NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati

Ketulusan Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / dosen / nikahmuda
Popularitas:38.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Berwajah ayu dan selalu berpakaian syar'i , lemah lembut, taat beribadah dan penurut adalah sifat yang dimiliki oleh seorang gadis bernama Cut Dara Maristha, memiliki darah kental Aceh karena kedua orangtuanya berasal dari Aceh. Gadis pemilik senyuman indah, seindah bulan purnama.

Naas, sebuah kecelakaan mobil merubah hidup Dara tiga ratus delapan puluh persen. Sang pemilik mobil yang menabrak dirinya, meminta agar Dara menikahi suaminya sebagai permintaan terakhirnya. Pria yang memiliki sifat dingin dan sangat membenci wanita alim dan lembut karena masa lalunya.

Apakah Dara akan menerima permintaan terakhir itu? Tidak ada yang tahu rencana besar sang maha pencipta untuk makhluk ciptaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Biarlah waktu yang menjawab semuanya, biarlah aku menahan sakit ini senidirian.

~Cut Dara Maristha~

Dara duduk di depan kelas sambil menyeka keringatnya, berjalan kaki pagi ini benar-benar menguras tenaganya. Sebenarnya Dara sering berjalan kaki jika mobilnya bermasalah, tapi kali ini ia sangat kelelahan karena efek kehamilanya. Dara memijit kakinya yang terasa sangat pegal.

"Assalamualaikum cantik, eh kamu kenapa Ra pucat banget?" ucap Syila yang baru datang dan langsung menghampiri Dara.

"Wa'alaikumusalam, enggak kok aku cuma kecapean aja tadi jalan dari gerbang kesini" ucap Dara tersenyum pada Syila, Syila yang mendengar itu mengernyit bingung.

"Jalan? Mobil kamu mana?" tanya Syila duduk disebelah Dara.

"Di rumah, tadi aku pergi dengan pak Arham" ucap Dara menyentuh perutnya yang mulai terasa keram.

"Ra, kamu kenapa?" tanya Syila saat melihat ekspresi wajah Dara seperti orang yang sedang menahan sakit. Dara menggeleng pelan sambil mencengkram gamis miliknya, Dara menarik napas dalam-dalam untuk meredakan rasa sakit di perutnya. Perlahan rasa sakit itu menghilang, Dara terus mengatur pernapasannya. Ia membuka tasnya dan mengeluarkan air minum.

"Bismillahirrahmanirrahim" ucap Dara meneguk air minumnya perlahan.

"Ra, kamu kenapa lagi sih? Terus kenapa pak Arham nyuruh kamu jalan?" tanya Syila meminta penjelasan Dara.

"Aku gak apa apa Syil, cuma capek aja. Pak Arham cuma gak mau semua orang tahu tentang hubungan kami, tapi itu gak jadi masalah kok" ucap Dara memberi penjelasan pada Syila, Syila yang mendengarkan itu menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan dosennya yang satu itu.

Dasar manusia tak tau diuntung, punya istri baik dan lembut seperti ini masih saja di sia-siakan. Dia pasti akan menyesal. batin Syila

"Syil, pulang nanti kita makan rujak ya? Aku pengen banget" ucap Dara begitu berbinar, Dara sudah membayangkan bagaimana rasa rujak yang akan membuat air liurnya jatuh.

"Kamu ngidam?" tanya Syila menatap Dara penuh selidik, Dara menatap Syila lekat lalu mengangguk pelan. Syila sangat terkejut dan membulatkan matanya karena tak percaya.

"Kamu serius Ra?" seru Syila, Dara tersenyum dan kembali mengangguk.

"Wahhh selamat Ra, bentar lagi kamu bakalan jadi mama dan aku jadi tante" seru Syila yang langsung memeluk Dara dengan erat.

"Iya makasih, tapi lepasin dong aku sesak" ucap Dara merasa sangat sesak karena Syila terlalu erat memeluknya. Syila langsung melepaskan pelukanya dan tertawa renyah.

"Sorry, habis kamu kasih kabar bahagia sih. Oh iya berapa usianya?" ucap Syila begitu semangat.

"jalan 5 minggu, dia masih sangat kecil" ucap Dara mengelus perutnya, Syila pun ikut mengulurkan tanganya ikut mengelus perut Dara.

"Ya ampun, aku jadi gak sabar pengen liat dia keluar. Pasti dia mirip kamu deh, jangan sampe mirip suami kamu yang datar itu" ucap Syila yang tanpa sadar membuat Dara terdiam. Syila yang menyadari itu langsung menggenggam tangan Dara.

"Maaf, aku gak ada maksud apa pun. Aku hanya... "

"Tidak apa-apa, aku mengerti. Mau mirip siapa pun nanti, itu tidak jadi masalah yang penting dia sehat dan bisa lahir dengan selamat" ucap Dara memotong ucapan Syila sambil menatap lurus kedepan, ia kembali mengingat perkataan dokter. Ia kembali di rasuki rasa takut, takut jika anak yang ada dalam kandungannya tak bisa selamat.

"Ra, kamu baik-baik aja kan?" tanya Syila saat melihat Dara kembali termenung.

"Ah, aku baik-baik aja kok. Masuk Yuk, bentar lagi dosen masuk" ucap Dara yang langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kelas, Syila yang melihat itu hanya menggeleng dan mengikuti Dara dari belakang.

***

Sesuai perjanjian, Dara dan Syila saat ini berada di tempat penjual rujak. Namun Dara merasa tidak lengkap karena Nissa tidak bisa ikut karena harus pulang ada urusan keluarga.

"Ra, kok cuma di liatin sih? Katanya kepingin rujak" ucap Syila yang melihat Dara hanya menatap rujak di piring dengan tak semangat.

"Terasa gak lengkap, Nissa gak ada disini" ucap Dara menatap Syila, Syila menghela napas dan mengambil piring rujak milik Dara.

"Nissa kan lagi ada urusan Ra, nah buka mulut kamu biar aku yang suapin" ucap Syila menyuapi Dara, Dara menerima suapan Syila dan tersenyum.

"Gimana enak?" tanya Syila yang di jawab anggukkan oleh Dara, Dara meminta Syila untuk menyuapinya lagi karena rujak yang ia makan benar-benar pas di mulutnya.

"Assalamualaikum" ucap seseorang menghampiri Dara dan Syila, Dara menoleh dan sangat terkejut saat melihat Ilham berdiri disana sambil tersenyum.

"Wa'alaikumusalam" jawab Dara dan Syila bersamaan.

"Bisa aku bergabung? kursi yang lain sudah penuh" ucap Ilham menatap Dara dan Syila bergantian.

"Ya silahkan, lagian mejanya luas kok" ucap Syila santai, Dara hanya diam dan menunduk.

"Terimakasih" ucap Ilham yang langsung duduk di depan Syila, Ilham sengaja memilih duduk didepan Syila karena ia tahu Dara tidak akan nyaman jika ia duduk di hadapannya.

"Apa kabar?" tanya Ilham yang berhasil mendapatkan perhatian keduanya.

"Siapa yang kakak tanya? Aku atau Dara?" tanya Syila melipat kedua tanganya di dada.

"Kalian berdua" ucap Ilham, namun matanya terus memperhatikan Dara yang masih setia menunduk.

"Owh, alhamdulillah baik seperti yang kakak lihat" ucap Syila menatap Dara dan Ilham bergantian.

"Dara?" ucap Ilham menatap Dara, Dara yang merasa terpanggil langsung mengangkat kepalanya.

"Ah baik kak" ucap Dara tersenyum, lalu ia kembali menunduk dan melanjutkan makan rujak. Ilham yang melihat itu mengernyit bingung, ia melihat Dara yang begitu lahap memakan rujak.

Apa dia sedang hamil? Bagaimana mungkin, kakakku tidak pernah menginginkan dirinya jadi mana mungkin dia bisa hamil. Akhhh, apa yang kau pikirkan Ilham, itu semua bukan urusanmu. batin Ilham

Lalu tak berapa lama ponsel Syila berdering, ia langsung merogoh tasnya untuk melihat siapa yang menghubunginya.

"Ra, aku kesana sebentar ya. Mama telpon" ucap Syila sambil menunjukan ponselnya pada Dara, Dara mengangguk tanda setuju.

"Kak, saya titip Dara sebentar. Jangan buat dia nangis" ucap Syila bergurau, Dara yang mendengar itu langsung memelototi Syila.

"Hehe becanda" ucap Syila yang langsung beranjak pergi, kini tinggal Dara dan Ilham yang saling terdiam.

"Tawaranku masih berlaku, jadi jangan lupakan itu" ucap Ilham yang membuat Dara bingung.

"Isi surat itu, apa kamu masih ingat?" ucap Ilham, Dara yang mendengar itu sedikit berpikir dan mengingat tentang yang di ucapkan oleh Ilham.

"Pak rujaknya satu, dibungkus" ucap seseorang yang begitu Dara kenal, Dara sangat mengenal suara itu. Lalu ia langsung menoleh dan benar saja disana Arham sedang berdiri membelakanginya. Namun tak lama Arham membalikan tubuhnya dan mata mereka saling terkunci. Arham yang tersadar pun langsung memalingkan wajahnya, namun ekspresinya berubah saat melihat Ilham duduk berdua dengan Dara.

Arham mengeratkan rahangnya dan mantap Dara tajam, Dara yang menyadari itu langsung menatap Ilham sekilas dan kembali menatap Arham sambil menggelengkan kepalanya.

"Pak, berikan saja rujak itu pada pasangan kekasih yang duduk disana. Selera saya sudah hilang" ucap Arham sambil menunjuk kearah meja Dara sambil memberikan uang pada penjual, lalu ia langsung beranjak pergi.

"Pak tunggu" ucap Dara yang langsung menyambar tas miliknya dan mengejar Arham, Ilham yang melihat itu hanya terdiam di tempat.

"Pak tunggu" ucap Dara menarik tangan Arham saat ingin masuk kedalam mobil, Arham menepis tangan Dara dengan kasar.

"Saya bisa jelaskan, tadi Syila juga ada disana" ucap Dara kembali menyentuh tangan Arham.

"Kau tahu, aku sudah mulai percaya jika kau berbeda dengan wanita murahan itu. Tapi apa yang aku lihat tadi membuatku kembali yakin jika kau sama saja seperti wanita itu" ujar Arham penuh penekanan, Dara menggelengkan kepalanya.

"Saya... "

"Cukup, bahkan sekarang aku ragu jika anak itu adalah anakku" ucap Arham menunjuk perut Dara, bagai tersambar petir di siang hari saat Dara mendengar ucapan Arham.

"Apa yang bapak bicarakan, dia anak bapak dan darah daging bapak. Saya tidak pernah berhubungan dengan laki-laki lain selain bapak suami saya" ujar Dara yang mulai menangis, Arham yang mendengar itu hanya tersenyum getir dan langsung masuk kedalam mobil meninggalkan Dara yang masih terpaku di sana.

"Ini anak bapak, darah daging bapak" ucap Dara menjatuhkan tubuhnya di jalan, hatinya benar-benar sangat sakit karena kata-kata Arham.

1
sharvik
aduh in tdk shrus y d lkukn arham . . jhat mu tdk ad obat y lg . .wlpun prank ttp kau jhat
sharvik
jd kesal dg dara trlalu mmpertahan kn khmilan y it . .
Ayu galih wulandari
Suatu saat Arham akan menyesal seumur hidupnya ,sdh ada bidadari tk bersayap dibrmhnya msh jahat ,arigon 😏😏
Anonymous
ok
sri Hartati_
untuk2 bagus bikin penasaran. Lanjuttt❤️
Ayu galih wulandari
😝😝😝 msh aja atigan si arkham
Ayu galih wulandari
Dara sakit krn Arkham bercocok tanam terus
Ayu galih wulandari
Giliran begini kyk orang bodoh su Arkhan
Ayu galih wulandari
Bagus alur ceritanya karyamu kak author Semangat...😍😍😍😍
Ayu galih wulandari
Sabar ya Dara ..suami memang sdh gila gk waras
Ayu galih wulandari
Laki laki pecundang ..tunggu dia akan menyesal seumur hidup ...mudah2an bucin sebucinnya sm Dara
Ayu galih wulandari
Dara...pasti kuat krn dia wanita yg sholeha😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Waah jangan jangan pria itu yg suka sm Dara laah no
Ayu galih wulandari
Sabar ya Dara...kamu wanita yg kuat 😘😘😘
Ririn Nursisminingsih
benerr wanita boding hanya karena cinta
Ayu galih wulandari
lanjuuut kak
aca
males bgt. kalo. meninggal pasti. balik. ma jalang Hilda
aca
wanita tolol
Qian Samsung
keras kepala km dara
Qian Samsung
aku bc a kesel lihat ilham atau pun arham dara juga jd perempuan trll kebaikan ngk seru trll lemah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!