NovelToon NovelToon
Kakak Ipar Menjadi Pelipur Lara

Kakak Ipar Menjadi Pelipur Lara

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Duda
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Las Manalu Rumaijuk Lily

Gita sangat menyayangkan sifat suaminya yang tidak peduli padanya.
kakak iparnya justru yang lebih perduli padanya.
bagaimana Gita menanggapinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Las Manalu Rumaijuk Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bercinta di kamar mandi +++

"Riana,,aku mau kamu men servis aku sampai membuatku lupa akan masalah ku," ucap Darren bergairah.

memeluk dan menciumi istri sirinya dengan api gairah.

"aku akan men servis mu sayang,,tapi dengan satu syarat,,setelah selesai aku mau kamu membeli tas Keluaran terbaru untukku," Riana mengajukan syarat sembari tangannya mengusap usap pusaka Darren.

"apapun untukmu sayang,asalkan kamu bisa men servis dengan sangat memuaskan." Darren menerkam wanita itu.

Mereka melakukan olahraga panas,berbagi lendir dan saliva,menuju surga dunia yang bergelimang dosa.

Kedua insan itu terengah engah,bermandikan keringat,menggapai puncak kenikmatan.

Darren benar benar mengkhianati Gita,istri pertamanya dengan menikah diam diam tanpa sepengetahuan istrinya.

Darren juga menekan uang untuk Gita,sementara untuk istri sirinya dia sangat royal dan berfoya foya.

"terimakasih sayang,," Riana mengecup pipi Darren yang mulai terpejam.

kalau urusan ranjang Riana jagonya.

dia sangat bisa menyenangkan lawan mainnya.

membuat Darren klepek klepek setiap malam padanya.

Ini juga alasan Darren tidak pernah menyentuh istrinya lagi dirumah,sudah terlalu kenyang diluar menikmati apem istri sirinya.

***

"Gita,,bantu aku mandi,aku gerah." Derby membangunkan Gita yang masih tidur terlelap di sampingnya di ranjang.

Seketika Gita membuka matanya kala mendengar suara kakak iparnya.

Astaga..

Gita terbelalak kaget melihat tangannya merangkul paha Derby,dengan cepat di tariknya tangannya dari sana.

Wajahnya langsung bersemu merah karena malu.

"maaf kak,aku tidak sengaja,,tidur ku terlalu nyenyak sehingga tidak menyadari kalau aku semakin dekat pada kakak." ringisnya menahan malu.

Wajah memerah Gita membuat Derby terpana,dia menyadari kalau adik iparnya itu ternyata sangat menarik.

entah kenapa adiknya bisa bosan dengan wanita didepannya,padahal daya tarik nya melebihi magnet.

"kakak mau ke kamar mandi?" tanya Gita memastikan,karena tadi dia samar mendengar ucapan kakak iparnya,takutnya dia salah.

"hmm,sekalian aku mau mandi,gerah." pungkasnya datar.

Gita langsung membantu nya naik ke kursi roda.

Satu kakinya Derby sebenarnya sudah bisa digerakkan,tapi dia belum menggunakan nya berjalan,karena takut kakinya tidak mampu menopang bobot tubuhnya,karena masih satu kaki nya yang sudah sembuh,sementara satu lagi masih dalam pemulihan..

"jangan pergi,Tunggulah sebentar,aku mau mandi sekalian." ulang Derby.

Gita tidak jadi beranjak,karena biasanya setelah mendudukkan Derby diatas Kloset,dia akan menunggu diluar sampai kakak iparnya itu selesai.

"mandikan aku,tulang tulangku terasa ngilu,jadi tidak bisa bergerak banyak." titah Derby.

Gita mengangguk patuh.

memangnya apa lagi yang dia harapkan? pekerjaan nya saat ini adalah mengurus kakaknya,melayani semua kebutuhan kakak iparnya,termasuk memandikan.

Gita mengguyur rambut Derby menggunakan shower,setelahnya menaburkan shampo,lalu meremas remas rambut itu hingga berbusa.

Gita memijat mijat kulit kepala Derby dengan lembut,seperti yang dilakukan pegawai salon kalau dia pergi krimbat.

"Darren tidak pulang semalam?" hanya Derby.

"nggak tahu kak,setelah masuk kamar aku tidak keluar lagi." jawab Gita sekenanya.

"hubungan kalian tidak baik?" tebak Derby.

"begitulah kak,mas Darren semakin menjauh dariku,giliran minta cerai nggak dikasi."

Derby menoleh menatap lekat wajah Gita.

"kamu ngigau ya?"

"memangnya kenapa kak?" Gita mengerutkan keningnya,pasalnya kakak iparnya itu mengatainya mengigau.

"bukannya kamu sangat mencintai Darren hmm?"

"iya,aku sangat mencintainya,"

"lalu?" giliran Derby yang bingung.

"itu dulu,saat Darren mencintai ku,saat aku merasa di hargai,sekarang sepertinya aku harus menimbang kembali rasaku terhadapnya."

Gita curhat pada kakak iparnya.

"ternyata seorang bucin bisa juga sadar ya? kukira kamu akan mempertahankan perasaan mu selamanya pada Darren." Derby tertawa mencibir.

Gita menyabuni tubuh Derby dengan telaten.

Membuat baju yang dikenakan Gita jadi basah,mencetak dadanya yang menggelantung indah dibalik kaos nya.

Glekk..!

Derby menelan ludah.

Pemandangan itu membuat pusakanya menggeliat.

Tanpa aba aba Derby mengulurkan tangannya ke salah satu boba adik iparnya,lalu meremasnya sedikit kencang,membuat Gita yang terkejut langsung histeris.

"apa yang kakak lakukan?" pekiknya sembari menepis tangan Derby.

"milikmu terlalu menggoda,bajumu basah hingga mencetak dada indahmu," kekeh Derby tanpa merasa bersalah.

"kakak jangan keterlaluan! jaga batasanmu!" kesalnya geram.

"batasan yang mana hmm? bukan kah suamimu sudah menyerahkan mu padaku? koreksi kalau ucapan ku salah." bukannya meminta maaf,Derby malah semakin menjadi.

kembali di ulurkan tangannya lalu meremas boba satunya lagi,membuat Gita tanpa sadar mendesah lirih.

Setelahnya kesadarannya kembali,

​Gita tersentak oleh sentuhan Derby yang tiba-tiba dan dominan. Meskipun ia sempat menepis tangan itu, tubuhnya bereaksi pada rangsangan tak terduga, menghasilkan desahan yang terasa asing di telinganya sendiri. Rasa malu dan marah bercampur menjadi satu.

​"Kakak jangan keterlaluan! Jaga batasanmu!" kesalnya geram, mengulang kalimatnya dengan suaranya bergetar.

​"Batasan yang mana, hmm?" ulangi Derby dengan suara rendah, mencondongkan wajahnya kedepan, meskipun ia masih duduk di kursi roda. Wajahnya begitu dekat dengan wajah Gita yang memerah.

​"Bukankah suamimu sudah menyerahkanmu padaku? Koreksi kalau ucapanku salah." Derby juga mengulang jawabannya.

​Kata-kata Derby adalah hantaman psikologis yang telak. Penghinaan dari Darren jauh lebih menyakitkan daripada sentuhan Derby saat ini. Pengabaian Darren telah menciptakan kekosongan, dan kehadiran Derby yang begitu dekat, begitu menghargai tubuhnya (meskipun dengan cara yang salah), membuat pertahanan Gita runtuh.

​Bukannya meminta maaf, Derby kembali mengulurkan tangannya. Kali ini gerakannya lebih lambat, lebih menguasai. Ia membelai lembut bahu Gita yang basah oleh air mandi.

​"Darren sudah membuangmu. Dia sudah kenyang di luar. Lihat dirimu, Gita. Kamu cantik. Kamu diabaikan. Aku terbaring di sini, hampir gila karena ingin disentuh, dan kamu datang, seolah-olah dikirim Tuhan," bisik Derby, matanya menatap tajam ke mata Gita, memojokkan wanita itu secara mental.

​Sentuhan itu, ditambah bisikan dominan yang penuh kejujuran pahit, melumpuhkan Gita. Ia tidak lagi memiliki kekuatan untuk menepis.

 Seluruh tubuhnya menegang, berjuang melawan keinginan untuk lari sekaligus keinginan untuk merasakan sentuhan yang sudah lama hilang.

​"Aku... aku istri Darren," bisik Gita, suaranya lemah, lebih seperti pengingat untuk dirinya sendiri.

​Derby tersenyum sinis. "Istri yang ditinggalkan. Aku adalah pria yang menatapmu setiap hari. Yang mendengar tangismu setiap malam. Dan aku tahu kamu juga merindukan sentuhan, Gita."

​Ia menangkup dagu Gita, memaksa wanita itu menatapnya.

 Tanpa aba-aba, ia memajukan tubuhnya dan mencium bibir Gita, sebuah ciuman yang menuntut dan mendominasi, memaksanya untuk merespons.

​Seluruh dunia Gita berputar. Ia merasakan keputusasaan, rasa bersalah yang menusuk, tetapi juga... sebuah pelepasan.

 Penolakan dari Darren begitu lama telah membuat ia merasa tak diinginkan. Kini, sentuhan api dari Derby ini terasa seperti pengakuan akan keberadaannya.

​Setelah beberapa saat memberontak secara internal, Gita akhirnya menyerah. Tangannya yang semula terkepal di sisi tubuh kini terangkat, bukan untuk menepis, melainkan untuk mencengkeram bahu Derby, membalas ciuman itu dengan keputusasaan yang sama besarnya.

​Ia memejamkan mata, membiarkan dirinya terseret dalam pusaran emosi terlarang. Di kamar mandi yang pengap dan basah itu, Gita bukan lagi seorang istri yang berbakti; ia adalah wanita yang terluka, mencari pelarian, dan menemukan dominasi serta gairah yang menghangatkan dari kakak iparnya sendiri.

​Mereka berdua terengah-engah. Derby memandang Gita, senyum kemenangan terukir di wajahnya. Gita menatapnya, ada campuran rasa ngeri, kelegaan, dan gejolak yang baru tumbuh di matanya.

​"Ini belum selesai, Gita," bisik Derby. "Aku akan menjagamu. Jauh lebih baik daripada adikku."

​Gita tidak menjawab. Dia hanya berdiri di sana, basah, tercetak di dadanya rasa bersalah yang tebal dan gairah yang baru saja ia sadari. Ia tahu, ia telah melewati batas, dan tidak ada jalan untuk kembali.

​karena didorong gairah yang berkobar dari tubuh nya,Gita dengan menekan rasa malunya menyambar bibir merah milik kakak iparnya.

Sedikit tebal,tapi justru sangat nikmat untuk dilumat.

Tentu saja Derby membalas nya.

Derby jauh lebih berhasrat dari adik iparnya itu.

Derby melucuti seluruh pakaian Gita.

Tidak ada pemberontakan,justru Gita mempermudah jalannya Derby mengubah keadaannya menjadi polos layaknya bayi yang baru lahir.

"Sentuh aku kak,,aku siap menerimanya," bisik Gita lirih diiringi keputus asaan.

"kamu tidak takut jejakku ketinggalan di tubuhmu hmm? bagaimana kalau benihku tumbuh di disini?" Derby menyentuh perut rata Gita.

"tidak akan kak,karena aku mandul,"

mendengar itu Derby tersentak,

"apa? kamu mandul? Siapa yang bilang?"

"Darren,,katanya aku yang mandul,dia subur,pantas saja aku tidak hamil hamil sampai dua tahun." jawabnya frustasi.

"kamu percaya?"

"mau bagaimana lagi? dia sudah mengecek kesuburan nya,katanya aku yang tidak subur,itu juga alasan Darren tidak memperdulikan aku lagi," tawa Gita pahit.

Derby tidak percaya,dia merasa janggal dengan cerita Gita.

apa iya Gita mandul? jangan jangan sebaliknya,malah adiknya yang mandul.

"aku tidak perduli dengan keadaan mu,mari kita bersenang senang,lupakan kepahitan mu,semua orang punya kepahitan sendiri,hanya saja berbeda cara melaluinya,"

Derby tidak ingin melewatkan momen ini.

Dia kembali membangkitkan gairah Gita yang sempat redup,mengeksplorasi rongga mulut adik iparnya itu dengan penuh perhitungan.

suara desahan bersahut sahutan di ruangan lembab itu,menciptakan sensasi panas dan penuh gairah.

meski kaki Derby belum berfungsi,namun pusakanya tetap menjalankan tugasnya dengan baik.

dan Gita mengambil alih kepemimpinan dalam permainan.

cukup lama mereka menyatu,hingga keringat bercampur dengan air dan juga liur,melebur jadi satu.

diujung permainan,Derby melesakkan benih terbaiknya ke lahan kosong yang siap ditanami.

keduanya terengah engah,nafasnya memburu seperti baru dikejar anjing.

bersambung...

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Bianca Garcia Torres
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Las Manalu Rumaijuk Lily: terimakasih kk
total 1 replies
Myōjin Yahiko
Dijamin ngakak mulu!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!