NovelToon NovelToon
Anak Genius: Mendadak Jadi Mommy

Anak Genius: Mendadak Jadi Mommy

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: lena linol

Di ruang tunggu rumah sakit, sesosok tubuh kecil berjalan di antara orang-orang dewasa hingga ia melihat seorang gadis cantik yang tampak lembut dan cantik dengan senyum ramah. Matanya berbinar dan ia berjalan mendekat dan memeluk Rose, sambil berbisik, "Mommy."

Rose melihat ke arah anak kecil tersebut dengan terkejut dan gadis itu memiringkan kepalanya sambil mengedipkan matanya yang besar.

"Ah maaf sayang, saya bukan Mommy kamu," kata Rose lembut.

"Kalau begitu Mommy menikahlah dengan Daddy-ku." Gadis kecil itu menjawab dengan ekspresi polos di wajahnya,dia tidak ingin melepaskan pelukan lembut yang harum itu.

Sebuah pertemuan yang luar biasa dengan gadis kecil membuat Rose terlibat dengan Arkan yang tampan dan percikan cinta yang manis terjadi.
Apakah dia benar-benar akan menjalani kehidupan sebagai istri yang bahagia dan kaya dengan seorang suami yang tampan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Drama Keluarga

Hari itu Mika sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter karena keadaannya sudah membaik. Mika tersenyum dan ber-tos ria dengan dokter dan perawat di sana.

"Terima kasih, om dokter dan tante suster," ucap Mika sambil tersenyum manis, bahkan wajahnya terlihat sangat menggemaskan.

"Sama-Sama, gadis cantik, nanti satu minggu sekali kontrol ya," ucap dokter seraya mengusap pucuk kepala Mika dengan sayang.

"Oke, om dokter." Mika mengacungkan kedua jempol tangannya dengan ceria.

"Wah, Mika dan om dokter serta tante suster terlihat akrab sekali," ucap Allegra, mengomentari kedekatan cucunya dengan para tim medis. Padahal sebelumnya Mika sangat membenci dokter, dan para perawat di rumah sakit tersebut

"Iya dong, Oma. Om dokter dan tante suster ternyata sangat baik pada Mika dan mau diajak kerja sama,"jawab Mika tersenyum sambil menaik turunkan alisnya menatap dokter dan perawat.

Dokter dan perawat menghela nafas bersamaan, andai saja keluarga Mika tahu kalau mereka--para tim medis--terlibat dalam drama yang telah di ciptakan Mika, mungkin mereka semua akan marah dan tidak akan sebaik ini kepada tim medis yang menangani Mika selama di rumah sakit.

"Kerja sama apa?" Allegra menatap cucunya penasaran.

"Iya kerja sama menenangkan Mika yang sedang rewel." Mika beralasan, gadis kecil itu sangat pintar dan menggemaskan.

Allegra mengangguk dan tersenyum, bertanda kalau dia paham dengan penjelasan cucunya.

Setelah berpamitan dengan para tim medis. Mika dan keluarganya keluar dari ruang rawat tersebut. Dua bodyguard berjalan di barisan belakang sambil membawa tas yang berisi pakaian dan boneka Mika.

Mika di gendong oleh Rose, dan dikawal oleh Arkan di sampingnya sedangkan Allegra dan Gerry berjalan di barisan paling depan.

"Ma, Appa dan Amma tidak datang ke sini?" tanya Arkan ketika mereka sudah sampai di lobby rumah sakit.

Allegra menoleh menatap putranya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Mereka sibuk, jadi jangan berharap kalau mertuamu itu datang!" jawab Allegra lalu masuk ke dalam mobil mewahnya yang sudah terparkir di depan lobby. Kenapa mobilnya tiba-tiba sudah di depan lobby? Jawabannya suka-suka mereka dong, mereka kaya raya dan pastinya sudah menyuruh sang sopir untuk menyiapkan semuanya.😅

"Ma, nggak baik  bicara seperti itu di depan Rose," tegur Gerry pada istrinya ketika sudah duduk di jok belakang, samping istirnya.

"Biarkan saja! Kenapa kita harus menutupi keburukan mereka?! Mereka baru datang lagi setelah 5 tahun terlewati! Itu pun hanya sehari saja menjenguk Mika, dan sampai sekarang mereka belum datang lagi, bahkan Mika pulang dari rumah sakit saja nggak ada tanggapan apa pun!" jawab Allegra mengeluarkan uneg-unegnya setelah sekian lama di pendam.

Gerry memilih diam jika sudah begini, dia pun tidak bisa berbuat banyak.

"Sudah, jangan dipikirkan. Kita fokus dengan Arkan dan kesehatan Mika." Gerry merangkum pundak istrinya dengan kasih sayang, berusaha menenangkan istrinya yang tengah emosi.

Kemudian Gerry menyuruh sopirnya melajukan mobilnya, seraya membuka kaca jendela dan melambaikan tangannya pada Mika. "Mau pulang dengan Opa?" tanya Gerry pada Mika.

"No, Opa. Pulang sama Mommy dan Daddy saja," jawab Mika dibarengi dengan gelengan kepala.

Gerry tersenyum dan mengangguk, lalu menutup kaca jendela mobilnya.

*

"Arkan, aku tidak bisa pulang dengan kalian," ucap Rose pada Arkan yang sedang membuka pintu mobil untuknya. Rose memanggil Arkan tanpa embel-embel 'tuan.

"Mommy!" rengek Mike sambil cemberut dan hampir menangis.

"Kau ingin membuat Mika bersedih lagi?!" desis Arkan pada Rose, tak lupa tatapan tajamnya itu diarahkan pada wanita yang sedang menggendong putrinya itu.

"Ck! Makanya dengar penjelasanku dulu! Kalau aku pulang denganmu, motorku bagaimana?!" jelas Rose dengan nada sewot, dan menatap Arkan tak kalah tajam. Rasanya dia ingin nimpuk kepala Arkan dengan batu!

Arkan berdesis setelah mendengar penjelasan Rose, kemudian dia memanggil salah satu bodyguardnya.

"Berikan kunci motor dan STNK-mu pada bodyguardku!" tegas Arkan seraya menunjuk bodyguard-nya yang sudah berdiri di dekatnya.

"Tapi ..."

"Nona Park!!!!" ucap Arkan dengan nada pelan tapi penuh penekanan.

"Ck, Iya! Dasar pemaksa!" umpat Rose dengan nada jengkel, kemudian dia menurunkan Mika dari gendongannya lalu merogoh tasnya, memberikan kunci motor dan STNK-nya pada bodyguard tersebut.

"Tunggu dulu! Kendarai  motorku dengan lembut, jangan membuatnya terluka atau tergores sedikit pun, dan satu lagi ... jangan menjualnya!" pinta Rose saat  bodyguard tersebut akan menerima kunci motornya.

"Baik, Nona, Anda tenang saja, saya akan mengendarainya dengan hati-hati," jawab bodyguard tersebut dengan nada sopan.

"Oke!" jawab Rose lalu merelakan kunci motornya di pegang oleh pria berbadan kekar itu.

"Baru punya motor butut saja belagu!" cibir Arkan pada Rose, sembari menggendong putrinya dan membawanya masuk ke dalam mobil.

"Cih! Jelas kalau aku belagu karena aku bangga membeli motor itu dengan jerih payahku sendiri! Tidak sepertimu yang apa-apa tinggal jentikan jari dan semuanya langsung ada di depan mata. Rakyat jelata sepertiku harus berjuang keras untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, bahkan untuk makan saja terkadang masih kekurangan!" jawaban Rose begitu menohok ke rongga dada Arkan.

Arkan langsung terdiam, dan segera masuk ke dalam mobil, duduk di jok belakang dengan putrinya. Sedangkan Rose yang ingin duduk di samping sopir langsung di larang Mika. Mika meminta Rose duduk di jok belakang, tepat di sampingnya. Jadi formasi duduk di jok belakang itu, Mika berada di tengah-tengah. Gadis kecil itu sejak tadi tersenyum bahagia, karena telah merasakan kasih sayang dari orang tua yang lengkap. Meski pun Rose dan Daddy-nya belum menikah, tapi Mika akan berjuang lebih ekstra lagi untuk menyatukan keduanya.

"Mommy, Daddy, please deh! Kepala aku pusing mendengar kalian berdebat dari tadi. Tidak bisakah kalian memberikan contoh yang baik untuk Mika yang sangat cuantik ini?" ucap Mika seraya menekan salah satu pelipisnya, seraya memutar kedua matanya dengan sebal.

Rose dan Arkan menatap Mika bersamaan, kedua orang itu langsung berdecih menanggapi tingkah Mika yang sangat lebay, tapi tak berselang lama Rose dan Arkan dengan kompak mencubut pipi Mika dengan gemas, sambil tertawa terbahak.

"Arggh!!! Mom, Dad! Jangan cubit pipiku, nanti aku nggak cuantik lagi!" kesal Mika sambil pura-pura menangis.

"Ya ampun, anak siapa sih kamu ini? Kenapa sangat menyebalkan," gemas Rose pada Mika.

"Sama kayak bapaknya sih, nyebelin!" lanjut Rose sambil menoel-noel pipi Mika, tanpa mempedulikan Arkan yang menatap horor ke arahnya.

"Maksud Mommy, Daddy?" tanya Mika mendongak menatap Rose,.

"Hu-um, benarkan kalau Daddy-mu itu menyebalkan," jawab Rose sambil melirik Arkan yang terlihay jengkel setengah mati.

"Yups! Mommy benar dan sangat tepat menilai Daddy, kita tos dong!" Mika dan Rose akhirnya ber-tos ria sambil tertawa lalu melirik Arkan yang dongkol.

"Cie ... ngambek!" goda Rose pada Arkan.

"Diam!" sahut Arkan sewot.

"Kalian kenapa kompak sekali mem-bully Daddy?!" tanya Arkan, menatap Rose dan putrinya bergantian.

"Supaya kami bahagia, Daddy. Daddy nggak boleh marah sama Mika dan Mommy, oke ... oke ..." Mika berkata sambil menaik turunkan alisnya, semakin menggoda ayahnya yang terlihat kesal.

"Huh!!! Kenapa Mika menjadi ketularan sengklek kayak kamu!" omel Arkan pada Rose.

Rose hanya menaikkan kedua bahunya secara bersamaan sambil melirik Mika yang menahan tawa.

1
Mistin Aditama
Luar biasa
Mistin Aditama
Lumayan
Rhatna Puspitasarii
Luar biasa
Elly Rasmanawati
semangat Rose......
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Elly Rasmanawati
mengalah lah Arkhan demi anakmu Mika...
Arida Susida
Luar biasa
Kamilatul Asfa
nikahin aja tp atas resti ortunya ros....
Ina Fibrianti
penasaran banget Thor,kok gak ada yaa
Iis Kurniasih
Jangkrik Arkan br menumukan lg sarangnya jd g mau jauh² dr kamar hotel bikin Rose boring aja....ayo ajak jalan² donk Arkan
Iis Kurniasih
Jangkr6 genggong .../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mimi Sanah
haduuuhhhh emaaak namanya kok jangkrik yax 😁😁😁😁
Mimi Sanah
hahahaha 😁😁😁
Mimi Sanah
seru aku suka ada musuh , biar tegang sedikit 😁
Tyas Wahyuni
Luar biasa
herlin meigo
bagus
Kuntyo Wantari Dewi
Novel ini ada di mana thorr... aku ketik judul dan penulisnya di noveltoon ga ada thorr
As Lamiah
suka' banget setiap karya mu tour 😘💪💪💪 semangat tour semoga sehat selalu
As Lamiah
di tunggu banget kejutan dan keseruan denna menghadapi Leo 🤭
Mia Muzz
sama aq cari ga ada
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!