NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:48.4k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yang terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

salah paham nasional

Runa masih berada di hotel, kali ini ia sedang makan ditemani papanya. Setelah mama Lina mengabari, suaminya langsung menuju hotel, membiarkan orang kepercayaannya menghandle pekerjaan yang sedang mereka garap.

"Padahal kalo sibuk papa nggak usah kesini, jauh juga dari kantor papa." ucap Runa disela makan siangnya yang sudah kesorean akibat di rumah sakit tadi ia tak jadi makan gara-gara insiden kecelakaan.

"Demi anak papa satu-satunya, sejauh apa pun nggak masalah." jawab papa Bagas.

"Gimana rasanya nyari uang? enakan nurut sama papa mama kan?" lanjutnya.

"Nggak usah ditanya deh, kayaknya papa lebih paham. Cape lah, pa. Tapi seru juga sih."

"Seru karena kebetulan aja kamu dapat kerjaannya sama pacar sendiri."

Uhuk! Runa tersedak.

"Minum." papa Bagas menyodorkan gelas ke arah Runa.

"Coba kalo dapat pelanggannya orang yang rewel, papa nggak jamin deh kamu bakal bertahan."

Runa menyeka mulutnya dengan tisu, "kata siapa? aku juga pernah kok dapat pelanggan yang ngeselin pa. Jaga anak, cape banget. Bilangnya cuma bentar ternyata lama banget."

"Tapi nungguin calon mertua di rumah sakit sampe berhari-hari nggak cape yah?" ledek papa Bagas.

Runa tersenyum kikuk, dramanya bersama Qian sudah terlanjur jauh dan melebar kemana-mana.

"Jadi kapan mau dikenalin ke papa?"

"Kayaknya nggak perlu lagi aku kenalin deh pa. Kan papa sama mama udah tau, bahkan lebih detail."

"Tetap saja harus-"

"Iya, pa. Nanti kapan-kapan aku kenalin, kan aku udah bilang juga ke mama kalo mau nyari waktu yang tepat." Sela Runa.

"Papa dan mama sama aja, suka buru-buru ih." keluhnya kemudian.

"Papa sama mama cuma pengen yang terbaik buat kamu, Aruna. Semua yang papa sama mama lakuin itu demi kamu." tegas papa Bagas.

"Kamu anak satu-satunya papa dan mama, nggak punya saudara. Kelak kalo kami udah nggak ada harus ada yang jaga kamu. Makanya kami benar-benar menyaring calon suami buat kamu. Jika kamu pikir kami mencari calon menantu yang kaya jawabannya tidak. Papa sama mama cuma butuh calon mantu yang sayang dan tanggung jawab sama kamu. Soal harta, papa rasa asset kita lebih dari cukup untuk kamu hingga cucu kamu kelak." lanjutnya.

"Iya, aku paham. Maaf..." ucap Runa lirih.

Mama Lina yang baru saja tiba di resto menatap anak dan suaminya bergantian kemudian duduk di samping Runa, "ini ada apa sih? tegang gini suasananya."

"Nggak apa-apa, ma." jawab Runa.

"Papa cuma nasihatin Runa sedikit, ma." sambung papa Bagas.

"Papa jangan galak-galak loh, ntar Runa nya nggak mau pulang." ucap mama Lina.

"Bukannya mama yah yang bikin Runa nggak mau pulang." balas papa Bagas.

Runa menghela nafas dalam, "papa sama mama lanjut aja ngobrolnya, aku ada kerjaan." Sela Runa setelah memeriksa ada panggilan masuk dari Qian.

"Iya, tapi pulang ke rumah yah!" seru mama Lina yang hanya dijawab acungan jempol dari Runa yang sudah buru-buru keluar dari resto hotel.

Runa mendatangi cafe sesuai instruksi Qian tadi. Tiba disana ia tak kesulitan mencari Qian karena lelaki itu duduk di meja yang paling dekat dengan pintu. Di mejanya sudah penuh dengan makanan dari yang ringan hingga makanan berat.

"Makan dulu, udah aku pesenin." ucap Qian ketika Runa baru saja duduk di seberangnya.

Runa meneguk matcha kesukaannya, "minum aja, sebelum kesini tadi udah makan."

"Mas Qian-"

"Run-" ucap mereka bersamaan.

"Mas Qian duluan aja."

"Kamu aja duluan." tolak Qian.

Runa menghela nafas panjang sebelum bicara, "sebenernya aku bingung nih harus mulaidari mana mas. Tapi kali ini aku bener-bener butuh bantuan mas Qian. Singkatnya gini, orang tua aku maksa aku pulang bawa calon suami, kalo nggak mau nggak mau aku harus nurut sama jodoh pilihan mereka. Aku nggak mau mas."

"Sebenernya ini nggak etis sih, mas Qian kan klien aku, eh malah aku repotin." lanjutnya dengan wajah memelas.

Qian menatap lekat Runa, "kasihan banget kamu Run. Pasti dipaksa nikah buat ngelunasin utang yah? makanya kamu sampe kerja serabutan apa pun dilakuin. Pantas aja tadi buru-buru pergi, mungkin di rumahnya ada debt collector yang nagih utang. Jangan-jangan pria tadi yang dijodohi sama Runa." batin Qian.

"Mas Qian kok malah diem aja sih? jadi gimana? bisa bantu aku nggak?" tanya Runa.

Ehm! Qian berdehem lirih. "aku harus bantu gimana?"

"Ya sama kayak aku yang bantu mas Qian. Pura-pura jadi pacar aku terus ikut makam malam di rumah aku, sekali aja." jawab Runa.

"Aku janji beneran deh cuma sekali mas." lanjutnya.

Qian mengangguk, "oke nggak masalah. Tapi syaratnya kamu harus ikut makam malam di rumah aku nanti. Besok gantian aku yang makan malam di rumah kamu."

"Deal!" Runa mengulurkan tangannya untuk bersalaman yang langsung disambut oleh Qian.

Malam itu Runa makan malam di rumah Qian. Kehadirannya tentu disambut hangat oleh seluruh anggota keluarga Qian, terutama mama Retno.

"Kedepannya harus lebih sering makan malam disini yah, Runa. Tante seneng nih jadi berasa punya anak perempuan dua." ucap mama Retno.

"Adek juga seneng kak, jadi berasa punya kakak perempuan." timpal Mayra.

"Tuh kan Marya juga seneng. Makanan kesukaan Runa apa? biar tante siapin buat makan malam besok." tanya mama Retno.

"Besok Runa nggak makan disini, ma. Aku yang mau makan malam di rumah Runa besok." bukan Runa, melainkan Qian yang menjawab.

Mendengarnya, mama Retno senang main. "wah beneran itu Runa?"

"Iya, tan. Orang tua aku pengen kenal sama mas Qian." jawab Runa.

"Tante seneng dengernya. Nanti kalo udah makan malam disana jangan lupa undang orang tua Runa untuk makan malam di rumah kita yah Qian."

Uhuk!! Runa dan Qian kompak tersedak.

Alih-alih memberikan minum, Mayra justru terkekeh melihatnya. "mentang-mentang jodoh nih, keselek aja barengan." ledeknya.

Selesai makam malam Qian mengantarkan Runa ke dormitory. "alamatnya aku share besok sore yah mas." ucap Runa begitu turun dari mobil.

"Oke." jawab Qian lalu pergi meninggalkan dormitory. Meskipun mamanya bilang harus mengundang balik orang tua Runa untuk makan malam di rumahnya tak ia ambil pusing karena Runa sudah siap dengan berbagai alasannya.

"Loh belum pada tidur." Tiba di rumah Qian kira semua sudah tidur karena waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam, namun ternyata papa dan mamanya masih terjaga di ruang tamu.

"Duduk sini!" mama Retno menepuk sofa di sampingnya.

"Mama harusnya udah tidur, kata dokter kan harus istirahat."

"Nanti mama tidur, mau mastiin persiapan kamu buat makan malam di rumah Runa." jawab mama Retno.

"Makan malamnya besok, ma. Siap-siapnya juga besok."

"Tetep aja harus dari sekarang. Tadi kenapa Runa buru-buru pulang waktu di rumah sakit? apa yang urgent di rumahnya?"

"Aku nggak nanya detailnya, ma." jawab Qian.

"Kamu ini gimana sih jadi pacar, serba nggak tau." mama Retno menabok paha putranya.

"Ya aku nggak enak juga nanyanya ma. Kayaknya keluarganya kelilit utang, ma. Makanya Runa kerja serabutan kayak gitu." jawab Qian sesuai dengan pemikirannya.

"Kasihan banget, kalo memungkinkan nanti kita bantu. Emangnya keluarga Runa punya usaha apa sampe kelilit utang?" tanya mama Retno makin penasaran.

"Kurang tau juga, ma. Tadi Runa cuma bilang kalo orang tuanya punya penginapan, mungkin kost-kost an." jawab Qian sekenanya. Tadi Runa benar-benar hanya berkata orang tuanya punya sedikit kamar penginapan saja.

"Kasihan, Runa. Orang tuanya pasti kesulitan buat biayain kuliah Runa makanya sampe ngutang, tapi Runa juga hebat banget, dia nggak gengsi kerja apa pun demi bantu lunasin utang orang tuanya." ucap mama Retno.

"Pokoknya abis makan malam langsung undang makan siang bareng aja besoknya, jangan nunggu malam malam kelamaan. Sekiranya orang tua Runa udah cocok sama keluarga kita mama pengen hubungan kalian nggak usah dilamain-lamain, langsung halalin aja." lanjutnya dengan senyum berbinar.

Qian memijit keningnya yang mendadak pusing, "ketemu saja belum tapi mamanya sudah ribut halalin segala." batin Qian.

"Nggak sekalian aja mama sama papa ikut aku makan malam di rumah Runa?" sindir Qian yang sudah terlanjur pusing.

"Wah ide bagus itu." jawaban mama Retno membuat Qian makin menggelengkan kepala, kenapa mamanya tak merasa jika dirinya sedang menyindir.

Qian menghela nafas panjang kemudian beranjak dari duduknya, "sekalian aja mama langsung bawa petugas KUA kesana!" ucapnya seraya pergi.

.

.

.

Jangan lupa like komennya guys!

Besok kita otw rumah Runa bareng-bareng 🙈🙈

1
marie_shitie💤💤
Alhamdulillah sehat selalu ya ka....
Terima kasih sudah meluangkan waktu disetiap aktivitas kesibukan kk
marie_shitie💤💤
hahahaha km sih cari gara gara juga,niat tolong mlh km yg minta tolong 🤣🤣🤣🤣🤣
marie_shitie💤💤
qian pusing bukan karena itu mah tapi,dari tahap pura pura mlh harus JD hubungan yang lebih serius,, biarin pelajaran dia ber2 KLO soal keluarga dan pasangan g boleh main main
marie_shitie💤💤
sebenarnya ga beda jauh istilah nya hanya,saja makna ny itu yg satu high class yg satu standar uang receh
marie_shitie💤💤
hahaha g ad yg ksh air minum gitu buat netralin detak jantung qian
marie_shitie💤💤
semangat bgt mama Retno dah klop bgt dah m runa nih,,,,
Diah_Kustantie ✨💛
Nexxxxttttt semakin terJAPIT ya mereka 🤣🤣🤣🤣🤣
sum mia
biar cepat nikah Qian....jadi setuju aja lah....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Herlambang Lutvi
tenang ka aku selalu sabar kok nungguinnya,,mas Qian ga bakal bisa TDR dia tenang mas da pasti di restuin kok🤣🤣🤣
titissusilo
gak pa2 nkahbaja cinta akan dtang pda wkt nya....asal jngn preeeeettttt🤭🤭🤭
MACA
awas ma...janga salah faham...anak mama mah...di retuin 1000 persen 🤣🤣🤣
lestari saja💕
bisa ga tidur karena penasaran ibukmu qian
MACA
😍😍😍🥰🥰🥰🥰
Linda Ayu Tong-Tong
pasti langsung digaas sruh ijab 🤣🤣
pusing dah kami run sama qian🤣
Rita
jadi kualat apa rejeki hasil dari bohong
Jumi🍉
Ya iyalah bakal tambah runyam ceritamu aja gak sampai selesai ortumu tentang tanggapan ortunya Runa pengen cepat nikahin anaknya, ini malah ibumu malah sampai punya pikiran ortunya Runa gak ngasih Restu perkara kekayaan.../Facepalm/🤣
Rita
😜😂😂😂😂😂😂besok pilih tanggal nikah lgsg pertemuan pertama
marie_shitie💤💤: hahahaha, maaf qian kita juga g bisa bantu km
total 1 replies
Shee
Alhamdulillah dah up, terima kasih kak net, semoha sehat selalu, urusannya cepet selesai biar selalu bisa update tiap hari. soalnya aku nungguin Qian-runa tiap jam🤭
Shee
Qian tambah strea aja, dari sono di buru-buru nikah, besok ketemu antar keluarga malah tambah parah bisa-bisa habis makan bareng besoknya langsung ke KUA 🤣🤣🤣🤣
Rita
dengerin dulu mahhhhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!