"yang memiliki hutang itu ibu, kenapa aku harus ikut andil dalam penderitaan ini?" tanya seorang gadis yaitu Keyna, dengan air mata yang membanjiri kedua pipi nya.
"ibu mengutang untuk biaya sekolah mu Keyna,ibu mohon mau lah menikah dengan nya?" ucapnya memohon,bahkan hingga saat ini Renata tidak peduli kalau Keyna nanti akan membenci nya,yang terpenting ia terlepas dari ancaman duda itu.
plagiat pergi menjauh...
follow aku, like, komentar dan vote aku yaaa🥺agar novel ini bersinar 💥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31
Keyna sedang menuju Mansion kedua, karena radit tadi menyuruh nya untuk pulang terlebih dahulu,tentunya itu atas dasar perintah Ezra.
Keyna memasuki Mansion,ia melihat seluruh ruangan yang gelap seperti tidak ada penghuni
"Apa Chalista tidak ada?tapi ini kan sudah malam, tidak mungkin dia masih keluyuran"gumam Keyna didalam hati,ia meraba raba untuk mencari pencahayaan.
Hingga tiba tiba keyna mendengar suara rintihan seorang wanita dan pria,Keyna berpikir dengan keras suara apa yang ia dengar itu
"Itu suara kesakitan tapi seperti nya tidak"gumam Keyna,ia berjalan pelan pelan hingga ia melihat bayangan dua manusia didapur, dengan ragu ragu Keyna berjalan mendekati bayangan itu.
Keyna membekap mulutnya kala melihat Chalista sedang digempur oleh sang pria,tapi pria itu Keyna tidak bisa melihat wajahnya,karena membelakangi dirinya.
"Astaga chalis..pasti itu tuan Ezra,dasar tidak tahu malu"umpat Keyna,ia membalikkan badan untuk kembali menuju kamarnya,Keyna menggeleng kan kepalanya karena melihat kelakuan memalukan itu.
Sepanjang malam Keyna terus mendengar suara rintihan,bahkan Keyna tidak bisa tidur sama sekali. Keyna sempat mengintip,dua sepasang kekasih itu bermain tepat di pintu kamarnya, membuat Keyna seakan akan mau muntah.
"Apa mereka sedang pamer padaku?membuat aku iri begitu?cih dasar"umpat Keyna,ia geram sekali dengan perlakuan tidak senonoh Ezra dan Chalista.
Keesokan paginya Keyna menuju meja makan dimana disana sudah ada bi Ita dan Ghea yang sedang menyajikan makanan.
"Loh nona Keyna kapan sampai?"tanya bi Ita
"Tadi malam bi,tapi nanti katakan saja kepada Chalista kalau aku sampai pagi ini"ucap Keyna,bi Ita mengangguk pelan.
Keyna makan dalam diam,ia melihat kearah lantai atas dimana kamar chalis dan Ezra berada
"Apa tuan muda tidak akan sarapan?"tanya Keyna,ia sudah selesai dengan makannya.
"Tuan muda masih di Singapura Keyna"sahut Ghea,sang ibu sudah kembali menuju dapur untuk melanjutkan perkejaan nya.
"Tidak ghea.. dia sudah kembali,tadi malam aku melihatnya kok"sanggah Keyna,ia begitu yakin bahwa tadi malam itu benar benar Ezra dan Chalista.
Tiba tiba Ezra muncul dengan Radit,wajah lelah ada di wajah pria itu
"Loh tuan,kau baru pulang?"tanya Keyna,Ezra mengabaikan perkataan Keyna, ia berjalan menuju kursi dan duduk disana.
Sementara Radit berdiri bersebelahan dengan Ghea, membuat gadis itu sedikit gugup.
"Tuan aku bertanya padamu?"
"Aku baru saja kembali Keyna..jangan menganggu ku,kepala ku sakit mendengar suara mu"ucap Ezra,saat melihat Keyna ia teringat akan malam itu membuat nya kesal.
"Aku ingin bertanya,karena tadi malam aku.."
"Sayang.. kau sudah kembali.."teriak Chalista,ia langsung berlari memeluk Ezra erat.
"Aku sangat merindukan mu"ucap Ezra,mereka saling berpelukan sangat erat,bahkan mereka saling mengecup bibir satu sama lain membuat Keyna ingin muntah saja.
Setelah sok bermesraan didepan keyna, Chalista dan Ezra pergi menuju kamar mereka.
"Dasar gila!"umpat Keyna,hati nya terasa panas.
"Sabar Keyna.."ucap Ghea, Radit menghela nafasnya panjang.
"Saya pamit pulang ya nona Keyna.."ucap Radit pamit,Keyna mengangguk saja.
Saat kepergian Radit,Keyna menarik tangan Ghea untuk mengikuti nya ke halaman belakang
"Keyna ada apa?"tanya Ghea,ia melihat raut wajah Keyna yang terlihat aneh.
"Selama aku di Mansion utama,kau kemana?"tanya Keyna
"Aku dan ibu pulang ke rumah kami,karena nyonya Chalista menyuruh kami untuk pergi,subuh tadi kami pulang"jelas Ghea
"Pasti dia tidak tahu tentang dua orang yang bermain didapur dan diseluruh ruangan,aku yakin itu pasti Chalista,tapi siapa pria itu jika bukan Ezra?"gumam Keyna didalam hati,Ghea menatap heran Keyna yang terlihat termenung.
"Keyna apa ada masalah?aku ingin sekali menemani mu bercerita tapi sayang aku belum selesai dengan perkejaan ku"ucap Ghea.
"Tidak ada masalah kok ghea,kalau kamu mau pergi,yasudah tidak papa kok"
Ghea mengangguk kecil,ia berlalu pergi meninggalkan Keyna seorang diri dihalaman belakang.
"Selamat pagi nona"sapa seorang pria,Keyna menatap kearah suara itu.
"Siapa?"
"Saya Heri,supir pribadi di Mansion ini"ucap nya dengan senyum manis terukir di bibirnya.
Keyna membalas senyum itu,ia merasa Heri itu sangat tampan untuk menjadi seorang supir pribadi
"Aku baru tahu ternyata istri pertama tuan Ezra sangat cantik" puji Heri,Keyna tersipu malu.
"Pria ini sangat pandai berkata kata manis"gumam Keyna di dalam hati.
Mereka saling bercerita satu sama lain,keyna merasa nyaman bercerita dengan pria itu.
"Jika nona ingin pergi jalan jalan atau kemana,saya siap mengantar anda"
"Benarkah?aku ingin sekali bertemu dengan ibu ku,tapi aku tidak yakin jika tuan muda mengizinkan aku"lirih Keyna,ia menunduk sedih.
"Sebaiknya izin dulu ya nona,jika nanti tuan muda setuju temui saya di halaman depan"ucap Heri,Keyna tersenyum senang ia langsung berlari memasuki Mansion untuk menemui Ezra.
Heri menatap kepergian keyna yang menggemaskan baginya
"Gadis kecil yang cantik,dan juga lembut tidak seperti Chalista"gumam heri didalam hati.
Keyna memasuki Mansion dengan begitu semangat, kini ia sudah berada tepat di pintu kamar Ezra dengan Chalista
"Tuan" panggil Keyna,ia mengetuk pintu pelan.
Hingga pintu itu terbuka, terlihatlah Ezra yang sedang bertelanjang dada membuka pintu
"Ada apa si?ganggu aja!"ucap nya ketus,Keyna menelan Saliva nya kasar melihat dada bidang itu.
Keyna berusaha fokus kembali,ia tidak mau pikiran kotor menggerayangi pikirannya
"Aku mau pamit ke rumah ibu ku"
"Pergilah!"ucap Ezra cepat,ia membanting pintu dengan keras.
Keyna masih tercengang,ia menatap nanar pintu yang tertutup tepat di hadapannya.
Saat Keyna ingin pergi,ia mendengar suara
"Ezra..kenapa tidak bisa berdiri si?aku harus apa coba? Aku belum puas sama sekali" ucap wanita itu,Keyna menelan Saliva nya lagi.
"Apa?tidak bisa berdiri?padahal kemarin.."Keyna langsung berlari meninggalkan kamar itu.
"Aku rasa,kadang dia bernafsu dan kadang tidak,itu wajar saja" gumam keyna didalam hati,ia menarik nafas dalam dalam untuk menenangkan pikirannya.
Keyna mengambil tas selempang nya lalu pergi menuju halaman depan untuk menemui Heri,pria yang ramah serta gagah bagi Keyna.
Sementara itu Chalista menatap Ezra dengan penuh kemarahan
"Kau semakin parah saja Ezra, biasanya kau tidak pasif dalam hal berciuman,terus kenapa tangan mu itu tidak bisa memuaskan aku?"
"Chalista stop!aku benar benar tidak mau membahas hal ini" ucap Ezra,ia memakai pakaian kerjanya.
"Kau akan bekerja?kau benar benar.." chalis tidak melanjutkan perkataannya,karena nafsu yang tidak tertuntaskan membuat Chalis dalam mode mudah marah.
"Aku akan bekerja,maafkan aku"ucap Ezra,ia mengecup kening Chalis lalu pergi.
Chalis menatap kepergian Ezra dengan tatapan kesal
"Ah tidak berguna!dimana heri,aku harus menemui nya sekarang"ucapnya,ia bergegas membersihkan diri untuk menemui Heri, tentunya untuk memuaskan birahi nya yang tertunda tadi, membuat kepala nya sakit.
••••••
Ezra memasuki mobil nya,ia membanting stir mobil
"Sh**!"umpatnya,Ezra geram dengan semua hal yang terjadi dengan hidupnya akhir akhir ini
"Yang dikatakan Danu benar,hanya Keyna yang bisa membangkitkan nafsu ku,aku semakin parah dan tidak bisa apa apa jika bersama dengan chalis" ucap Ezra,ia benar benar tidak habis pikir dengan tubuh nya ini.
Ezra melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi,agar segera pergi menuju perusahaan nya. Bahkan Ezra berniat untuk tidak pulang beberapa hari,ia malas bertemu dengan keyna.
