Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Tepat tengah malam saat jalanan mulai terasa sepi meski pun masih banyak orang yang berkeliaran namun tidak seramai tadi. Alana menyelinap masuk dari sudut yang kini telah memakai pakaian serba hitam dengan topeng menutupi wajah nya. Ia dengan mudah memanjat tembok tinggi tersebut dan mendarat tepat di tanah.
"Aku sudah masuk sekarang"ujar Alana pelan melalui earphone yang tersambung dengan Samuel yang akan menuntun jalan untuk nya menuju ruangan penelitian yang mereka lakukan di markas tersebut.
"Queen jalan saja lurus di sana tidak banyak penjaga"jawab Samuel.
Alana berjalan sesuai dengan instruksi Samuel yang telah meretas semua cctv di markas tersebut.
"Ada pintu kecil tak jauh dari mu Queen anda bisa masuk dari pintu itu di sana ada dua orang yang berjaga".
"Apa jarak dari pintu itu masih jauh ke tempat tujuan?"tanya Alana.
"Ya,ruangan itu ada di bawah tanah pintu masuk nya melewati ruangan pemimpin markas"jawab Samuel.
"Baiklah,arahkan saja jalan nya aku akan membersihkan mereka"ujar Alana sembari tangan nya membuka pintu perlahan.
Setelah masuk ia langsung membuat kedua orang yang berjaga itu pingsan dengan memukulnya, ia berjalan kembali sesuai dengan arahan Samuel.
"Bersembunyi dulu Queen ada beberapa orang akan datang Queen dapat mengikuti mereka salah satu dari mereka seperti nya ilmuan"ujar Samuel tiba-tiba membuat Alana dengan cepat bersembunyi. Mata tajam Alana menatap lima orang yang datang ke arah nya.
"Cari beberapa orang kuat lagi untuk jadi eksperimen mereka yang kalian bawa semua tidak sanggup melawan virus yang di masukkan ke dalam tubuh mereka"ujar orang yang memakai baju putih seperti dokter tersebut pada ke empat orang itu.
"Sekalian dengan anak-anak aku mendengar mereka telah menemukan virus baru untuk membuat tubuh mereka jadi kuat jika di latih mereka akan jadi anak buah yang tidak akan terkalahkan"sambung nya lagi.
"Baik"jawab mereka serentak.
Wajah Alana seketika menjadi dingin mendengar pembicaraan mereka tangan nya mengepal kuat ingin membunuh mereka semua sekaligus, ia juga tahu jika dirinya memang pembunuh yang sudah ribuan nyawa melayang di tangan nya namun ia tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah apalagi terhadap anak-anak.
"Apa mereka bereksperimen dengan tubuh manusia?"tanya Alana pelan pada Samuel.
"Benar Queen aku juga baru melihat nya karna di dalam penelitian itu cctv mereka baru bisa di retas seperti nya ada hacker cukup mampu"jawab Alana.
"Cari tahu berapa orang di dalam lebih dulu aku akan menyelinap masuk membunuh mereka semua"ujar Alana langsung.
Ia kembali mengikuti mereka dalam kegelapan sesekali menghindari para penjaga dengan mudah hingga ia melihat mereka membuka pintu cukup mewah dan masuk ke dalam. Alana menatap empat orang yang tadi ikut dengan ilmuwan tersebut kini menjaga pintu di luar.
"Bagaimana di dalam Sam?"tanya Alana pelan.
"Mereka ada sekitar dua puluh Queen"jawab Samuel.
"Dimana pemimpin markas ini?".
"Seperti nya tidak ada di markas Queen".
"Sial dia cukup beruntung tidak bertemu dengan ku malam ini"ujar Alana pelan.
Tanpa kata lagi ia segera keluar dari persembunyian nya membunuh ke empat orang yang berjaga dengan pistol mini yang ia bawa beruntung pistol itu meski pun kecil daya tembak nya tak main-main juga tidak mengeluarkan suara jadi setelah membunuh ke empat orang tersebut ia menyeret mereka masuk ke dalam.