NovelToon NovelToon
Suami Untuk Kirana

Suami Untuk Kirana

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:6.5M
Nilai: 5
Nama Author: Red Lily

Kirana, dalam hembusan terakhir sang Kakek dia menikah dengan sosok pria yang diyakini Kakeknya akan menjaganya dan membahagiakannya. Namun, siapa sangka kalau Arjuna adalah sosok suami yang menganggap Kirana sebagai musuh, bukan istri.

"Aku akan terus melafalkan namamu dalam doaku, karena aku mencintaimu." -Kirana Anindy.

"Menghilanglah dan pergi. Jika harta yang kamu inginkan, bawa itu bersamamu." -Arjuna Braja Satya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jembatan Penghubung

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

3 bulan kemudian….

Kirana menatap hasil test dengan sendu, dia menarik napasnya dalam-dalam sebelum mengusap perutnya yang kini berusia hampir lima bulan.

"Tumbuh dengan baik ya, Nak."

Banyak tekanan yang dirasakan Kirana, dia mungkin harus bergegas kembali ke Jakarta dan menyelesaikan semuanya. Terlepas Arjuna mengakui ini anaknya atau bukan, Kirana harus lepas dari ikatan yang tidak jelas itu.

Kirana kembali ke kontrakannya sambil membawa sisa kue dari warung-warung yang tidak laku. Dia berencana mengembalikannya pada bossnya, tapi Kirana merasa sangat lelah dan memilih untuk pulang terlebih dahulu.

"Duhh….., cantik-cantik jadi wanita simpenan ya."

"Gus yang ada di pesantren aja mundur. Udah hamidun dia, tapi lakinya gak pernah datang."

"Ya ampun gak nyangka ya." 

Kirana menghentikan langkahnya saat mendengar ibu-ibu bergosip di warung yang ada di jalan menuju ke kontrakannya. Dia berbalik terlebih dahulu, memilih kembali ke rumah makan untuk mengembalikan kue itu.

"Ran, katanya mau sore ke sini."

"Nggak, Bu. Sekarang aja. Ini uang dari warung, ini sisa kue nya."

"Makasih, besok kamu bisa gak bantu Ibu cuci piring sampe sore di sini? Soalnya mau ada orang booking."

"Bisa, Bu. Kalau ambil kue ke warung-warung?"

"Gak papa itumah, kamu bantu ibu di rumah makan aja ya."

Kirana mengangguk.

"Ini bayaran buat hari ini, makasih ya."

"Iya, Bu. Saya pergi dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikum salam."

Namun saat Kirana keluar dari rumah makan itu, ada seseorang yang baru saja keluar dari mobil. Yang mana membuat Kirana terkejut.

"Kak Mila?"

"Oy! Bini nya si Juna yang ngilang. Lu di sini, Ran?"

"I-iya, Kak. Ini mau pulang."

"Masuk sini, gue anterin."

"Gak usah, Kak."

"Masuk atau gue panggil nih Arjuna ke sini."

Karena ancaman itu, Kirana pun masuk. Dia menunjukan jalan menuju ke kontrakannya pada Mila yang mengemudi.

"Aku pikir Kakak udah pergi ke luar negara."

"Udah, cuma balik lagi ada tanah yang belum gue jual di sini. Yang mana kontrakan lu?"

"Itu yang madep sawah, Kak."

"Lu serius tidur di sana?" Tanya Mila saat memparkirkan mobilnya.

Kirana hanya mengangguk.

Mila ikut turun, dia memang memiliki hal yang harus dibicarakan dengan Kirana. Dan saat Mila melihat ibu-ibu di warung saling bergosip, Mila mengerutkan keningnya kemudian berteriak, "Hallo ibu-ibu?! Saya kakak iparnya, Kirana! Maaf ya adik saya ini ngerepotin. Kemaren suaminya ngilang di Arab Saudi, jadi dia putus asa terus minggat. Sekarang udah ketemu kok!" Teriak Mila kemudian masuk lebih dulu, tanpa mempedulilan Kirana yang menatapnya kaget.

🌹🌹🌹🌹

Hanya ada kasur lantai, dua bantal, satu selimut dan di dapur tidak ada barang barang kecuali kompor gas. Jangan lupakan piring dan yang lainnya terdapat di dalam kardus. Semuanya ada di satu ruangan, hanya terhalang sekat pendek antara tempat berbaring dan dapur.

"Ini minum dulu, Kak. Maaf gak punya makanan apa apa."

"Lu tinggal di sini selama ini?"

"Iya, Kak."

"Astaga, Ran. Kalau tau gini lu mending kuras duit si Juna, terus liburan ke tempat yang orang-orangnya elite lah. Kagak kayak ibu-ibu tukang gosip itu."

Kirana hanya menghela napasnya, semuanya tidak pernah berjalan sesuai keinginannya.

"Lu mau balik kan?"

"Tadinya mau, Kak. Cuma bingung, apa Kak Arjuna bakal nerima ini?" Tanya Kirana menyentuh perutnya yang membuncit.

"Lu hamil? Kan itu anaknya si Juna. Ya dia wajib kasih nafkah lah."

"Aku bingung harus gimana, Kak Arjuna gak pernah suka sama aku."

"Kata siapa?"

"Hah?"

"Dia nyariin lu dari lu pergi, kasihan tuh anak uring-uringan. Dia nyesel kok sama lu, mau balikan lagi kayaknya. Kalau lu mau gak?"

"Gak tau," cicit Kirana.

"Halah elu mah segala gak tau, Ran. Nih ya, hidup cuma sekali, nikmati. Kalau lu mau bertahan sama Arjuna, harus ada timbal baliknya lah sama elu. Minta duit yang banyak, udah bikin lu sakit hati. Tapi kalau lu mau pergi, jangan sengsara juga. Kasihan anak lu."

Kirana menyentuh perutnya, masih ada rasa sakit hati di dadanya ketika mengingat tindakan Arjuna padanya.

Mila melanjutkan. "Lagian lu kalau mau ngadem jangan sama manusia lagi, Ran. Lu sakit karena manusia, lu malah pindah tempat doang. Jangan harap pas lu pindah bakalan dapet ketenangan, manusia itu biangnya rasa sakit. Pindah kemanapun kalau mental elu loyo buat apa, gak akan ngaruh. Jadi udah cukup lu pergi, kasihan Arjuna, udah kek mayit dia."

Kirana memeluk perutnya. "Aku takut, Kak… bayangan Kak Arjuna terus berputar di sini."

"Ya mau sampai kapan? Apalagi sekarang ada anak, kasian lah dia. Kalau lu mau egois jangan ajak anak lu."

"Kakak gak bakalan kasih tau Kak Arjuna kan?" Tanya Kirana takut, dia benar benar belum siap. Apalagi membawa kehamilannya.

Mila berdehem. "Enggak, sana lu mau ke toilet apa gimana itu duduknya gak bener?"

"Aku ke kamar mandi dulu," ucap Kirana yang sudah menahan dirinya untuk tidak kesana.

Membuat Mila terdiam di sana, dia mengalihkan pandangannya ke sekitar. "Itu anak gak takut kurang gizi? Gak ada susu hamil, Cuy. Malah tambah sengsara dia."

Karena itulah, Mila menghubungi Alex lewat telponnya.

"Sorry, Ran. Kalau lu kabur terus kaya mah, gue gak bakalan gini. Kasihan anak lu," gumam Mila.

Dan saat telpon diangkat, "Apa woy?"

"Kasih tau Arjuna, gue ketemu Kirana. Gue share ya lokasinya."

Setelahnya Mila mengirim lokasi pada Alex. "Gue kasih tau ke Alex, bukan ke Arjuna."

🌹🌹🌹

To Be Continue

1
Kendarsih Keken
Eyang lope lope sekebon ❤❤
Kendarsih Keken
Si eyang ngga tahu kaleee yak , kalau mata nya Arjuna dari mata nya bapak nya Kirana 🤦‍♀️🤦‍♀️
Gina Safitri
Luar biasa
Kendarsih Keken
Syedih ... 😭😭😭
Mimi ifa
ceritanya bnyk gawangnya... /Scowl//Scowl//Scowl/
klo ada lanjutannya pasti tmbah penasaran...
Kendarsih Keken
Juna napaaa dach 😂😂😂
Kendarsih Keken
Sakit apa sihhh koq muntah bercampur darah ?
Kendarsih Keken
Nyesekkk sebenar nya Kirana sakit apa yak
Kendarsih Keken
Duh Kirana kenapa yak
Kendarsih Keken
Mila ... pecah ... 😅😅😅
Kendarsih Keken
Ya Allah syedih nya 😭😭
Kendarsih Keken
Oohhh seperti itu 😭😭
Maryam Renhoran
alhamdulillah
mksih yaa thor,
kutunggu karyamu selanjutnya 🫰😍
Maryam Renhoran
thor tolong endingnya yg bahagia yaa, Klu mengecewakan aku jadinya malas baca karyamu yg lain...🙏
Maryam Renhoran
😭😭😭😭
Maryam Renhoran
yaa Allah....🥲🥲🥲
Rose 19
pinter kamu mil, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rose 19
ko banyak bawang.😭😭😭
Rose 19
kepedean, gak bakalan pulang jun.kirana udah minggat jauh dari kamu
Rose 19
emang barang di pake terus buang.seenaknya aja klo ngomong.awas aku masukin cabe satu kilo ke mulutmu lek.👿👿👿
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!