NovelToon NovelToon
SENJA ASMARALOKA

SENJA ASMARALOKA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nabila.id

"Lepaskan aku , Jika kau tak bahagia bersama ku, maka aku pun sudah siap membebaskan mu dari segala tanggungjawab mu terhadap diriku"

Kalimat terakhir yang Asmara ucap sebelum dia benar-benar berpisah dari suaminya.

Sebongkah hati yang kini berubah menjadi sayatan kecil , menyisakan luka yang teramat mendalam.

Tidak ada alasan untuk dirinya tetap bertahan di tempat itu, karena ternyata tidak hanya dirinya yang tidak di terima oleh suaminya, Bahkan anak yang telah dia lahirkan pun tidak pernah di harapkan oleh Bima yang jelas-jelas merupakan ayah kandungnya.


Akankah Asmara mendapatkan cintanya ??..

Ataukah Asmara akan semakin terluka ??

Yukk Saksikan Terus Kisahnya ....

Selamat Membaca , Semoga Suka dengan Karya Baru saya

SENJA ASMARALOKA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32. Jemputan

...Belajarlah untuk mengerti, bahwa sesuatu yang baik untukmu, tidak akan Allah izinkan pergi, kecuali akan diganti dengan yang lebih baik Lagi....

...🍁...

Tidak sampai situ saja, Rani juga mendekatkan tempat duduknya agar lebih jelas mendengar ucapan Asmara.

Lebih tepatnya karena Asmara sangat irit bicara, sehingga dia tidak ingin melewatkan momen setiap kata yang terucap dari mulut sahabatnya nya.

Begitu juga Asmara yang terlihat menghela nafas dalam, seolah tengah memenuhi rongga paru parunya dengan udara. Bersiap memulai ucapanya.

"Aku tahu pertemuan ku dengan mas Mirza kemarin di rumahmu bukanlah sebuah kebetulan"

Asmara jujur mengatakan apa yang dia pikirkan. Sontak hal itu membuat Rani tertunduk malu, rencana yang dia sembunyikan bersama suaminya, nyatanya semudah itu diketahui oleh Asmara.

Rani cukup tahu apa yang di maksut sahabatnya. Hingga dia hanya menganggukkan kepala, dengan senyum getir yang menghiasi wajahnya.

"Terima kasih Ran, kamu sudah melakukan segala cara dan berbagai upaya untuk membuatku bahagia, namun mungkin memang mas Mirza bukan jodoh yang Allah takdirkan untuk Asma"

Rani tampak mengangguk paham.

"Asma, apapun keputusanmu aku akan selalu mendukungmu, Tidak masalah jika bukan Mas Mirza pada akhirnya"

"Siapapun itu, tentu kau lah yang lebih tahu bagaimana dia dan bagaimana hatimu tertuju padanya"

"Aku bahagia Asma, Kau juga tidak perlu merasa tidak enak hati padaku"

Rani berbicara panjang kali lebar, menjelaskan jika apapun itu keputusan Asmara, dia akan tetap mendukung dan mensuport sahabatnya.

"Omong-omong siapa sih ma"

Rani begitu penasaran dengan sosok yang telah memenangkan hati Asmara, jujur dia masih belum percaya jika sahabatnya telah benar-benar menambatkan hatinya.

"Kamu akan selalu jadi yang pertama tahu Ran, tapi mungkin saat ini bukan waktu yang tepat, karena semua masih rencana, aku tidak ingin mendahului takdir Nya"

Sejujurnya Asmara hanya ingin menjaga hatinya dari harapan yang belum tentu bisa dia wujudkan. Rencana hanya akan menjadi rencana jika pada akhirnya tidak sesuai dengan keinginan Asmara.

Bukan merahasiakan namun lebih pada menjaga hati dari berharap sesuatu yang belum pasti.

Masih terlalu awal baginya untuk Se Sumbar itu bercerita akan hubungannya dengan Loka.

Rani pun mengangguk paham dengan apa yang di katakan sahabatnya. Karena bagi Rani sendiri buka siapa orangnya, namun lebih pada asal Asmara bahagia.

Waktu jam pulang kerja telah tiba, Asmara dan Rani sepakat untuk pulang bersama, karena Bagas yang tidak bisa menjemput Rani. Pada akhirnya Asmara menawarkan untuk mengantarkan sahabatnya.

Asmara dan Rani berjalan bersama menuju parkiran, namun pemandangan berbeda ditangkap oleh keduanya, sebuah mobil sport berjenis Range Rover terparkir tepat di depan Puskemas.

Bahkan berkali-kali Rani menajamkan penglihatannya, seolah memastikan jika tidak mungkin teman kerjanya memiliki mobil tersebut, sekelas dokter dan kepala Puskesmas saja rasa-rasanya juga tidak yakin itu milik mereka.

Bukan main-main mobil dengan harga kurang lebih 8 miliar itu tentu bukan sembarangan orang memilikinya. Rani hanya dapat menggelengkan kepala, masih belum bisa menebak milik siapa itu.

Berbeda dengan Rani yang tampak penasaran, Asmara justru tengah panas dingin dengan keberadaan mobil tersebut, jelas dia tahu siapa pemilik mobil itu.

"Asmara"

Seorang laki-laki keluar dari balik kemudi, menatap sahabatnya dengan tatapan penuh cinta, sontak hal itu membuat dua bola mata Rani terasa akan lepas dari tempatnya.

"Ma.. Asma , dia panggil kamu Ma"

Lirih Rani dengan menyenggol tangan Asmara menggunakan sikut nya.

Bagaimana Asmara ?, sudah jangan ditanya , bahkan dia begitu malu, tidak percaya jika saat ini Loka benar-benar berdiri di hadapannya.

Entah angin dari mana Loka tiba-tiba menghampirinya, terlebih ini masih di lingkungan tempat kerjanya , hal itu tentu saja akan mengundang penasaran teman teman kerja nya.

Asmara semakin tertunduk, ketika Loka berjalan mendekat ketempat dimana kini dirinya dan Rani berada.

"Mas Loka"

Senyum tipis menghiasi wajah Asmara yang Kini sudah memerah karena mendadak terasa panas.

Sampai di sini Rani pun paham, jika sosok yang sebelumnya di bicarakan adalah orang yang saat ini datang menghampiri Asmara.

Asmara masih terlihat canggung dengan kedatangan Loka, berbeda dengan Rani yang justru langsung mengulurkan tangannya.

"Kenalin Rani Maheswari. Sahabat Asmara" Ucap Rani dengan gaya tengil nya.

Loka lantas tersenyum dan menjabat tangan Rani yang telah lebih dulu menyapa nya.

"Loka Wiratmaja. Calon suami Asmara"

Deg.

Dunia seakan berhenti begitu saja , terlebih melihat tatapan Rani yang seolah tengah mengintimidasi.

Pengakuan Loka pada sahayanya yang menjelaskan siapa dirinya bagi Asmara agaknya cukup membuat Asmara cukup terkejut.

Jelas terlihat bagaimana ekspresi Rani yang penuh tanda tanya, seorang laki-laki yang menurutnya lebih cocok menjadi model atau artis sinetron, kini berdiri tepat di hadapannya, mendeklarasikan dirinya sebagai calon suami dari sahabatnya.

Hingga untuk beberapa detik Rani tak henti hentinya menatap Loka dan Asmara bergantian. Seolah oleh tengah mencari kebenaran ucapan dari orang yang baru saja dia kenal beberapa saat lalu.

Alih alih memberikan penjelasan Asmara hanya tertawa sumbang. Dan itu semakin memperlihatkan jika dirinya kini tengah dalam kepanikan.

" i iya... kenalin mas ini Rani, dan Rani kenalin ini Mas Loka" Tunjuk Asmara pada sahabatnya.

Rani hanya menatap sekilas wajah asmara yang terlihat memerah.

"Astaga , kan tadi udah kenalan Asmara !!"

"Oh iya, lupa " Asmara terkekeh dengan kelakuannya.

Saking gugupnya, bahkan dia lupa jika sebelumnya Rani sudah memperkenalkan dirinya sendiri.

Asmara merasa gugup namun sebaliknya, Rani justru bahagia, entah karena sebab apa Rani tidak henti nya mengagumi wajah Loka.

Melihat senyum dan wibawa laki-laki di hadapannya sungguh membuat hati Rani meleleh seketika.

"Ma. Ganteng banget Ma" ujar Rani dengan memandangi wajah calon suami sahabatnya.

Tanpa di sadari Rani mengusap perut buncitnya, mungkin tengah berharap anak di dalam kandungannya berwajah tampan seperti laki-laki di hadapannya.

"Astaga Rani, Malu-malu in" Kesal Asmara

Asmara hanya dapat menepuk jidatnya, menyadari Rani tidak berhenti memandangi Loka. Sementara Rani yang merasa di tegur hanya tertawa nyengir.

"Kita pulang sekarang ?"

"Aaa Apa ?!"

Asmara cukup kaget dengan ajakan Loka, bukan apa-apa hanya saja Asmara masih ingin menyimpan hubungannya hanya untuk pribadi saja, namun sepertinya Loka yang seolah ingin menunjukan statusnya dan siapa dirinya bagi Asmara di hadapan orang lain.

Sejujurnya Asmara tidak keberatan, hanya saja rasa-rasanya terlalu cepat untuk mengatakan jika keduanya memiliki hubungan.

"Mas tapi Asma janji mau antar Rani pulang dulu"

Asmara tampak bingung dengan pikirannya sendiri.

"Kamu tidak keberatan kan Ran, jika aku dan Asmara yang mengantarmu"

Loka menatap wajah sahabat Asmara, seolah mencari persetujuan dari nya.

"Oooo... Tentu aja nggak" kelakar Rani dengan canda tawanya.

Rani menggoyang goyangkan lengan Asmara, berharap sahabatnya pun menyetujuinya. 'Kapan lagi bisa naik mobil semewah ini' batin Rani dalam hati.

Loka tampak tersenyum lebar mendengar jawaban Rani.

"Yuk kita antar Rani sekarang, keburu sore" ajak loka dengan menggandeng lengan Asmara.

Melihat perlakuan manis calon suami dari sahabatnya, Rani cukup iri namun dia sangat bahagia, karena pada akhirnya Asmara mendapatkan cintanya.

'Aaa...So sweet' batin Rani dalam hati.

Tidak lupa loka membuka pintu samping kemudi dan mempersilahkan Asmara untuk masuk, juga tidak lupa setelahnya Loka membuka kan pintu penumpang agar Rani bisa masuk.

Seperti sebelumnya Rani tak henti hentinya memandangi wajah tampan Loka meski kini hanya tampak dari samping saja. Hal ini tentu berbeda dengan Asmara yang selalu saja menundukkan wajahnya.

Sesuai arahan Asmara mobil melaju menembus padatnya jalanan puncak yang mulai ramai karena memang saat ini merupakan weekend. Tentu banyak orang-orang kota singgah, sekedar untuk menikmati pemandangan hijau perkebunan teh sembari menikmati hangatnya secangkir kopi.

Rutinitas yang padat di kota membuat banyak orang memilih tempat tersebut sebagai tujuan wisata, sudah tidak heran jika di daerah Asmara akan ramai ketika akhir pekan seperti ini.

Setelah menempuh perjalanan beberapa saat, akhirnya mobil yang di kemudikan Loka terparkir di depan Rumah Rani.

Tidak lupa Rani mengajak keduanya untuk singgah sejenak, namun dengan sopan Loka menolaknya. Dan Rani paham jika keduanya mungkin ingin bersama-sama, layaknya pasangan yang tengah di mabuk cinta.

"Ma. Tahan godaan ya" kelakar Rani sebelum dirinya keluar dari mobil.

Mata Asmara membulat sempurna melihat sahabatnya yang bercanda tanpa memperdulikan keberadaan Loka.

"Apan sih Ran . Astaga !!" Asmara hanya dapat tepuk jidat dengan kekonyolan sahabatnya.

Tidak hanya sampai di situ, tampaknya Rani masih belum puas menggoda Asmara, hingga Loka turut menjadi sasarannya.

"Mas Loka. Jangan DP duluan ya, tunggu halal" seloroh Rani lagi pada sosok yang tengah duduk di samping Asmara.

Sontak ungkapan Rani tersebut mengundang gelak tawa Loka. Dan bagaimana Asmara ?, Tentu dia begitu malu melihat tingkah absurd sahabatnya.

"Astaga. Rani !!" panggil Asmara dengan suara sedikit meninggi.

Bukan takut justru Rani malah tersenyum bahagia dengan gelak tawa ciri khas nya.

Setelah benar-benar berpamitan, keduanya kembali melanjutkan perjalanan, meninggalkan Rani yang masih berdiri di teras depan rumahnya.

Suasana di dalam mobil mendadak canggung, terlebih setelah banyolan konyol Rani tidak lagi terdengar.

Hal itu pun disadari oleh Loka yang menangkap ke gugup an Asmara.

Cup.

Sebuah kecupan lembut mendarat di punggung tangan Asmara.

Cukup mengagetkan, pergerakan Tama begitu tiba-tiba, meraih tangannya dan mengecupnya begitu saja. Namun entah mengapa, Asmara juga tidak dapat menolaknya.

"Fokus mas !"

Asmara terlihat salah tingkah, menarik tangannya dari Loka dengan dalih memintanya untuk fokus dengan Kemudi nya.

Loka hanya tersenyum simpul dengan tingkah Asmara.

Perjalanan cukup jauh rasanya, dan Asmara enggan bertanya tujuan Loka yang ingin kemana. Namun sejujurnya kini Asmara tengah memikirkan bagaimana Senja, mungkin saja dia akan mencarinya jika Asmara belum pulang.

"Senja sama pak Basuki, Tadi aku sudah pamitan untuk membawamu pergi"

Seolah mengetahui isi hati Asmara, Loka pun menjelaskan apa yang tengah di pikirkan Asmara.

Asmara terlihat mengulas senyum di wajah cantiknya, tidak menyangka jika Loka telah bersiap sebelumnya, bahkan meminta izin pada pak Basuki, yang tidak lain merupakan ayah kedua nya.

***

1
aries
dibuat mewek🥲
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Alif
di episode sblmnya unur asma 27,skrg berubah jd 29 cpt y
antha mom
senja yang sabar ya nak 😭😭😢
antha mom
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
semoga Bima kena karma
aryuu: amin 🤲🤲🤲🤲🤲🤲
total 1 replies
Alaric Zikri
Luar biasa
Alaric Zikri
Lumayan
Astuti
Luar biasa
Baper kusut
Pertemuan awal yg tidak baik... biarpun nanti nya sudah d kasih restu,, AQ pribadi mungkin gk akan mau lanjut. Karena suatu saat pasti akan ada pembahasan yg akan membedakan tentang kasta harta dan tahta
Zeepree 1994
Luar biasa
An'ra Pattiwael
aduh,,,knp harus bunting??,
Ina Karlina
waakaukum salam tetap semangat ya Thor 👍🌹🌹🥰🥰
Ina Karlina
jangan sampai saja loka di kasih obat tuh sama si nenek sihir..
Ina Karlina
asmara nunggu loka yang melamarnya
Ina Karlina
Bima bakalan bangkrut setelah punya istri diana.biasa nya begitu kesetiaan yg di hianati berujung sebuah karma yg pedih
Susi Vilayanti
Kecewa
Susi Vilayanti
Buruk
Bang Ipul
waalaikumsalam wr wb mks bangeet thor
Bang Ipul
alhamdulillah akhirnya sadar juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!