My Perfect Ghost

Bab 32

Mereka berdua tidak menyadari kalau ada seseorang yang mengintai kemesraan mereka berdua tanpa terlihat. Irish begitu senang dengan semua perlakuan Hitori kepada dirinya yang begitu manja, menggoda. Bagaimana tidak, Hitori selalu menuruti apa yang diinginkan Irish, begitu pun dengan Irish. Direktur Choi tidak pernah memperlakukan Irish seperti Hitori.

Selesai makan siang bersama, Dokter masuk mengecek keadaan Irish. "Bagus, ini bagus, jantungnya bagus, nafas juga teratur," ucap Dokter. "Besok dipastikan bisa pulang, Nona Irish."

"Terima kasih, Dokter," ucap Irish.

Dokter dan satu perawat yang bersamanya pun pergi meninggalkan Irish bermaksud untuk beristirahat. Namun bukan beristirahat yang dilakukan Irish, tapi dia semakin menggoda Hitori untuk naik ke atas brankar. Hitori pun dengan senang hati.

Entah mengapa pada saat itu, Irish ingin sekali disentuh oleh tangan Hitori dan permainan mereka yang tertunda. Ya, Irish sudah sering memainkan panggung di atas ranjang bersama pemilik agency itu. Tanpa ragu-ragu lagi, Hitori menyerang Irish.

"Kau tak lupa kunci pintu, Sayang?" tanya Irish.

"Aku akan pergi mengeceknya. Tunggu aku." Hitori turun dari brankar langsung menuju pintu untuk mengunci bahkan menutup seluruh jendela yang dapat memantau mereka dari luar ke dalam.

Setelah selesai, Ia merangkak naik sambil menggerayangi tubuh Irish dari bawah kaki sampai titik sensitifnya untuk menyempurnakan gairahh yang sudah ditunjukkan oleh Irish. Irish tak menahan desahannya. Dan terjadilah apa yang seharusnya terjadi di antara mereka berdua.

Sementara, Lisa sudah sampai di rumah berkat bantuan dari Direktur Choi. Ada beberapa yang terpikirkan oleh Lisa bahwa masalah ini tidak segampang apa yang dipikirkan Lisa.

Doja muncul saat Lisa masih termenung tak sadar.

"Hei, kau melamun apa? Ada cerita baru? Bagaimana dengan rencana yang kuusulkan kepadamu?" tanya Doja mengagetkan Lisa.

"Eh, hah? Apa kau bilang? Maaf aku tidak fokus," sahutnya.

"Iya, kau lagi melamun apa? Dan bagaimana misinya?"

"Direktur Choi mengatakan kalau dirinya tidak suka dengan Hitori. Menurut sumber yang di dapat oleh Direktur, Hitori adalah seorang yang suka memanfaatkan wanita. Dia memang ingin lepas dari ikatan status tunangan dengan Irish. Tapi ia juga menginginkan Irish lepas dari jeratan tipu daya Hitori. Aku tidak ingin Irish terjebak dan akan berakhir sama dengan yang lain," jelas Direktur Choi.

"Dengan yang lain?" tanya Lisa.

"Yah. Hitori selalu mendekati target dengan pesonanya. Dan memanjakan yang selalu diminta oleh wanita. Setelah itu ia akan memasukkan para wanita ke tempat prostitusi online yang dijalaninya selama ini."

"Bagaimana kau tahu? Kenapa dia bisa lolos tanpa jeratan hukum negara?" tanya Lisa lagi.

"Sebenarnya dirinya sudah dipenjara. Tapi kau tahu, hukum kita lemah, dan mereka menggunakan uang untuk ini," pandangan Direktur Choi fokus ke arah depan.

"Aku sebenarnya juga sudah menghubungi pihak rumah sakit untuk mengaktifkan CCTV tersembunyi yang ada di setiap ruangan VIP. Kebetulan pihak rumah sakit adalah klienku. Ya, aku hanya meminta tolong kepada pihak mereka, dan tak sesulit dalam bayanganku. Mereka menyetujuinya," sahut Lisa.

"Sebuah kebetulan yang tak terduga. Aku tak menyangka kau memiliki klien dengan background yang bagus."

"Bukan sebuah kebetulan. Tapi ini sudah masuk skenario yang telah dibuat," sahut Lisa melipat tangannya ke dada.

"Maksudnya?" Sekarang gantian Direktur Choi yang ternganga sampai refleks menginjakkan rem mobil yang dikemudikan oleh direktur Choi sendiri.

Lisa tersenyum manis ke arah Direktur Choi.

...****************...

Tbc