My Perfect Ghost

My Perfect Ghost

Bab 1

Bab 1

"Aku memutuskan untuk berhenti dari perusahaan ini. Aku sudah tidak tahan dengan cara kerja yang tidak sehat sama sekali," ujar Lisa di ruangan Direktur Choi.

"Kau yakin akan keputusanmu itu, Lisa? Kau sangat berbakat di bidang fotografi. Kau salah satu karyawati unggulan di sini," ucap Direktur Choi bernegosiasi. "Kau tahu, kau pandai bernegosiasi dengan client yang kita miliki. Dan selalu berhasil untuk melakukan kerja sama jangka panjang. Oh, ayolah... Atau aku akan menaikkan gajihmu tiga kali lipat dari yang sekarang, bagaimana? Apakah kau setuju?"

Negosiasi yang alot terjadi di ruangan itu. Lisa tetap memutuskan untuk berhenti dari perusahaan yang dipimpin oleh Direktur Choi. Memang sangat disayangkan dirinya telah menghabiskan waktu sekitar sembilan tahun lamanya untuk mengabdi di perusahaan milik Direktur Choi. Entah, saat ini dia sangat merasa bosan dengan perusahaan itu.

"Maafkan aku, Direktur Choi. Aku tidak bisa bertahan di perusahaanmu lebih lama. Aku sudah menjual rumahku yang ada di sini. Dan sebentar lagi aku ada pertemuan dengan pembeli rumahku. Maafkan aku. Kau boleh berkunjung suatu saat di rumahku yang baru. Kita masih bisa berhubungan melalui WhatsApp," sahut Lisa mendorong kursinya, lalu ia berdiri dan membungkukkan setengah badannya. Tanda hormat kepada Direktur.

Direktur Choi hanya mengembuskan napasnya dengan kasar, lalu membuangnya pula dengan cepat. "Baiklah, kalau itu sudah menjadi keputusanmu. Aku bisa apa? Walaupun aku sudah berusaha untuk menahan mu lebih lama di sini. Aku akan menghubungimu. Kau tak perlu khawatirkan itu. Beritahu aku alamat barumu, ok?"

Direktur Choi pun berdiri, mengantar Lisa untuk keluar ruangannya. Sebenarnya ada perasaan tak rela untuk dirinya melepas Lisa, tapi apa boleh buat. Demi kebahagiaan Lisa.

Pintu segera di dorong oleh Lisa. Dia berlalu pergi begitu saja menuju lift yang bersebrangan dengan ruangan Direktur Choi. Direktur Choi hanya menatap kepergiannya saja. Sampai Lisa masuk ke dalam lift dan melambaikan tangannya kepada Direktur Choi, dan ia pun membalas lambaian itu.

Pintu lift tertutup.

Lisa merogoh ponselnya yang ada di handbag. Mengecek apakah ada panggilan yang terlewatkan atau mengecek pesan yang belum sempat dia baca. Dugaannya benar, ia mendapatkan pesan yang belum sempat dibacanya sekitar dua puluh menit yang lalu. Saat itu dirinya sedang sibuk dengan Direktur Choi atas keterkejutan dirinya berhenti dari perusahaan itu.

Lisa segera membuka pesan itu. Dan itu pesan dari pembeli rumahnya yang baru. Ia pun segera membacanya.

"Selamat Siang, Bu Lisa. Kita akan bertemu di rumah anda pada pukul empat sore, hari ini. Saya harap, urusan kita akan tidak secepatnya selesai. Saya rasa aku tidak terlalu terburu-buru untuk menempati rumah anda. :)"

Lisa tersenyum dengan pesan yang ia baca. Saat ia ingin membalas pesan itu, terdengar suara "Ting" dari lift, penanda bahwa ia telah sampai pada tujuan di lantai bawah. Pintu lift terbuka, Lisa segera melangkahkan kaki keluar dari lift tersebut. Ia melirik arlojinya dipergelangan tangan sebelah kiri. 'Baru pukul dua tiga puluh menit, tidak apa aku akan pulang. Sementara, malam ini aku sudah harus berada di kota Baru,' gumamnya.

Seketika ia teringat untuk membalas pesan dari pembeli rumahnya. Ia meraih ponselnya kembali yang tadi dimasukkannya ke dalam handbag. Dibukanya aplikasi WhatsApp itu dan mengetik sesuatu di sana.

"Anda selalu begitu, Pak Han. Baiklah, saya akan tunggu Pak Han di rumah. Terima kasih banyak, Pak Han. :)"

Pesan telah terkirim, segera saja ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya, lalu melaju melangkahkan kakinya untuk keluar dari perusahaan itu.

Lisa menunggu taxi di depan jalan raya, tepat di depan kantornya. Berdiri sembari melihat ke arah datangnya mobil. Tak berapa lama, mobil taxi pun terlihat. Lisa segera melambaikan tangannya untuk menyetop mobil taxi itu.

Mobil taxi berhenti tepat di tempat ia berdiri. Segera saja Lisa membuka pintu mobil dan masuk.

"Pak, kita ke jalan Tirta Jaya 2 ya, Pak...," kata Lisa menyebutkan tujuannya.

"Baik, Bu," jawab Pak supir taxi itu.

Perlahan mobil taxi itu menjalankan mobilnya, lalu sedikit melaju. Lisa tidak masalah dengan itu, karena dirinya terbiasa dengan menaiki mobil.

Sebenarnya, Lisa memiliki mobil, dan itu laku terjual dua hari sebelum rumahnya terjual. Tak susah baginya untuk menjual properti miliknya beserta mobil, karena Lisa memiliki circle orang-orang yang memang butuh dengan itu semua.

Butuh waktu sekitar dua puluh menit menuju ke kediamannya dari perusahaan. Lisa sudah berada di depan kediamannya.

"Terima kasih, Pak," ujarnya kepada supir taxi.

Lisa memutar tubuhnya menghadap rumahnya. Memandangi rumah yang sudah menciptakan begitu banyak kenangan di kehidupannya sampai saat ini. Ada perasaan sedih ketika dirinya menjual rumah ini. Tapi Lisa tidak mengapa, ia ingin pindah ke kota Baru dan memulai hidup baru di sana. Entah alasannya seperti apa, yang terpenting saat ini dirinya ingin pergi, menenangkan diri.

"Selamat tinggal, Green. Jaga baik-baik pemilik barumu," gumamnya sambil tersenyum.

Lisa melangkahkan kakinya perlahan memasuki kediamannya, sambil melihat arloji di tangan sebelah kiri, masih menunjukkan pukul tiga kurang lima menit. Masih ada sekitar satu jam lebih untuk melakukan penyerahan dan berkas-berkas jual beli rumah.

Lisa menarik napasnya perlahan, Ia meletakkan hand bag nya di atas meja mini bar. Melangkahkan kaki untuk mengambil segelas air putih dingin di dalam kulkas.

Lisa duduk termenung, memandangi sekeliling. 'Aku akan baik-baik saja,' gumamnya lirih.

Kemudian Lisa beralih, memindahkan tubuhnya ke dalam kamarnya. Ia menaiki tangga dengan perlahan. Muncul kenangan -kenangan kecil ketika dirinya menaiki tangga. Ada canda tawa yang terbayang dalam benaknya. Bermain bersama, berlarian kecil saling menggoda.

Dengan cepat Lisa menaiki anak tangga itu, lalu membuka pintu kamarnya. Ia dengan segera melepaskan lelah yang seharian ini memborgol tubuhnya dengan berbaring di atas kasur yang empuk. Seluruh barang-barangnya sudah tersusun rapi di dalam koper. Memang tak banyak baju yang ia miliki, karena dia selalu bekerja dan bekerja. Menghabiskan waktu dengan bekerja, menekuni apa yang sudah menjadi objeknya.

Tak terasa matanya pun terpejam beberapa menit untuk mengistirahatkan semua. Pertemuan Lisa dan Pak Han masih menyisakan waktu yang masih lumayan lama. Semua berkas pun sudah siap di atas meja kerjanya, tanpa ada yang tertinggal satu pun.

Tiga puluh menit kemudian, Lisa terbangun dari tidur pendeknya. Segera mengarahkan netranya ke arah jam dinding yang terpajang di samping kanannya. Dia beranjak dari kasur itu, melangkah pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

Tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan mandinya, Lisa sudah berpakaian rapi. Mematutkan diri di depan cermin dengan mengembangkan senyuman yang lebar. Menandakan ia senang dan bahagia melepas semua ini.

Terdengar bunyi bel dari depan pintu rumah. Segera ia mendorong koper, membawa semua berkas yang sudah siap, dan beranjak dari kamarnya.

Ia meletakkan kopernya disamping sofa ruang tamu. Dengan segera Lisa membuka pintu rumah. Dilihatnya Pak Han dan beberapa rekan yang sudah berdiri di balik pintu itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

tbc

Terpopuler

Comments

Koni The

Koni The

.

2023-12-01

0

Rebecca Becca

Rebecca Becca

Cita apa bnda nya ni..nk crita pasal siapa ini..

2023-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 77
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 81. Di Negara Lain
82 82. Mencoba Kuat
83 83. Map Merah
84 84. Keputusan Lisa
85 85. Tak Terduga
86 86. Menelaah
87 87. Home Sweet Home
88 88. Kim Shiraa
89 89. Meninggalkan Rumah Sakit
90 90. Terjatuh
91 91. Jahil
92 92. Tersesat
93 93. Keadaan Membaik
94 94. -
95 95. Hasil
96 96. -
97 97. Ruangan Tak Berpintu
98 98. Mencerna
99 99. Tidak Menolak
100 100. Sebuah Pesan
101 101. Kepulangan Anton
102 102. Penyekapan
103 103. Tak Ingin Mengakui
104 104. Jadi. . .
105 105. Tidak Meleset
106 106. Terkejut
107 107. Tidak Seorang Pun!
108 108. Terengah-engah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 77
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
81. Di Negara Lain
82
82. Mencoba Kuat
83
83. Map Merah
84
84. Keputusan Lisa
85
85. Tak Terduga
86
86. Menelaah
87
87. Home Sweet Home
88
88. Kim Shiraa
89
89. Meninggalkan Rumah Sakit
90
90. Terjatuh
91
91. Jahil
92
92. Tersesat
93
93. Keadaan Membaik
94
94. -
95
95. Hasil
96
96. -
97
97. Ruangan Tak Berpintu
98
98. Mencerna
99
99. Tidak Menolak
100
100. Sebuah Pesan
101
101. Kepulangan Anton
102
102. Penyekapan
103
103. Tak Ingin Mengakui
104
104. Jadi. . .
105
105. Tidak Meleset
106
106. Terkejut
107
107. Tidak Seorang Pun!
108
108. Terengah-engah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!