Anak Genius: Mendadak Jadi Mommy
"Aku ora opo-opo. Aku kuat! Bajingan koyok ngono kuwi ora pantes di tangisi! Iyo opo ora!!!" ucap Rose dengan lantang, dan penuh emosi, kemudian menatap kedua temannya yang duduk di dekatnya secara bergatian.
Hendra dan Agus mengangguk saja, menyetujui ucapan temannya yang baru saja patah hati karena di selingkuhi pacarnya.
Namun beberapa detik kemudian terdengar isak tangis dari bibir Rose, "Hiks ... Hiks ... tapi atiku loro." Rose berkata sambil menepuk dadanya berulang kali.
Hendra dan Agus dengan kompak menoleh menatap lekat pada Rose yang mengalami perubahan emosi yang sangat cepat.
"Sabar, Rose ... sabar." Hendra yang duduk di sebelah Rose menenangkan temannya itu sambil makan kuaci.
BRAKKKK!!
"WEDUS!!!" umpat Rose sambil menggebrak meja, membuat kedua temannya sampai terlonjak kaget.
“Aku mau pulang saja!” ucap Rose seraya beranjak berdiri, mengambil tasnya dan menyelempangkanya ke pundak.
“Udah nggak sakit hati?” tanya Hendra.
“Diem!” jawab Rose ketus.
“Mau dianterin pulang nggak?” Agus bertanya sambil memaasukkan satu kuaci ke dalam mulutnya.
“Nggak usah! Aku bisa pulang sendiri, aku ‘kan cewek strong!” jawab Rose dengan penuh semangat, lalu menepuk dada sambil berjalan mundur, keluar dari kontrakan Hendra—temannya.
“Hati-Hati Rose, kalau ada apa-apa kabari kami!” sahut Agus ketika Rose sudah keluar dari kontrakannya.
HUH!
Agus dan Hendra mengambil nafas dalam, dan mengelus dada, ketika Rose sudah tidak terlihat.
“Akhirnya itu bocah pergi juga. Serem kalau lagi ngamuk,” ucap Hendra sambil menyibakkan gordeng bendera, menatap ke arah luar ketika mendengar suara motor di geber berulang kali dan pelakunya adalah Rose.
“Maklumin saja, Hen. Teman kita satu itu lagi patah hati,” ucap Agus ketika ikut melihat Rose menggeber motor di luar kontrakan Hendra.
“Berisik, nggak enak sama tetangga,” balas Hendra, sambil menutup kembali gordeng jendelanya, saat Rose sudah melajukan motor, menjauh dari kontrakannya. Setelah itu, Agus pun segera berpamitan pulang karena ingin mengatarkan ibunya ke pasar.
*
*
Di jalan raya sambil mengendarai motor matic-nya, Rose masih saja mengoceh dan terus mengumpati kekasihnya yang ketahuan selingkuh.
Gadis cantik berdarah jawa, dan keturunan Korea itu sakit hati karena pria yang di sayanginya selama ini telah mengkhianati cintanya. Padahal mereka sudah berpacaran satu tahun lebih.
“Dasar cowok nggak tahu diri! Brengsek! umpat Rose sangat emosi.
Rose adalah gadis cantik yang baru berusia 20 tahun. Dia gadis yang ceria, baik, dan penuh semangat, tapi sedikit bar-bar. Rose, Hendra dan Agus adalah teman perjuangan dari sejak zaman SMK. Saat ini ketiga orang itu bekerja di salah satu bengkel mobil menjadi montir.
Karena sedang kesal, Rose mengendarai motornya dengan kecepatan penuh. Tiba-tiba dia mengerem mendadak saat ada kucing berwarna putih menyebrang jalan dengan santainya.
BRAK!
Motor yang di kendarai Rose oleng dan ambruk ke atas jalanan beraspal.
“Aduh!!! Kucing kurang ajar!!!” kesal Rose sambil meringis kesakitan saat kakinya tertimpa body motornya.
Sedangkan kucing yang di maksud berjalan santai tanpa merasa bersalah sama sekali.
“Woy, tanggung jawab kucing!” seru Rose pada kucing imut dan menggemaskan itu.
“Mbak, gak apa-apa?” tanya seorang pria yang membantu membangunkan Rose. Dan beberapa pengendara lainnya menegakkan motornya yang ambruk.
“Kayaknya kaki kananku patah.” Rose meringis sambil berdiri dengan satu kakinya.
“Saya antar ke rumah sakit terdekat, Mbak. Biar segera di tangani,” ucap pria tersebut.
“Boleh, Mas, kalau nggak merepotkan,” ucap Rose, tentu tidak menolak bantuan tersebut karena kakinya benar-benar sangat sakit.
Akhirnya Rose, di bantu beberapa pengendara lainnya ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, Rose sangat berterima kasih pada 4 orang yang sudah menolongnya itu. Rose berada di UGD menjalani pemeriksaan. Karena kondisi kakinya mulai membengkak, dia segera di rujuk ke dokter spesialis ortopedi.
“Syukurlah cuma retak,” ucap Rose seraya mengusap wajah dengan kedua tangannya.
Dokter wanita yang baru memeriksa kakinya tersenyum simpul ketika mendengar ucapan Rose. Karena baru pertama kali ini dia mendengar pasien yang mengalami retak kaki malah bersyukur.
“Kenapa dokter malah senyum-senyum? Heran ya kenapa aku bersyukur?” tanya Rose, dan diangguki oleh dokter tersebut.
“Iya, karena baru kali ini mendengar pasien bersyukur karena kakinya retak. Biasanya pasien saya akan mengalami syok dan juga menangis histeris. Tapi, Mbak beda,” jelas dokter tersebut yang sudah selesai memasang gips di kaki kanan Rose.
"He he he. Jelas aku senang, karena kakiku hanya retak jadi masa penyembuhannya nggak akan lama." jawab Rose sambil tersenyum, dan tiba-tiba meringis dan menjerit kesakitan saat tanpa sengaja mengangkat kakinya yang terluka.
"Penyembuhannya minimal 6 minggu, jadi usahakan jangan melakukan aktifitas berlebihan. Dan sering kontrol seminggu sekali. Oke!" jelas dokter sambil menahan tawa saat melihat wajah cengo gadis tersebut.
"Hah? Aku kira penyembuhannya cuma 2 minggu doang. Kalau gini aku mau nangis saja, huaaaaa." Rose menangis histeris di ruangan dokter tersebut, membuat perawat dan dokter yang ada di sana menahan tawa sampai hidung mereka kembang kempis.
*
*
"Sial banget nasibku!" keluh Rose sambil berjalan menggunakan dua tongkat yang terselip di sela kedua ketiaknya. Rose berjalan menuju apotek di rumah sakit tersebut untuk menebus obatnya. Dia duduk di ruang tunggu setelah menyerahkan resep obat kepada apoteker. Sambil duduk menunggu obatnya, Rose menghubungi dua temannya agar segera datang ke rumah sakit untuk membantunya.
Saat sedang menjelaskan kronologi kecelakaan pada dua temannya melalui sambungan telepon grub WA, Rose di kejutkan oleh gadis kecil yang tiba-tiba berlari kearahnya, memeluknya dengan sangat erat memanggilnya dengan sebutan 'Mommy'.
"Mommy," ucap gadis kecil itu dengan lirih.
"Eh! Maaf, adek kecil, aku bukan Mommy-mu," jelas Rose lembut, sambil melepaskan pelukan gadis kecil itu.
"Tapi wajahmu sangat mirip dengan Mommy-ku," jawab gadis kecil sambil mendongak menatap wanita cantik itu dengan lekat, dan penuh kerinduan.
"Ha ha ha, wajahku memang pasaran. Tapi, aku bukan Mommy-mu." Rose tertawa menanggapinya.
"Kalau begitu menikah saja dengan Daddy-ku." Gadis itu berkata dengan segala kepolosannya, kemudian memeluk Rose lagi dengan sangat erat.
Rose menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bagaimana bisa dia di suruh menikah ayah gadis kecil ini yang sama sekali tidak dikenalnya.
"Dasar bocah! Nanti aku menjadi pelakor dong," gumam Rose tidak menanggapi serius ucapan gadis kecil itu.
Tidak berselang lama ada seorang wanita berlari tergopoh-gopoh ke arah Rose. "Nona Mika! Akhirnya saya menemukan Nona kecil," ucap seorang wanita memakai baju babysitter terlihat panik dan nafasnya senin kamis karena mencari anak majikannya yang kabur dari ruang rawat rumah sakit.
"Aku nggak mau kembali ke ruangan itu! Aku mau sama Mommy saja!!!" teriak Mika sambil menangis histeris dan menyembunyikan wajahnya ke dada Rose.
"Maafkan Nona Mika. Mbak," ucap babysitter tersebut tidak enak hati, karena anak asuhnya memeluk wanita asing dan lebih parahnya memanggilnya dengan sebutan Mommy.
"Nggak apa-apa. Tapi, tolong segera angkat dia, kakiku sakit," pinta Rose sambil meringis karena salah satu kakinya yang terluka tersenggol gadis kecil itu.
"Nona Mika, sama suster, yuk. Kasian kakak ini kakinya sakit," ucapnya membujuk Mika yang masih nemplok pada Rose.
"Ini bukan kakak, tapi Mommy!" Gadis berusia 6 tahun itu kembali menangis histeris di pelukan Rose.
"Ya ampun! Kenapa aku mendadak menjadi Mommy?" keluh Rose dalam hati.
****
Selamat datang pembaca solehot dan baik hati. Dan selamat datang untuk pembaca baru Emak Gesrek. Jangan lupa kasih like, subcribe dan kasih dukungan lainnya ya, terima kasih banyak. Love kalian sekebun cabenya Pak Lurah 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Ita Xiaomi
Daripada patah kan 😁
2024-07-31
2
Kalele Femmy
mampir mak aku padamu mak len🥰🥰😊😊
2024-07-13
0
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
arkana wiliam rose anak gery dan allegra. cucu dante
2024-07-11
0