Terjebak BI*Rahi Duda Gila

Begitu Mama nya pulang, Abizard langsung menatap Indri dengan tatapan tidak percaya.

"Aku fikir tadi ada yang bilang milik ku tidak bisa berdiri dan tegak dengan sempurna?"

Tanya Abizard sambil menaikkan ujung alisnya.

"Tunggu dulu, bisa kita tidak membahas soal itu? sekarang kita bahas soal pernikahan yang tiba-tiba!"

Alih-alih peduli pertanyaan Abizard, Indri jelas Bicara panik ke arah laki-laki tersebut, Tangan nya menggenggam tangan laki-laki itu dengan cepat.

"Bapak kejar Mama bapak, bilang ini kesalahpahaman, bagaimana bisa tiba-tiba harus nikah bapak?"

"Berhenti memanggilku bapak, ini bukan didalam kawasan kantor"

Proses Abizard,dia mulai risih gadis itu memanggil nya dengan panggilan bapak atau pak.

"Eh?"

Bisa dia lihat ekspresi bingung Indri.

Kemudian gadis itu kembali menyadarkan pemikiran nya.

"Baik tuan, sekarang cepat kejar Mama tuan dan..."

"Berhenti memanggilku tuan, Indri"

Ucap Abizard lagi.

Seketika Indri serba salah.

"Lah jadi aku panggil apa?"

Indri terus bicara panik, dia mencoba untuk meraih heels nya dan mencoba menarik tangan Abizard.

"Katakan pada Tante kita tidak bisa menikah, aku sudah punya pacar, kami akan bertunangan ketika dia mendapatkan cuti kerja nya dari luar kota"

Ketika Indri terus berusaha menarik tubuh Abizard, alih-alih peduli dengan ekspresi Indri, Laki-laki malah meraih cepat tubuh gadis itu.

"Kenapa kamu khawatir soal itu? bukankah selama pernikahan belum terjadi kamu belum menjadi milik siapa-siapa? bahkan orang yang menikah pun bisa berpisah, kenapa harus khawatir soal kekasih mu?"

Abizard bicara sambil memeluk kencang Punggung Indri.

Dia begitu menyukai gadis itu, pertemuan pertama ketika bola mata saling beradu sudah memberikan satu desiran aneh didalam hatinya.

Dia cantik dan menarik, meskipun ukuran dada nya tidak begitu besar, dia menyukai nya, bisa dia bayangkan bagaimana nikmatnya ketika dia menyesap niple juga menyapu ariola nya.

Bahkan seluruh bagian tubuh gadis itu mampu membuat diri nya bergejolak bahkan mampu membangun kan milik nya yang lama tertidur begitu saja.

"Ya?"

"Kamu bilang punya pacar? tapi tadi kamu begitu menikmati cum..buan yang aku berikan, bukankah itu sangat tidak setia?"

Tanya Abizard lagi.

Seketika wajah Indri memerah saat Abizard mengucapkan kata-kata itu.

"Kamu tidak tidur?"

Indri seolah-olah sadar jika dia dikerjai tadi.

"Kamu membohongi aku? mengambil kesempatan dari gadis muda yang baru bekerja?"

Alis Indri jelas naik beberapa Mili.

"Tapi kamu menyukainya hummm? bahkan kamu mengeluarkan suara era..Ngan manja kamu"

Abizard terlihat menaikkan ujung bibirnya.

"Aku..tidak"

Indri jelas gelagapan.

"Aku dengar ada yang bilang aku tidak bisa berdiri, tegak, tidak sanggup melakukan ereksi? tidak kah kamu merasakan nya tadi?"

Tanya Abizard cepat sambil menelusuri bola maga gadis itu.

Lagi dia melihat semburat merah dikedua pipi indah gadis itu.

"Ereksi ku meningkat pesat"

Ucap jua lagi sambil memajukan wajahnya.

Seketika laki-laki itu merapat kan bibirnya ke telinga kiri Indri, sepersekian detik kemudian tiba-tiba Laki-laki itu menggigit pelan cuping telinga Indri lantas menyesap nya.

"Akhh... tuan"

Indri berteriak kecil karena terkejut,dia mencoba menahan dada laki-laki itu dengan kedua tangan nya.

"Mau mencoba nya lagi? melihat milik ku berdiri atau tidak? mampu menghabisi milik kamu atau tidak?"

Tanya Abizard dengan suara berat nya.

Dia benar-benar suka aroma dari gadis itu, begitu lembut, perpaduan aroma bayi dan wangi anggur yang begitu lembut.

Membuat dia selalu menginginkan gadis itu agar selalu ada di dekat nya.

"Lepaskan, kamu benar-benar gila"

Indri mencoba memberontak, berusaha melepaskan diri dari pelukan laki-laki tersebut.

Entah apa yang difikirkan gadis itu Abizard tidak tahu, tapi dia menjadi semakin bergejolak dan tertantang ketika Indri semakin mencoba untuk menolaknya.