Awas! 21+🙈
Yutasha Geraldine, biasa di panggil Yuta. Perempuan yang suka berhalusinasi, sehingga ia menjadi penulis novel online di sebuah platform yang ada di negri ini.
Perempuan yang punya keinginan novelnya di terbitkan itu, di buat pusing tatkala orang tuanya memberitahukan perihal perjodohannya dengan anak teman papanya.
Yuta mengatakan pada orang tuanya, bahwa dirinya sudah tidak virgin lagi. Membuat orang tua Yuta marah dan kecewa. Mereka ingin Yuta membawa laki-laki itu untuk meminta pertanggungjawaban karena telah menodai putrinya.
Yuta mencari orang yang tepat untuk di jadikan suami bayaran. Hingga ia menemukan lelaki berkaca mata tebal yang merupakan kakak seniornya di kampus. Yuta terus membujuk lelaki itu agar mau menerima tawaran darinya.
Penasaran kan? Cus ah kepoin cerita mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian
"Maksud, kamu?"
"Begini, Kak. Kita menikah paling lama dalam kurun waktu satu tahun. Dan setelah itu, kita akan bercerai sesuai perjanjian kita. Dalam masa pernikahan kita, ada syarat-syarat yang berlaku juga. Apa Kakak yakin ingin membantuku?" tanya Yuta kembali menatap manik mata Erlangga yang begitu tajam di balik kacamata tebal.
"Sebutkan!"
"Pertama, tidak ada kontak fisik diantara kita selain di depan orang tua kita. Kedua, kita merahasiakan pernikahan ini dari semua orang. Hanya keluarga yang boleh tahu. Ketiga, kita hanya tidur satu kamar bila kita menginap di rumah orang tua saja. Keempat, kita tidak boleh mencampuri urusan masing-masing. Kelima, meski pernikahan ini hanya sementara, aku harap tidak ada orang ketiga di antara rumah tangga kita. Dan Aku akan membayar Kakak sesuai apa yang telah aku tawarkan tapi aku bayar separuh dulu, karena sisanya buat ngontrak rumah untuk kita tempati. Apa Kakak keberatan?" tanya Yuta setelah menjelaskan peraturan yang tidak masuk akal tersebut.
Ya Tuhan...kenapa juga aku membantu gadis ini. Aku benar-benar merasa sudah di beli olehnya. Dan apa-apaan dengan peraturan konyol itu? Massa iya, sudah halal namun tidak di perbolehkan menyentuhnya? Gumam Erlangga dalam hati.
"Aku mau menambahkan dua persyaratan dariku," ucap Erlangga. Bibirnya menyeringai tipis saat melihat wajah Yuta sedikit was-was.
"A-apa? Pokok jangan menyuruhku untuk melayani Kakak di atas ranjang!" ucap Yuta mengambil langkah waspada.
Erlangga menyeringai penuh arti, mendengar ucapan yang di lontarkan Yuta. Kenapa gadis itu tau apa yang ia pikirkan.
"Pertama, kamu tidak boleh berinteraksi sama lelaki manapun, kecuali dengan suamimu. Kedua, kamu harus melayani semua kebutuhanku apapun itu. Kecuali yang kamu pinta barusan."
Entah kenapa, aku sudah terpikat denganmu pada saat pertama kali kamu masuk kampus. Mungkin hanya dengan ini, aku bisa menjeratmu dalam genggaman tanganku. Perlahan namun pasti, akan ku buat kau jatuh cinta padaku. Ucap Erlangga dalam hati.
"Tidak masalah! Kita deal ya, Kak? Kakak nggak boleh menarik ucapan Kakak sendiri loh!" ucap Yuta begitu saja sembari mengulurkan tangannya.
Erlangga pun menyambut uluran tangan Yuta. Ia tersenyum saat melihat wajah gadis itu lega. Seperti ia telah keluar dari masalahnya. Yuta tidak tahu, bahwa ia telah masuk kedalam jeratan serigala berbulu domba.
"Oh ya, nama Kakak siapa? Aku lupa?" dengan wajah tanpa dosa, Yuta menanyakan nama Erlangga.
Erlangga membelalakkan matanya. Ia tidak menyangka, gadis yang berada di hadapannya ini sangatlah konyol. Ya Tuhan...kenapa bisa aku tertarik dengan gadis seperti ini? Erlangga terkikik geli saat mendengar pertanyaan dari Yuta.
"Erlangga. Panggil saja Erlan." jawab Erlangga. Ia memakai nama Angga hanya pada saat dirinya berpenampilan yang sebenarnya.
"Oke, Kak Erlan. Aku Yutasha, panggil saja Yuta. Ini kita sepakat ya, Kak? Kakak nggak boleh mundur lagi!" ucap Yuta sembari menautkan jari kelingkingnya pada jari Erlangga. Erlangga pun hanya bisa menurut.
"Oh ya, Kak. Aku lupa, kalau sabtu malam besok Kakak harus datang ke rumah. Karena Mama memintaku untuk membawa calon suami ku berkunjung. Dan untuk bayarannya, akan aku bayar besok. Ya sudah, aku pulang duluan ya, Kak!" kemudian Yuta berlalu meninggalkan Erlangga yang masih setia menatap kepergian nya.
Erlangga terus menatap kearah Yuta. Ia tidak melepaskan pandangannya sampai gadis itu benar-benar hilang dari jangkauan matanya.
"Sepertinya, hari-hari ku akan lebih merepotkan dan lebih berwarna kedepannya. Semoga, dia benar gadis yang aku cari selama ini" Erlangga berkata sendiri.
Wooii Yutaaaa! Jangan merusak image kuuuhhh🙄