakitan sambil mengusap kepalanya yang jadi sasaran pensil Mada. "Jadi bagaimana dia?"

"Dia.. cantik, baik juga disegani para karyawan."

"Apa kau tipe karyawan yang takut padanya?"

"Biasa saja. Bahkan bisa dihitung jari bertemu selama aku bekerja di sana." Tapi tidak diluar perusahaan aku bahkan pernah mengikutinya ke Paris. Bisik Mada di hatinya.

"Masa sih sejarang itu kau bertemu dengannya."

"Kau tau sendiri apa jabatannya dan jabatanku di perusahaan ayahnya."

"Apa kau punya fotonya? Masa kakek tidak memberi fotonya, aku kan jadi penasaran."

"Tidak. Lagipula untuk apa?" sangkalnya pura-pura. Ada banyak Nath, aku takkan berbagi dengan siapapun, apalagi foto ini eksklusif hanya aku yang memilikinya. Ingin rasanya Mada pamer seperti itu pada Jonathan tapi tidak akan ia lakukan.

Jonathan tiba-tiba berdiri lalu menjentikkan jarinya.

"Mada, kau harus menolongku!"

"Apalagi sih Nath, kau bilang tak apa kan?"

"Aku tidak yakin dengan ekspresi mu tadi. Aku rasa ada yang kau tutupi." mata Jonathan memicing.

Mada meneguk ludah, apa semudah itu terbaca?

"Kau temui saja dulu jika tak menyukainya kau bisa katakan pada kakekmu itu untuk membatalkan perjodohannya. Lagipula belum tentu juga si Eleanor itu mau denganmu." Saran Mada yang di akhiri sindiran pada Jonathan karena sedari tadi Mada muak dengan Jonathan yang terlalu percaya diri.

"Baiklah. Tapi, kau harus ikut Mada Jeffrey."

"Hey, kenapa aku jadi ikutan." Protesnya pada Jonathan. Tapi bukankah bagus ya dengan itu Mada bisa tau secara langsung apa Eleanor menerima Jonathan atau tidak, juga sebaliknya. Oke Mada, turuti saja.

"Aku punya rencana, Mada. Begini---"

Malam itu Mada merenung, setelah Jonathan pulang dan menyelesaikan laporan pengajuannya. Mada membaringkan tubuhnya di kasur empuknya, lalu memikirkan perjodohan Jonathan pasti akan menerima Eleanor Iva. Putri Alexander kan cantik, badannya bagus dalam pakaian normal saja terlihat mempesona juga terlihat sangat seksi dalam balutan bikini, dia mandiri, imut, bisa juga jadi dominan sepertinya. Astaga Mada apa yang kau pikirkan!!!

Ah, Mada frustasi sendiri memikirkannya. Sudahlah Mada lebih baik kau tidur sekarang, besok bekerja seperti biasanya. Lagipula Jonathan yang mungkin akan menerima, sedangkan Eleanor belum tentu menerima kan?

Mada bangkit dari kasurnya, mengambil sesuatu di dalam lemari yaitu sebuah berangkas berukuran sedang. Mada menekan pin rahasianya untuk membuka berangkas nya, mengeluarkan kamera kecil dan beberapa lembar foto Elea ---panggilan Mada untuk putri Alexander itu--- dalam beberapa balutan pakaian berbeda sesuai tempat dimana Elea berada.

"Elea aku menyukaimu." Mada menggeleng kecil. "Ah tidak!! aku mencintaimu, Elea. Tapi aku sadar diri siapa aku."

Mada mengambil foto Elea yang tampak normal untuk ia peluk malam ini. Bisa gawat kalau ia memeluk foto Elea yang dalam balutan bikini seksi, bagaimana kalau ia teledor dan foto itu hilang, aset Elea-nya akan jadi tontonan orang lain. Mada tidak rela, ini kan foto eksklusif Elea dan satu-satunya orang yang punya adalah dirinya, Mada Jeffrey.

Mada menyimpan berangkas itu ke tempatnya semula. Mematikan lampu dan mulai berbaring dengan memeluk foto Elea.

"Selamat malam, Eleanor Iva Alexander. Jangan mimpi apa-apa. Tidur yang nyenyak saja." Lalu Mada mencium foto Elea dan mulai memejamkan mata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!